You are on page 1of 65

DEMOKRASI

Indonesia-ku tercinta……..
Demokrasi = Anarki ?
4
KOMPETENSI WARGANEGARA

MAMPU MEMBUAT
KEPUTUSAN

MELALUI PROSES
YANG DEMOKRATIS

SECARA BERNALAR &


BERTANGGUNGJAWAB
Pengantar
 Demokrasi dianggap sebagai suatu sistem politik yang
diyakini masyarakat dunia cara yg terbaik untuk
mencapai tujuan negara.
 Kriteria dan prinsip-prinsip demokrasi adalah kontinum,
semakin banyak prinsip dijalankan akan semakin
demokratis sebaliknya semakin banyak ditinggalkan
semakin tidak demokratis negara tersebut.
 Pembahasan difokuskan:
 A. Konsep dasar demokrasi
 B. Prinsip-prinsip dan indikator demokrasi
 C. Perjalanan demokrasi di Indonesia
 D. Arti demokrasi di negara demokrasi
Konsep dasar

 Demos = people
 Kratos = rule
 Rule by the people; One (monarchy) or
Many (oligarchy).
 Tidak ada definisi pasti/ideal tentang
demokrasi sesungguhnya.
Beberapa acuan

 Para ahli hanya dapat memberikan batasan-batasan atau kriteria-kriteria mengenai


demokrasi, misalnya Robert A. Dahl (1998) yang memberikan 6 kriteria:
 Pejabat-pejabat yang dipilih oleh rakyat
 Pemilu yang bebas, adil dan berkesinambungan
 Kebebasan berekspresi
 Akses informasi yang terbuka luas
 Kebebasan berasosiasi
 Kewarganegaraan yang inklusif
Sumber ; Wood, 2004
Beberapa acuan

 Menurut Morlino (2004):


Demokrasi yang baik paling tidak harus memenuhi 3 kualitas:
1. Kualitas hasil
Pemerintahan yang memiliki legitimasi yang dapat memuaskan warga
negaranya.
2. Kualitas isi/substansi
Warga negara memiliki kebebasan dan kesetaraan
3. Kualitas prosedur
Warga negara memiliki kebebasan untuk memeriksa dan mengevaluasi
bagaimana pemerintahnya mencapai tujuan-tujuan kebebasan dan kesetaraan
sesuai dengan hukum yang berlaku
Mengapa demokrasi?
Membuka kesempatan partisipasi publik secara luas.
 Menentukan tujuan
 Memilih pemimpin
 Mengawasi pemerintahan
 Meminta pertanggungjawaban
Jadi secara tidak langsung masyarakat ikut serta di
dalam proses
pemerintahan melalui serangkaian kegiatan-
kegiatan.
Momentum-momentum

 Runtuhnya tembok Berlin


 Hancurnya komunisme, kecuali Cina
 Kegagalan diktatoral di Amerika Latin
 Berakhirnya apartheid
Mendorong perkembangan demokrasi secara
global.
(Weale, 2007)
Prinsip-prinsip
demokrasi
 Ada dua ciri utama demokrasi: (a)
Ada dua ciri utama demokrasi: (a)
kebebasan/persamaan
(freedom/equality), (b) kedaulatan
rakyat (people’s sovereignty)
 Didalam prinsip-prinsip demokrasi,
terdapat nilai-nilai:
 A. partisipasi
 B. inklusivitas/ pelibatan
 C. perwakilan/ representasi
 D. transparansi
Indikator

demokrasi
Kerangka kerja hak-hak warga negara
yang kesetaraannya terjamin (guaranteed
framework of equal citizen rights)
 Institusi-institusi pemerintah yang
representatif dan akuntabel (institutions
of representative and accountable
government)
 Masyarakat yang demokratis atau sipil
(civil or democratic society)
Prinsip non

demokrasi
Pemusatan kekuasaan, dijalankan oleh satu lembaga saja
 Pemerintahan tidak berdasar konstitusional
 Rule of power atau prinsip negara kekuasaan
 Pembentukan pemerintahan tidak berdasar musyawarah tetapi melalui
dekrit
 Pemilihan umum tidak demokratis
 Terdapat satu partai politik yaitu partai pemerintah
 Manajemen dan kepemimpinan tertutup dan tidak bertanggungjawab
 Menekan dan tidak mengakui hak-hak minoritas warga
 Tidak adanya kebebasan berpendapat, berbicara, dan kebebasan pers
 Tidak ada perlindungan terhadap hak asasi manusia
 Badan peradilan tidak bebas dan bisa diintervensi penguasa
 Tidak ada kontrol terhadap administrasi dan birokrasi
 Mekanisme dalam kehidupan politik dan sosial tidak dapat berubah dan
bersifat sama
 Penyelesaian perpecahan atau perbedaan dengan cara kekerasan dan
penggunaan paksaan
 Tidak ada jaminan terhadap hak-hak dan kebebasan individu
Beberapa acuan
 Para ahli hanya dapat memberikan batasan-
batasan atau kriteria-kriteria mengenai demokrasi,
misalnya Robert A. Dahl (1998) yang memberikan
6 kriteria:
 Pejabat-pejabat yang dipilih oleh rakyat
 Pemilu yang bebas, adil dan
berkesinambungan
 Kebebasan berekspresi
 Akses informasi yang terbuka luas
 Kebebasan berasosiasi
 Kewarganegaraan yang inklusif
Sumber ; Wood, 2004
Beberapa acuan

 Pandangan Henry B. Mayo (Budiardjo, 2003):


 Penyelesaian perselisihan dengan damai dan
melembaga
 Menjamin terselenggaranya perubahan secara
damai di tengah
masyarakat yang terus berubah
 Pergantian pimpinan/pejabat secara teratur
 Membatasi penggunaan kekerasan
 Mengakui dan menganggap wajar keanekaragaman
 Menjamin tegaknya keadilan
Beberapa acuan
 Menurut Morlino (2004):
Demokrasi yang baik paling tidak harus memenuhi 3 kualitas:
1. Kualitas hasil
Pemerintahan yang memiliki legitimasi yang dapat
memuaskan warga negaranya.
2. Kualitas isi/substansi
Warga negara memiliki kebebasan dan kesetaraan
3. Kualitas prosedur
Warga negara memiliki kebebasan untuk memeriksa dan
mengevaluasi bagaimana pemerintahnya mencapai tujuan-
tujuan kebebasan dan kesetaraan sesuai dengan hukum
yang berlaku
PENGERTIAN DEMOKRASI

Pengertian Etimologis
demos (rakyat) + cratos/cratein
(pemerintahan/kekuasaan)

Langsung  Demokrasi  Tak langsung


DEMOKRASI
 Istilah demokrasi berasal
dari Bahasa Yunani
demos, yang berarti
rakyat dan kratein berarti
pemerintahan. Dengan
demikian demokrasi
berarti sistem kekuasaan
yang berada di tangan
rakyat.
 Menurut Abraham
Lincoln demokrasi
adalah pemerintahan dari
rakyat, oleh rakyat dan
untuk rakyat.
MACAM–MACAM DEMOKRASI
1. Atas Dasar Penyaluran Kehendak Rakyat
Menurut cara penyaluran kehendak rakyat demokrasi dibedakan
atas:
a) Demokrasi Langsung
Demokrasi langsung adalah paham demokrasi yang
mengikut sertakan setiap warga negara dalam
permusyawaratan untuk menentukan
kebijaksanaan umum negara.
b) Demokrasi Tidak Langsung
Demokrasi tidak langsung adalah demokrasi yang
dilaksanakan melalui sistem perwakilan. Penerapan
demokrasi ini berkaitan dengan kenyataan suatu
negara yang jumlah penduduknya banyak,
wilayahnya luas, dan permasalahan yang dihadapinya
semakin rumit dan kompleks.
2. Atas Dasar Prinsip Ideologi
Berdasarkan paham ini terdapat dua bentuk demokrasi, yakni:
1) Demokrasi Konstitusional
Demokrasi konstitusional adalah demokrasi yang
didasarkan pada kebebasan atau individualisme. Ciri
khas demokrasi konstitusional adalah kekuasaan
pemerintahnya terbatas dan tidak diperkenankan
banyak campur tangan dan bertindak sewenang-
wenang terhadap warganya. Kekuasaan pemerintah
dibatasi oleh konstitusi.
2) Demokrasi Rakyat
Demokrasi rakyat disebut juga demokrasi proletar yang
berhaluan Marxisme-Komunisme. Demokrasi rakyat
mencita- citakan kehidupan yang tidak mengenal kelas
sosial. Manusia dibebaskan dari keterikatannya
kepada pemilikan pribadi tanpa ada penindasan atau
paksaan. Akan tetapi, untuk mencapai masyarakat
tersebut dapat dilakukan dengan cara paksa atau
kekerasan.
3. Atas dasar yang menjadi titik perhatiannya
Dilihat dari titik berat “Yang Menjadi Perhatiannya”, demokrasi dapat
dibedakan:
a) Demokrasi Formal (negara-negara liberal)
adalah demokrasi yang menjunjung tinggi persamaan
dalam bidang politik tanpa disertai upaya untuk
mengurangi/menghilangkan kesenjangan dalam bidang
ekonomi.
b) Demokrasi Material (negara-negara komunis)
adalah demokrasi yang menitik beratkan pada upaya-
upaya menghilangkan perbedaan dalam bidang ekonomi,
sedangkan persamaan bidang politik kurang diperhatikan
dan bahkan kadang-kadang dihilangkan.
c) Demokrasi Gabungan (negara-negara nonblok)
adalah demokrasi yang mengambil kebaikan serta
membuang keburukan dari demokrasi formal dan
demokrasi material.
Menurut Sklar bentuk demokrasi terbagi atas 5 (lima) macam, yaitu:
a) Demokrasi Liberal
yaitu pemerintahan dibatasi oleh undang-undang dan pemilihan
umum diselenggarakan dalam waktu yang ajeg.
b) Demokrasi Terpimpin
para pemimpin percaya bahwa tindakan mereka dipercayai rakyat,
tetapi menolak persaingan dalam pemilihan umum untuk
menduduki kekuasaan.
c) Demokrasi Sosial
menaruh kepedulian pada keadaan sosial dan egalitarianisme bagi
persyaratan untuk memperoleh kepercayaan politik.
d. Demokrasi Partisipasi
menekankan hubungan timbal balik antara penguasa dan yang
dikuasai.
e. Demokrasi Konstitusional
menekankan pada proteksi khusus bagi kelompok-kelompok budaya
dan menekankan kerja sama yang erat diantara elite yang mewakili
bagian budaya masyarakat utama.
HAKEKAT DEMOKRASI
a. KEBEBASAN MENYAMPAIKAN PENDAPAT, BERKUMPUL,
BERORGANISASI, KEBEBASAN PERS (KEBEBASAN
INDIVIDU/KELOMPOK JUGA MENGAKIBATKAN KETERBATASAN
INDIVIDU/KELOMPOK YANG DIWUJUDKAN DALAM RAMBU-
RAMBU ETIKA DAN MORAL KEHIDUPAN).
b. KESEDERAJATAN, HAK DAN KEWAJIBAN YANG
SAMA, KEDUDUKAN YANG SAMA DIDEPAN HUKUM.
c. KETERBUKAAN, KEPEMERINTAHAN DAN LANGKAH-
LANGKAH PENGELOLAAN KEPUTUSAN HARUS DIKETAHUI DAN
DISETUJUI RAKYAT (TRANSPARANCY).
d. ETIKA DAN NORMA KEHIDUPAN, HARUS DIJUNJUNG
TINGGI.
Norma-norma yang menjadi pandangan
hidup demokratis:

1.Pentingnya kesadaran akan pluralisme


2.Musyawarah
3. Pertimbangan moral
4. Pemufakatan yang jujur dan sehat
5. Pemenuhan segi-segi ekonomi
6. Kerja sama antar warga masyarakat dan
sikap mempercayai itikad baik masing- masing
7. Pandangan hidup demokratis harus
dijadikan unsur yang menyatu dengan sistem
pendidikan.
KOMPONEN PENEGAK DEMOKRASI
1. NEGARA HUKUM (Rechtsstaat dan The Rule Of
Law):
Konsepsi negara hukum mengandung pengertian bahwa
negara memberikan perlindungan hukum bagi warga
negara melalui pelembagaan peradilan yang bebas
dan tidak memihak serta penjaminan hak asasi
manusia.
Konsep rechtsstaat (Kant dan Stahl):
a. Adanya pemisahan dan pembagian kekuasaan
negara untuk menjamin perlindungan HAM.
b. Adanya perlindungan terhadap HAM.
c. Pemerintahan berdasarkan peraturan.
d. Adanya peradilan administrasi.
Menurut Moh. Mahfud MD:
Sistem negara demokrasi mengandung pengertian 3 hal
penting yaitu :
1.Pemerintahan dari rakyat (Government Of The
People ).
Berhubungan erat dengan legitimasi
pemerintahan (Legitimate Government) dan tidak
legitimasi pemerintahan (Unligitimate Government ) di
mata rakyat.
Pemerintahan legitimasi berarti suatu
pemerintahan yang berkuasa mendapat pengakuan dan
dukungan rakyat.
Sebaliknya pemerintahan tidak legitimasi
berarti suatu pemerintahan yang sedang memegang
kendali kekuasaan tidak mendapat dukungan dan
pengakuan dari rakyat.
2. Pemerintahan oleh rakyat (Government By The
People).
Berarti pemerintahan yang menjalankan
kekuasaan atas nama rakyat dan pengawasannya
dijalankan oleh rakyat atau lembaga kekuasaan
yang ditunjuk pemerintah.

3. Pemerintahan untuk rakyat (Government For


People).
Adalah suatu pemerintahan yang mendapat
mandat kekuasaan yang diberikan oleh rakyat
digunakan untuk kesejahteraan mereka.
SYARAT DASAR PENYLENGGARA
PEMERINTAH YG DEMOKRATIS
BERDASAR RULE OF LAW

1. Perlindungan konstitusional  menjamin


hak2 individu & menentukan prosedurnya.
2. Badan kehakiman bebas  tdk memihak.
3. Pemilu bebas.
4. Kebebasan menyatakan pendapat.
5. Kebebasan berserikat & beroposisi.
6. Pendidikan kewarganegaraan (civic
education).
 Komisi Internasional Ahli Hukum, konferensi di Bangkok, 1965.
NILAI (KULTUR) DEMOKRASI

1. Menyelesaikan pertikaian  damai &


sukarela.
2. Menjamin terjadinya perubahan  damai.
3. Pergantian penguasa  teratur.
4. Penggunaan paksaan sesedikit mungkin.
5. Pengakuan & penghormatan  nilai
keanekaragaman.
6. Menegakkan keadilan.
7. Memajukan iptek.
8. Pengakuan & penghormatan  kebebasan.
 Henry B. Mayo dlm Miriam Budiardjo (1990)
LEMBAGA (STRUKTUR) DEMOKRASI

1. Pemerintahan yg bertanggungjawab.
2. DPR  mewakili gol/kepentingan masy
 dipilih mell pemilu  bebas & rahasia.
Dewan  control thdp pemerintah.
3. Organisasi politik lbh dr 1 partai.
4. Pers bebas menyatakan pendapat.
5. Sistem peradilan bebas menjamin HAM
& memperthankan keadilan.
 Miriam Budiardjo (1997)
Suatu negara dapat dikatakan demokratis
apabila:
kekuasaan mayoritas digandengkan dengan
jaminan atas HAM.
Kelompok mayoritas dapat melindungi kaum
minoritas.
Hak-hak minoritas tidak dapat dihapuskan
oleh suara mayoritas
Semua kelompok, golongan atau warga
negara hendaknya mendapat perlindungan
hukum atau mendapat jaminan menurut
undang-undang
DEMOKRASI KONSTITUSIONAL
Suatu gagasan pemerintahan demokratis yang
kekuasaannya terbatas dan pemerintahnya tidak
dibenarkan bertindak sewenang-wenang.

Dibatasi
KONSTITUSI

PEMERINTAHAN BERDASARKAN KONSTITUSI


(CONSTITUTIONAL GOVERNMENT, LIMITED
GOVERNMENT atau RESTRAINED
GOVERNMENT)
Pembatasan dalam sistem pemerintahan
(demokrasi konstitusional) sangat penting
mengingat sering kali makna demokrasi
diidentikkan dengan kebebasan.

Lord Acton : “Power tends to corrupt, but


absolute power corrupts absolutely”
Artinya
“Setiap orang yang mempunyai kekuasaan
cenderung untuk menyalahgunakan
kekuasaannya, tetapi orang yang mmepunyai
kekuasaan tak terbatas sudah pasti akan
menyalahgunakan kekuasaannya”
Awal pelaksanaan Demokrasi
Konstitusional:

Adanya pembatasan yuridis mengandung


prinsip-prinsip dan pelaksanaan yang kaku
(rigid) bukan hanya di bidang politik
nelainkan pula dalam bidang ekonomi.
Demokrasi konstitusional yang
menjunjung tinggi supremasi hukum
ditafsirkan seolah-olah negara hanya
sebagai penjaga malam
(Nachtwachterstaat), negara tidak mau
ikut campur dalam urusan lain kecuali
dalam bidang ketertiban dan keamanan
 Nasionalisme:
Paham yang bersifat politik dan sosial dari suatu
bangsa yang menempatkan kesetiaan tertinggi dari
rakyatnya kepada bangsa dan negaranya.
 Liberalisme:
Paham kebebasan yang menghendaki kebebasan
Individu dalam bidang politik, ekonomi dan agama.
 Sosialisme :
Aliran yang digunakan sebagai dasar untuk
menentang kepemilikan secara individu atau paham
yang bertujuan membentuk negara kemakmuran
dengan usaha kolektif dan membatasi milik
perseorangan.
 Demokrasi:
Suatu paham yang mengakui segenap rakyat dalam
pemerintahan rakyat.
DEMOKRASI
di
INDONESIA
?
Perkembangan demokrasi di Indonesia

1945 – 1949 UUD 45, Perjuangan fisik, Lemb. Demokrasi tidak terbentuk,
sistem kabinet presidensiil, Demokrasi PS  Liberal.

1949 – 1950 RIS 1949, Quasi parlementer, Ada PM, Demokrasi Liberal.

1950 – 1959 UUDS 1950, Kompromisasi, Demokrasi liberal multipartai,


Kabinet 7x, Konstituante gagal bentuk UUD baru, Dekrit
Presiden 5 Juli 59.

1959 – 1965 Formula demokrasi suai Sila IV PS, Pertarungan politik ideologi,
lemb. Demokrasi dibentuk prosedur hukum, Konsep Nasakom,
Demokrasi terpimpin (-).

1966 – 1998 Orde baru, Penyederhanaan parpol, penyalahgunaan wewenang &


kekuasaan, SP 11 Maret 1966, PKI & ormasnya dilarang,
Demokrasi Ps (-).

1998 – sekarang Reformasi, Presdien tidak sentralistik, Parpol mulai berfungsi : 48


 24, Amandemen UUD 1945 4x, KKN masih banyak,
Demokrasi Ps (+).
INDIVIDUAL
LIBERAL
RAKYAT
PANCASILA

PANCASILA
PEMERINTAH IDEOLOGI RAKYAT
DASAR NEGARA

CHECK & BALANCE


DEMOKRASI MENGANDUNG NILAI-NILAI :

a. PENGAKUAN BAHWA DIDALAM MASYARAKAT TERDAPAT PERBEDAAN-2


PENDAPAT DAN KEPENTINGAN.
b. BAHWA PERLU DITEMUKAN CARA-2 PENYELESAIAN KONFLIK
KEPENTINGAN-2 YANG SALING BERTENTANGAN SECARA DAMAI.
c. PERLU CARA-2 PERGANTIAN KEPEMIMPINAN DALAM MASYARAKAT
SECARA TERATUR TANPA MENIMBULKAN GEJOLAK.
d. CARA-2 TIAP PENYELESAIAN TERSEBUT HARUS DILAKUKAN SECARA
TERTIB DAN ADIL HANYA DAPAT DICAPAI MELALUI HUKUM.

DEMOKRASI PANCASILA.
BERMAKNA “KETERPADUAN INDIVIDU DENGAN MASYARAKAT” SECARA
DINAMIS (HUMANIZATION OF THE PEOPLE AND THE PERSON) “.

a. HAKEKAT DEMOKRASI PANCASILA


1) KEDAULATAN ADA DITANGAN RAKYAT DAN DILAKUKAN SEPENUH-
NYA OLEH MPR
2) PENGERTIAN LAIN : KERAKYATAN YANG DIPIMPIN OLEH HIKMAT
KEBIJAKSANAAN DALAM ………… DAN SETERUSNYA.
b. ARTI DEMOKRASI PANCASILA

1) DEMOKRASI PANCASILA ADALAH DEMOKRASI ATAU KEDAULATAN


RAKYAT
YANG DIDASARI DAN DIJIWAI OLEH SEGENAP SILA PANCASILA SECARA
INTEGRATIF.
2) DEMOKRASI PANCASILA ADALAH DEMOKRASI YANG BERDASARKAN
KEKELUARGAAN DAN KEGOTONG ROYONGAN YANG DITUJUKAN KEPADA
KESEJAHTERAAN RAKYAT.
3) DALAM DEMOKRASI PANCASILA SISTEM PENGORGANISASIAN NEGARA
DILAKUKAN OLEH RAKYAT SENDIRI ATAU DENGAN PERSETUJUAN RAKYAT.
4) DALAM DEMOKRASI PANCASILA, KEBEBASAN INDIVIDU TIDAK BERSIFAT
MUTLAK, TETAPI HARUS DISELARASKAN DENGAN TANGGUNG
JAWAB SOSIAL.
5) DALAM DEMOKRASI PANCASILA KEUNIVERSALAN CITA-2 DEMOKRASI
DIPADUKAN DENGAN CITA-2 HIDUP BANGSA INDONESIA YANG DIJIWAI
OLEH SEMANGAT KEKELUARGAAN (TIDAK ADA “DOMINASI MAYORITAS”).

c. ASPEK- ASPEK DEMOKRASI PANCASILA

1) ASPEK FORMAL
2) ASPEK MATERIL
3) ASPEK NORMATIF
4) ASPEK OTATIF (TUJUAN)
5) ASPEK ORGANISASI
6) ASPEK KEJIWAAN
d. POKOK-POKOK DEMOKRASI PANCASILA

1) SETIAP NEGARA MODERN YANG DEMOKRATIS ADALAH UNTUK


KEPENTINGAN UMUM
2) KEKUASAAN TERTINGGI ADA PADA RAKYAT
3) PENYALURAN ASPIRASI RAKYAT MELALUI LEMBAGA PERWAKILAN RAKYAT
4) BERDASARKAN HUKUM
5) PEMERINTAH BERDASARKAN KONSTITUSI
6) KEPALA NEGARA, ATAS NAMA RAKYAT (MANDATARIS)
7) MENGAKUI HAK DAN KEWAJIBAN (HAK ASASI).
8) MEMILIKI KELEMBAGAAN DAN PENGATURAN WILAYAH NEGARA
9) MENGANGGAP BAHWA DEMOKRASI BUKAN TUJUAN TETAPI SARANA UNTUK
MENCAPAI TUJUAN
10) MEMILIKI TATA CARA UNTUK MELINDUNGI DARI RAGAM DEMOKRASI
LAIN YANGTIDAK SESUAI.

e. PERBEDAAN PENDAPAT

* DALAM DEMOKRASI PANCASILA, PERBEDAAN PENDAPAT DIHORMATI DAN


DIBENARKAN
* NAMUN UNSUR TANGGUNG JAWAB MENDAPAT KEDUDUKAN YANG SAMA
(PERLU MEMELIHARA PERSATUAN DAN KESATUAN)
* YANG PALING PENTING ADALAH DALAM MENYALURKAN PENDAPAT DAN
KEINGINAN MELALUI WADAH YANG TELAH ADA DI PUSAT MAUPUN
DI DAERAH.
CIRI POKOK D.P
MUSYAWARAH UNTUK MUFAKAT
TANGUNG JAWAB
CIRI PANCARAN MUSYAWARAH UTK
MUFAKAT
UTAMAKAN KEPENTINGAN NGR & MASY
HINDARI PEMAKSAAN KEHENDAK
KEPUTUSAN UTK BERSAMA
SEMANGAT KEKELUARGAAN
KEPUTUSAN HRS DIPERTANGGUNG JWBKAN
MUSYAWARAH DG AKAL SEHAT
LAKSANAKAN HSL KEPTSAN MUSYAWARAH
MASYARAKAT MADANI
 Konsep Masyarakat madani; merupakan
terjemahan dari konsep civil society yang
pertama kali digulirkan oleh Dato Seri Anwar
Ibrahim dalam ceramahnya pada Simposium
Nasional dalam rangka Forum Ilmiah pada
acara Festifal Istiqlal, 26 September 1995 di
Jakarta.
 Menurut Anwar Ibrahim yang dimaksud
dengan masyarakat madani adalah sistem
sosial yang subur yang diasaskan pada
prinsip moral yang menjamin keseimbangan
antara kebebasan perorangan dengan
kestabilan masyarakat.
 Paradigma masyarakat madani dilatarbelakangi oleh konsep
kata ilahi, kota peradaban atau masyarakat kota.
 Disisi lain, pemaknaan Masyarakat Madani dilandasi oleh
konsep Al-Mujtama’ Al-Madani yang diperkenalkan oleh Prof.
Naquib al-Attas, seorang ahli Sejarah Peradaban Islam dari
Malaysia dan pendiri dari Institutefor Islamic Though and
Civilization (ISTAC), yang secara defenitif memandang
Masyarakat Madani merupakan konsep masyarakat ideal yang
mengandung dua komponen besar yakni masyarakat kota dan
masyarakat yang beradab.
 Masyarakat Madani adalah sebuah tatanan komunitas
masyarakat yang mengedepankan toleransi, demokrasi dan
berkeadaban serta menghargai adanya pluralisme
(kemajemukkan).
KARAKTERISTIK MASYARAKAT MADANI
a. Free Public Sphere
adalah adanya ruang publik yang bebas sebagai sarana dalam
mengemukakan pendapat.. Menurut Arendt dan Habermas yang dimaksud
dengan ruang publik adalah wilayah dimana masyarakat sebagai warga
negara memiliki akses penuh terhadap setiap kegiatan publik. Warga
negara berhak melakukan kegiatan secara merdeka dalam menyampaikan
pendapat, berserikat, berkumpul serta mempublikasikan informasi kepada
publik.
b. Demokratis
Demokratis merupakan satu identitas yang menjadi penegak wacana
masyarakat madani, dimana dalam menjalani kehidupan, warga negara
memiliki kebebasan penuh untuk menjalankan aktivitas kesehariannya,
termasuk berinteraksi dengan lingkungannya. Demokratis berarti
masyarakat dapat berlaku santun dalam pola hubungan interaksi dengan
masyarakat sekitarnya dengan tidak mempertimbangkan suku, ras dan
agama.
c. Toleran
Toleran adalah suatu sikap yang dikembangkan dalam masyarakat madani
untuk menunjukkan sikap saling menghargai dan menghormati aktivitas
yang dilakukan oleh orang lain. Toleransi memungkinkan adanya
kesadaran masing-masing individu untuk menghargai dan menghormati
pendapat serta aktivitas yang dilakukan oleh kelompok masyarakat lain
yang berbeda.
d. Pluralisme
Sebagai sebuah prasyarat penegakan masyarakat
madani, maka pluralisme harus dipahami secara
mengakar dengan menciptakan sebuah tatanan
kehidupan yang menghargai dan menerima kemajemukan
dalam konteks kehidupan sehari-hari. Pluralisme tidak
bisa dipahami hanya dengan sikap mengakui dan
menerima kenyataan masyarakat yang majemuk, tetapi
harus disertai dengan sikap yang tulus untuk menerima
kenyataan pluralisme sebagai bernilai positif, merupakan
rahmat Tuhan.
e. Keadilan Sosial (Social Justice)
Keadilan dimaksudkan untuk menyebutkan keseimbangan
dan pembagian yang proposional terhadap hak dan
kewajiban setiap warga negara yang mencakup seluruh
aspek kehidupan. Hal ini memungkinkan tidak adanya
monopoli dan pemusatan salah satu aspek kehidupan
pada suatu kelompok masyarakat.
PRINSIP DEMOKRASI
Pengakuan hak asasi manusia.
Pemisahaan atau pembagian kekuasaan (trias politika).
Pemerintahan menurut hukum.
Jaminan hak individu secara konstitusional, termasuk
prosedurnya.
Badan kehakiman yang bebas dan tidak memilih.
Pemilihan umum yang bebas dan kebersamaan politik.
Kebebasan mengemukakan pendapat
Kebebasan berserikat dan berposisi.
Pendidikan politik/kewarganegaraan (civil education).
DEMOKRASI PANCASILA

Notonegoro Demokrasi Pancasila adalah kerakyatan


yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan/perwakilan yang ber-Ketuhanan
Yang Maha Esa, yang berperikemanusiaan yang adil
dan beradab, yang mempersatukan Indonesia, dan
yang berkeadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Dardji Darmidihardjo Demokrasi Pancasila adalah
paham demokrasi yang bersumber pada kepribadian
dan falsafah hidup Bangsa Indonesia, yang
perwujudannya dalam Pembukaan UUD 1945.
PRINSIP DEMOKRASI PANCASILA

Persamaan bagi seluruh rakyat Indonesia.


Keseimbangan antara hak dan kewajiban.
Pelaksanaan kebebasan yang bertanggung jawab
secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, diri
sendiri dan orang lain.
Mewujudkan rasa keadilan sosial.
Pengambilan keputusan dengan musyawarah mufakat.
Mengutamakan persatuan dan nasional dan
kekeluargaan.
Menjunjung tinggi tujuan dan cita-cita nasional.
ASPEK DEMOKRASI PANCASILA
Aspek formal
mempersoalkan proses dan caranya rakyat menunjuk wakil-wakilnya dalam
badan-badan perwakilan dan pemerintahan dan bagaimana mengatur
permusyawaratan wakil-wakil rakyat secara bebas, terbuka, dan jujur untuk
mencapai konsensus bersama.
Aspek material
mengemukakan gambaran manusia, dan mengakui harkat dan martabat
manusia dan menjamin terwujudnya masyarakat manusia Indonesia sesuai
dengan gambaran, harkat dan martabat tersebut
Aspek normatif (kaidah)
mengungkapkan seperangkat norma atau kaidah yang membimbing dan
menjadi kriteria pencapaian tujuan.
Aspek optatif
mengetengahkan tujuan dan keinginan yang hendak dicapai.
Aspek organisasi
mempersoalkan organisasi sebagai wadah pelaksanaan Demokrasi Pancasila
dimana wadah tersebut harus cocok dengan tujuan yang hendak dicapai.
Aspek kejiwaan
menjadi semangat para penyelenggara negara dan semangat para pemimpin
pemerintahan.
PEMILIHAN UMUM
• Pemilihan umum adalah suatu cara memilih wakil-wakil
rakyat yang duduk di lembaga perwakilan rakyat serta salah
satu pelayanan hak asasi warga negara bidang politik.
• Pada dasarnyap pemilihan umum dapat dilakukan dengan
dua cara yaitu:
1. Cara Langsung berarti rakyat secara langsung
memilih wakil-wakilnya yang akan duduk dibadan
perwakilan rakyat, contonya: pemilu di
Indonesia, untuk memilih anggota DPRD II, DPRD
I, DPD dan DPR.
2. Cara Bertingkat berarti rakyat memilih dulu wakilnya
(senat), kemudian wakilnya itulah yang akan memilih
wakil rakyat yang akan duduk dibadan perwakilan
rakyat.
SISTEM PEMILIHAN UMUM
SISTEM DISTRIK
Sistem Distrik merupakan sistem pemilu yang paling
tua dan didasarkan kepada kesatuan goegrafis,
dimana satu kesatuan geografis mempunyai satu
wakil di parlemen.
Sistem distrk sering dipakai dalam negara yang
mempunyai sistem dwi partai, seperti Inggris serta
bekas jajahannya (India dan Malaysia) dan Amerika.
Namun, sistem distrik juga dapat dilaksanakan pada
satu negara yang menganut sistem multi partai
KELEBIHAN SISTEM DISTRIK
Karena kecilnya distrik, maka wakil yang terpilih dapat dikenal oleh
penduduk distrik itu, hubungannya dengan penduduk distrik lebih
erat. wakil tersebut lebih condong untuk memperjuangkan
kepentingan distrik.
Sistem ini lebih cenderung kearah koalisi partai-partai, karena
kursi yang diperebutkan dalam satu daerah (distrik) hanya satu
sehingga mendorong partai menonjolkan kerjasama dari pada
perbedaan, setidak-tidaknya menjelang pemilu, melalui stembus
record.
Fragmentasi partai atau kecendrungan untuk membentuk partai
baru dapat terbendung, malah dapat melakukan penyederhanaan
partai secara alamiah tanpa paksa. Di Inggris dan Amerika Serikat
sistem ini menunjang bertahannya sistem dwi partai.
Lebih mudah bagi suatu partai untuk mencapai kedudukan
mayoritas dalam parlemen, tidak perlu diadakan koalisi partai lain,
sehingga mendukung stabilitas nasional.
Sistem ini sederhana serta mudah untuk dillaksanakannya.
KEKURANGAN SISTEM DISTRIK
Kurang memperhatikan adanya partai kecil dan golongan
minoritas, apabila golongan tersebut terpencar dalam beberapa
distrik.
Kurang representatif, dimana partai yang kalah dalam suatu
distrik kehilangan suara yang telah mendukungnya. Dengan
demikian, suara tersebut tidak diperhitungkan lagi. Kalau
sejumlah partai ikut dalam setiap distrik akan banyak jumlah
suara yang hilang, sehingga dianggap kurang adil oleh partai
atau golongan yang dirugikan.
Ada kecendrungan si wakil lebih mementingkan kepentingan
daerah pemilihannya dari pada kepentingan nasional.
Umumnya kurang efektif bagi suatu masyarakat heterogen.

video
SISTEM PROPORSIONAL

Sistem Proporsional adalah prosentasi kursi di DPR


dibagi kepada tiap-tiap partai politik, sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya dalam pemilihan
umum.
Untuk keperluan itu ditentukan satu pertimbangan,
misalnya 1 (satu) orang wakil: 400.000 penduduk.
Sistem proporsional pada prakteknya sering
dikombinasikan dengan beberapa prosedur lain,
seperti sistem daftar (list system), dimana partai
mengajukan daftar calon dan sipemilih memilih satu
partai dengan semua calon yang diajukan oleh
partai untuk bermacam-macam kursi yang sedang
diperebutkan.
KELEBIHAN SISTEM PROPORSIONAL

 Sistem Proporsional dianggap lebih demokratis,


dalam arti lebih egalitarian, karena asas one
man one vote dilaksanakan secara penuh tanpa
ada suara yang hilang.
 Sistem ini dianggap representatif, karena jumlah
kursi partai dalam parlemen sesuai dengan
jumlah suara yang diperolehnya dari masyarakat
dalam pemilu.
KEKURANGAN SISTEM PROPORSIONAL
 Mempermudah fragmentasi (pembentukan partai baru). Jika terjadi
konflik intern partai, anggota yang kecewa cendrung membentuk
partai baru, sehingga peluang untuk bersatu kurang.
 Sistem ini lebih memperbesar perbedaan yang ada dibandingkan
dengan kerjasama sehingga ada kecendrungan untuk memperbanyak
jumlah partai, seperti di Indonesia setelah reformasi 1998.
 Sistem ini memberikan peranan atau kekkuasaan yang sangat kuat
kepada pemimpin partai, karena kepemimpinan menentukan orang
yang akan dicalonkan menjadi wakil rakyat. Bahkan ada
kecendrungan wakil rakyat lebih menjaga kepentingan dewan
pimpinan partainya dari padakepentingan rakyat.
 Wakil yang dipilih renggang ikatannya dengan warga yang telah
memilihnya, karena saat pemilihan umum yang lebih menonjol adalah
partainya. Peranan partai lebih menonjol dari pada kepribadian sang
wakil. Di Indonesia sistem ini dianalogikan dengan sebutan memilih
“kucing dalam karung”,
 Karena banyaknya partai bersaing, sulit bagi suatu partai untuk
meraih mayoritas (50% +1) di parlemen.
SISTEM GABUNGAN
 Sistem gabungan merupakan sistem yang
menggabungkan sistem distrik dengan proporsional.
 Sistem ini membagi wilayah negara dalam beberapa
daerah pemilihan.
 Sisa suara pemilih tidak hilang, melainkan
diperhitungkan dengan jumlah kursi yang belum
dibagi.
 Sistem gabungan diterapkan di Indonesia sejak
pemilu tahun 1977 dalam memilih anggota DPR,
DPRD I, dan DPRD II. Sistem ini disebut juga Sistem
Proporsional berdasarkan stelsel daftar.
PORTOPOLIO
Buatlah Deskripsi Analisis
Pelaksanaan Pemilihan
Umum Tahun 2009
Analisis didasarkan pada :
Landasan Hukum &Tujuan
Pemilu
Asas Pemilihan umum
Penyelenggara Pemilihan
Umum
Kampanye Pemilu
Kelebihan dan kekurangan
PERILAKU BUDAYA DEMOKRASI
WARGA NEGARA
Melaksanakan hak pilih aktif dalam proses pemilu.
Berpartisipasi aktif dalam proses pemilihan Kepala Desa,
Ketua RW, RT dan sebagainya.
Tidak melakukan tindakan anarki apabila calon yang dipilih
tidak memperoleh kemenangan.
Musyawarah mufakat dalam menyelesaiukan setiap
permasalahan yang terjadi di masyarakat.
Penyampaian aspirasi melalui saluran politik resmi, seperti
melalui partai politik, ormas atau pemerintah.
Dalam menyalurkan aspirasi melalui demonstrasi dilakukan
dengan santun, tidak mengganggu ketertiban umum.
Melakukan kontrol dan pengawasan terhadap kebijakan
yang dibuat pemerintah atau DPR.
Melakukan komunikasi politik dengan para pemimpin politik
atau politikus
Tidak melakukan konfrontasi, mogok dalam menyalurkan
aspirasi politiknya.

You might also like