You are on page 1of 22

BAB 4

ANALISIS
RASI0
Kelompok 7:

Ningsi Maru 1221900037


Rosania Osok 1221900043
Richa Nor Syafitri 1221900058
Sinta Nuria 1221900068

Dosen Pengampu :
Dra. Cholis Hidayati, MBA., Ak., CA.
01
ANALISIS 02
LAPORAN ANALISIS
KEUANGAN COMMON
SIZE

03
PEMBAHASAN ANALISIs
RASIO
MATERI
05
04 BEBERAPA
ANALISIS DU KETERBATAS
PONT AN
Laporan keuangan yang dihasilkan oleh perusahaan ada lima macam :
1. Laporan Laba Rugi
2. Laporan Neraca
3. Laporan Perubahan Ekuitas
4. Laporan Aliran Kas
5. Catatan Atas Laporan Keuangan
Laporan keuangan diperlukan karena bisa memberikan informasi yang menjadi input untuk
pengambilan keputusan. Banyak pihak yang berkepentingan dengan laporan keuangan,
mulai dari pemegang saham sampai dengan manajer perusahaan itu sendiri.
ANALISIS LAPORAN KEUANGAN

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam analisis laporan keuangan :

1. Dalam analisis, analis juga harus mengidentifikasi adanya trend-trend tertentu


dalam laporan keuangan.
2. Angka-angka yang berdiri sendiri sulit dikatakan baik tidaknya. Untuk itu
diperlukan pembanding yang bisa dipakai untuk melihat baik tidaknya angka yang
dicapai oleh perusahaan.
3. Dalam analisis perusahaan, membaca dan menganalisis laporan keuangan dengan
hati-hati adalah penting.
4. Analisis barangkali akan memerlukan informasi lain.
ANALISIS COMMON SIZE

Analisis Common Size dihitung dengan menghitung presentase setiap


item dalam neraca terhadap total aktiva (dalam common size
neraca), atau menghitung persentase setiap item laporan laba-rugi
terhadap total penjualan (dalam common size laporan laba-rugi).
Analisis common size membuat laporan keuangan menjadi lebih
mudah dibaca.
Laporan Laba-Rugi PT “ABC”

Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1


Penjualan 16.405 15.296 15.747
Harga Pokok Penjualan 10.492 _ 9.717 _ 10.152 _

5.913 5.579 5.595


Biaya Penjualan, Umum dan
Administrasi 4.129 _ 3.815 _ 3.743 _

Laba Operasional 1.784 1.764 1.852

Penyesuaian: Pendapatan
dari anak perusahaan dan
pendapatan luar biasa 311 _ 265 _ 573 _

Laba sebelum pajak dan bunga 1.473 1.499 1.279


Bunga 303 _ 307 _ 300 _

Laba sebelum pajak 1.170 1.192 979


Pajak Pendapatan 368 _ 385 _ 371 _

Laba Bersih 802 807 608


Analisis Common Size Laporan Laba-Rugi Analisis Common Size Laporan Laba-Rugi
PT ABC Industri

Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1


Penjualan 100,0 100,0 100,0 Penjualan 100,0 100,0 100,0
Harga Pokok Penjualan 64,0 _ 63,5 _ 64,5 _ Harga Pokok Penjualan 71,1 _ 72,0 _ 72,1 _
Marjin kotor 36,0 36,5 35,5 Marjin kotor 28,9 28,0 27,9
Biaya Penjualan, Umum
Biaya Penjualan, Umum
dan Administrasi 22,1 _ 20,8 _ 20,9 _
dan Administrasi 27,1 _ 26,7 _ 27,4 _
Laba sebelum pajak dan bunga 6,8 7,2 7,0
Laba sebelum pajak dan bunga 8,9 9,8 8,1
Bunga 1,9 _ 2,0 _ 1,9 _ Bunga 1,9 _ 1,6 _ 1,2 _
Laba sebelum pajak 7,0 7,8 6,2 Laba sebelum pajak 4,9 5,6 5,8
Pajak 2,2 _ 2,5 _ 2,3 _ Pajak 1,8 _ 2,0 _ 2,4 _
Laba bersih 4,8 5,3 3,9 Laba bersih 3,1 3,6 3,4
Dari tabel common size di atas bisa dilihat bahwa perusahaan mempunyai
Harga Pokok Penjualan yang lebih rendah dibandingkan dengan HPP industri.
Tetapi biaya administrasi dan umum perusahaan lebih tinggi dibandingkan
dengan biaya yang sama untuk industri. Hasilnya, perusahaan mempunyai laba
sebelum pajak dan bunga yang lebih tinggi dibandingkan dengan industri. Laba
bersih perusahaan, yang menjadi pengukur marjin bersih, lebih baik
dibandingkan dengan industri.
Neraca PT ABC Untuk Beberapa Periode
Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1
Aktiva
Aktiva Lancar
Kas dan Surat Berharga 408 670 112
Piutang Dagang 4,353 4,233 4,536
Persediaan 2,623 2,201 2,35
Biaya dibayar dimuka 155 142 132
Total Aktiva Lancar 7,539 7,246 7,13
Aktiva Jangka Panjang (Tetap)
Bangunan dan Peralatan 4,791 4,463 4,256
Kurangi: Akumulasi Depresiasi 1,554 1,429 -1,346
Bangunan dan peralatan (bersih) 3,237 3,034 2,91
Aktiva Lainya 1,922 1,974 1,694
Total Aktiva Jangka Panjang (Tetap) 5,159 5,008 4,604
Total Aktiva 12,698 12,254 11,734
Utang dan Modal Saham
Utang Lancar
Utang Dagang 708 646 525
Utang Jangka Pendek 1,452 1 955
Rekening akrual dan lainya 1,24 1,139 1,206
Total Utang Lancar 3,4 2,785 2,686
Utang Jangka Panjang
Utang Jangka Panjang 2,566 2,863 2,395
Utang Sewa 189 201 213
Utang Pajak 1,124 1,346 1,375
Utang Lainya 1,066 1,102 898
Total Utang Jangka Panjang 4,945 5,512 4,881
Modal Saham
Modal Preferen, 1jt lembar 704 38 0
Saham biasa, nilai per Rp1.500jt lembar
diotorisasi 60 61 69
Agio Saham 805 801 891
Laba yang ditahan 2,784 3,057 3,207
Total Modal Saham 4,353 3,919 4,167
Total Utang dan Modal Saham 12,698 12,254 11,734
Common Size Neraca PT “ABC” Common Size Neraca Industri
Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1 Tahun 3 Tahun 2 Tahun 1

Aktiva Lancar AKTIVA

Kas dan surat-surat berharga 3,2% 5,5% 1,0% Aktiva Lancar

Piutang Dagang 34,3 34,5 38,7 Kas dan surat-surat berharga 1,9% 4,7% 3,4%

Persediaan 20,6 18,0 20,0 Piutang Dagang 17,2 16,2 15,1

Aktiva Lainnya 1,3 1,1 1,1 Persediaan 35,9 32,0 37,1

- - - Aktiva Lainnya 1,3 1,5 0,5

Total Aktiva Lancar 59,4 59,1 60,8 - - -

Total Aktiva Lancar 56,3 54,4 56,1

Aktiva Jangka Panjang (Tetap)

Bangunan, Pabrik dan Aktiva tetap

peralatan (bersih) 25,5 24,8 24,8 Bangunan , Pabrik dan

Aktiva non lancar Lainnya 15,1 16,1 14,4 peralatan (bersih) 31,8 32,5 38,1

- - - Aktiva non lancar Lainnya 11,9 13,1 5,8

Total Aktiva 100,0 100,0 100,0 - - -

Total Aktiva 100,0 100,0 100,0

Utang Lancar PASIVA

Utang Dagang 5,6 5,3 4,5 Utang Lancar

Utang jangka pendek 11,4 8,2 8,1 Utang Dagang 14,8 14,7 22,0

Utang lainnya 9,8 9,2 10,3 Utang jangka pendek 2,9 0,2 0,4

- - - Utang lainnya 11,4 10,7 5,4

Total utang Lancar 26,8 22,7 22,9 - - -

Total utang Lancar 29,1 25,6 27,8

Utang Jangka Panjang

Utang jangka panjang dan sewa 21,7 25,0 22,2 Utang Jangka Panjang

Pajak ditunda dan utang lainnya 17,2 20,0 19,4 Utang jangka panjang dan sewa 30,8 27,9 23,7

Modal Saham 34,3 32,3 35,5 Pajak ditunda dan utang lainnya 6,3 5,9 6,6

- - - Modal Saham 33,8 40,6 41,9

Total Pasiva 100,0 100,0 100,0 - - -

Total Pasiva 100,0 100,0 100,0


Dari tabel common size neraca di atas nampak bahwa perusahaan mempunyai
aktiva lancar yang sedikit lebih tinggi dibandingkan dengan industri.
Perusahaan mempunyai aktiva tetap yang lebih sedikit dibandingkan dengan
industri. Utang lancar perusahaan lebih sedikit dibandingkan dengan industri,
demikian juga dengan utang jangka panjangnya. Utang pajak ( pajak ditunda
dan utang lainnya) untuk perusahaan lebih tinggi dibandingkan dengan untuk
industri.
ANALISIS RASIO
Analisis rasio merupakan cara lain menyajikan informasi dari laporan keuangan. Analisis ini disusun dengan
menggabungkan angka-angka dalam dan antara neraca dan laporan laba-rugi. Ada lima macam analisis rasio, yaitu :
1. Rasio Likuiditas
Rasio yang mengukur kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka pendeknya. Dua rasio likuiditas
jangka pendek yang sering digunakan adalah rasio lancar dan rasio quick.

Rasio lancar mengukur kemampuan perusahaan memenuhi utang jangka pendeknya dengan menggunakan aktiva
lancarnya. Berikut ini perhitungan rasio lancar untuk perusahaan ABC :

 Rasio lancar = Aktiva lancar = 7.539 = 2,2

Utang lancar 3.400

Rasio Quick mengukur kemampuan suatu perusahaan dalam mengunakan aktiva lancar tanpa persediaan untuk
membayar utang jangka pendeknya.

 Rasio quick = Aktiva Lancar – Persediaan = 7.539 – 2.623 = 1,4

Utang Lancar 3.400


ANALISIS RASIO
2. Rasio Aktivitas
Rasio yang mengukur sejauh mana efektivitas penggunaan aset dengan melihat tingkat aktivitas aset. Empat rasio aktivitas
yang akan dibicarakan yaitu :
 Rata-rata umur piutang
Melihat beberapa lama yang diperlukan untuk melunasi piutang (merubah piutang menjadi kas).

Untuk perusahaan ABC, rata-rata umur piutang bisa dihitung sebagai berikut

Perputaran Piutang = Penjualan Rata-rata umur Piutang = 365 / Perputaran Piutang

Piutang

Perputaran Piutang = 16.405 = 3,77 kali Rata-rata umur Piutang = 365/3,77 = 96,8 hari

4.353
 Rasio Perputaran Persediaan
Untuk perusahaan ABC, perputaran persediaan bisa dihitung sebagai berikut:

Perputaran Persediaan = Harga Pokok Penjualan Rata-rata umur Persediaan = 365/Perputaran Persediaan

Persediaan
Perputaran Persediaan = 10.492 = 4,0 kali Rata-rata umur Persediaan = 365/4 = 91.25 hari

2.623
 Perputaran Aktiva Tetap
Rasio ini mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan penjualan berdasarkan aktiva tetap
yang dimiliki perusahaan.
Untuk perusahaan ABC, perputaran aktiva tetap bisa dihitung sebagai berikut:
Perputaran Aktiva Tetap = Penjualan = 16.405 = 5,1 kali dalam setahun
Aktiva Tetap 3.237

 Perputaran Total Aktiva


Untuk perusahaan ABC, perputaran total aktiva bisa dihitung sebagai berikut:
Perputaran Total Aktiva = Penjualan = 16.405 = 1,29 = 1,3
Total Aktiva 12.698
ANALISIS RASIO
3. Rasio Solvabilitas
Rasio yang mengukur sejauh mana kemampuan perusahaan memenuhi kewajiban jangka panjangnya. Ada beberapa macam rasio yang bisa
dihitung:
 Rasio Total Utang Terhadap Total Aset

Rasio Total Utang = Total Utang


Terhadap Total Aset Total Aset

Untuk perusahaan ABC, rasio diatas bisa dihitung sebagai berikut:


Rasio Total Utang = 3.400 + 4.945 = 8.345 = 0,66
Terhadap Total Aset 12.698 12.698

 Time Interest Earned

TIE = Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)

Bunga
Untuk perusahaan ABC, rasio TIE bisa dihitung sebagai berikut:
TIE = 1.473 = 4,9
303

 Fixed Charge Coverage

Untuk perusahaan ABC, Fixed Charge Coverage bia dihitung sebagai berikut:
Fixed Charge Coverage = EBIT + Biaya Sewa = 1.473 + 452 = 1.925 = 2,5
Bunga + Biaya Sewa 303 + 452 755
ANALISIS RASIO

4. Rasio Profitabilitas
Rasio yang melihat kemampuan perusahaan menghasilkan laba (profitabilitas). Ada tiga rasio yang dibicarakan yaitu:
 Profit Margin
Profit margin menghitung sejauh mana kemampuan perusahaan menghasilkan laba bersih pada tingkat penjualan tertentu.

Untuk perusahaan ABC, Profit margin bisa dihitung sebagai berikut :

Profit Margin = Laba Bersih = 802 = 0,049 atau 4,9%


Penjualan 16.405

 Return On Total Asset (ROA)

Untuk perusahaan ABC, rasio ROA bisa dihitung sebagai berikut:


ROA = Laba Bersih = 802 = 0,063 atau 6,3%
Penjualan 12.698

 Return On Equity (ROE)

Untuk perusahaan ABC, rasio ROE bisa dihitung sebagai berikut:


ROE = Laba Bersih = 802 = 0,1842 atau 18,42%
Modal Saham 4.353
ANALISIS RASIO
5. Rasio Pasar
Rasio ini melihat perkembangan nilai perusahaan relatif terhadap nilai buku perusahaan. Ada beberapa rasio yang bisa
dihitung :
 Price Earning Ratio
PER melihat harga saham relatif terhadap earning-nya.

Untuk perusahaan ABC, rasio PER bisa dihitung sebagai berikut


PER= Harga Pasar per Lembar =66,875 = 10,5 kali
Earning per Lembar 6,38

 Dividend Yield

Untuk perusahaan ABC, rasio Dividend Yield bisa dihitung sebagai berikut:
Dividend Yield = Dividen per Lembar = 2,25 = 0,034 atau 3,4%
Harga pasar saham per Lembar 66,8

 Rasio Pembayaran Dividen


Rasio ini melihat bagian earning (pendapatan) yang dibayarkan sebagai dividen kepada investor.

Untuk perusahaan ABC, pembayaran dividen bisa dihitung sebagai berikut:


Rasio Pembayaran dividen = Dividen per Lembar = 2,25 = 0,353 atau 35,3%
Earning per Lembar 6,38
Ringkasan Rasio PT ABC dan Rasio Industri
Perusahaan Industri

RASIO Tahun Tahun

3 2 1 3 2 1

Rasio Likuiditas

Rasio lancar 2,2 2,6 2,7 1,9 2,1 2,0

Rasio quick 1,5 1,8 1,8 0,8 0,9 0,7

Rasio Aktiitas

Rata-rata umur piutang (hari) 96,8 101 105,1 47,5 36,7 31,3

Perputaran Persediaan 4,0 4,4 4,3 4,3 4,1 4,3

Perputaran Aktiva Tetap 5,1 3,1 3,4 4,1 4,3 4,6

Perputaran Total Aktiva 1,3 1,2 1,3 1,7 1,9 2,0

Rasio Solvabilitas

Rasio Total Uang ke total aset 0,66 0,68 0,64 0,66 0,59 0,58

Times Interest Earned 4,9 4,9 4,3 3,4 4,5 6,1

Fixed charged coverage 2,5 2,6 2,3 2,7 3,2 3,1

Rasio Profitabilitas

Profit margin (%) 4,9 5,3 3,9 3,1 3,6 3,4

ROA (%) 6,3 6,6 5,2 4,4 6,7 6,7

ROE (%) 18,4 20,4 14,6 14,0 16,5 16,0

Rasio Pasar

PER 10,5 8,5 11,7 10,5 10,5 12,4

Dividend yield (%) 3,4 3,6 2,9 4,0 3,6 1,5

Dividend payout (%) 35,3 31,1 33,7 40,4 37,5 34,9


ANALISIS DU PONT

Du Pont mengembangkan analisis yang memisahkan profitabilitas dengan pemanfaatan aset (asset utilization).
Analisis ini menghubungkan tiga macam rasio sekaligus yaitu ROA, profit margin, dan perputaran aktiva.
Untuk perusahaan ABC, perincian ROA bisa dilihat sebagai berikut :

ROA = Profit margin x Perputaran Aktiva

Untuk perusahaan ABC, perincian ROA sebagai berikut:


6,31% = 4,89% x 1,29
ROA dipengaruhi oleh profit margin dan perputaran aktiva. Untuk menaikkan ROA, suatu perusahaan bisa memilih
dengan menaikkan profit margin dan mempertahankan perputaran aktiva, dengan menaikkan perputaran aktiva dan
mempertahankan profit margin, atau dengan cara menaikkan keduanya.
Skema analisis Du Pont dengan
memasukkan penggunaan utang
Return On Equity seperti dalam gambar di samping bisa
dilihat dari persamaan berikut ini :
ROE = Return On Total Asset
Profit Margin
(1- Total utang/Total Aset)
4,89%
ROA = 6,31 5 / (1-0,657)
6,31%
= 18,4%
Perputaran
Total Aktiva Dari formula di atas, terlihat bahwa untuk menaikkan ROE,
1,29
ROE suatu perusahaan mempunyai beberapa alternatif seperti :
18,4%
1. Menaikkan ROA, yang bisa dilakukan dengan cara

1 menaikkan profit margin atau menaikkan perputaran


Rasio Modal aktiva, atau keduanya sambil mempertahankan tingkat
Saham ke total
Rasio Total aset 0,343
uang.
Utang ke 2. Menaikkan financial leverage, yang berarti menaikkan
total
Aset 0,657 utang.
3. Menaikkan ROA dan utang secara bersamaan.
BEBERAPA KETERBATASAN

01 02 03
Data akuntansi dicatat dalam Metode akuntansi yang dipakai bisa Upaya pemolesan laporan
historical cost. mengaburkan gambaran profitabilitas keuangan bisa dilakukan oleh
dan risiko perusahaan. pihak manajemen.

04 05 06
Apabila perusahaan mempunyai Inflasi akan mempengaruhi Penentuan baik tidaknya suatu angka-
banyak divisi, biasanya informasi per gambaran perusahaan. angka keuangan dengan membandingkan
divisi tidak lengkap. angka tersebut dengan standar industri
memerlukan peertimbangan lebih lanjut.
THAN
K
YOU
CREDITS: This presentation template was created by
Slidesgo, including icons by Flaticon, and
infographics & images by Freepik and illustrations
by Stories

You might also like