You are on page 1of 11

“STUDI KASUS SISTEM PROTEKSI

KEBAKARAN PADA SPBU”


MK. MANAJEMEN KEBAKARAN DAN LEDAKAN

Kelompok 4
Devi Octafia (1813201003)
Syarah Rahmadina (1813201021)
Fipo Ardino Tieri (1813201042)
M. Endrian Vladymir (1813201039)
OUTLINE

 Pengertian
 Sarana dan Prasaranan stasium pengisian bahan bakar
umum
 Kegiatan Operasian Stasiun Pengisian Bahan Bakar
Umum
 Konsep Kebakaran dan Ledakan
 Proses identifikasi bahaya di SPBU
 Konsep proteksi jika terjadi kebakaran dan ledakan
 Proses pencegahan bahaya kebakaran
Pengertian

Stasiun Pengisian Bahan Bakar UMUM (SPBU) adalah


salah satu stasiun kerja yang cukup komplek karena terdiri
dari pekerja, pelanggan, peralatan, display serta lingkungan
kerja. Berdasarkan pengamatan masih banyak SPBU yang
tidak memenuhi kriteria stasiun kerja yang baik sehingga
kemungkinan besar dapat menimbulkan ketidaknyamanan
bahkan bahaya baik bagi pekerja maupun konsumen. Selain
itu, aspek keselamatan juga harus diperhatikan. Karena
banyaknya potensi bahaya yang ada di SPBU.
Sarana dan Prasaranan stasium
pengisian bahan bakar umum
Untuk melaksanakan kegiatan operasionalnya,maka SPBU
dilengkapi dengan prasarana dan prasarana utama sebagai berikut
:
1. Tanki timbun bawah tanah
2. Jalur penimuan
3. Mesin Dispenser
4. Instalansi Listrik
5. Bangunan SPBU
6. Peralatan proteksi kebakaran
Kegiatan Operasian Stasiun
Pengisian Bahan Bakar Umum
Kegiatan operasional yang utama yang dilakukan di
SPBU adalah sebagai berikut :
1. Pembongkaran BBM dari truk ke tanki timbunan
2. Penyimpanan BBM dalam tanki timbun
3. Penyaluran BBM dari tanki timbun ke area
pelayanan
4. Pelayanan pengisian BBM ke kendaraan Pelanggan
Konsep Kebakaran dan Ledakan

Peristiwa terbakar adalah suatu reaksi yang hebat dari


zat yang mudah terbakar dengan zat asam. Reaksi kimia
yang terjadi bersifat mengeluarkan panas.Pada
berberapa zat, reaksi tersebut mungkin terjadi pada suhu
udara biasa. Namun pada umumnya reaksi tersebut
berlangsung sangat lambat dan panas yang
ditimbulkannya hilang ke sekeliling.(Suma’mur, 1996)
Lanjutan..
Dasar teori yang digunakan untuk menjelaskan terjadinya
ledakan adalah konsep segitiga api menurut teori tersebut
terjadinya kebakaran atau ledakan maka diperlukan tiga syarat :
1. Bahan mudah terbakar (flammable substance) harus berada
jumlah yang cukup untuk menghasilkan campuran yang
dapat tersulut atau meledak.
2. Pengoksidasi (oksidator) harus berada dalam jumlah yang
cukup bersama bahan yang mudah terbakar untuk
mendapatkan campuran yang dapat meledak.
3. Sumber Pemantik (ignition) harus ada penyulut atau panas.
Proses identifikasi bahaya di SPBU

Proses Identifikasi pekerjaan yang dapat menyebabkan


bahaya kebakaran di tempat kerja khususnya SPBU yaitu :
1. Pemindaian BBM dari mobil tanki ke tanki timbun,berada
pada zona 1 resiko bahaya kebakaran lebih besar.
2. Pemindaian BBM dari dispenser ke Pengguna, berada
pada zona 1 dimana resiko bahaya lebih besar.
3. Jenis Kebakaran Karena Listrik,berada pada zona 2 (zona
berbahaya)
4. Bahaya ledakan untuk tabung compressor,berada pada
zona 2 zona bahaya.
Konsep proteksi jika terjadi kebakaran dan ledakan

Konsep proteksi kebakaran dan ledakan dapat dibagi 2


yaitu konsep proteksi primer dan proteksi sekunder.
Proteksi primer adalah semua tindakan yang mengacu
kepada semua tindakan untuk mencegah timbulnya
explosive atmosphere, misalnya melalui:
1. Menghilangkan penggunaan bahan mudah meledak
(replacement technology)
2. Deaktifasi (misalnya penambahan karbon dioxide )
3. Membatasi konsentrasi bahan
4. Pengaturan ventilasi baik alami maupun buatan.
Proses pencegahan bahaya kebakaran

 Pencegahan Kebakaran
 Perencanaan darurat kebakaran.
 Organisasi/Unit Penanggulangan Kebakaran.
 Jalur/Tempat Evakuasi
 Fasilitas dan Peralatan Dalam Kebakaran

You might also like