You are on page 1of 18

TEKNIK PENJAHITAN LUKA

1. Pendahuluan
• Penjahitan luka (wound suture)

merupakan salah satu tahapan dalam


penatalaksanaan luka yang dilakukan
setelah pemberian anestetik lokal
secara infiltrasi dan pembersihan luka
(wound toilet/debridement
Prinsip Penjahitan
1. Desinfeksi kulit dg baik,persempit lapangan operasi dg duk
steril

2. Buang jaringan mati

3. Hindari ruang mati akan terisi serum merupakan media


yg baik utk pertumbuhan kuman,tegangan akan
mengganggu aliran darah

4. Bekerja secara halus untuk menghindari perdarahan dan

5. Gunakan instrument yg kecil utk mengurangi trauma jaringan

6. Sterilisasi Alat
MACAM INSTRUMEN:
-         Pinset chirurgis
-         Pemegang jarum (naald voerder)
-         Jarum + benang
-         Pisau
-         Gunting benang
 
Jenis jahitan bedah dikelompokkan secara umum
berupa :
(1) jahitan terputus (interrupted) dan
(2) jahitan kontinu (continuous) dengan
berbagai variasi dan tempat
pemakaiannya.

Untuk penjahitan kulit umunya dipilih jahitan


terputus berupa jahitan berulang (over and
over) dan jahitan matras vertikal (Donati).
TEKNIK PENJAHITAN TERPUTUS BERULANG
(SIMPLE INTERRUPTED )
– Pasang doek lubang steril dengan menempatkan lubang
pada sekitar luka.
– Pasangkan benang sutera (silk) pada jarum berpinggir
tajam yang telah diposisikan pada pemegang jarum
(needle holder) kira-kira sepanjang 1,5 kali panjang
pemegang jarum dengan menahan ujung benang dengan
jari telunjuk.
– Tembuskan jarum pada kulit pada satu sisi pinggir luka
yang akan dijahit dengan ditahan memakai pinset jaringan
kira-kira 5-6 mm dari pinggir luka.
– Tembuskan jarum menuju kulit pada pinggir luka sisi
kontralateral dengan ditahan memakai pinset jaringan
kira-kira 5-6 mm dari pinggir luka.
– Benang ditarik dengan menyisakan 2-3 cm pada
sisi yang pertama.
– Pegang jarum dengan tangan, lalu benang
dililitkan satu kali pada pemegang jarum
kemudian jepit ujung sisa benang selanjutnya
tarik jarum ke arah kiri hingga terbentuk simpul
pertama.
– Ulangi poin (f) untuk membentuk simpul kedua
dengan menarik jarum ke arah kanan hingga
simpul terikat kuat.
– Gunting benang dengan menyisakan kira-kira 1
cm pada pangkal dan ujungnya.
– Lakukan penjahitan hingga seluruh panjang luka
tertutup.
Simple interrupted suture placement. Bottom right
image shows a flask-shaped stitch, which maximizes
eversion
TEKNIK PENJAHITAN TERPUTUS MATRAS
VERTIKAL (DONATI)
• Pasangkan benang sutera (silk) pada jarum berpinggir
tajam yang telah diposisikan pada pemegang jarum
(needle holder) kira-kira sepanjang 1,5 kali panjang
pemegang jarum.
• Tembuskan jarum pada kulit pada satu sisi pinggir luka
yang akan dijahit dengan ditahan memakai pinset
jaringan.
• Tembuskan jarum menuju kulit pada pinggir luka sisi
kontralateral dengan ditahan memakai pinset jaringan.
• Benang ditarik dengan menyisakan 2-3 cm pada sisi
yang pertama.
• Tembuskan jarum pada kulit di sisi yang sama kira-kira
1-2 mm dari pinggir luka.
• Tembuskan jarum menuju kulit pada sisi kontralateral
kira-kira 1-2 mm dari pinggir luka.
• Pegang jarum dengan tangan, lalu benang dililitkan
satu kali pada pemegang jarum kemudian jepit ujung
sisa benang selanjutnya tarik jarum hingga terbentuk
simpul pertama.
• Ulangi poin hal diatas untuk membentuk simpul kedua
hingga simpul terikat kuat.
• Gunting benang dengan menyisakan kira-kira 1 cm
pada pangkal dan ujungnya.
• Lakukan penjahitan hingga seluruh panjang luka
tertutup.
Vertical mattress suture
• Pemantauan dan pembersihan
• aproksimasi kulit yang baik
• tidak ada tension ( warna kulit tidak
berubah/ sama dengan sekitarnya)

You might also like