Professional Documents
Culture Documents
Pelajaran 8 (Oke)
Pelajaran 8 (Oke)
Nama saya Anton. Saya anak kedua dari lima bersaudara. Sejak kelas empat
SD, saya tinggal jauh dari orang tua karena diminta menemani Bibi yang
bekerja di kota lain. Bibi bekerja sebagai Guru SD. Saya pulang ke rumah
orang tua hanya dua kali dalam setahun, yakni setiap libur semester. Saya
tinggal di rumah Bibi sejak SD sampai SMA, sejak Bibi belum menikah,
sampai Bibi mempunyai anak tiga.Ada pengalaman yang tak dapat saya
lupakan semasa tinggal dengan Bibi. Sejak Bibi menikah dengan suaminya,
yang juga bekerja sebagai guru, dan mempunyai seorang anak, mencari
penghasilan tambahan dengan memberikan les privat. Mereka sering tidak
sempat berbelanja, dan tidak sempat memasak. Oleh karena itu, saya sering
disuruh Bibi belanja ke warung. Biasanya Bibi, sudah menuliskan apa saja
yang akan dibeli, sayur-mayur, dan berbagai macam bumbu dapur.
Lanjutan
Bangga melihat saya karena mau membantu Bibi berbelanja. Tetapi ada juga yang
mengejek. Adakalanya ibu-ibu mengalah dan memberi kesempatan kepada saya
untuk belanja lebih dahulu. Lama-kelamaan, Bibi saya tidak hanya menyuruh saya
belanja. Saya juga disuruh untuk memasak. Saya diberi tahu cara memotong
kangkung, mengiris bawang, menumbuk bumbu, hingga memasaknya. Saya dapat
memasak sayur , membuat sambal terasi, dan yang lainnya. Selain memasak, saya
juga harus mengasuh anak Bibi. Jika bibi sangat sibuk, saya harus memandikan
anak-anak Bibi, dan menyiapkan makanan mereka. Saya juga menyapu,
mengepel, mencuci pakaian, menyetrika, dan sebagainya.Kadang-kadang saya
marah dalam hati “Mengapa Bibi saya memperlakukan saya seperti ini ? Saya kan
laki-laki” Bayangkan semua pekerjaan itu saya lakukan selama saya tinggal di
rumah Bibi, yaitu sejak SD sampai lulus SMA. Sejak bibi menikah hingga
mempunyai tiga anak.Kadang-kadang saya malu. Tapi saya berusaha tidak
menolak dan tidak berontak terhadap apa saja yang Bibi perintahkan kepada saya.
Saya sadar, bahwa kalau saya tidak ikut Bibi, saya mungkin tidak dapat
bersekolah. Bibi yang membiayai sekolah saya sejak saya tinggal dengan Bibi.
Lanjutan
Di kemudian hari, saat saya kuliah, saya baru sadar bahwa
ternyata apa yang Bibi latih selama ini sangat berguna. Di tempat
kost saya dapat memasak. Saya menjadi pribadi yang mandiri .
Lebih-lebih setelah saya menikah dan mempunyai anak, saya
dapat mengurus anak-anak saya dengan baik. Bahkan sampai
sekarang, kebiasaan memasak itu menjadi kegiatan yang
menyenangkan. Saya senang dan bangga, karena walaupun saya
seorang bapak, tetapi berkat didikan Bibi di masa lalu, di dalam
keluarga saya tidak hanya mengandalkan istri untuk urusan
masak atau mengurus anak. Saya dapat membantu istri saya.
Kesimpulan
a. Perempuan atau laki-laki sedang berkembang. Ia sadar bahwa
dirinya makin menarik karena cantik atau tampan. Ia juga
sadar bahwa kekhasan dan fungsi-fungsi dirinya makin
bertambah. Dalam kondisi semacam itu sesungguhnya mereka
makin perlu mendapat bimbingan dan arahan, agar mereka
tidak hanya merasa puas terhadap pencapaian kematangan
fisik. Sebab, banyak kasus sekarang ini yang memperlihatkan
beberapa remaja yang menggunakan pencapaian kematangan
fisik itu justru dengan melakukan tindakan yang dapat
merusak diri mereka sendiri, seperti memamerkan bahkan
menjual tubuh secara murahan, atau melakukan pengeroyokan
untuk memperlihatkan kekuatan, merokok atau memakai
narkoba sebagai gaya hidup.
Lanjutan
b. Bidang Kesehatan
c. Bidang Perekonomian
d. Bidang Olahraga
d. Salah satu usaha memampukan diri sebagai pancaran kekuatan dan kasih
Allah itu, maka kita diajak menjaga kesucian diri, baik sebagai perempuan
maupun laki-laki (bdk. artikel 2342-2345), sebagaimana diungkapkan
dalam Katekismus Gereja Katolik.
PANDANGAN KRISTIANI TENTANG PANGGILAN UNTUK
MENGEMBANGKAN DIRI SEBAGAI PEREMPUAN DAN LAKI-LAKI
Allah Maha Pencipta, Tanamkanlah dalam diri kami, tanggung jawab untuk melatih
dan membekali diri, dengan sifat-sifat seorang perempuan sejati, sebagaimana tampak
dalam Bunda Maria, yang taat, tulus hati dan penuh kepasrahan pada kehendak-Mu,
setia pada Yesus Putra-Mu.
Didoakan laki-laki
Allah Maha Pencipta,Tanamkanlah dalam diri kami, tanggung jawab untuk melatih dan
membekali diri, dengan sifat-sifat seorang laki-laki sejati, sebagaimana tampak dalam
diri Yesus putra-Mu, yang bijaksana dan tegas melawan semua godaan, yang
melindungi orang-orang lemah, yang bersahabat dengan siapa saja.
TERIMA KASIH