You are on page 1of 14

Pengertian Pragmatisme

Pragmatisme berasal dari kata pragma


(bahasa Yunani) yang berarti tindakan, perbuatan.
Pragmatisme adalah suatu aliran yang
mengajarkan bahwa yang benar apa yang
membuktikan dirinya sebagai benar dengan
perantaraan akibat-akibatnya yang bermanfaat
secara praktis.
Aliran ini bersedia menerima segala sesuatu,
asal saja hanya membawa akibat praktis.
Pengalaman-pengalaman pribadi, kebenaran
mistis semua bisa diterima sebagai kebenaran dan
dasar tindakan asalkan membawa akibat yang
praktis yang bermanfaat. Dengan demikian,
patokan pragmatisme adalah “manfaat bagi hidup
praktis”.
Kata pragmatisme sering sekali diucapkan
orang. Orang-orang menyebut kata ini biasanya
dalam pengertian praktis. Jika orang berkata,
Rencana ini kurang pragmatis, maka maksudnya
ialah rancangan itu kurang praktis.
Pengertian seperti itu tidak begitu jauh dari
pengertian pragmatisme yang sebenarnya, tetapi
belum menggambarkan keseluruhan pengertian
pragmatisme.
Pragmatisme adalah aliran dalam filsafat
yang berpandangan bahwa kriteria kebenaran
sesuatu ialah, apakah sesuatu itu memiliki
kegunaan bagi kehidupan nyata.
Oleh sebab itu kebenaran sifatnya menjadi relatif
tidak mutlak.
Mungkin sesuatu konsep atau peraturan
sama sekali tidak memberikan kegunaan bagi
masyarakat tertentu, tetapi terbukti berguna bagi
masyarakat yang lain. Maka konsep itu dinyatakan
benar oleh masyarakat yang kedua.
Pragmatisme dalam perkembangannya
mengalami perbedaan kesimpulan walaupun
berangkat dari gagasan asal yang sama. Kendati
demikian, ada tiga patokan yang disetujui aliran
pragmatisme yaitu, (1) menolak segala
intelektualisme, dan (2) absolutisme, serta (3)
meremehkan logika formal.
Tokoh-tokoh pragmatism dan pendapatnya
mengenai pragmatisme

 Charles sandre piere


Peirce mengemukakan suatu hal tentang teori
dalam aliran ini yaitu teori arti. Ia membentuk
teori-teori modern tentang arti dengan
mengusulkan suatu teknik dalam menjelaskan
pikiran. Menurutnya hal ini dapat ditemukan
jika kita menempatkan pikiran kita pada
percobaan dan mengamati hasilnya.
Ide-ide yang dapat terungkap adalah ide-ide
yang ditempatkan dalam percobaan atau
eksperimental serta dapat mengambil hasilnya.
Menurut peirce pragmatisme adalah suatu
ajaran yang mengatakan bahwa suatu teori itu
benar, apabila teori itu mampu menghasilkan
sesuatu. Kebenaran suatu pernyataan itu dapat
dipercaya dan mempunyai kebenaran praktis
dalam kehidupan sehari-hari.
William James
Ia berpendapat bahwa konsep kebenaran yang
diyakini itu tidak ada kebenaran yang mutlak
yang berlaku umum, besifat tetap, berdiri
sendiri, dan lepas dari akal tersebut.
Sebab pengalaman manusia itu berjalan terus.
Segala sesuatu yang kita anggap benar dalam
perkembangan perjalanan itu senantiasa
berubah.
John Dewey
Ia berpendapat bahwa kurikulum pendidikan itu
harus dibuat atau dirancang sesuai dengan
kenyataan yang ada. Metode yang ia gunakan
adalah learning by doing yang berfokus pada
keaktifan peserta didik.
Menurutnya ide atau gagasan atau pikiran
merupaka alat atau instrument untuk mengatasi
persoalan yang ada pada kehidupan manusia. Dan
yang menentukan kulalitas pemikiran seseorang
adalah pendidikan.
Maka dalam merealisasikan pendidikan guru harus
memiliki ide atau gagasan yang sesuai dengan
latar belakang peserta didik dalam lingkungannya.

Wona
Pragmatisme adalah lawan dari idealis yaitu
konsep yang lebih mengutamakam untuk
menempuh cara atau jalur yang bersifat jangka
pendek yaitu melakukan hal-hal yang bersifat
praktis dan mengesampingkan sisi
ketidakbergunaan
 Hadiwijono
Pragmatisme adalah sebuah konsep kebenaran
secara logika pengamatan dengan melihat akibat
secara praktis.
Karakteristik Pragmatisme
1. Tidak Mempertanyakan Hal yang Normatif
Bagi Pragmatisme, segala pengertian yang
mempunyai tendensi untuk menjelaskan semua
hal dalam setiap situasi mustahil untuk
didapatkan. Pragmatisme menemukan bahwa
ada banyak kriteria mengenai kebenaran dan
kebaikan. Dalam epistemologi misalnya, kita
menemukan berbagai teori kebenaran seperti
koherensi, korespodensi, atau pragmatik.
2. Anti Absolutisme
Pragmatisme disebut juga relativisme radikal,
karena melawan absolutisme. Artinya tidak taat
pada pemerintahan yang tanpa undang-undang
dasar.
3. Anti Dualisme
Para Pemikir Pragmatisme menolak dualisme.
Penolakan mereka berdasarkan asumsi mengenai
hakikat realitas sebagai sesuatu yang terus
mengalir, bukan yang terpecah-pecah dalam unit-
unit, serta pendirian bahwa yang paling utama
ialah yang terbukti dalam tindakan.
Contoh Pragmatisme dalam Kehidupan Sehari-hari

Contoh pragmatisme bisa terlihat pada konsep


permainan bola, yaitu permainan bola yang hanya
bertujuan untuk menghasilkan skor atau gol tanpa
mempertimbangkan metode ataupun teknik
bermain seperti menyerang atau bertahan. Namun,
teknik bermain yang bagus menjadikan peluang
yang lebih besar dalam mencetak sekor atau gol.
Dalam bidang pendidikan, seorang guru
yang pragmatisme hanya memikirkan
bagaimana caranya mengajarkan siswanya
sesuai dengan kurikulum yang ada tanpa
memikirkan apakah siswanya menangkap
pelajaran yang diberikan atau tidak yang penting
guru tersebut mendapat gaji.

You might also like