You are on page 1of 34

KARDIOVASKULER

INFARK MIOKARD
DISUSUN OLEH
1. Husni Dhahhab Pratama (21119060)
2. Intan Pramono(21119061)
3. Irfan Antoni(21119062)
4. Julaiha(21119063)
5. Linda Ayu Saputri(21119065)
6. M. Agung Alfarisi(21119066)
7. M. Aldino Bravi(21119067)
DEFINISI
• Infark miokard akut berdasarkan kamus kedokteran adalah daerah nekrosis yang terjadi selama periode saat
sirkulasi ke jantung terhambat akibat obstruksi suplai darah arteri (Dorland, 2012).
• Penyakit infark miokard merupakan gangguan vaskuler ke jantung akibat sumbatan coroner akut yang dapat
mengakibatkan sel otot jantung mati. Bagian otot yang mmendapatkan sedikit atau tidak mendapat aliran
vaskuler akan gagal mempertahankan fungsi otot jantung, sehingga mengalami infark (Guyton dan Hall,
2008).
• Infark miokard akut (IMA) adalah kematian jaringan miokard diakibatkan oleh kerusakan aliran darah
coroner miokard karena penyempitan atau sumbatan arteri coroner yang diakibatkan aterosklerosis atau
penurunan aliran darah akibat shok atau pendarahan (Silbernagl, Stefan & Lang, Florian, 2007). Terjadinya
iskemia otot jantung berlangsung lebih dari 30-45 menit yang akan mengakibatkan kerusakan sel secara
irreversible serta nekrosis atau kematian otot jantung, sehingga miokardium akan berhenti berkontraksi
secara permanen (Brown, 2006).
ANATOMI & FISIOLOGI
• Jantung adalah organ yang berfungsi memompa darah kaya oksigen dan
zat makanan ke seluruh tubuh termasuk arteri koronaria, serta darah
kurang oksigen ke paru-paru (Soeharto, 2004)
• Jantung terletak pada mediastinum medialis dan sebagian tertutup oleh
paru-paru. Bagian depan dibatasioleh sternum dan iga 3, 4, dan 5. Hamper
dua pertiga bagian jantung terletak disebelah kiri garis median sternum.
Jantung terletak diatas diafragma, miring kedepan kiri dan apeks kordis
berada paling depan daam rongga dada (Rilantono et al, 2004).
Lanjutan….
1. Bagian jantung dan fungsinya
• Darah yang membawa CO2 dan sisa-sisa metabolism dari seluruh tubuh masuk ke atrium kanan melalui
vena cava superior dan inferior
• Selanjutnya akan masuk ke ventrikel kanan melalui katup trikuspidalis.
• Darah di ventrikel kanan ini akan dipompa ke paru-paru melalui arteri pulmonalis yang akan melewati
katup pulmonalis.
• Darah yang kaya O2 dari paru-paru akan masuk ke atrium kiri melalui vena pulmonalis kiri dan kanan.
• Dari atrium kiri darah menuju ke ventrikel kiri melalui katup mitral.
• Darah kaya O2 pada ventrikel kiri akan dipompa keseluruh tubuh melalui aorta yang akan melewati
katup aorta.
Lanjutan…
Lanjutan…
2. Sistem konduksi jantung
Sifat-sifat jaringan konduksi jantung :
a. otomatisasi : kemampuan untuk menimbulkan inpuls secara spontan
b. ritmisasi : pembangkitan impuls yang teratur
c. konduktivitas : kemampuan menghantarkan impuls
d. daya rangsang : kemampuan berespon terhadap simulasi
Lanjutan …
urutan normal rangsangan melalui system konduksi adalah nodus SA, jalur-jalur
atrium, nodus AV, berkas His, cabang-cabang berkas, dan serabut Purkinje (Price dan
Wilson, 2006)
Lanjutan…
3. Sirkulasi
a. Sirkulasi sistemik
Sirkulasi sistemik menyuplai darah keseluruh tubuh kecuali paru-paru.Terdiri dari arteri, arteriola, kapiler,
venula dan vena.Ventrikel kiri memompa darah masuk ke dalam aorta dengan tekanan tinggi. Dorongan
darah secara mendadak ini meregang dinding arteri yang elastis, dinding akan kembali seperti semula
ketika ventrikel beristirahat.
b. Sirkulasi paru
Besarnya tekanan dalam sirkulasi paru kira-kira seperlima tekanan dalam siekulasi sistemik. Dinding
pembuluh darah paru jauh lebih kecil reaksinya terhadap pengaruh otonom dan humoral, namun perubahan
kadar oksigen dan karbondiaksida dalam darah dan alveoli mampu mengubah aliran darah yang melalui
pembuluh paru (Price dan Wilson, 2006).
Lanjutan…
c. Sirkulasi coroner
Sirkulasi coroner meliputi seluruh permukaan epikardium jantung, membawa oksigen dan nutrisi ke
miokardium melalui cabang-cabang intramiokardial yang kecil-kecil.Sirkulasi coroner terdiri dari arteri
koronaria kiri dan kanan, vena tebesian, vena cardiac anterior dan sinus coronaries.
4. Faktor penentu curah jantung
a. Kontrol frekuensi jantung
Frekuensi jantung diatur oleh saraf simpatis dan parasimpatis serta dipengaruhi oleh kadar katekolamin
yang diproduksi oleh kelenjar adrenal.
b. Control volume sekucup
Volume sekuncup adalah sejumlah darah yang dipompakan setiap denyut.
Lanjutan…
5. Siklus jantung
a. Fase diastole
• Fase relaksasi isometric : atrium mulai diisi darah
• Fase pengisian ventrikel cepat : atrium penuh, tekanan ventrikel menurun sehingga
darah dengan cepat mengisi ventrikel
• Fase pengisian ventrikel lambat : darah terus mengisi ventrikel dengan lambat, juga
darah yang kembali dari perifer ke paru
• Fase kontraksi atrial : sisa kontraksi atrium untuk mengalirkan darah atrium
Lanjutan…
b. Fase systole
• Fase kontraksi isometric : setelah ventrikel penuh, mulai berkontraksi
• Fase ejeksi cepat : ventrikel berkontraksi, darah dipompakan dengan cepat
• Fase ejeksi lambat : darah dari ventrikel masuk aorta dan arteri pulmonalis.
6. EKG
EKG atau elektrokardiogram adalah grafik hasil perekaman potensial listrik yang ditimbulkan
oleh jantung.
PATOFISIOLOGI
Infark miokard yang disebabkan thrombus arteri coroner dapat mengenai endokardium sampai
epikardium, disebut infark transmural namun bias juga hanya mengenai daerah subendokardial,
disebut infark subendokardial.
Setelah 20 menit terjadi sumbatan, infark sudah dapat terjadi pada subendokardium, dan bila
berlanjut terus rata-rata dalam 4 jam, telah terjadi infark transmural. Kerusakan miokard dari
endocardium ke epikardium menjadi komplit dan irreversible dalam 3-4 jam.
Meskipun nekrosis miokard sudah komplit, proses remodeling miokard yang mengalami injury
terus berlanjut sampai beberapa minggu atau bulan karena daerah infark meluas dan daerah non
infark mengalami dilatasi
(Rilantono et al. 2004)
Lanjutan…
Nodus SA lebih sering dipengaruhi oleh arteri coroner kanan dari pada kiri (cabang sirkumfleks).Pada nodus
AV, 90% dipengaruhi oleh arteri coroner kanan dan 10% dari sisi kiri cabang sirkumfleks.Kedua nodus SA
dan AV juga mendapat darah dari arteri kugel.Jadi jelaslah obstruksi pada arteri coroner kiri sering
menyebabkan inferk anterior, dan infark inferior disebabkan oleh obstruksi pada arteri coroner kanan.
Nekrosis daerah infark miokard mungkin sulit dikenali pada 24-48 jam pertama. Secara histologis
penyembuhan dapat tercapai sekurang-kurangnya selama 4 minggu, umunya setelah 6 minggu.
Segera setelah terjadi infark miokard daerah miokard setempat akan memperlihatkan penonjolan sistolik
dengan akibat menurunnya ejeksi fraction, isi sekuncup dan peningkatan volume akhir sistolik dan akhir
diastolic ventrikel kiri. Tekanan akhir diastolic ventrikel kiri naik dengan akibat tekanan atrium kiri juga
naik. Peningkatan tekanan atrium kiri diatas 25 mmHg yang lama akan menyebabkan transudate cairan ke
jaringan interstitium paru (gagal jantung). Perburukan hemodinamik ini bukan saja disebabkan karena
daerah infark, tetapi juga daerah iskemik disekitarnya.
Tanda dan Gejala Infark Miokard Akut

a. Nyeri dada
b. Sesak nafas
c. Gejala gastrointestinal
d. Gejala lain: palpitasi, rasa pusing, atau sinkop aritmia ventrikel, dan
gejala akibat emboli arteri (misalnya stroke, iskemia ekstremitas.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
a. EKG
b. Ekokardiogram
c. Pemeriksaan enzim jantung
d. Elektrolit
e. Sel darah putih, leukosit (10.000-20.000) tampak pada hari kedua sehubungan dengan proses inflamasi.
f. GDA atau oksimetri nadi, dapat menunjukkan hipoksia.
g. Kolesterol atau trigliserida serum : meningkat menunjukkan arterisklerosis.
h. Foto dada, mungkin normal atau menunjukkan pembesaran jantung diduga GJK.
i. Angiografi koroner, menggambarkan penyempitan atau sumbatan arteri koroner.
KOMPLIKASI
a. Aritmia
b. Defek septumventrikel
c. Syok Kardiogenik
d. Gagal Jantung Kongestif
e. Perikarditis
f. Difungsi otot papilaris
g. Edema paru akut
h. Ruptur jantung
i. Aneurisma ventrikel
j. Tromboembolisme
ASUHAN KEPERAWATAN
1. Pengkajian
a) Riwayat kesehatan
Pertanyaan yang sesuai mencakup :
Pernafasan :
• Pernahkah anda mengalami sesak napas?
• Kapan anda mengalami sesak napas?
• Bagaimana anda membuat napas anda menjadi lebih baik?
• Apa yang membuatnya menjadi lebih buruk?
• Berapa lama sesak napas tersebut mengganggu andaa
Lanjutan…
• Aktivitas penting apa yang anda hentikan akibat gangguan napas anda?
• Apakah anda menggunakan obat untuk memperbaiki pernapasan anda?
• Apakah obat yang anda minum mempengaruhi pernapasan anda?
• Kapan biasanya anda minum obat?
Sirkulasi :
• Gambarkan nyeri yang anda rasakan di dada?
• Apakah nyeri menyebar ke lengan, leher, dagu atau punggung?
• Adakah sesuatu yang tampaknya menyebabkan nyeri?
• Berapa lama biasanya rasa nyeri berlangsung?
• Apa yang dapat meringankan rasa nyeri?
Lanjutan…
• Berapa lama biasanya rasa nyeri berlangsung?
• Apa yang dapat meringankan rasa nyeri?
• Apakah anda mengalami penambahan atau pengurangan berat badan akhir-akhir ini?
• Apakah anda mengalami pembengkakan pada tangan, kaki atau tungkai (atau pantat bila lama
tidur)?
• Apakah anda pernah mengalami pusing atau rasa melayang? Pada situasi apa hal itu terjadi?
• Apakah anda mengalami perubahan pada tingkat energi anda? tingkat kelelahan?
• Apakah anda merasakan jantung anda berpacu, meloncat atau berdenyut cepat?
• Apakah anda mengalami masalah dengan tekanan darah anda?
• Apakah anda mengalami sakit kepala? Apa yang kemungkinan menyebabkannya?
• Apakah anda mengalami tangan atau kaki terasa sangat dingin? kapan biasanya terjadi?
Lanjutan…
b) Pengkajian fisik
Penting untuk mendeteksi komplikasi dan harus mencakup hal- hal berikut:
• Tingkat kesadaran.
• Nyeri dada (temuan klinik yang paling penting).
• Frekwensi dan irama jantung : Disritmia dapat menunjukkan tidak mencukupinya oksigen ke
dalam miokard.
• Bunyi jantung : S3 dapat menjadi tanda dini ancaman gagal jantung.
• Tekanan darah : Diukur untuk menentukan respons nyeri dan pengobatan, perhatian tekanan nadi,
yang mungkin akan menyempit setelah serangan miokard infark, menandakan ketidakefektifan
kontraksi ventrikel.
Lanjutan…
• Nadi perifer : Kaji frekuensi, irama dan volume.
• Warna dan suhu kulit.
• Paru-paru : Auskultasi bidang paru pada interval yang teratur terhadap tanda-tanda gagal
ventrikel (bunyi crakles pada dasar paru).
• Fungsi gastrointestinal : Kaji mortilitas usus, trombosis arteri mesenterika merupakan
potensial komplikasi yang fatal.
• Status volume cairan : Amati haluaran urine, periksa adanya edema, adanya tanda dini
syok kardiogenik merupakan hipotensi dengan oliguria.
Lanjutan…
2. Diagnosa keperawatan
Berdasarkan patofisiologi dan data pengkajian diatas, diagnosis keperawatan utama menurut
(Suddarth, 2014) mencakup hal-hal sebagai berikut dengan perumusan diagnosa berdasarkan
(Herdman & Kamitsuru, 2017) :
• Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri ditandai
dengan nyeri dada dengan/tanpa penyebaran, wajah meringis, gelisah, perubahan nadi dan
tekanan darah. (Kode 00132)
• Intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan antara suplai oksigen miokard
dan kebutuhan, adanya iskemik/nekrosis jaringan miokard ditandai dengan gangguan
frekuensi jantung, terjadi disaritmia, kelemahan umum (Kode 00092)
Lanjutan…
• Penurunan curah jantung berhubungan dengan perubahan preload, perubahan
afterload, perubahan volume sekuncup, perubahan frekuensi jantung yang ditandai
dengan perubahan pada elektrokardiografik, takikardi, palpitasi jantung, distensi
vena jugular, edema, keletihan, dispnea, kulit lembab (kode 00029)
• Ketidakefektifan perfusi jaringan perifer berhubungan dengan hipertensi, diabetes
melitus ditandai dengan edema, nyeri ekstremitas, penurunan nadi perifer, CRT < 3
detik, warna kulit pucat, perubahan ekstremitas kulit (kode 00204)
Lanjutan…
3. Intervensi keperawatan
Berdasarkan diagnosa yang telah ditetapkan, maka intervensi yang akan dilakukan : (Moorhead, Johnson, Maas, &
Swanson, 2016)
1. Nyeri akut berhubungan dengan iskemia jaringan sekunder terhadap sumbatan arteri
NOC : Tingkat Nyeri Kode : 2102
Tujuan : Setelah dilakukan tindakan keperawatan, nyeri pasien berkurang
Kriteria Hasil :
• Pasien melaporkan nyeri dada berkurang (210201)
• Ekspresi wajah rileks/tenang (210206)
• Nadi 60-100 x/menit (210220)
Lanjutan…
• TD 120/80 mmHg (210212)
• TD 120/80 mmHg (210212)
Intervensi : Manajemen Nyeri Kode : 1400
• Kaji nyeri secara komprehensif, catat karakteristik nyeri, lokasi, intensitas lama dan
penyebarannya.
• Observasi adanya petunjuk nonverbal dari ketidaknyamanan
• Anjurkan pasien untuk melaporkan nyeri segera.
• Lakukan manajemen nyeri keperawatan yang meliputi, atur posisi, istirahat pasien
• Berikan oksigen tambahan dengan nasal kanul atau masker sesuai dengan indikasi
Lanjutan…
• Ajarkan teknik relaksasi napas dalam
• Lakukan manajemen sesuai kebutuhan
• Kolaborasi pemberian terapi farmakologis anti angina dan analgetik
• Anjurkan pasien untuk melakukan tindakan pengurangan nyeri apabila merasakan nyeri
2. intoleransi aktivitas berhubungan dengan ketidakseimbangan suplai oksigen miokard dan kebutuhan,
adanya iskemik/nekrosis jaringan miokard
NOC : Toleransi terhadap aktivitas, Kode 0005
Tujuan : Setelah dilakukan tidakan keperawatan, pasien mampu melakukan aktivitas secara mandiri.
Kriteria Hasil :
• Bernapas spontan saat beraktivitas (000508)
Lanjutan…
• Temuan/hasil EKG normal (000506)
• Kemudahan dalam melakukan ADL (000518)
• Frekuensi napas setelah beraktivitas 12-20 x/menit (000502)
Intervensi : Perawatan Jantung, Kode 4040
a. Pastikan tingkat aktivitas pasien yang tidak membahayakan curah jantung atau memprovokasi serangan
jantung
b. Dorong peningkatan aktivitas bertahap ketika kondisi sudah distabilkan (misalnya., dorong aktivitas yang
lebih ringan atau waktu yang lebih singkat dengan waktu istirahat yang sering dalam melakukan aktivitas)
c. Instruksikan pasien tentang pentingnya untuk segera melaporkan bila merasakan nyeri dada; evaluasi episode
nyeri dada (intensitas, lokasi, radiasi, durasi dan faktor yang memicu serta meringankan nyeri dada)
Lanjutan…
d. Monitor EKG, adakah perubahan segmen ST, sebagaimana mestinya
e. Lakukan penilaian komprehensif pada sirkulasi perifer (misalnya., cek nadi perifer,
edema, pengisian ulang kapiler, warna ekstremitas dan suhu ekstremitas) secara rutin
sesuai kebijakan agen
f. Monitor tanda-tanda vital secara rutin
g. Monitor nilai laboratorium yang tepat (enzim jantung dan nilai elektrolit)
h. Kolaborasi pemberian obat antiaritmia
Lanjutan…
4. Implementasi
Pelaksanaan keperawatan adalah tindakan keperawatan yang disesuaikan dengan rencana
kegiatan keperawatan yang disusun dan disesuaikan dengan kondisi klien. Pelaksanaan dengan
klien dengan NSTEMI antara lain meningkatkan cardiac output, kemandirian klien untuk
melakukan kegiatan, dalam mengatur keseimbangan cairan, mencegah penyebab gangguan
pertukaran gas, mencegah penyebab kerusakan integritas kulit, menginformaskani tentang
kondisi dan proses pengobatan.
Lanjutan…
5. Evaluasi
a. Evaluasi Formatif : Hasil observasi dan analisa oleh perawat terhadap respon segera pada saat dan setelah
dilakukan tindakan keperawatan.
b. Evaluasi Sumatif : Rekapitulasi dan kesimpulan dari observasi dan analisa status kesehatan sesuai waktu pada
tujuan ditulis pada catatan perkembangan.Sedangkan evaluasi keperawatan yang diharapkan pada klien dengan
NSTEMI yaitu :
• Tidak ada penurunan cardiac output
• Bisa melakukan aktifitas secara mandiri
• Tidak terjadi gangguan keseimbangan cairan,
• Tidak terjadi gangguan pertukaran gas,
• Memahami tentang kondisi dan program pengobatan.
Lanjutan…
Evaluasi yang diharapkan pada pasien infark miokard akut menurut (Doenges, Moorhouse
dan Geissler, 2012) adalah :
• tidak ada nyeri dada/ terkontrol
• kecepatan jantung/ irama mampu mempertahankan curah jantung adekuat/ perfusi
jaringan
• meningkatkan tingkat aktivitas untuk perawatan diri dasar
• ansietas berkurang/ diatasi
• proses penyakit, rencana pengobatan, dan prognosis dipahami.
KESIMPULAN
Miokard infark adalah gangguan jantung berupa nekrosis miokardium yang disebabkan
oleh ketidakseimbangan antara suplai oksigen dan kebutuhan dari miokardium. Berbagai
faktor resiko yang sebagian besar muncul dari pola hidup tidak sehat dapat menimbulkan
gangguan pada jantung. Kondisi ini merupakan penyebab kematian yang cukup tinggi
sehingga perlu mendapat perhatian yang serius, mulai dari pencegahan, pengobatan sampai
rehabilitasi yang melibatkan kerjasama berbagai elemen profesi kesehatan secara khusus.
THANK YOU…

You might also like