You are on page 1of 19

Tauhid Versi Ahlussunnah

Wal-Jama’ah

Wahdaniyat terbagi
menjadi tiga:
1. Wahdaniyat al-Dzat
2. Wahdaniyat al-Shifat
3. Wahdaniyat al-Af’al
Tauhid Versi Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
 Wahdaniyat al-Dzat berfungsi menafikan
dua hal:
 1. Menafikan tersusunnya Dzat Allah dari
benda (a’yan), sifat benda (a’radh), atau
bagian-bagian lain. Dalam bahasa lebih
mudah, Dzat Allah tidak mungkin terbagi-
bagi.
 2. Menafikan adanya dzat lain selain Allah
yang memiliki kesempurnaan seperti Dzat
Allah
Tauhid Versi Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
 Wahdaniyat al-Shifat berfungsi menafikan dua
hal:
 1. Menafikan adanya dua shifat bagi Allah,
misalnya dua qudrat, dua iradat dan lain-
lainnya. Dengan kata lain, shifat qudrat Allah
itu hanya satu dan berkaitan dengan segala hal
yang mungkin. Iradat Allah juga satu dan
seterusnya.
 2. Menafikan adanya seseorang dari manusia
atau makhluk Allah yang memiliki shifat
seperti shifat-shifat Allah, (dapat menciptakan,
menentukan dan seterusnya).
Tauhid Versi Ahlussunnah
Wal-Jama’ah
 Wahdaniyat al-Af’al berfungsi menafikan
adanya selain Allah berbuat seperti
perbuatan Allah.
 Hanya Allah-lah yang dapat mewujudkan dan
meniadakan.
 Kita harus berkeyakinan bahwa semua
perbuatan manusia, yang besar dan yang
kecil, adalah ciptaan Allah.

.)96 : ‫(الصافات‬ ‫واهلل خلقكم وما تعملون‬


Tauhid Versi Wahabi

Ibn Taimiyah (Wahabi)


membagi Tauhid menjadi tiga:
1. Tauhid Rububiyah
2. Tauhid Uluhiyah
3. Tauhid al-Asma’ wa al-
Shifat
Tauhid Versi Wahabi
Tauhid Versi Wahabi
 Pertama, Tauhid Rububiyah, yaitu
pengakuan bahwa yang
menciptakan, memiliki dan
mengatur langit dan bumi serta
seisinya adalah Allah saja.
Menurut Ibn Taimiyah, Tauhid
Rububiyah ini telah diyakini oleh
semua orang, baik orang-orang
Musyrik maupun orang-orang
Mukmin.
Tauhid Versi Wahabi

Kedua, Tauhid Uluhiyah, yaitu


pelaksanaan ibadah yang hanya
ditujukan kepada Allah. Ibn
Taimiyah berkata, "Ilah (Tuhan)
yang haqq adalah yang berhak
untuk disembah. Sedangkan Tauhid
adalah beribadah kepada Allah
semata tanpa mempersekutukan-
Nya".
Tauhid Versi Wahabi

Ketiga, Tauhid al-Asma' wa al-


Shifat, yaitu menetapkan
hakikat nama-nama dan sifat-
sifat Allah yang terdapat dalam
al-Qur’an dan Sunnah sesuai
dengan arti literal (zhahir)nya
yang telah dikenal di kalangan
manusia.
Tauhid Versi Wahabi
 Dalam pembagian tersebut, Ibn
Taimiyah membatasi makna rabb atau
rububiyah terhadap sifat Tuhan
sebagai Dzat pencipta, pemilik dan
pengatur langit, bumi dan seisinya.
Sedangkan makna ilah atau uluhiyah
dibatasi pada sifat Tuhan sebagai Dzat
yang berhak untuk disembah dan
menjadi tujuan dalam beribadah.
 Dapatkah diterima?????
Tauhid Versi Wahabi
 Pembagian Tauhid menjadi tiga tadi
serta pembatasan makna-maknanya
tidak rasional dan bertentangan
dengan dalil-dalil al-Qur'an, hadits dan
pendapat seluruh ulama Ahlussunnah
Wal-Jama'ah.
 Ayat-ayat
al-Qur'an, hadits-hadits dan
pernyataan para ulama Ahlussunnah
Wal-Jama'ah, tidak ada yang
membedakan antara makna Rabb dan
makna Ilah.
Tauhid Versi Wahabi

 Justruayat-ayat al-Qur'an dan


hadits-hadits Nabi 
mengisyaratkan adanya
keterkaitan yang sangat erat
(talazum) antara Tauhid
Rububiyah dengan Tauhid
Uluhiyah.
Al-Qur’an Menolak
Tauhid Versi Wahabi
 Al-Qur’an membatalkan konsep tauhid Wahabi

‫ني َْأربَابًا‬ ‫ي‬


ِِّ
‫ب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬
‫و‬ ‫ة‬
َ ‫ك‬
َ ‫ِئ‬ ‫اَل‬‫م‬ ‫ل‬
ْ ‫ا‬ ‫ا‬
‫و‬ ‫ذ‬
ُ ِ
‫َّخ‬
‫ت‬ ‫ت‬
َ ‫ن‬
ْ ‫َأ‬ ‫م‬ ‫ك‬
‫ر‬
ُ ‫م‬ ‫ْأ‬ ‫ي‬ ‫ َواَل‬
]80 : ‫[آل عمران‬
َ َ َ ْ َ ُ َ
 Dan (tidak wajar pula baginya) menyuruhmu menjadikan
malaikat dan para nabi sebagai arbab (tuhan-tuhan). (QS. Ali-
Imran : 80).
 Ayat di atas menegaskan bahwa orang-orang Musyrik
mengakui adanya Arbab (tuhan-tuhan) selain Allah
seperti Malaikat dan para nabi.
 Berarti orang-orang Musyrik tidak mengakui Tauhid
Rububiyah. Kata Ibn Taimiyah (Wahabi) Orang-orang
Musyrik mengakui Tauhid Rububiyah.
Al-Qur’an Menolak
Tauhid Versi Wahabi
‫ين‬‫م‬ِ َ‫ب الْعال‬
ِّ ‫ر‬ِ‫ب‬ ‫م‬‫ك‬ُ ‫ي‬‫و‬ِّ ‫س‬ُ‫ن‬ ‫ذ‬
ْ ‫ِإ‬ ،‫ن‬ٍ ‫ي‬ِ
‫ب‬ ‫م‬ ٍ
‫ل‬ ‫اَل‬‫ض‬َ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ل‬
َ ‫َّا‬
‫ن‬ ‫ك‬
ُ ‫ن‬ْ ‫ِإ‬ ِ
‫اهلل‬ ‫ت‬
َ 
َ َ َ ْ َ ُ .]98 ، 97 : ‫[الشعراء‬
 Demi Allah: sungguh kita dahulu (di dunia)
dalam kesesatan yang nyata, karena kita
mempersamakan kamu dengan Tuhan (Rabb)
semesta alam. (QS. al-Syu'ara' : 97-98).
 Ayat tersebut menceritakan tentang
penyesalan orang-orang kafir di akhirat dan
pengakuan mereka yang tidak mengakui
Tauhid Rububiyah, dengan menjadikan
berhala-berhala sebagai arbab (tuhan-tuhan).
Hadits Nabi  Membatalkan
Tauhid Wahabi

‫آمنُوا‬ ‫ين‬ ِ َّ‫ت اهلل ال‬


‫ذ‬ ‫ب‬
ِّ ‫ث‬‫ي‬ ( ‫ال‬
َ ‫ق‬
َ  ‫ي‬ ِ
‫ب‬َّ
‫ن‬ ‫ال‬ ‫ن‬ ‫ع‬ ٍ
‫ب‬ ‫ز‬ِ ‫ا‬ ‫ع‬ ِ
‫ن‬ ‫ب‬ ِ ‫ عن الْبر‬
‫اء‬
َ َ ُ ُ َُ ِّ ْ َ َ ْ ََ ْ َ
‫ك‬ ‫ب‬‫ر‬ ‫ن‬ ‫م‬ ‫ه‬‫ل‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ‫ي‬‫ف‬ ِ
‫ر‬ ‫ب‬ ‫ق‬ ْ
‫ل‬ ‫ا‬ ِ
‫اب‬ ‫ذ‬ ‫ع‬ ‫ي‬ ِ
‫ف‬ ‫ت‬ ‫ل‬‫ز‬ ‫ن‬ ‫ال‬ ‫ق‬ ) ِ
‫ت‬ ِ
‫ب‬ ‫َّا‬
‫ث‬ ‫ال‬ ‫ل‬ِ ‫و‬ ِ
ُّ
َ َ َُْ َ ُ َ َ
ُ ْ َ َ َ ْ َ َ َ َ َ ْ ‫ب‬
‫ق‬
َ ْ
‫ل‬ ‫ا‬
.)5117 ‫ (رواه مسلم‬. ‫د‬ٌ ‫ول َربِّ َي اهللُ َونَبِيِّي ُم َح َّم‬
ُ ‫َفَي ُق‬
 Dari al-Bara' bin Azib, Nabi  bersabda, "Allah
berfirman, "Allah meneguhkan (iman) orang-orang yang
beriman dengan ucapan yang teguh itu", (QS. Ibrahim :
27). Nabi  bersabda, "Ayat ini turun mengenai azab
kubur. Orang yang dikubur itu ditanya, "Siapa Rabb
(Tuhan)mu?" Lalu dia menjawab, "Allah Rabbku, dan
Muhammad  Nabiku." (HR. Muslim, 5117).
‫‪MENGAPA WAHABI MEMBAGI‬‬
‫?‪TAUHID RUBUBIYAH-ULUHIYAH‬‬
‫‪‬‬ ‫‪Tauhid Uluhiyah‬‬ ‫‪ ‬توحيد أبي جهل وأبي لهب ‪:‬‬
‫‪sebagai piranti‬‬ ‫‪ ‬أبو جهل وأبو لهب ومن على دينهم من‬
‫المشركين ‪ ،‬كانوا يؤمنون باللّه ويوحدونه في‬
‫‪ideologis untuk‬‬ ‫ضارا‬
‫الربوبية خال ًقا ورازقًا ‪ ،‬محييًا ومميتًا ‪ً ،‬‬
‫‪melarang praktek-‬‬ ‫ونافعا ‪ ،‬ال يشركون به في ذلك شيًئا ! ‪.‬‬
‫‪praktek tawassul,‬‬ ‫‪ ‬عجيب وغريب أن يكون أبو جهل وأبو لهب‬
‫‪tabarruk, ziarah kubur‬‬ ‫أكثر توحي ًدا للّه وأخلص إيمانا به ‪ ،‬من‬
‫‪dan lain-lain, karena‬‬ ‫المسلمين الذين يتوسلون باألولياء والصالحين‬
‫ويستشفعون بهم إلى اللّه !! أبو جهل وأبو لهب‬
‫‪dianggap mengarahkan‬‬ ‫أكثر توحيدا وأخلص إيمانًا من هؤالء المسلمين‬
‫‪ibadah kepada selain‬‬ ‫الذين يقولون ال إله إال اللّه محمد رسول اللّه!‬
‫‪Allah SWT.‬‬ ‫ما هذا يا رجل ‪( ،‬محمد بن أحمد با شميل‪،‬‬
‫كيف نفهم التوحيد‪.)1 6،‬‬
AKIBAT TAUHID RUBUBIYAH-ULUHIYAH: “ABU
JAHAL DAN ABU LAHAB LEBIH BERTAUHID
DARIPADA UMAT ISLAM YANG BERTAWASUL”
MENGAPA ADA TAUHID AL-
ASMA’ WA ASL-SHIFAT?
 Di dalam al-Qur’an dan Sunnah terdapat
teks-teks mutasyabihat berkaitan dengan
nama-nama dan sifat-sifat Allah SWT.
 Ibn Taimiyah mengikuti aliran Musyabbihah
yang mengartikan teks-teks mutasyabihat
secara literal (zhahir)
 Ibn Taimiyah (Wahabi) menggagas Tauhid al-
Asma’ wa al-Shifat, sebagai piranti ideologis
untuk menilai sesat kaum Muslimin yang
melakukan ta’wil terhadap ayat-ayat
mutasyabihat. Dalam hal ini pengikut
madzhab al-Asy’ari dan al-Maturidi.
Wallahu a’lam
Wassalam

You might also like