You are on page 1of 15

ETIKA AKUNTAN

DALAM AUDITING
KELOMPOK 3
Fitri Aulia Rahmadani​(1901036011)

Andini Fadelia​​(1901036115)

Nur Meidylla Herina Putri​(1901036175)

Marini Agustina​​(1901036192)

Aulia Rahmi Azizah​​(1901036194)



01
02 KEPERCAYAAN PUBLIK
03 Kepercayaan publik adalah kepercayaan masyarakat terhadap negara dan
pemerintah, termasuk di dalamnya institusi, kebijakan, dan pejabatnya.
04
Profesi akuntan memegang peranan yang penting di masyarakat, sehingga
05 menimbulkan tanggung jawab akuntan terhadap kepentingan publik. Hal
tersebut menjadikan tingkah laku akuntan dalam menyediakan jasanya
06 dapat mempengaruhi kepercayaan publik dan kesejahteraan ekonomi
masyarakat.

◀ TANGGUNG JAWAB AUDITOR
01 KEPADA PUBLIK
02
03 Dalam kode etik diungkapkan akuntan tidak hanya memiliki tanggung jawab kepada klien yang membayarnya
saja, tetapi juga memiliki tanggung jawab kepada publik.
04
Di dalam kode etik profesional AKDA, ada tiga karakteristik dan hal-hal yang ditekankan untuk
05 dipertanggungjawabkan oleh auditor kepada publik, yaitu:

06 ● Auditor harus memposisikan diri untuk independen, berintegritas, dan obyektif.


● Auditor harus memiliki keahlian teknik dalam profesinya
▶ ● Auditor harus melayani klien dengan profesional dan konsisten dengan tanggung jawab mereka kepada
publik.
TANGGUNG JAWAB DASAR AUDITOR

01 Tanggung jawab akuntan adalah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan norma profesi dan melaporkannya temuannya, atau
dengan kata lain bahwa auditor/ akuntan tidak dapat memastikan untuk menemukan kesalahan (terutama kesalahan yang tidak
02 disengaja) dan fraud (kecurangan). Standar Profesional Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh IAI dalam SPAP ( Standard
Auditing Seksi 110) menyatakan : “auditor bertanggung jawab untuk merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh
03 keyakinan memadai tentang apakah laporan keuangan bebas dari salah saji material, baik yang disebabkan oleh kekeliruan atau
kecurangan. “
04
Menurut SPA 700 tentang perumusan suatu opini dan pelaporan atas laporan keuangan berbunyi demikian: “Tanggung jawab auditor
05 adalah untuk menyatakan suatu opini atas laporan keuangan tersebut berdasarkan auditnya.Auditor melaksanakan auditnya
berdasarkan Standar Perikatan Audit.
06
Standar tersebut mengharuskan Auditor mematuhi etika serta merencanakan dan melaksanakan audit untuk memperoleh keyakinan
▶ memadai bahwa laporan keuangan tersebut bebas dari kesalahan penyajian material.” Dalam SPAP seksi 300, bahwa tanggung jawab
dalam kode etik adalah seperti tanggung jawab terhadap klien, tanggung jawab kepada rekan seprofesi, dan tanggung jawab praktik
lain.
INDEPENDENSI AUDITOR
Dalam Dewan Standard Profesi Akuntan Publik (SPAP) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI) melalui SPAP (2001:220.1) menyatakan bahwa: “auditor diharuskan bersikap
independen, artinya tidak mudah dipengaruhi, karena ia melaksanakan pekerjaannya untuk
kepentingan umum (dibedakan didalam hal ia berpraktik sebagai auditor intern).Dengan
demikian, ia tidak dibenarkan memihak kepada kepentingsn siapapun sebab bagaimanapun
sempurnanya keahlian teknis yang ia miliki, ia akan kehilangan sikap tidak memihak, yang
justru sangat penting untuk mempertahankan kebebasan pendapatnya.”
TIGA ASPEK INDEPENDENSI SEORANG AUDITOR

Independence in fact (independensi senyatanya) yakni auditor harus mempunyai kejujuran


yang tinggi.

Independence in appearance (independensi dalam penampilan) yang merupakan


pandangan pihak lain terhadap diri auditor sehubungan dengan pelaksanaan auditor.

Independence in competence (independensi dari sudut keahlian) yang berhubungan erat


dengan kompetensi atau kemampuan auditor dalam melaksanakan dan menyelesaikan
tugasnya.
◀ Contoh Independensi auditor
ketika direktur perusahaan membatasi ruang lingkup dari pemeriksaan, hal tersebut merupakan pembatasan terhadap
01 independensi auditor. Kondisi lain yang berpotensi mempengaruhi independensi dari auditor adalah banyaknya pihak yang
mempunyai kepentingan berbeda di dalam sebuah organisasi atau perusahaan. Independensi, integritas serta tanggung jawab
02 seorang auditor terhadap profesinya dan masyarakat akan dipertaruhkan dengan menempatkan auditor sebagai bagian dari
kepentingan manajemen internal organisasi.
03
04 Contoh Tanggung Jawab Auditor
Direktorat Jenderal Pajak (DJP) yang berada dibawah Departemen Keuangan Republik Indonesia, bertanggungjawab atas
05 penerimaan negara dari sektor perpajakan dan penegakan hukum dalam pelaksanaan ketentuan perpajakan. Aparat pelaksanaan
DJP dilapangan adalah Kantor Pelayanan Pajak (KPP) dan Kantor Pemeriksaan dan Penyidikan Pajak (Karikpa). Karikpa
06 mempunyai auditor-auditor khusus. Tanggungjawab Karikpa adalah melakukan audit terhadap para wajib pajak tertentu untuk
menilai apakah telah memenuhi ketentuan perundangan perpajakan.

Peraturan Pasar Modal dan Regulator Mengenai Independensi Akuntan Publik

Undang undang Pasar Modal No. 8 tahun 1995 memberikan pengertian pasar modal yang lebih spesifik yaitu,
“kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan
dengan efek yang diterbitkannya, serta lembaga dan profesi yang berkaitan dengan efek”.

Pasar modal memiliki peran yang sangat besar terhadap perekonomian Indonesia. institusi yang bertugas untuk
melakukan pembinaan, pengaturan, dan pengawasan sehari-hari kegiatan pasar modal di Indonesia adalah Badan
Pengawas Pasar Modal atau Bapepam.

Bapepam mempunyai kewenangan untuk memberikan izin, persetujuan, pendaftaran kepada para pelaku pasar
modal, memproses pendaftaran dalam rangka penawaran umum, menerbitkan peraturan pelaksanaan dari
perundang-undangan di bidang pasar modal, dan melakukan penegakan hukum atas setiap pelanggaran terhadap
peraturan perundang-undangan di bidang pasar modal.
INDEPENDENSI AUDITOR

Independensi merupakan bagian yang tak terpisahkan dari etika akuntan publik. Setiap profesi yang menyediakan jasanya
01 kepada masyarakat memerlukan kepercayaan dari masyarakat pemakai jasa tersebut. Masyarakat awam pada umumnya sulit
untuk memahami mengenai pekerjaan yang dilakukan oleh suatu profesi, karena kompleknya pekerjaan yang dilakukan oleh
02 profesi tersebut.
03 Masyarakat akan sangat menghargai profesi yang menerapkan standar mutu tinggi terhadap pelaksanaan pekerjaan anggota
profesinya, karena dengan demikian masyarakat akan terjamin untuk memperoleh jasa yang dapat diandalkan dari profesi yang
04 bersangkutan.
05 Kode Etik Akuntan Publik menyebutkan bahwa independensi adalah sikap yang diharapkan dari seorang akuntan publik untuk
tidak mempunyai kepentingan pribadi dalam melaksanakan tugasnya, yang bertentangan dengan prinsip integritas dan
06 objektivitas.

▶ Menurut Christiawan (2005) independen berarti akuntan publik tidak mudah dipengaruhi. Akuntan publik tidak dibenarkan
memihak kepentingan siapapun. Akuntan publik berkewajiban untuk jujur tidak hanya kepada manajemen dan pemilik
perusahaan, namun juga kepada kreditur dan pihak lain yang meletakkan kepercayaan atas pekerjaan akuntan publik .
Faktor-faktor yang mempengaruhi independensi akuntan publik
◀ Ikatan kepentingan keuangan dan hubungan usaha dengan klien, Akuntan publik harus bebas dari ikatan keuangan dan
hubungan usaha dengan klien yang diperiksa, jika tidak akan mengakibatkan rusaknya independensi akuntan publik.
01
Ukuran Kantor Akuntan Publik, Kantor akuntan publik yang lebih besar independensinya dibandingkan dengan kantor
02 akuntan publik yang lebih kecil karena kantor akuntan publik besar tidak begitu tergantung pada salah satu klien saja sehingga
hilangnya satu klien tidak begitu mempengaruhi pendapatan.
03
Lamanya Hubungan Audit Dengan Klien, Lamanya penugasan audit digolongkan menjadi dua, yaitu : (1) Lima tahun atau
04 kurang, (2) Lebih lama dari lima tahun.

05 Persaingan antar kantor akuntan public, Persaingan yang begitu ketat antar kantor akuntan publik kemungkinan mempunyai
pengaruh yang besar terhadap independensi akuntan publik. Persaingan yang ketat dapat berakibat solidaritas professional
06 akuntan publik menurun, sehingga untuk mempertahankan klien agar tidak berpindah ke kantor akuntan publik lain, kantor
akuntan cenderung tunduk pada tekanan klien.

Audit fee, Biaya jasa audit yang diterima oleh akuntan publik. Biaya yang besar berhubungan dengan makin tingginya risiko
melemahnya independensi auditor.

01
02
03
04 KASUS YANG TERKAIT DENGAN
05
INDEPENDENSI AUDITOR
06

Akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi melakukankesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great
◀ River Internasional,Tbk.

01 Akuntan publik atau auditor independen dalam tugasnya mengauditperusahaan klien memiliki posisi yang strategis sebagai
pihak ketiga dalamlingkungan perusahaan klien yakni ketika akuntan publik mengemban tugas dantanggung jawab dari
02 manajemen untuk mengaudit laporan keuanganperusahaan yang dikelolanya. Dalam hal ini manajemen ingin supaya
kinerjanyaterlihat selalu baik dimata pihak eksternal perusahaan terutama pemilik .
03
Akantetapi disisi lain, pemilik menginginkan supaya auditor melaporkan dengansejujurnya keadaan yang ada pada perusahaan
04 yang telah dibiayainya. Dari haltersebut dapat diketahui bahwa suatu kepentingan yang berbeda antara manajemen dan pemakai
laporan keuangan. Kepercayaan yang besar dari pemakai laporankeuangan auditan dan jasa lainnya yang diberikan oleh
05 akuntan publik inilah yangakhirnya mengharuskan akuntan publik memperhatikan kualitas audit yangdihasilkannya. Adapun
pertanyaan dari masyarakat tentang kualitas audit yangdihasilkan oleh akuntan publik semakin besar setelah terjadi banyak
06 skandal yangmelibatkan akuntan publik baik diluar negeri maupun didalam negeri.



01 Selain itu terdapat kasus keuangan dan manajerial perusahaan publikyang tidak bisa terdeteksi oleh akuntan publik yang
menyebabkan perusahaandidenda oleh Bapepam. Kini kualitas audit yang dihasilkan akuntan publikjuga tengah mendapat
sorotan dari masyarakat banyak yakni seperti kasus yangmenimpa akuntan publik Justinus Aditya Sidharta yang diindikasi
02 melakukankesalahan dalam mengaudit laporan keuangan PT. Great River Internasional,Tbk.
03 Kasus tersebut muncul setelah adanya temuan auditor investigasi dari Bapepamyang menemukan indikasi
penggelembunganaccountpenjualan, piutang danassethingga ratusan milyar rupiah pada laporan keuangan Great River
04 yangmengakibatkan perusahaan tersebut akhirnya kesulitan arus kas dan gagal dalammembayar utang. Berdasarkan investigasi
tersebut Bapepam menyatakan bahwa akuntan publikyang memeriksa laporan keuangan Great River ikut menjadi tersangka.
05
Olehkarenanya Menteri Keuangan RI terhitung sejak tanggal 28 November 2006 telahmembekukan izin akuntan publik
06 Justinus Aditya Sidharta selama dua tahunkarena terbukti melakukan pelanggaran terhadap Standar Profesi Akuntan
Publik(SPAP) berkaitan dengan laporan Audit atas Laporan Keuangan Konsolidasi PT.Great River tahun 2003.

THANKS!

You might also like