You are on page 1of 40

PARASITOLOGI

PENDAHULUAN
 Ilmu yg mempelajari organisme yang hidupnya
menumpang (bergantung) pada organisme lain
 Organisme yang menumpang  PARASIT
 Yang ditumpangi  HOSPES
 Parasitologi Kedokteran  Pelajari hewan yang hidup
parasitis pada manusia
 Endoparasit  parasit yg hidup di tubuh manusia
(plasmodium sp)
Lanjutan...
 Ectoparasit  parasit yg hidup menempel pd
bagian luar kulit/jaringan bawah kulit ( sarcoptes
scabel)
 Obligate Parasit  parasit yg tidak bisa hidup jika
tidak menumpang host
 Fakultatif Parasit  parasit yg pada keadaan
tertentu dapat hidup sendiri di alam
Sumber Penularan Penyakit Parasitosis
 Tanah, air terkontaminasi
 Makanan
 Arthopoda penghisap darah
 Binatang liar/peliharaan
 Penderita parasitosis & barang2nya &
lingkungannya
 Penderitanya/autoinfeksi
Tanah Terkontaminasi Feses
 Ascaris lumbricoides
 Trichuris trichuria
 Necator americanus
 Ankylostoma duodenale
 Strongyloides Strecoralis
Lanjutan...
 Air  Kista Amoeba, Taenia Solium
 Ikan air tawar  Diphyllobothrium Latum
 Daging babi  Taenia Solium
 Daging sapi  Taenia Sagita
 Daging kambing  Fasciola Hepatica
Lanjutan...
 Atrhropoda  Malaria, Leismania, Filariasis,
Trypanosoma
 Anjing  Echinococcus Granulosus, Toxocara
Canis
 Penderita  Enterobius Vermicularis, Entamoeba
Hystolitica
 Autoinfeksi  Enterobius Vermikularis
Pintu Masuk Parasit ke Tubuh
Mulut  Ascaris Lumbricoides, Trichuris Trichiura,
Enterobius vermicularis, T. Solium, T.
Saginata, Fasciola hepatica, Hymenolopis nana,
Diphyllobothrium latum

Kulit  Necator Americanus, Ankylostoma Duodenale,


Schistoma sp, Strongyloides sp

Arthropoda  Plasmodium sp, Leishmania donovani,


Wucheria Brancofti, Trypanosoma G ambiense
Lanjutan...
 Inhalasi  telur enterobius vermicularis
 Sex  Trichomonas Vaginalis
 Plasenta  Toxoplasma Gondii
CACING (HELMINTHES)
Pendahuluan
 Cacing atau penyakit karena cacing banyak tersebar di
dunia  trutama daerah tropis
 Memerlukan vertebrata/invertebrata sbg HOST (ex.
Ikan, siput & serangga)
 Penyebaran telur cacing berikatan dg kesadaran
masyarakat tentang sanitasi & higiene
 Kelmpk patologis inf. Cacing bervariasi
 Ancylostoma duaidenale mengisap darah stelah melukai
intestinum (usus halus)
 Taenia sagita menyerap makanan dari usus halus
 Toxocara canis cacing pada anjing, pd manusia dlm btk
larva
 Trichinella spiralis bersarang di otot dalam bentuk
kista
 Drancunculus medinensis menyerang jaringan ikat &
jar sub kutan
 Wucheria brancofti hidup di pembuluh limfe
peradangan akut/kronis tersumbatnya saluran
limfe
 Schistosoma haematobium pd dinding vesika urinaria
ulcerasi & perdarahan, iritasi mekanis/kimiawi
dari telur cacing  hiperplasia/metaplasia
carsinoma
 Cacing yg bersifat pd manusia:
 Nemathelminthes (cacing bulat)
 Platyhelminthes (cacing pipih)
NEMATODA

 Btk bulat panjang & tdk


bersegmen
 Jenis kelamin; jantan & betina
 Jantan lebih kecil dari betina
 Ukuranya variasi (beberapa
milimeter) trychinella
spiralis, sampai 35 cm 
Ascaris lumbricoides, &
mendekati 1 m 
Drancunculus medinensis
Nematoda Intestinal
 3 golongan siklus nematoda:
 Tipe langsung
 Modifikasi tipe langsung
 Tipe penetrasi kulit
Tipe Langsung
 Cacing dewasa langsung tumbuh dari telur cacing
begitu sampai di dalam tractus intestinal
(Trychuris trichiura)
Modifikasi tipe langsung
 Telur cacing berembrio masuk intestinum
menetas mjd larva  menembus dinding
intestinum  masuk ke aliran darah di dalam
paru2, larva keluar dari sistem kapiler naik ke
trakhea  esophagus tertelan ke lambung 
intestinum  cacing dewasa (Ascaris
Lumbricoides)
Tipe penetrasi kulit
 Telur yg berasal dari feses penderita menetas menjadi
bentuk rhabditia  btk filaria  menembus kulir yg utuh
masuk ke dalam aliran darah s.d kapiler paru  keluar,
naik ke trakhea eshopagus tertelan  intestinum 
dewasa (Ancylostoma duodenale)
NEMATODA YG INFESTASINYA DI DALAM
USUS
A. Trichuris trichiura
B. Enterobius vermicularis
C. Ascaris lumbricoides
D. Ancylostoma duodenale & Necator americanus
Trichuris trichiura
 Jantan: 35-50 mm; betina 30-40 mm
 Btk spt cambuk  cacing cambuk
 Menempati daerah cecum & appendix
 Menular melalui makanan & minuman yg
terkontaminasi
 Gejala penyakit:
 Infeksi ringan  asymptom
 Jika jmlh cacing banyak  diare feses berlendir, nyeri
perut, dehidrasi, anemi, lemah & BB turun
Enterobius vermicularis
 Betina 8-13 mm, jantan 2-5 mm
 Menempati daerah bawah ileum, cecum & colon
 Menular melalui makanan & minuman yg terkontaminasi,
udara yg mengandung telur cacing terhirup
 Gatal-gatal di anus (pruritus ani)  autoinfeksi,
retroinfeksi  cacing menetas di daerah perianal yg
lembab kmd larva naik ke colon  intestinum lewat anus
 Infeksi ini mengenai semua anggota keluarga & asimptom
 Jika infeksi berat  pruritus anus yg hebat,
insomnia, gelisah & anorexia
 Pd wanita  pruritus vulva & keputihan
Ascaris Lumbricoides

 Betina 20-35 cm, jantan 15-30 cm


 Hidup di usus halus  jejenum
 Siklus hidup:
 Telur cacing berembrio tertelan bersama dg makanan 
menetas di intestinum  larva  menembus dinding
pemb darah/limfe bersama darah masuk ke paru2 
menembus alveolus naik ke trakhea  oesophagus
tertelan smp intestinum  cacing dewasa
 Gejala:
 Reaksi terhadap larva migran
larva bermigrasi menembus dinding intestinum &
alveolus tjd perdarahan kecil, penderita demam, batuk,
& kadang hemoptysis
 Reaksi terhadap cacing dewasa
kdg asimptom; nyeri perut di daerah
epigastrum/umbilikus, perut buncit, muntah, obstipasi;
komplikasi  obstruksi intestinal, partial maupun total
di ileocecal
Ancylostoma duodenale & Necator americanus
 Ancylostoma duodenale
 Betina 10-30 mm, jantan 5-
9 mm
 Mempunyai 2 pasang gigi
 Necator americanus
 Betina 9-11 mm, jantan 5-9
mm
 Mempunyai 2 pasang gigi
 Cacing dewasa hidup di
dalam intestinum
 Penularan penyakit tjd
bila larva cacing (btk
filaria) menembus kulit
 Siklus hidup
 Cacing betina menghasilkan telur keluar bersama
feses penderita  pd tanah basah telur menetas 
larva bentuk rhabditia  larva btk filariasis 
menembus kulit manusia  masuk aliran darah  paru2
menembus dinding alveolus  naik ke saluran napas
bagian atas smp epiglotis oesophagus  intestinum 
dewasa & cacing betina kan hasilkan telur  mengulangi
siklus lagi
 Gejala:
 Tmpt larva menembus kulit  gatal
 Migrasi larva yg menembus ke alveolus  perdarahan
kecil
 Cacing dewasa menghisap darah di intestinum 
anemia, lemah, lesu, pucat, sesak perut buncit,
malnutrisi
 Anemi biasanya berat, Hb < 10/100 cc
NEMATODA YG INFESTASINYA DI
JARINGAN TUBUH
 Wuchereria Brancofti  Diphylobothrium latum
 Loa-loa  Taenia Sagita
 Toxocara Canis  Hymenoleps Nana
 Trematoda
 Schistoma
 Fasciola Hepatika
 Cestoda
 Taenia solium
Wuchereria Brancofti
 Betina 90-100 mm, jantan 30-40mm
 perlu serangga sbg host intermediate
 Cacing dewasa hidup di saluran limfa  kawin 
mikrofilaria  masuk aliran darah
 Mikrofilaria msk ke tubuh nyamuk saat nyamuk
menghisap darah manusiatembus dinding usus
nyamuk  kelenjar ludahnya
 Vektor culex, aedes, anopheles
 Gejala peradangan & penyumbatan saluran limfe
(genital & kaki) gejala peradangan limfangitis,
limfadeniti, orchitis
 Gejala penyumbatan varises elphantiasis
Loa-loa

 Betina 50-70 mm, jantan 30-34 mm

 Penyait calabar; ditularkan lalat


Chrysops

 Mikrofilaria masuk ke lambung


chrysops bersama darah yg dihisap 
otot torax stlh 10 hari jd larva matang
 mulut  gigit manusia lain  masuk
jar subkutan  cacing dewasa

 Gejala: jar subkutan bengkak bisa


hilang mendadak krn cacing pindah
tempaty
Toxocara Canis
 Betina 6,5 -10 cm, jantan 4-6 cm

 Host utama anjing dpt menularkan ke manusia melalui


makanan/minuman yg mengandung telur

 Telur akan menetas jd larva di usus manusia 


menembus dinding usus masuk ke aliran darah 
jaringan tubuh

 Gejala: asimptom, sembuh setelah 18 bln jika tdk


reinfeksi
Trematoda
 Cacing dewasa pipi
 Telur cacing keluar dari tubuh manusia bersama feses,
urin, sputum
 Di dlm air telur yg menetas mjd larva butuh molusca
sbg intermediate host
 Sebagian besar perlu intermediate host ke2 dmana
larva berkembang mjd kista
 Gejala trgantung ukuran & banyaknya cacing di dalam
tubuh, organ/jar tubuh yg terinfeksi
 Kelainan ;lokal/sistemik
 Lokasi; ulserasi, kerusakan jaringan, abses/jar fibrosis
 Sitemik; tosin terserap darah, leukositosis,
hipereisinofilia, alergi
Schistoma Haematobium
 Dipemb vena daerah pelvis & vesica urinaria

 Telur keluar dr tubuh manusia melalui urin  di


air menetas mjd Miracidium  masuk tubuh
siput berkembang jd sporocyt  keuar jd
cercaria

 Gejala: demam sore, lesu, tdk enak di perut,


urticaria, sering kencing dengan panas & sakit,
hematuria. Telur cacing berkumpul di dinding VU
 mucus, darah, nanah, telur cacing keluar tubuh
bersama urin
Fasciola Hepatika
 P 25 mm, L 13 mm, hermaprodit, cacing dewasa hidup di
saluran empedu & pareyncim liver

 Peny pd biri2 & kambing, menular ke manusia melalui


tanaman air yg mengandung metacercala yg dimasak
kurang matang/mentah

 Gejala: ringan, asymptom, jk berat  demam,


urtikaria, diare, ikterus

 Yg hidup di sal empedu & parenchym liver 


peradangan berupa hyperplasia, necrosa, fibrosa
Cestoda
 Cacing pita, siklus hidup ada yg
perlu air untuk menetaskan
telurnya namun ada jg yg tidak
 Penularan ke manusia ada yg
perlu intermediate host, ada jg
yg tdk
 Ukuran 40mm – 10 s.d 12 m,
hermaprodit, tidak ada scolex
 (alat untuk melekatkan diri pd
dinding intestinum), leher (tdk
bersegmen, dilengkapi alat
reproduksi)  strobila
 Tdk punya usus makanan diserap
leh permukaan sel cacing
Morfologi cacing Cestoda

Scolex

Collum

Stobila
KETERANGAN:
 Scolex / kepala-----utk melekat
 Collum / leher--------tdk bersegmen
 Strobila / tubuh-----tdr.dr segmen2
(proglotid)
Diphylobothrium latum
 Hermaprodit, dewasa 10 m

 Menempel pd dinding intestinum dg scolex. Pjg scolex


dg lehernya 5-10 mm. Jmlh proglotidnya 300an. Satu
cacing bisa mengeluarkan 1 jta telur tiap hari

 Telur harus jatuh ke air agar bisa menetas 


coradium  dimakan cyclops/diaptomus  larva
procercoid  dimakan (ke 2)  plerocercoid 
dimakan manusia  di intestinum jd cacing dewasa
Taenia solium
 Hermaprodit, 2-7 m, menempel pd dinding usus dengan
scolex, cysticercusnya di jaringan otot/jar subcutan

 Telur dari proglotid gravida keluar dari tubuh manusia


bersama feses, telur yg jatuh ke tanahtermakan oleh
manusia/babi  menembus dinding intestinum  aliran
limfe/aliran darah beredar ke seluruh tubuh, sebagian
masuk dalam otot/jar subcutan  60-70 hr
cysticercus yg menetap dalam otot/jar subcutan

 Jika manusia makan daging babi yg mengandung


cysticercus  di intestinum menetas mjd larva, 5-12
minggu  cacing dewasa yang menetap dlm intestinum
(manusia sbg host definitif, babi sbg host intermediate)
Taenia Sagita
 Hermaprodit, 5-10 mm, hidup di intestinum

 Telur cacing keluar bersama feses jatuh ke tanah 


termakan sapi/kerbau  menetas mjd larva 
menembus dinding intestinum  aliran darah menyebar
ke seluruh tubuh jaringan otot  cysticercus

 Manusia tertular jk memakan daging yg mengandung


cysticercus yg dimasak tdk matang  di intestinum
menetas jd cacing dewasa  12 minggu menghasilkan
telur lagi
Hymenoleps Nana
 Hermaprodit, 25 -40 mm, lebar 1 mm, timbulkan penyakit pd
manusia & tikus

 Cacing dewasa hidup di intestinum

 Penularan penyakit tidak perlu host intermediate, manusia


tertular melalui makanan/minuman terkontaminasi telur
cacing

 Telur sampai Duodenum  menetas mjd oncoshpere 


menembus vili usus  cysticercus stl matang  cacing
dewasa

 Gejala: asymptom, jk berat  menimbulkan diare, sakit


perut

You might also like