Professional Documents
Culture Documents
Standar Prestasi Kerja (Pertemuan 9)
Standar Prestasi Kerja (Pertemuan 9)
2
ASPEK-ASPEK & KRITERIA PENILAIAN PELAKSANAAN
PEKERJAAN
3
Level Penilaian
Level operator:
- Prestasi kerja
- Tanggung jawab
- Ketaatan
- Kejujuran
- Kerjasama
4
Level Foreman
- Prestasi kerja
- Tanggung jawab
- Ketaatan
- Kejujuran
- Kerjasama
- Kepemimpinan
5
Level Supervisor
- Prestasi kerja
- Tanggung Jawab
- Ketaatan
- Kejujuran
- Kerjasama
- Prakarsa (inisiatif)
- Kepemimpinan
6
Kriteria Penilaian
7
Tingkat Prestasi (TP) Pengertian Nilai tingkat prestasi
8
Sifat Penilaian dan Kriteria Penilaian
• Sesuai dengan tujuan penilaian
pelaksanan pekerjaan, maka sifat
penilaian yang baik adalah terbuka
dan rahasia.
9
• Sebaiknya bagi atasan yang
menilai dia akan menilai
bawahannya secara teliti dan
obyektif.
10
• Sifat yang kedua yaitu rahasia maksudnya, bahwa
penilaian itu hanya diketahui oleh pejabat yang
berkepentingan yaitu penilainya dan karyawan yang
dinilai.
• Pejabat penilai
Penentuan ini didasarkan
secara bertingkat dengan
prinsip “satu tingkat di
bawah” atau “one down
step”.
13
• Waktu penilaian
• Pada dasarnya waktu
melaksanakan penilaian
tidak diharuskan 1 tahun
atau 6 bulan satu kali.
14
Prosedur Penilaian
Pertama
• Bagian personalia mengirimkan
Daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan kepada setiap pejabat
yang memiliki bawahan dalam
lingkungan pengawasan disertai
pedoman dalam memberikan
nilainya.
15
o Kedua
o Pejabat penilai wajib melaksanakan penilaian atas hasil
kerja para karyawan.
o Penilaian ini dilaksanakan secara periodik, misalnya 6 bulan
atau satu tahun sekali.
o Ketiga
o Setelah menilai dan mengisi
daftar Penilaian Pelaksanaan
Pekerjaan, maka daftar tersebut
diberikan kepada karyawan yang
dinilai untuk dipelajari dan
ditanda tangani sebagai tanda
menyetujui penilaian tersebut.
16
o Keempat
o Apabila karyawan yang dinilai keberatan atas penilaian
atasannya maka dia dapat mengajukan keberatan disertai
dengan alasan yang logis.
o Keberatan tersebut diajukan kepada atasan pejabat penilai
selambat-lambatnya dalam batas waktu tertentu
(misalnya 14 hari/ 2 minggu) sejak tanggal diterimanya
daftar penilaian pelaksanaan pekerjaan tersebut.
17
o Kelima
o Apabila setelah karyawan yang
dinilai mempelajari dan menyetujui
penilaian maka pejabat penilai
menyerahkan daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut
kepada atasan pejabat penilai
tanpa catatan atau perbaikan-
perbaikan.
18
o Keenam
o Apabila setelah karyawan yang dinilai
berkeberatan, maka pejabat penilai
menyerahkan daftar penilaian
pelaksanaan pekerjaan tersebut kepada
atasan pejabat penilai.
19
o Ketujuh
o Apabila atasan atau pejabat penilai
memperoleh/mendapatkan alasan-alasan yang logis cukup
kuat, maka atasan pejabat penilai dapat melakukan
perubahan-perubahan nilai yang telah dibuat oleh pejabat
nilai.
o Kedelapan
o Daftar Penilai Pelaksanaan pekerjan karyawan berlaku
dari sejak setelah ada tanda tangan pejabat penilai,
karyawan yang dinilai dan dari atasan pejabat penilai.
o Tanda tangan pejabat penilai menunjukkan keputusan yang
terakhir dan tidak dapat diubah lagi.
20
o Kesembilan
o Apabila ternyata Bagian Personalia
melihat adanya kejanggalan/keanehan
dalam daftar penilaian pelaksanaan
pekerjaan karyawan tersebut, maka
mereka wajib menelaah dan meneliti
kembali untuk memperoleh kebenaran
dan keobyektifan daftar penilaian
tersebut.
21
PENDEKATAN PENILAIAN
• The Comparative Approach
forced distribution, ranking
• Behavioral Approach
Critical Incident Method, Field Review Method, Performance Test and
Observations, Group Evaluation Method, Organizational Behavioral Approach
22
Comparative Approach
23
• Ranking merupakan teknik yang
memberikan keseluruhan penilaian
menilai kinerja individual.
• Sistem ranking yang sederhana adalah
mengurutkan karyawan dari terendah
sampai tertinggi.
24
• Paired comparison
• Penilaian ini menghendaki manajer untuk membandingkan setiap karyawan
dalam satu kelompok kerja dengan karyawan lain pada kelompok kerja lain.
• Metode ini lebih memakan waktu.
25
• Point Allocation Method
• Metode Alokasi Point adalah bentuk lain dari Forced Distribution.
• Penilai atau pembuat perbandingan memberikan suatu jumlah angka
keseluruhan untuk dialokasikan kepada para pekerja dalam kelompok-
kelompok.
26
Keuntungan Pendekatan Komparatif
27
Kelemahan Pendekatan Komparatif
28
The Attributive Approach
• Rating Scale
• Metode ini memerlukan penilai untuk memberikan suatu
evaluasi yag subyektif mengenai penampilan individu
pada skala dari rendah sampai tinggi.
29
Pendekatan Alternatif
• Checklist
• Metode penilaian memerlukan penilai untuk menyeleksi pernyataan yang
menjelaskan karakteristik karyawan.
30
Behavioral Approach
31
• Kejadian ini biasanya dicatat oleh supervosir/penyelia selama periode
evaluasi untuk masing-masng pekerja bawahan.
• Metode kejadian kritis sangat berguna dalam memberi karyawan
umpan balik tentang keterkaitan pekerjaan.
32
• Field Review Method
• Ukuran prestasi kerja subyektif
digunakan, perbedaan pada
persepsi pembuat perbandingan
menjadi bias.
33
• Performance Test and
Observations
• Dengan suatu jumlah pekerjaan yang
terbatas penilaian prestasi kerja
dapat dilaksanakanpada suatu test
keahlian.
34
Organizational Behavior Modification-
Pendekatan Penilaian Alternatif
Ada beberapa tahapan.
• Pertama manajer harus
mengidentifikasi perilaku karyawan
yang penting untuk kinerja.
35
• Ketiga, mengidentifikasi antesedensi dan konsekuensi perilaku.
• Di samping itu, manajer harus mengidentifikasi strategi intervensi yang tepat
misalnya positive reinforcement, negative reinforcement, punishment atau
extinction.
36
• Aplikasi OBM adalah
untuk meningkatkan
• job performance,
• job safety dan
• job attendance.
37
Kritik terhadap OBM
39
Metode Penilaian Berorientasi Masa Depan
40
Penilaian Psikologi
Beberapa organisasi besar,
karyawannya selalu
mengadakan hubungan
batin.
1. Wawancara
2. Tes psikologi
3. Bertukar pendapat
dengan penanya dan
diakhiri dengan
4. Penilaian
41
PERFORMANCE FEEDBACK
42
Penilaian 360 0
Upward
Assess
Lateral Inward
ment
Down
ward
43
Prosedur Penilaian 360 0
44
TERIMA KASIH