You are on page 1of 11

MINGGU KE-1

PENDAHULUAN
TPI 228/ TIP62115 A / 3 (2+1) sks
REKAYASA PROSES
Semester IV

Tim Pengajar
Dr. Ir. Kurnia Harlina Dewi, MSi
Dr. Ir. Fitriani Kasim, MSi
Neswati, STP, MSi

PS. TEKNOLOGI INDUSTRI PERTANIAN


FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
UNIVERSITAS ANDALAS
PADANG, 2022
Rekayasa Proses Agroindustri
 Rekayasa adalah arti kata rekayasa adalah penerapan kaidah-kaidah ilmu
dalam pelaksanaan, seperti perancangan, pembuatan konstruksi, serta
pengoperasian kerangka, peralatan dan sistem yang ekonomis dan efisien.
(Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia =KBBI),
 Proses : dihubungkan dengan kimiawai (Shreve, 1984), tahapan perubahan
kimia
Teknologi Proses diberi pengertian tentang tata cara berlandaskan ilmu
pengetahuan untuk mengubah suatu bahan secara kimia menjadi produk yang
nilai ekonomis lebih tinggi.
Oleh karena selain proses kimiawi, perlakuan fisik juga mampu meningkatkan
nilai tambah suatu bahan….(cakupan ini dipilah menjadi Satuan Operasi)

Teknologi Proses : TATA CARA BERLANDASKAN ILMU PENGETAHUAN UNTUK


MENGUBAH SECARA KIMIAI dan/ ATAU FISIK SECARA KOMERSIL SUATU BAHAN
MENJADI PRODUK
 Agroindustri : Industri yang mengolah hasil pertanian baik tanaman
maupun hewan, melalui proses fisik, kimia dan biologi dengan perubahan
bentuk ataupun tanpa perubahan bentuk untuk mendapatkan nilai tambah
Perancangan Proses Agroindustri

Secara keseluruhan kegiatan proses perubahan suatu bahan menjadi produk dipandang
sebagai sebuah sistem yang terdiri atas sub-sub sistem, menggambarkan suatu
tahapan.

Perancangan proses sistem berkaitan dengan pemilihan dan pengaturan tahapan-


tahapan tersebut, serta pemilihan, penentuan spesifikasi dan perancangan peralatan
yang diperlukan untuk mengerjakan fungsi tahapan proses penyusun.

Input TAHAPAN PROSES PADA Output


(B.Baku) AGROINDUSTRI (Produk)
(Satuan Operasi & Satuan Proses &
Tek Mikrobial)

TAHAPAN PROSES PADA AGROINDUSTRI

Perubahan Perubahan Perubahan Output


Input
Fisik Kimia Biologis (Produk)
(B.Baku)
Untuk dapat memecahkan masalah perancangan, terutama
jika menggunakan persamaan matematis, maka
penggambaran proses sebagai struktur sebuah sistem
sangat diperlukan.

Sebagai sebuah sistem, aliran bahan-bahan masuk


diproses dalam satuan ini untuk menghasilkan aliran
keluar.

Begitupun pada satuan operasi selanjutnya dan berjalan


secara simultan menjadi suatu aliran informasi.

Aliran informasi merupakan nilai peubah-peubah yang


terlibat dalam perancangan, seperti komposisi, suhu,
tekanan, laju alir, entalpi.
Pemilihan Pendahuluan suatu alur proses
 Apabila tujuan menghasilkan suatu bahan, pilihan alur sintesa
reaksi, data dasar untuk tiap alur telah diketahui maka kita
dihadapkan pada masalah pemilihan.

 Persoalan : alur sintesa reaksi mana yang akan membawa kepada


terbentuknya sistim produksi yang efisien dan ekonomis.

 Diperlukan pengembangan proses yang dilandasi oleh masing-masing


alur sintesa reaksi, dibuat bentuk rancangan kemudian dilakukan
simulasi untuk mendapatkan informasi efisiensi dan ekonomis.

 Perlu seleksi pada alur sintesa untuk evaluasi detail pada tahap
pemilihan berikutnya.
Cara praktis dan pendek untuk pemilihan :

1. Melihat keekonomisan proses pada tingkat yang paling dasar.


Yaitu melihat nilai ekonomis antara produk dan bahan.
2. Melihat derajat konversi menyeluruh oleh tiap alur sintesa.
Berapa ton produk dapat diperoleh setiap ton bahan baku yang
digunakan.
Alur sintesa yang panjang pada umumnya memberikan derajat
konversi menyeluruh (overall yield) yang rendah.
Contoh :
3. A +B C % konversi 60
C Z % konversi 90

Maka overall yield = (0,6) x (0,9) x 100 = 54 %


2. A + F D % konversi 80
D +G C % konversi 70
C Z % konversi 90
Overall yield = (0,8) x (0,7) x (0,9) X 100% = 50 %

Pada reaksi dua, tahap-tahap reaksi memiliki konversi yang lebih


tinggi dari reaksi 1. namun karena tahap yang lebih panjang, maka
overall yield menjadi lebih kecil.

Untuk itu langkah awal pada pemilihan adalah melakukan analisa


produksi konsumsi atau Production-Consumption Analysis
Struktur Pembiayaan Sistim Produksi

(Laju Pendapatan keuntungan per tahun ) = (Nilai penjualan produk


per tahun) – (Biaya pengeluaran untuk bahan baku per tahun) –
(Biaya pengeluaran untuk pengoperasian sistim produksi,
depresiasi modal, pajak, asuransi dsb)

Biaya pengeluaran untuk pengoperasian sistim produksi dapat


diklasifikasikan atas :
1. Biaya Pengoperasian Pabrik : Biaya produksi, biaya tetap dan
overhead pabrik
2. Belanja pengeluaran umum yang meliputi biaya administrasi
perusahaan dan biaya untuk distribusi dan penjualan
1. Biaya Produksi Langsung (Directly attributable production cost)
 Buruh operasi
 Pengawas operasi
 Pemeliharaan dan perbaikan
 Bahan-bahan habis pendukung operasi (operating supplies) :
steam, listrik, bahan bakar, refrigerasi, air
 Royalties (Bila pembayarannya dilakukan tahunan, bukan
sekaligus)

2. Biaya Pengeluaran Tetap (Fix Chages)


 Biaya sewa (tanah atau lainnya)
 Asuransi
 Pajak atas kekayaan
 Depresiasi
3. Biaya Overhead Pabrik (Plant Overhead Cost)

 Keselamatan dan perlindungan kerja


 Overhead umum pabrik (General plant overhead)
 Overhead dalam penggajian (Payroll overhead)
 Pengkemasan (Packaging)
 Canteen dan restaurant
 Rekreasi
 Penyelamatan atas barang-barang pabrik
 Laboratorium pengawasan
 Pengelolaan operasi pabrik (Plant superintendance)
 Fasilitas penyimpanan
4. Biaya Pengeluaran administratif
 Gaji pimpinan perusahaan (Executive salary)
 Upah karyawan
 Bahan dan barang habis untuk penyediaan kantor
 Komunikasi

5. Biaya Pengeluaran Untuk Distribusi dan Penjualan


 Kantor Penjualan
 Pengeluaran untuk salesman pengoperasian
 Pengiriman
 Promosi (Advertensi)

1,2,3 : tergolong biaya pengopersian pabrik


4 dan 5 :tergolong pengeluaran umum

You might also like