You are on page 1of 7

KELOMPOK 2

KEBIJAKAN PENUTUPAN TEMPAT WISATA DI BANTEN HINGGA 30 MEI

1. SITI AI AISYAH AP201810055


2. MELAWATI AP201810029
3. JUNED JUNAEDI AP201810050
4. DITA PRATIWI AP201810009
5. PERI HIDAYAT AP202010033
1. Penjelasan Tentang kebijakan penutupan tempat
wisata di Banten hingga 30 Mei

Gubernur Banten Wahidin Halim menutup sementara destinasi wisata di


Provinsi Banten hingga 30 Mei 2021. Hal itu tertuang dalam Instruksi
Gubernur Banten Nomor 556/901-DISPAR/2021 tentang Penutupan
Sementara Destinasi Wisata Dampak Libur Hari Raya Idul Fitri Tahun
2021 Di Provinsi Banten
Dalam Instruksi Gubernur Banten yang ditandatangani pada tanggal 15
Mei 2021 itu disebutkan, berdasarkan hasil monitoring terhadap
kunjungan wisatawan di sejumlah destinasi wisata di Kabupaten/Kota se-
Provinsi Banten pada Jumat dan Sabtu (14 dan 15/2021),
mengindikasikan kunjungan wisatawan telah menimbulkan kerawanan
terjadinya pelanggaran protokol kesehatan di sejumlah destinasi wisata.
Selanjutnya
Pelanggaran protokol kesehatan tersebut dapat
menimbulkan risiko meningkatnya penyebaran Corona
Virus Disease-19 (COVID-19) di Kabupaten/Kota se-
Provinsi Banten.

Gubernur Banten menginstruksikan Bupati/Walikota se-


Provinsi Banten untuk menutup sementara destinasi
wisata di wilayahnya mulai tanggal 15 Mei 2021 Pukul
21.00 WIB hingga 30 Mei 2021. 
2. Apakah kebijakan ini dibutuhkan masyarakat?

 Sejak awal, pemerintah seolah dihadapkan pada dua pilihan,


pemulihan kesehatan atau stabilitas ekonomi nasional. Dalam kontek
Kebijakan penutupan tempat wisata di Banten hingga 30 Mei ini
tidak begitu disenangi oleh masyarakat terrutama para pelaku atau
aktor di bidang pariwisata dikarenakan kebijakan merugikan mereka,
ditambah lagi kebijakan ini detarapkan dalam tiba-tiba sehingga
membuat para pelaku sektor pariwisata kebingungan.
3. Siapa aktor-aktor yang berkepentingan terhadap kebijakan ini

  Yang pasti aktor utama adalah Gubernur Banten


beserta jajaran Pemerintah Daerah atau Kabupaten
4. Apakah kebijakan ini tepat dan berdampak
bagi masyarakat

 Jika dilihat dari kacamata kesehatan, kebijakan ini


sangat tepat. Mengingat kondisi pandemi belum bisa
dipastikan kapan berakhirnya. Tapi jika kita
memandangnya dari sektor ekonomi, maka kebijakan
ini sangat merugikan para pelaku usaha sektor
pariwisata.
Terima Kasih

You might also like