Professional Documents
Culture Documents
Pergerakan Nasional Indonesia
Pergerakan Nasional Indonesia
NASIONAL
Faktor ekstern:
Kemenangan Jepang atas Rusia tahun 1905 yang menyadarkan dan
membangkitkan bangsa-bangsa Asia untuk melawan bangsa-bangsa
Barat.
Munculnya paham-paham baru di Eropa dan Amerika yang masuk ke
Indonesia seperti liberalisme, demokrasi, nasionalisme dan sosialisme
yang mempercepat timbulnya nasionalime Indonesia.
Kebangkitan nasional di Asia dan Afrika, misalnya adanya All Indian
National Congress 1885 dan Gandhisme di India dan adanya Gerakan
Turki Muda di Turki.
Faktor Intern:
Adanya penjajahan yang mengakibatkan penderitaan rakyat.
Adanya kenangan akan kejayaan masa lalu.
Munculnya kaum intelektual yang menjadi pemimpin pergerakan
nasional.
Ciri-ciri Organisasi Pergerakan Nasional
Pemuda Indonesia.
• Young IndonesiaDidirikan 20 Februari 1927 oleh pemuda anggota Study
Club Bandung terutama yang pernah belajar di luar negeri. Tujuannya
untuk memperluas dan memper kuat ide persatuan nasional. Sejumlah
cabang berhasil dibentuk di Solo, Yogja dan Jakarta. Tokohnya: KRT.
• Yosodiningrat, Yusupadi, Suwaji, Soebagyo, Sunario, Sar tono, Iskak,
Bidiarto dll. Pada kongres I, 28 Desember 1928 namanya diganti dengan
Pemuda Indonesia.
Organisasi-organisasi pergerakan nasional di
Indonesia berdasarkan ideologinya.
Ideologi Pergerakan
Nasionalisme Islam Komunis
Budi Utomo, Indische Jong Islamiten Bonds Indische
Partij, Perhimpuan (JIB), Democratische
Indonesia, Partai Muhammadiyah, Vereeniging (ISDV),
Nasional Indonesia, Nahdathul Ulama Partai Komunis
dan Taman Siswa. (NU), dan PSII Indonesia (PKI)
Selamat belajar dan semoga sukses
Wasallamualaikaum Wr Wb.…
Pada konggres PKI tanggal 4 Maret 1923 yang dihadiri 16 cabang PKI,
14 cabang SI Merah dan beberapa perkumpulan serikat komunis,
Misbach memberikan uraian mengenai relevansi Islam dan komunisme
dengan menunjukkan ayat-ayat Al-Qur’an serta mengkritik pimpinan SI
Putih yang munafik dan menjadikan Islam sebagai selimut untuk
memperkaya diri sendiri. Pada tahun 1923 pula, dia menulis kritikannya
terhadap Tjokroaminoto di Medan Moeslimin dengan judul “Semprong
Wasiat: Disiplin Organsisi Tjokroaminoto Menjadi Racun Pergerakan
Rakyat Hindia”.
Kekecewaannya terhadap lembaga-lembaga Islam yang tidak tegas
membela kaum dhuafa, membuat dia memilih ikut Perserikatan
Kommunist di Indie (PKI) ketika CSI (Central Sarekat Islam) pecah
melahirkan PKI/SI Merah, bahkan mendirikan PKI afdeling Surakarta.
Dia pun muncul sebagai pimpinan PKI di Surakarta, yang kemudian
mengubah surat kabar Islam Bergerak menjadi Ra’jat Bergerak dan
penyatuan secara de fakto organ PKI Yogyakarta berbahasa Melayu,
Doenia Baroe, ke dalam Ra’jat Bergerak pada September 1923.
Berjuang melawan kapitalisme, tak membuat dia tidak menegakkan
Islam. Baginya, perlawanan terhadap kapitalis dan pengikutnya sama
dengan berjuang melawan setan.
meninggal 27 Mei1964 pada umur 74 tahun[3]) merupakan negarawan
India yang pertama (dan yang paling melayani terlama) sebegai
perdana menteri India dari tahun 1947 sampai 1964. Sebagai tokoh
terkemuka dalam kemerdekaan gerakan kemerdekaan India, Nehru
terpilih oleh Partai Kongres untuk memangku jabatan Perdana Menteri
independen India yang pertama, dan terpilih kembali saat Partai
Kongres memenangkan pemilihan umum pertama India pada tahun
1952. Sebagai salah satu pendiri Gerakan Nonblok, dia juga seorang
tokoh penting dalam politik internasional di era pasca-perang. Dia sering
disebut Pandit Nehru ("pandit" dalam bahasa Sanskerta dan Hindi
artinya "sarjana" atau "guru") dan khususnya di India,
sebagai Panditji (dengan "-ji" menjadi akhiran nama kehormatan).
Marhaenisme adalah ideologi yang menentang
penindasan manusia atas manusia dan bangsa atas
bangsa. Ideologi ini dikembangkan oleh Presiden
pertama Negara Republik Indonesia, Ir. Soekarno,
dari pemikiran Marxisme yang diterapkan sesuai
natur dan kultur Indonesia. Soekarno mencetuskan
Marhaenisme yakni untuk mengangkat harkat hidup
Massa Marhaen (terminologi lain dari rakyat
Indonesia), yang memiliki alat produksi namun
(masih) tertindas. Meski demikian, pengertian
Marhaen juga ditujukan kepada seluruh golongan
rakyat kecil yang dimaksud ialah petani dan buruh (
proletar) yang hidupnya selalu dalam cengkeraman
orang-orang kaya dan penguasa/Borjuis/Kapitalis