Professional Documents
Culture Documents
11 Imbal Hasil Dan Pengembalian
11 Imbal Hasil Dan Pengembalian
BAB IX
IMBAL HASIL DAN PENGEMBALIAN
menjadi :
𝐷
𝑟== 𝑥
𝐷𝐵 𝑡
𝐹
360
dengan :
rBD = imbal hasil diskon bank
D = besar diskon, yaitu selisih nilai nominal dengan harga
pembelian F = nilai nominal SBI atau SD
T = jumlah hari hingga tanggal jatuh tempo
Imbal hasil diskon bank mempunyai tiga kelemahan.
Pertama, imbal hasil
didasarkan pada nilai nominal SBI, bukan pada harga pembeliannya. Kedua, asumsi 360
hari dari 365 hari yang semestinya. Ketiga, untuk mendapat imbal hasil tahunan,
digunakan konsep bunga sederhana, yang mengabaikan kesempatan mendapatkan bunga
atas bunga.
Karena kelemahan-kelemahan di atas, diperkenalkan ukuran-ukuran imbal hasil
yang lain. Pertama adalah yang disebut imbal hasil selama periode investasi atau selama
periode memegang produk keuangan itu atau disingkat imbal hasil periode yaitu :
𝑃1 − 𝑃0
𝐻𝑃𝑌=
𝑃0
dengan :
HPY = imbal hasil periode (holding period
yield) P0 = harga pembelian
P1 = harga atau nilai jatuh tempo
Perhatikan bahwa imbal hasil periode
tidak disetahunkan atau tidak dinyatakan
dalam p.a., sehingga sebaiknya dituliskan periodenya secara eksplisit dibelakang
imbal hasil untuk menghindari salah interpretasi.
Jika imbal hasil periode disetahunkan dengan menggunakan konsep bunga
majemuk, kita akan mendapatkan apa yang dinamakan imbal hasil tahunan efektif
(effective annual yield).
𝐸𝐴𝑌= (1 + 𝐻𝑃𝑌)365/𝑡− 1
dengan :
EAY = imbal hasil tahunan efektif
t =HPY = imbal
periode hasilsertifikat
SBI atau periode (holding
depositoperiodyield)
Ukuran imbal hasil terakhir untuk produk keuangan jangka pendek adalah imbal
3
hasil pasar uang (money market yield), juga dikenal dengan CD equivalent yield. Imbal
hasil ini berdasarkan asumsi setahun 360 hari dan bunga sederhana, sama seperti imbal
hasil diskon bank. Perbedaannya adalah imbal hasil diskon bank menggunakan nilai
nominal sebagai pembaginya, sedangkan dalam imbal hasil pasar uang, pembaginya
adalah harga pembelian.
𝐷
𝑟𝑀𝑀 = 360
𝑥
𝑃0 𝑡
𝐹
𝑟𝑀𝑀 = 𝑟𝐵𝐷 𝑥
𝑃0
36
𝑟𝑀= 𝐻𝑃𝑌 𝑥 0𝑡
𝑟1 + 𝑟2 + ⋯ + 𝑟𝑛
𝑟𝐴=
𝑛
𝑛
𝑟𝐺= √(1 + 𝑟1)
(1 + 𝑟2
) …(1 +𝑛 𝑟) −
1
dengan
rA = pengembalian aritmatik
rB = pengembalian geometrik
atau
𝑛𝑉
𝑟𝐺= √𝑛 −
𝑉0
1
5
dengan
Vn = nilai portofolio pada periode n (nilai portofolio akhir)
V0 = nilai periode awal
n = jumlah periode
Dalam semua keadaan, pengembalian geometrik akan sama atau lebih rendah
daripada pengembalian aritmetik. Pengembalian geometrik akan sama dengan
pengembalian aritmetik jika dan hanya jika besar pengembalian untuk setiap periode
adalah sama misalkan x%, artinya tidak ada standar deviasi dari tingkat pengembalian
antar periode karena semuanya sama yaitu x%. Kenyataannya, sangat kecil
kemungkinan ini bisa terjadi, sehingga pengembalian geometrik hampir dapat dipastikan
lebih rendah daripada pengembalian aritmetik. Karena itu, pengembalian geometrik
sering disebut sebagai ukuran yang konservatif. Semakin besar standar deviasi dari
distribusi pengembalian tiap periode, semakin besar perbedaan pengembalian geometrik
dan pengembalian aritmetik. Hubungan keduanya dinyatakan dengan persamaan:
(1 + 𝑟𝐺)2 ≈ (1 + )
𝑟𝐴 2 − (𝑆.𝐷)2
𝑖𝑛 𝑃
∑=1 𝑄𝑡𝑡
𝑠=
𝑡 𝑘𝑒𝑑
𝑛𝐼 𝑥100
𝑖𝑛 𝑃0𝑄0
∑=1
dengan :
P0 = harga saham i pada periode dasar
Q0 = jumlah saham i yang beredar pada periode
dasar Pt = harga saham i pada periode t
Qt = jumlah saham i yang beredar pada periode
t n = jumlah saham individual dalam sampel
Indekst = indeks pada periode t
7
Indeks pasar saham berdasarkan nilai adalah yang paling banyak digunakan. Indeks ini
diguanakan di BEI untuk menghitung IHSG, Indeks LQ 45, JII, dan sekitar 10 indeks
sektoral di BEI. Indeks ini juga digunakan untuk indeks S&P 500, Indeks New York Stock
Exchange, Nasdaq Series, AMEX Market Value Index, dan lain-lain.
Soal Latihan:
1. Sebuah SBI yang mempunyai nilai nominal Rp 1.000.000.000 dan berjangka
waktu 150 hari dijual dengan harga Rp 980.000.000. Berapa imbal hasil diskon
bank?
2. Sebuah SBI berjangka waktu 90 hari memberikan imbal hasil 8%. Jika nilai
nominalnya adalah Rp. 500.000.000, pada harga berapa SBI itu akan terjual?
Hitunglah imbal hasil periode yang diterima investor!
3. Hitung imbal hasil pasar uang jika t = 150 hari, r BD = 4,8%, F = Rp. 1.000.000.000, P0
-Good Luck-