You are on page 1of 7

Contoh Kasus

Kasus 1
• Amin, laki-laki 59 tahun dirawat 02/03/2020 dengan keluhan batuk, nyeri
dada dan demam naik turun sejak 2 minggu terakhir. Pasien
mengeluhkan hilang nafsu makan dan badan terasa lemah. Pasien adalah
Riwayat perokok lama dan memiliki Riwayat diabetes mellitus.
• Rontgen thoraks dan kultur sputum dan darah dilakukan. Pasien
didiagnosis pneumonia lobaris.
• Pada hari kelima perawatan kondisi pasien mengalami perburukan. Pasien
mengalami kesulitan bernapas dan kemudian dipindah ke ICU. Hasil
kultur darah menunjukkan Streptococcus pneumonia. Pasien diterapi
dengan diagnosis septikemia dan mendapatkan antibiotik intravena.
Pasien meninggal pada hari kedelapan perawatan.
Kode Diagnosis
1. J13 (Pneumonia due to streptococcus pneumonia)
2. A40.3 (Septicaemia due to streptococcus pneumonia)
3. E14.9 (Unspesified diabetes mellitus without complication)
Kode Tindakan
87.44 Routine chest x-ray
90.43 Microscopic examination of specimen from trachea, bronchus,
pleura, lung, and other thoracic specimen, and sputum. Culture and
sensitivity.
90.53 Microscopic examination of blood
99.21 Injection of antibiotic
Kasus 2
• Pasien A, 33 tahun dengan nyeri bahu kanan dan tidak bisa
menggerakkan bahu saat beraktivitas.
• Pasien didiagnosis sebagai “frozen shoulder”. Pasien telah ditangani di
poliklinik oleh spesialis ortopedi dan rehab medis untuk fisioterapi.
• Tindakan lanjutan pada pasien ini adalah terapi regenerative dengan
guiding USG dengan proloterapi. Perawatan akn diteruskan selama 6
kali setiap 4minggu sekali di rawat jalan.
Diagnosis
• M75 (Adhesive capsulitis of shoulder)
Kode Tindakan
• 81.92 Injection of therapeutic substance into joint or ligament
• 88.79 Other diagnostic ultrasound

You might also like