Gastroenteritis adalah infeksi yang terjadi pada usus atau
perut yang disebabkan oleh beberapa jenis virus. Kondisi ini juga dikenal dengan istilah flu perut, flu lambung, atau virus perut. Infeksi ini menyebabkan terjadinya mual, muntah, diare, kram perut, dan terkadang demam. Gastroenteritis adalah gangguan Buang Air Besar (BAB) dengan konsistensi lembek atau cair dan frekuensinya lebih sering (biasanya tiga kali atau lebih) dalam sehari yang sudah masuk tahap akut. Penyebab Gastroenteritis pada Anak Penyebab diare akut disebabkan oleh bakteri, virus, atau infestasi parasit biasanya akibat masuknya: Bakteri, misalnya Aeromonas, Bacillus cereus, Campylobacter jejuni, Clostridium perfringens, Clostridium difficile, E coli, dan sebagainya; Virus, seperti Astrovirus, Calcicirus, enteric Adenovirus, Coronavirus, Rotavirus, dan Parasit, seperti Balantidium coli, Blastocystis hominis, Cryptosporidium parvum, E. Histolytica Tanda dan gejala Gastroenteritis Gejala pada bayi dan anak-anak yang harus diwaspadai dan harus secepatnya mendapatkan penanganan yaitu: Terlihat lesu. Diare disertai darah. Demam tinggi. Merasa sangat kesakitan atau tidak nyaman. Mengalami dehidrasi. Frekuensi buang air kecil dan volume urine menurun drastis, menangis tanpa air mata, dan mulut yang kering Pengobatan Gastroenteritis Atasi gastroenteritis dengan: Upayakan untuk meminum lebih banyak cairan. Jika kesulitan minum air, gunakan sedotan. Hindari mengonsumsi jus buah-buahan karena minuman ini justru bisa meningkatkan gejala diare yang dialami. Mengonsumsi makanan dalam jumlah sedikit dan mudah dicerna, seperti pisang, bubur, dan ikan. Hal ini bertujuan memberikan waktu pemulihan bagi perut untuk berhenti makan jika mual mulai terasa kembali. Menggunakan lebih banyak waktu untuk beristirahat. Anak-anak dan orang dewasa bisa mengonsumsi minuman berenergi untuk menggantikan elektrolit dalam tubuh. Untuk bayi dan anak-anak disarankan mengonsumsi oralit. Es krim, minuman bersoda, dan permen bisa memperparah diare pada anak-anak. Berikan cairan pada bayi yang sakit 15-20 menit setelah muntah atau diare, hal ini dilakukan agar perut sang bayi bisa beristirahat sejenak. ASI bisa diberikan pada bayi jika dia masih mengonsumsi ASI. Selain ASI, cairan oralit atau susu formula juga bisa diberikan, jika bayi sudah bisa minum dari botol Kapan Harus Periksa Kedokter? Sebenarnya, cara mengobati gastroenteritis cukup sederhana, yakni dengan melakukan perawatan di rumah. Walaupun demikian, Anda tetap perlu berkonsultasi dengan dokter, terutama ketika mengalami gejala seperti: • BAB terus menerus dalam 24 jam, • BAB berdarah • muntah berkepanjangan lebih dari 2 hari atau muntah darah, • dehidrasi, serta • demam tinggi. TERIMAKASIH