You are on page 1of 18

ANALISIS FAKTOR RISIKO BERAT BADAN LAHIR

TERHADAP KEJADIAN STATUS GIZI BAWAH GARIS


MERAH PADA BALITA

SKRIPSI

Oleh :
ELMI KURNIA AHSANI
P27824420100
Topik Bahasan

BAB 3
BAB 2 METODE
BAB 1
TINJAUAN PENELITIA
PENDAHULUAN
TEORI N

BAB 4
BAB 5 HASIL
BAB 6 PEMBAHASA PENELITIA
PENUTUP N N
BAB 1
Latar Belakang

Identifikasi
Penyebab Masalah

Berat badan lahir, pola nutrisi,


pemberian ASI eksklusif,
pemberian MP-ASI, riwayat
penyakit infeksi, kelengkapan Batasan Masalah
imunisasi, tingkat pengetahuan
ibu, status ekonomi orangtua,
lingkungan (Alhamda, 2015 analisis besar risiko berat
dalam Natalia, 2017), badan lahir terhadap
kunjungan ibu ke Posyandu kejadian gizi BGM pada
(Rusmiliawaty, 2020). anak balita
Rumusan
Masalah
Manfaat
Apakah kejadian berat badan
lahir merupakan faktor risiko 1. Teoritis
kejadian status gizi Bawah 2. Praktis (bagi
Garis Merah pada anak masyarakat, tenaga
balita? kesehatan, institusi,
dan peneliti)
Tujuan

1. Umum
2. Khusus
BAB 2
Rusmiliawaty, dkk (2020)
Nengsih, dkk (2016)
Terdapat hubungan riwayat
pemberian ASI eksklusif, pola Hubungan antara riwayat
asuh makan, riwayat penyakit kelahiran BBLR dengan
infeksi, kunjungan ibu ke Rohmah, dkk (2018) pertumbuhan anak usia
Posyandu, status ekonomi balita di wilayah kerja
Faktor-faktor yang PKM Rancaekek DTP
keluarga dengan kejadian berat
berhubungan dengan kejadian Tahun 2015
BGM pada balita.
gagal tumbuh pada anak usia 6-
24 bulan di wilayah pesisir
Semarang adalah asupan
energi, protein, seng, vitamin
C, dan riwayat BBLR
Konsep
Konsep
Berat Badan
BGM
Lahir

Pengertian Pengertian

Gizi yang Klasifikasi


Dibutuhkan Balita

Faktor Penyebab Faktor yang


BGM Mempengaruhi

Penilaian Status
Gizi Buruk

TINJAUAN Dampak BGM


PUSTAKA
Kerangka Konseptual

Hipotesis Penelitian

Bayi berat lahir rendah merupakan


faktor risiko terhadap kejadian status
gizi BGM pada anak balita.
METODE PENELITIAN BAB 3
Jenis Penelitian Analitik

Rancangan Penelitian Case Control


METODE
PENELITIAN

Kerangka
Operasional
Lanjutan
Kriteria inklusi
Sampel, Besar Sampel
dan Cara Pengambilan Kriteria
Sampel eksklusi

di wilayah kerja Puskesmas sebagian anak balita yang BGM


Sumbersari Kab. Madiun di wilayah kerja Puskesmas
Sumbersari tahun 2019
Populasi
Penelitian

Lokasi &
rumus case control didapatkan
Waktu
88 anak dengan perbandingan
Penelitian
1:1 (44 kelompok kasus dan 44
Seluruh balita di wilayah kelompok kontrol)
kerja Pkm Sumbersari
sebanyak 1509 anak
Sistematic Sampling dan
Simple random sampling
Lanjutan
Definisi Operasional

Variabel Penelitian

Independent Dependent

Berat badan Kejadian status


lahir gizi BGM pada
anak balita
Pengambilan
Pengumpulan Teknik &
Analisa Data
Editing T
Data Sekunder E ANALISA

Coding K Deskriptif
Prosedur N
Surat ijin kampus I
Tabulating Inferensif Chi-Square dan Odds
K
Ratio
Ajukan ijin
BAKESBANGPOL
Instrumen
Surat tembusan Check List Etik
untuk dinkes, pkm, Penelitian
Sumbersari
Informed
Surat Confidential
Anonimity
Consent
Perijinan y
Pengumpulan data Data diolah & analisa
Statistik BAB
Deskriptif
4
Gambaran Lokasi

•Memiliki wilayah 8 desa Berat Badan Lahir


binaan Status Gizi
•Jumlah tenaga kesh 17 bidan, 1 BGM
ahli gizi
•Sebagian besar masyarakat BBLR
bekerja sebagai pedagang dan 16%
memiliki produksi rumahan BGM
•Memiliki kepercayaan makan
hanya untuk kenyang 84%
50% 50% Tidak
•Pendidikan masih rendah BGM
Statistik Inferensi

Hubungan Berat Badan Lahir Dengan Kejadian BGM

Berat Lahir Status Gizi Jumlah % p-value


BGM % Tidak BGM %

BBLR 12 85,7% 2 14,3% 14 100% 0,004

Tidak BBLR 32 43,2% 42 56,8% 74 100%

Jumlah 44 50,0% 44 50,0% 88 100%


Statistik Inferensi

Besar Risiko Berat Badan Lahir Dengan Kejadian Status Gizi BGM

BGM Tidak BGM Jumlah

Odds ratio: a/c:b/d


BBLR 12 2 14
=12/32 : 2/42
Tidak 32 42 74 = 7,875 (7,9)
BBLR

Jumlah 44 44 88
BAB
5
Hasil

Terdapat hubungan yang signifikan


antara berat lahir dengan kejadian Teori
status gizi BGM pada anak balita. Besar
risiko diperlihatkan pada besar odds
Bayi dengan BBLR umumnya saluran
ratio sebesar 7,9; maka berat badan
pencernaannya belum berfungsi seperti
lahir yang diduga sebagai faktor risiko
pada bayi yang cukup bulan, sehingga daya
kejadian BGM ternyata benar.
tahan tubuh berkurang dan asupan
makanan tidak diserap dengan baik oleh
tubuh sehingga dapat menyebabkan
gangguan gizi (Soediaoetama, 2012).
Penelitian terdahulu

•Rohmah, dkk (2018) faktor yang mempengaruhi kejadian


gagal tumbuh yaitu asupan nutrisi, protein, seng, vitamin c
dan riwayat BBLR
•Nengsih, dkk (2016), terdapat hubungan antara riwayat
kelahiran BBLR dengan pertumbuhan anak usia balita di
wilayah kerja PKM Rancaekek DTP Tahun 2015 dengan p-
value 0,016
•Ika Alfiah, dkk (2015) mendapatkan hasil bahwa terdapat Opini
hubungan antara berat badan lahir dengan kejadian BGM
dengan hasil p-value 0,037.
•Hanya memiliki 1 ahli gizi,
•Lia Natalia (2017), terdapat hubungan antara berat badan
sehingga kurang maksimal
lahir dan pendidikan ibu balita dengan kejadian BGM Pada
•Kurangnya kesadaran masy
Balita dengan hasil p-value 0,017 dan OR 3,78.
•Novika Kumala Dewi, dkk (2015), balita dengan riwayat tentang pentingnya kesehatan
•Pendidikan orangtua yang
berat lahir BBLR memiliki besar risiko sebanyak 6,49 kali,
relatif masih rendah
dibandingkan dengan balita yang tidak memiliki riwayat
BBLR.
SEKIAN
TERIMAKASIH CREDITS: This presentation
template was created by Slidesgo,
including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik.

You might also like