You are on page 1of 17

GANGGUAN

HIPOFISIS
ANTERIOR DAN
POSTERIOR
Kelompok 5

1 2 3

MARJAN MUHAMAD NITA AULIATUS


MUSAROP RAMDAN SHOLIHAH
433131420120015 433131420120016 433131420120018
pengertian
Kelenjar hipofisis merupakan sekerat daging kecil
berwarna merah jambu, dengan ukuran sebesar
buncis, dan dihubungkan ke hipotalamus dalam otak
oleh sebuah batang. Berkat hubungan inilah,
hipofisis menerima perintah hipotalamus untuk
menghasilkan hormone yang diperlukan. Kelenjar
hipofisis sebenarnya terdiri dari dua kelenjar,
pituitary anterior yang berukuran lebih besar terletak
di anterior disebut juga adenohipofise, dan pituitary
posterior atau neurohipofise
Fungsi
1. 1. Growth Hormone
(Somatotropik /GH), merupakan
hormon yang berfungsi
merangsang proses
pertumbuhan tubuh. Hormon
ini bekerja mulai dari embrio
2. Adrenocorticotropic Hormone
sampai dewasa menjelang usia (ACTH), berfungsi mengatur
akil balik atau masa sekresi beberapa hormon
pertumbuhan. adrenokortikal, yang selanjutnya
akan mempengaruhi metabolisme
glukosa, protein, dan lemak.
Lanjutan . . .
3. Thyroid Stimulating Hormone
(Thyrotropin, TSH), berfungsi mengatur
kecepatan sekresi tiroksin dan
5. Hormone gonadotropin (Follicle
triiodotironin oleh kelenjar tiroid, dan
Stimulating Hormone/FSH,
hormon ini selanjutnya akan mengatur Luiteinizing Hormone/LH pada wanita,
kecepatan sebagian besar reaksi kimia dan Interstitial Cell Stimulating
di seluruh tubuh. Hormone/ICSH pada pria), berfungsi
mengatur pertumbuhan gonad sesuia
4. Prolactin (PRL), berfungsi dengan aktivitas reroduksinya.
meningkatkan pertumbuhan kelenjar
payudara dan produksi air susu.
Mekanisme
Sekresi kelenjar hipofisis anterior diatur oleh hormon-hormon yang disebut releasing hormone
and inhibitory hormone atau hormon (atau faktor) pelepas hipotalamus dan hormon (faktor)
penghambat yang disekresikan ke dalam hipotalamus sendiri dan selanjutnya dijalarkan ke
hipofisis anterior melalui pembuluh-pembuluh darah kecil yang disebut pembuluh darah porta
hipotalamus-hipofisis. Di dalam kelenjar hipofisis anterior, hormon pelepas dan hormon
penghambat ini bekerja terhadap sel kelenjar dan mengatur sekresi kelenjar tersebut.

Hipotalamus selanjutnya menerima sinyal-sinyal dari hampir semua sumber yang mungkin
dalam saraf, sehingga hipotalamus dianggap sebagai pusat pengumpul informasi mengenai
kesehatan dalam tubuh, dan sebaliknya sebagian besar dari informasi ini digunakan untuk
mengatur sekresi sebagian besar hormon hipofisis yang sangat penting.
EFEK KELENJAR HIPOFISIS ANTERIOR
Growth Hormone Thyroid Stimulating Hormone
(Somatotropik /GH)
(Thyrotropin, TSH)
Hormon ini menambah ukuran sel
dan meningkatkan proses mitosis meningkatkan pertumbuhan dan
yang diikuti dengan bertambahnya perkembangan otak selama
jumlah sel kehidupan janin

Adrenocorticotropic Hormone
Prolactin (PRL)
(ACTH)
Efek hormon prolaktin yaitu
merangsang glukoneogenesis meningkatkan sekresi dari air
(pembentukan karbohidrat dari susu.
protein)
Anatomi dan fisiologi hipofisis posterior

● Kelenjar hipofisis posterior terutama terdiri atas sel-sel glia yang disebut pituisit. Namun, pituisit
ini tidak mensekresi hormon, sel ini hanya bekerja sebagai struktur penunjang bagi banyak sekali
ujung-ujung serat saraf dan bagian terminal akhir serat dari jaras saraf yang berasal dari nukleus
supraoptik dan nukleus paraventrikel hipotalamus.

● Jaras saraf ini berjalan menuju ke neuro hipofisis melalui tangkai hipofisis, bagian akhir saraf ini
merupakan knop bulat yang mengandung banyak granula-granula sekretonik, yang terletak pada
permukaan kapiler tempat granula-granula tersebut mensekresikan hormon hipofisis posterior
berikut: Hormon antidiuretik (ADH) yang juga disebut sebagai vasopresin yaitu senyawa
oktapeptida yang merupakan produk utama hipofise posterior.

● Memainkan peranan fisiologik yang penting dalam pengaturan metabolisme air. Hormon
antidiuretik (ADH) dalam jumlah sedikit sekali, sekecil 2 nanogram, bila disuntukkan ke orang
dapat menyebabkan anti diuresis yaitu penurunan ekskresi air oleh ginjal
HORMON HIPOFISIS ANTERIOR

ACTH TSH LH DAN PRL


FSH
HORMON HIPOFISIS POSTERIOR

ADH OXIYOCIN
Gangguan Kelenjar hipofisis
Gangguan sekresi kelenjar pituitari atau hipofisis, meliputi:
1. 1. Hiperpituitarisme
2. 2. Hipopituitarisme
Hiperpituitarisme (Akromegali)
Pengertian:
Hiperpituitarisme adalah suatu kondisi langka di mana terjadi kelainan pada kelenjar hipofisis (pituitari)
yang memproduksi hormon yang berlebihan. Pada anak-anak, kondisi hiperpituitarisme disebut juga
gigantisme dan pada orang dewasa disebut dengan akromegali. Akromegali adalah kondisi yang
muncul saat kelenjar pituitari memproduksi terlalu banyak hormon pertumbuhan. Akibatnya, jaringan
tubuh dan tulang tumbuh lebih cepat. Seiring berjalannya waktu, ini bisa menjadi penyebab tangan dan
kaki terjadi pembesaran abnormal.

Etiologi:
Penyebab hiperpituitarisme secara mayoritas adalah pituitary GH-secreting adenoma atau hiperplasia.
Penyebab lainnya adalah munculnya sel tumor jinak pada kelenjar hipofisis (hipotalamus) yang berada
di area otak. Peningkatan level hormon juga berpengaruh pada bagian sel mana yang terkena dan
menentukan jenis tumor apakah berupa tumor beningna atau tumor maligna. Beberapa penelitian juga
menyatakan bahwa faktor keturunan dapat menjadi pemicu terjadinya kondisi ini.
Hiperpituitarisme (Akromegali)
Patofisilogi:
Patofisiologi akromegali terkait ketidakseimbangan sekresi dan inhibisi hormon pertumbuhan atau
growth hormone (GH), sehingga kadar GH berlebih. Manifestasi klinis ekses GH akan berbeda pada
anak-anak dan dewasa, tergantung apakah fusi lempeng epifisis telah terjadi atau belum.

Manifestasi klinis:
Arkromegali ditandai dengan kelebihan kadar hormon pertumbuhan (growth hormone) pada orang
dewasa. Yang menyebabkan gejala antara lain seperti organ wajah yang membesar, misalnya pada
ukuran hidung, bibir, dan lidah serta ukuran tangan dan kaki yang membesar melebihi ukuran normal.

Penatalaksanaan medis:
Penatalaksanaan akromegali bertujuan untuk memperlambat pertumbuhan tumor, menurunkan kadar
growth hormone (GH) dan insulin like growth factor-1 (IGF-1), mengurangi gejala-gejala dan
komorbiditas, meningkatkan kualitas hidup pasien, serta mencegah kematian dini. Modalitas yang ada
saat ini meliputi pembedahan, farmakoterapi, dan radioterapi.
Hipopituitarisme
Pengertian:
Hipopituitarisme adalah penyakit yang terjadi akibat kurangnya hormon yang dihasilkan kelenjar di
otak, yang disebut kelenjar hipofisis atau pituitari. Kondisi ini bisa membuat berat badan menurun
hingga kemandulan.

Etiologi:
Hipopituitarisme terjadi karena kelenjar pituitari tidak dapat menghasilkan hormon dalam jumlah yang
cukup. Kondisi ini dapat disebabkan oleh berbagai hal, namun sebagian besar disebabkan oleh tumor
pituitari. Selain disebabkan oleh tumor, hipopituitarisme juga dapat disebabkan oleh cedera pada
kelenjar tersebut, misalnya karena komplikasi operasi daerah otak.

Patofisiologi:
Tumor pituitari, baik yang fungsional maupun nonfungsional, dapat menekan struktur-struktur di
sekitarnya, terutama kelenjar pituitari normal dan jalur nervus optikus, sehingga mengakibatkan
hipopituitarisme.
Hipopituitarisme
Manifestasi klinis:
Hipopituitarisme menyebabkan berbagai penyebab tergantung apa yang terpengaruh, antara lain:

- Jika seseorang kekurangan hormon ACTH, gejala yang ditimbulkan antara lain mudah lelah, mual dan
muntah, berat badan menurun, dan depresi.

- Jika kekurangan hormon ADH gejala yang dapat terjadi adalah sering merasa haus dan frekuensi
buang air kecil menjadi bertambah.

- Jika kekurangan hormone TSH gejala yang ditimbulkan antara lain susah buang air besar (konstipasi),
tidak tahan terhadap suhu dingin, berat badan bertambah, nyeri otot, dan otot melemah.

- Dan sebagainya…
Hipopituitarisme
Penatalaksanaan medis:
Ada beberapa jenis pengobatan yang dapat dilakukan untuk menangani hipopituitarisme. Pengobatan
pertama adalah dengan obat-obatan yang diresepkan dokter. Obat-obatan ini berfungsi sebagai
pengganti hormon yang tidak bisa diproduksi dengan baik oleh kelenjar pituitari.

Ada beberapa jenis obat yang digunakan untuk terapi pengganti hormon pituitari, yaitu:

Levothyroxine, untuk mengganti hormon tiroid yang kurang akibat kurangnya produksi hormon TSH.
Somatropin, untuk mengganti hormon pertumbuhan (GH).
Hormon seksual, seperti testosteron dan estrogen, untuk mengganti hormon reproduksi yang kurang
akibat kurangnya FSH dan LH.
Kortikosteroid, untuk mengganti hormon yang kurang akibat kurangnya hormon ACTH.
TERIMA
KASIH

You might also like