You are on page 1of 43

Sesi 6

ANALISIS STRUKTUR KURIKULUM SD DAN PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN


KELAS RANGKAP

1
KEGIATAN PENDAHULUAN

2
Kompetensi Khusus

Mahasiswa diharapkan mampu menganalisis karakteristik kurikulum

Pokok Bahasan

Penyusunan Rencana Pembelajaran


Kelas Rangkap
Sub Pokok Bahasan
1. Analisis struktur kurikulum
SD dan prosedur dasar
Metode Tutorial
pengembangan pembelajaran
kelas rangkap
1. Ceramah
2. Perumusan indikator,
2. Diskusi
penataan pengalaman belajar
Bentuk Tes dan kegiatan pembelajaan
kelas rangkap
Tugas partisipasi

3
Kurikulum 2013
 Kurikulum menurut Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 Pasal 1 Ayat (19) adalah “seperangkat
rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan
bahan pelajaran serta cara yang digunakan sebagai
pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran
untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu”

 Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan


langkah lanjutan Pengembangan Kurikulum
Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun
2004 dan KTSP 2006 yang mencakup kompetensi
sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara
terpadu

4
Reformasi Pendidikan Mengacu pada 8 Standar

5
Perkembangan Penduduk Sebagai Modal

Modal
Kompeten
Pembangunan
 Kurikulum
SDM
Transformasi  PTK
Usia Produktif
Melalui  Sarpras
(2020-2035) Pendidikan  Pendanaan
Melimpah
 Pengelolaan
Tidak Beban
Kompeten Pembangunan

6
TANTANGAN INTERNAL DAN EKSTERNAL
PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013

TANTANGAN
TANTANGAN INTERNAL
EKSTERNAL
Kondisi pendidikan dikaitkan dengan Arus globalisasi dan berbagai isu yang terkait
tuntutan pendidikan yang mengacu dengan masalah lingkungan hidup, kemajuan
kepada 8 (delapan) Standar Nasional teknologi dan informasi, kebangkitan industri
Pendidikan yang meliputi standar isi, 1 kreatif dan budaya, dan perkembangan
1 standar proses, standar kompetensi pendidikan di tingkat internasional. Arus
lulusan, standar pendidik dan tenaga globalisasi akan menggeser pola hidup
kependidikan, standar sarana dan masyarakat dari agraris dan perniagaan
prasarana, standar pengelolaan, tradisional menjadi masyarakat industri dan
standar pembiayaan, dan standar perdagangan modern
penilaian pendidikan.
2 Pergeseran kekuatan ekonomi dunia, pengaruh
Saat ini jumlah penduduk Indonesia usia dan imbas teknosains serta mutu, investasi,
produktif (15-64 tahun) lebih banyak dan transformasi bidang pendidikan
dari usia tidak produktif . Perlu
2 mengupayakan agar sumberdaya Capaian anak-anak Indonesia tidak
manusia usia produktif yang melimpah menggembirakan dalam beberapa kali
ini dapat ditransformasikan menjadi 3 laporan yang dikeluarkan TIMSS dan PISA. Hal
sumberdaya manusia yang memiliki ini disebabkan antara lain banyaknya materi
kompetensi dan keterampilan melalui uji yang ditanyakan tidak terdapat dalam
pendidikan agar tidak menjadi beban. kurikulum Indonesia.

7
Tantangan Internal

 Tuntutan pendidikan yang mengacu kepada 8 Standar Nasional


Pendidikan yang meliputi Standar Pengelolaan, Standar Biaya,
Standar Sarana Prasarana, Standar Pendidik dan Tenaga
Kependidikan, Standar Isi, Standar Proses, Standar Penilaian,
dan Standar Kompetensi Lulusan.

 Tantangan internal lainnya terkait dengan faktor


perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari pertumbuhan
penduduk usia produktif.

8
Tantangan Eksternal
Tantangan Masa Depan
• Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
• Masalah lingkungan hidup
• Kemajuan teknologi informasi
• Konvergensi ilmu dan teknologi
• Ekonomi berbasis pengetahuan
• Kebangkitan industri kreatif dan budaya
• Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
• Pengaruh dan imbas teknosains
• Mutu, investasi dan transformasi pada sektor pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA

9
Tantangan Eksternal
Kompetensi Masa Depan
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan

10
Tantangan Eksternal
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter

Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi


• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan Collaborative learning

Fenomena Negatif yang Mengemuka


 Perkelahian pelajar
 Narkoba
 Korupsi
 Plagiarisme
 Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
 Gejolak masyarakat (social unrest)

11
PENGUATAN TATA KELOLA DAN MATERI
KURIKULUM 2013

PENGUATAN TATA
MATERI
KELOLA

Penguatan tata kerja guru lebih bersifat


Pengurangan materi yang tidak relevan
kolaboratif;

Penguatan manajeman sekolah melalui


penguatan kemampuan manajemen kepala Pendalaman dan perluasan materi yang
sekolah sebagai pimpinan kependidikan relevan
(educational leader); dan

Penguatan sarana dan prasarana untuk


kepentingan manajemen dan proses
pembelajaran.

12
TUJUAN KURIKULUM

Kurikulum 2013 bertujuan untuk mempersiapkan


manusia Indonesia agar memiliki kemampuan hidup
sebagai pribadi dan warga negara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu
berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara, dan peradaban dunia.

13
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

LANDASAN FILOSOFIS
• Pendidikan berakar pada budaya bangsa untuk membangun kehidupan bangsa masa kini dan
masa mendatang.
• Peserta didik adalah pewaris budaya bangsa yang kreatif. Menurut pandangan filosofi ini, prestasi
bangsa di berbagai bidang kehidupan di masa lampau adalah sesuatu yang harus termuat dalam
isi kurikulum untuk dipelajari peserta didik.
• Pendidikan ditujukan untuk mengembangkan kecerdasan intelektual dan kecemerlangan
akademik melalui pendidikan disiplin ilmu. Filosofi ini bertujuan untuk mengembangkan
kemampuan intelektual dan kecemerlangan akademik.
• Pendidikan untuk membangun kehidupan masa kini dan masa depan yang lebih baik dari masa
lalu dengan berbagai kemampuan intelektual, kemampuan berkomunikasi, sikap sosial,
kepedulian, dan berpartisipasi untuk membangun kehidupan masyarakat dan bangsa yang lebih
baik (experimentalism and social reconstructivism).

LANDASAN SOSIOLOGIS
• Dewasa ini perkembangan pendidikan di Indonesia tidak bisa dilepaskan dari perkembangan ilmu
pengetahuan, teknologi, dan seni. Perubahan ini dimungkinkan karena berkembangnya tuntutan
baru dalam masyarakat, dunia kerja, dan dunia ilmu pengetahuan yang berimplikasi pada tuntutan
perubahan kurikulum secara terus menerus. Hal itu dimaksudkan agar pendidikan selalu dapat
menjawab tuntutan perubahan sesuai dengan jamannya. Dengan demikian keluaran pendidikan
akan mampu memberikan kontribusi secara optimal dalam upaya membangun masyarakat
berbasis pengetahuan (knowledge-based society).

14
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

LANDASAN PSIKOPEDAGOGIS
• Kurikulum 2013 dimaksudkan untuk memenuhi tuntutan perwujudan konsepsi pendidikan
yang bersumbu pada perkembangan peserta didik beserta konteks kehidupannya
sebagaimana dimaknai dalam konsepsi pedagogik transformatif. Konsepsi ini menuntut
bahwa kurikulum harus didudukkan sebagai wahana pendewasaan peserta didik sesuai
dengan perkembangan psikologisnya dan mendapatkan perlakuan pedagogis sesuai dengan
konteks lingkungan dan jamannya. Penguasaan substansi mata pelajaran tidak lagi
ditekankan pada pemahaman konsep yang steril dari kehidupan masyarakat melainkan
pembangunan pengetahuan melalui pembelajaran otentik. Dengan demikian kurikulum dan
pembelajaran selain mencerminkan muatan pengetahuan sebagai bagian dari peradaban
manusia, juga mewujudkan proses pembudayaan peserta didik sepanjang hayat.

LANDASAN TEORETIS
• “pendidikan berdasarkan standar” (standard-based education). Standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara yang dirinci menjadi standar isi, standar proses, standar
kompetensi lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian pendidikan.
• teori kurikulum berbasis kompetensi (competency-based curriculum). Teori ini memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik dalam mengembangkan kemampuan
untuk bersikap, berpengetahuan, berketerampilan, dan bertindak.

15
KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013

LANDASAN YURIDIS
• Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun
1945;
• Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem
Pendidikan Nasional;
• Undang-undang Nomor 17 Tahun 2005 tentang Rencana
Pembangunan Jangka Panjang Nasional, beserta segala
ketentuan yang dituangkan Rencana Pembangunan Jangka
Menengah Nasional;
• Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan sebagaimana telah diubah
dengan Peraturan Pemerintah Nomor 32 Tahun 2013
tentang Perubahan Atas Peraturan Pemerintah Nomor 19
Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.

16
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL
Pada KBK 2004 dan KTSP 2006

Mapel 1 Mapel 2 Mapel 3 .... Mapel n

SKL Mapel 1 SKL Mapel 2 SKL Mapel 3 .... SKL Mapel n

SK-KD Mapel
1
SK-KD Mapel
2
SK-KD Mapel
3
.... SK-KD Mapel
n

Standar Isi

Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Satuan Pendidikan


SK-KD: Standar Kompetensi (Strand/Bidang) dan Kompetensi Dasar
17
Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Mata Standar Isi diturunkan dari Standar
Pelajaran (Standar Kompetensi Lulusan Mata Kompetensi Lulusan melalui
Pelajaran) yang dirinci menjadi Standar Kompetensi Inti yang bebas mata
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata pelajaran
Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan pembentuk berkontribusi terhadap
pengetahuan pembentukan sikap, keterampilan,
dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat oleh
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)

18
POLA PIKIR PENYEMPURNAAN KURIKULUM 2013

• Penguatan pola pembelajaran yang berpusat pada peserta didik. Peserta didik harus memiliki
1 pilihan-pilihan terhadap materi yang dipelajari dan gaya belajarnya (learning style) untuk
memiliki kompetensi yang sama;
• Penguatan pola pembelajaran interaktif (interaktif guru-peserta didik-masyarakat-lingkungan
2 alam, sumber/media lainnya);

• Penguatan pola pembelajaran secara jejaring (peserta didik dapat menimba ilmu dari siapa saja
3 dan dari mana saja yang dapat dihubungi serta diperoleh melalui internet);

• Penguatan pola belajar sendiri dan kelompok (berbasis tim);


4

• Penguatan pembelajaran berbasis multimedia


5

• Penguatan pola pembelajaran berbasis klasikal-massal dengan tetap memperhatikan


6 pengembangan potensi khusus yang dimiliki setiap peserta didik;

• Penguatan pola pembelajaran ilmu pengetahuan jamak (multidisciplines); dan


7

• Penguatan pola pembelajaran kritis.


8

19
Penyempurnaan Pola Pikir
1 berpusat pada guru berpusat pada siswa
2 satu arah interaktif
3 isolasi lingkungan jejaring
4 pasif aktif-menyelidiki
5 maya/abstrak konteks dunia nyata
6 pribadi pembelajaran berbasis tim

7
luas (semua materi Menuju perilaku khas memberdayakan
diajarkan) kaidah keterikatan
stimulasi rasa tunggal stimulasi ke segala penjuru
8 (beberapa panca indera) (semua Panca indera)
alat tunggal (papan tulis) alat multimedia (berbagai
9 peralatan teknologi pendidikan)
10 hubungan satu arah kooperatif

20
Penyempurnaan Pola Pikir
11 produksi massa (siswa kebutuhan pelanggan (siswa
memperoleh dokumen yg mendapat dokumen sesuai dgn
sama) ketertarikan sesuai potensinya)
12 usaha sadar tunggal Jamak (keberagaman inisiatif
(mengikuti cara yang individu siswa)
seragam)
13 satu ilmu pengetahuan pengetahuan disiplin jamak
bergeser (mempelajari satu (pendekatan multi disiplin)
sisi pandang ilmu) Menuju
14 kontrol terpusat (kontrol otonomi dan kepercayaan (siswa
oleh guru) diberi tanggungjawab)
15 pemikiran faktual Kritis (membutuhkan pemikiran
kreatif)
16 penyampaian pengetahuan pertukaran pengetahuan (antara
(pemindahan ilmu dari guru guru dan siswa, siswa dan siswa
ke siswa) lainnya)

21
Langkah Penguatan Proses
Proses Karakteristik Penguatan
Menggunakan pendekatan saintifik melalui mengamati, menanya,
mencoba, menalar,....
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai penggerak
pembelajaran untuk semua mata pelajaran.
Pembelajaran
Menuntun siswa untuk mencari tahu, bukan diberi tahu
[discovery learning].
Menekankan kemampuan berbahasa sebagai alat komunikasi,
pembawa pengetahuan dan berfikir logis, sistematis, dan kreatif.
Mengukur tingkat berpikir siswa mulai dari rendah sampai tinggi.
Menekankan pada pertanyaan yang membutuhkan pemikiran
mendalam [bukan sekedar hafalan].
Penilaian
Mengukur proses kerja siswa, bukan hanya hasil kerja siswa.
Menggunakan portofolio pembelajaran siswa.
22
22
Langkah Penyesuaian Beban Guru dan Murid SD

Pelaku Beban Penyelesaian


Menyusun Silabus.
Disediakan buku pegangan guru
Mencari buku yang sesuai.
Mengajar beberapa mata pelajaran
dengan cara berbeda.
Guru Mengajar banyak mata pelajaran.
Pendekatan tematik terpadu
Menggunakan bahasa Indonesia sebagai menggunakan satu buku untuk
penghela mata pelajaran yang lain semua mata pelajaran sehingga
sehingga selaras. dapat selaras dengan
Menggunakan ilmu pengetahuan sebagai kemampuan Bahasa Indonesia
penggerak pembahasan. sebagai alat komunikasi dan
carrier of knowledge.
Mempelajari banyak mapel.
Mempelajarai mata pelajaran dengan cara
Murid berbeda.
Membeli buku. Penyedian buku teks oleh
Membeli lembar kerja siswa. pemerintah/daerah.

23 23
Keseimbangan antara Sikap, Keterampilan dan
Pengetahuan untuk Membangun
Soft Skills dan Hard Skills1

PT

SMA/SMK Knowledge Skill Attitude

SMP

SD

Sumber: Marzano (1985), Bruner (1960). 24


24
24
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
Kompetensi Adanya peningkatan dan keseimbangan soft skills dan hard skills
Lulusan yang meliputi aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan
pengetahuan
Kedudukan Kompetensi yang semula diturunkan dari matapelajaran berubah
mata menjadi matapelajaran dikembangkan dari kompetensi.
pelajaran (ISI)
Pendekatan Kompetensi dikembangkan melalui:
(ISI)
Tematik Mata Mata pelajaran Vokasinal
Integratif dalam pelajaran
semua mata
pelajaran

25
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Holistik berbasis • TIK menjadi media • Perubahan sistem: • Penambahan jenis
sains (alam, semua ada matapelajaran keahlian berdasarkan
sosial, dan matapelajaran wajib dan ada spektrum kebutuhan (6
budaya) matapelajaran program keahlian, 40
• Pengembangan diri pilihan bidang keahlian, 121
• Jumlah terintegrasi pada
kompetensi keahlian)
matapelajaran setiap • Terjadi
dari 10 menjadi 6 matapelajaran dan pengurangan • Pengurangan adaptif dan
Struktur ekstrakurikuler matapelajaran normatif, penambahan
• Jumlah jam yang harus diikuti produktif
Kurikulum bertambah 4 • Jumlah
(Mata JP/minggu akibat matapelajaran dari siswa
• produktif disesuaikan
pelajaran perubahan 12 menjadi 10 • Jumlah jam dengan trend
dan pendekatan bertambah 1 perkembangan di
alokasi pembelajaran • Jumlah jam JP/minggu akibat Industri
waktu) bertambah 6
JP/minggu akibat perubahan
(ISI) pendekatan
perubahan
pendekatan pembelajaran
pembelajaran

26
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK
• Standar Proses yang semula terfokus pada Eksplorasi, Elaborasi, dan
Konfirmasi dilengkapi dengan Mengamati, Menanya, Mengolah,
Menyajikan, Menyimpulkan, dan Mencipta.
• Belajar tidak hanya terjadi di ruang kelas, tetapi juga di lingkungan sekolah
dan masyarakat
• Guru bukan satu-satunya sumber belajar.
Proses • Sikap tidak diajarkan secara verbal, tetapi melalui contoh dan teladan
pembelaja
r-an
• Tematik dan • IPA dan IPS • Adanya mata • Kompetensi
terpadu masing- pelajaran keterampilan yang
masing wajib dan sesuai dengan standar
diajarkan pilihan sesuai industri
secara dengan bakat
terpadu dan minatnya

27
Elemen Perubahan
Deskripsi
Elemen
SD SMP SMA SMK

• Penilaian berbasis kompetensi


• Pergeseran dari penilain melalui tes [mengukur kompetensi pengetahuan
berdasarkan hasil saja], menuju penilaian otentik [mengukur semua kompetensi
sikap, keterampilan, dan pengetahuan berdasarkan proses dan hasil]
Penilaian hasil
belajar • Memperkuat PAP (Penilaian Acuan Patokan) yaitu pencapaian hasil belajar
didasarkan pada posisi skor yang diperolehnya terhadap skor ideal (maksimal)
• Penilaian tidak hanya pada level KD, tetapi juga kompetensi inti dan SKL
• Mendorong pemanfaatan portofolio yang dibuat siswa sebagai instrumen utama
penilaian

Ekstrakuri-kuler • Pramuka (wajib) • Pramuka • Pramuka • Pramuka (wajib)


• UKS (wajib) (wajib) • OSIS
• PMR • OSIS • OSIS • UKS
• Bahasa Inggris • UKS • UKS • PMR
• PMR • PMR • Dll
• Dll • Dll

28
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Mata pelajaran tertentu Tiap mata pelajaran mendukung semua kompetensi Semua
mendukung kompetensi [sikap, keterampilan, pengetahuan] Jenjang
tertentu
Mata pelajaran dirancang Mata pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain Semua
berdiri sendiri dan memiliki dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh Jenjang
kompetensi dasar sendiri kompetensi inti tiap kelas

Bahasa Indonesia sejajar Bahasa Indonesia sebagai penghela mapel lain [sikap dan SD
dengan mapel lain keterampilan berbahasa}
Tiap mata pelajaran diajarkan Semua mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan Semua
dengan pendekatan berbeda yang sama [saintifik] melalui mengamati, menanya, Jenjang
mencoba, menalar,....
Tiap jenis konten Bermacam jenis konten pembelajaran diajarkan terkait SD
pembelajaran diajarkan dan terpadu satu sama lain [cross curriculum atau
terpisah [separated integrated curriculum]
curriculum]
Konten ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan SD
penggerak konten pembelajaran lainnya

29
Perbedaan Esensial Kurikulum 2013
KTSP 2006 Kurikulum 2013 Ket
Tematik untuk kelas I – III Tematik Integratif untuk Kelas I – VI SD
[belum integratif]

TIK adalah mata pelajaran TIK merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan SMP
sendiri sebagai media pembelajaran mata pelajaran lain

Bahasa Indonesia Bahasa Indonesia sebagai alat komunikasi dan SMP/


sebagai pengetahuan carrier of knowledge SMA/SMK

Untuk SMA, ada Tidak ada penjurusan di SMA. Ada mata pelajaran wajib, SMA/SMK
penjurusan sejak kelas XI peminatan, antar minat, dan pendalaman minat

SMA dan SMK tanpa SMA dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama SMA/SMK
kesamaan kompetensi terkait dasar-dasar pengetahuan, keterampilan, dan sikap.

Penjurusan di SMK sangat Penjurusan di SMK tidak terlalu detil [sampai bidang SMA/SMK
detil [sampai keahlian] studi], didalamnya terdapat pengelompokkan peminatan
dan pendalaman

30
Proses yang Mendukung Kreativitas

PROSES Pendekatan saintifik dan


PEMBELAJARAN kontekstual
Kemampuan kreativitas diperoleh melalui:
 Observing [mengamati]
 Questioning [menanya]
 Associating [menalar]
 Experimenting [mencoba]
 Networking [Membentuk jejaring]

PROSES PENILAIAN Penilaian Otentik


 penilaian berbasis portofolio
 pertanyaan yang tidak memiliki jawaban tunggal,
 memberi nilai bagi jawaban nyeleneh,
 menilai proses pengerjaannya bukan hanya
hasilnya,
 penilaian spontanitas/ekspresif,
 dll 31
31
KURIKULUM: KOMPETENSI INTI (KI)

KI-1 SIKAP SPIRITUAL


Sikap thd Tuhan YME

KI-2 SIKAP SOSIAL


Sikap thd diri sendiri & orang lain

KI-3 PENGETAHUAN

KI-4 KETERAMPILAN

DRAFT 32 32 04/14
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Kompetensi Inti merupakan tingkat
kemampuan untuk mencapai Standar
Kompetensi Lulusan yang harus dimiliki
KOMPETENSI INTI seorang Peserta Didik pada setiap tingkat
kelas atau program yang menjadi landasan
Pengembangan Kompetensi dasar.
KOMPETENSI DASAR

Kompetensi Inti dimaksud pada


mencakup: sikap spiritual, sikap sosial,
MUATAN
PEMBELAJARAN pengetahuan, dan keterampilan yang
berfungsi sebagai pengintegrasi muatan
Pembelajaran, mata pelajaran atau program
MATA PELAJARAN dalam mencapai Standar Kompetensi
Lulusan.
BEBAN BELAJAR 33
33
FUNGSI DAN TUJUAN (PP 32 Tahun 2013 ): 1/2
STRUKTUR
KURIKULUM Kompetensi Dasar merupakan
tingkat kemampuan dalam
KOMPETENSI INTI
konteks muatan Pembelajaran,
pengalaman belajar, atau mata
pelajaran yang mengacu pada
KOMPETENSI DASAR Kompetensi inti.

MUATAN
Kompetensi Dasar
PEMBELAJARAN dikembangkan dalam konteks
muatan Pembelajaran,
MATA PELAJARAN
pengalaman belajar, mata
pelajaran atau mata kuliah sesuai
dengan Kompetensi inti.
BEBAN BELAJAR 34
34
KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS I - III

I II III
1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran 1. Menerima dan menjalankan ajaran
agama yang dianutnya agama yang dianutnya agama yang dianutnya

2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, dan guru keluarga, teman, guru dan tetangganya

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual


dengan cara mengamati [mendengar, dengan cara mengamati [mendengar, dengan cara mengamati [mendengar,
melihat, membaca] dan menanya melihat, membaca] dan menanya melihat, membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu tentang berdasarkan rasa ingin tahu tentang berdasarkan rasa ingin tahu tentang
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan
kegiatannya, dan benda-benda yang kegiatannya, dan benda-benda yang kegiatannya, dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di sekolah dijumpainya di rumah dan di sekolah dijumpainya di rumah dan di sekolah

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam
bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas dan logis, dalam karya bahasa yang jelas, sistematis, dan logis,
yang estetis, dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang dalam karya yang estetis, dalam
mencerminkan anak sehat, dan dalam mencerminkan anak sehat, dan dalam gerakan yang mencerminkan anak
tindakan yang mencerminkan perilaku tindakan yang mencerminkan perilaku sehat, dan dalam tindakan yang
anak beriman dan berakhlak mulia anak beriman dan berakhlak mulia  mencerminkan perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia

35
KOMPETENSI INTI SD/MI KELAS IV - VI
IV V VI
1. Menerima, menjalankan, dan 1. Menerima, menjalankan, dan 1. Menerima, menjalankan, dan
menghargai ajaran agama yang menghargai ajaran agama yang menghargai ajaran agama yang
dianutnya dianutnya. dianutnya.
2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, 2. Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan tanggung jawab, santun, peduli, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga, teman, guru, dan tetangganya keluarga, teman, guru, dan tetangganya keluarga, teman, guru, dan tetangganya
serta cinta tanah air. serta cinta tanah air.

3. Memahami pengetahuan faktual 3. Memahami pengetahuan faktual dan 3. Memahami pengetahuan faktual dan
dengan cara mengamati dan menanya konseptual dengan cara mengamati, konseptual dengan cara mengamati,
berdasarkan rasa ingin tahu tentang menanya dan mencoba berdasarkan menanya dan mencoba berdasarkan
dirinya, makhluk ciptaan Tuhan dan rasa ingin tentang dirinya, makhluk rasa ingin tahu tentang dirinya,
kegiatannya, dan benda-benda yang ciptaan Tuhan dan kegiatannya, dan makhluk ciptaan Tuhan dan
dijumpainya di rumah, di sekolah dan benda-benda yang dijumpainya di kegiatannya, dan benda-benda yang
tempat bermain rumah, di sekolah dan tempat bermain dijumpainya di rumah, di sekolah dan
tempat bermain

4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan 4. Menyajikan pengetahuan faktual dan
bahasa yang jelas, sistematis, dan logis, konseptual dalam bahasa yang jelas, konseptual dalam bahasa yang jelas,
dalam karya yang estetis, dalam sistematis, logis, dan kritis, dalam karya sistematis, logis, dan kritis, dalam karya
gerakan yang mencerminkan anak yang estetis, dalam gerakan yang yang estetis, dalam gerakan yang
sehat, dan dalam tindakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam mencerminkan anak sehat, dan dalam
mencerminkan perilaku anak beriman tindakan yang mencerminkan perilaku tindakan yang mencerminkan perilaku
dan berakhlak mulia anak beriman dan berakhlak mulia anak beriman dan berakhlak mulia

36
KOMPETENSI DASAR

dirumuskan untuk mencapai Kompetensi Inti. Rumusan Kompetensi Dasar


dikembangkan dengan memperhatikan karakteristik dan kemampuan peserta
didik, dan kekhasan masing-masing mata pelajaran.

kelompok 1: kelompok 2:
kelompok Kompetensi Dasar sikap spiritual kelompok Kompetensi Dasar sikap sosial
dalam rangka menjabarkan KI-1; dalam rangka menjabarkan KI-2;

KOMPETENSI DASAR
kelompok 3: kelompok 4:
kelompok Kompetensi Dasar kelompok Kompetensi Dasar keterampilan
pengetahuan dalam rangka menjabarkan dalam rangka menjabarkan KI-4.
KI-3;

37
STRUKTUR KURIKULUM

Struktur Kurikulum Peminatan akan dijelaskan pada Slide PEMINATAN

SD/MI
ALOKASI WAKTU PER
SMP/MTs ALOKASI WAKTU
SMA/SMK ALOKASI WAKTU
PER MINGGU
MATA MINGGU PER MINGGU MATA PELAJARAN
MATA PELAJARAN X XI XII
PELAJARAN I II III IV V VI
VII VIII IX Kelompok A (Umum)
Kelompok A (Umum) Kelompok A (Umum) 1 PA dan BP 3 3 3
1 PA dan BP 2 PPKN 2 2 2
1 PA dan BP 4 4 4 4 4 4 3 3 3
2 PPKN 3 B. Indonesia 4 4 4
2 PPKN 5 5 6 5 5 5 3 3 3
3 B. Indonesia 4 MTK 4 4 4
3 B. Indonesia 8 6 6 6
9 10 7 7 7 5 IPA 2 2 2
4 MTK 5 5 5
4 MTK 5 6 6 6 6 6 6 B. Inggris
5 IPA 5 5 5 2 2 2
5 IPA - - - 3 3 3 Kelompok B (Umum)
6 IPS 4 4 4
6 IPS - - - 3 3 3 7 B. Inggris 1 Seni Budaya 2 2 2
4 4 4
Kelompok B (Umum) Kelompok B (Umum) 2 PJOK 3 3 3
1 SBdP 4 4 4 4 4 4 1 Seni Budaya 3 3 3
3 Prakarya dan
2 2 2
2 PJOK KWU
4 4 4 4 4 4 2 PJOK 3 3 3 Jumlah jam pelajaran
Jumlah jam 3 Prakarya 2 2 2 Kelompok A dan B per 24 24 24
pelajaran per 30 32 34 36 36 36 Jumlah jam pelajaran minggu
minggu per minggu 38 38 38
Peminatan SMA/MA 18 20 20
Peminatan SMK/MAK 24 24 24

38
BEBAN BELAJAR

merupakan keseluruhan kegiatan yang harus diikuti peserta didik dalam satu
minggu, satu semester, dan satu tahun pembelajaran

Kegiatan Terstruktur dan Mandiri


Maksimal 40% dari Kegiatan SMA/MA/SMK/MAK
Tatap Muka
Kegiatan Tatap
SMP/MTs Muka 45 menit
Kegiatan Tatap
Muka 40 menit

SD/MI
Beban belajar bagi SMA/MA yang
Kegiatan Tatap menyelengarakan Sistem Kredit
Muka 35 menit
Semester (SKS), diatur dalam
pedoman SKS

39
PROSEDUR DASAR PENGEMBANGAN KERANGKA RENCANA
PEMBELAJARAN

Untuk dapat menggapai proses belajar yang efektif dan bermakna dalam situasi
pembelajaran merangkap kelas seorang guru perlu melakukan perencanaan yang
baik. Dalam perencanaan ini tercakup serangkaian kegiatan sebagai berikut:

1. Menggunakan Standar Isi untuk mengembangkan indikator dan pengalaman


belajar.
2. Merumuskan Indikator atas dasar analisisi muatan kompetensi dasar.
3. Merumuskan pengalaman belajar sesuai indikator yang dirumuskan.
4. merumuskan kegiatan pembelajaran kelas rangkap.
5. memilih sumber dan media belajar untuk mendukung pembelajaran kelas
rangkap.

40
MEMILIH SUBSTANSI BELAJAR

Untuk dapat melakukan pemilihan materi yang memadai perlu memperhatikan


syaratsyarat sebagai berikut:
1. Mendukung ketercapaian kompetensi dasar dan indikator.
2. Brkaitan erat dengan materi sebelumnya.
3. Didukung oleh sarana dan sumber belajar yang tersedia atau dapat disediakan.
4. Sesuai dengan perkembangan mental murid.
5. Menjadi dasar bagi studi lebih lanjut.
6. Bahan belajar yang dipilih harus sesuai dengan

41
CARA MENYUSUN RANCANGAN KEGIATAN BELAJAR

Di luar model-model tersebut ada model dasar pembelajaran yang mengaitkan


seluruh model yakni model Weil Murphy dan McGreal tahun 1986. Model dasar ini
memiliki lima langkah sebagai berikut:
1. Orientasi atau Pendahuluan. Guru menetapkan tujuan, langkah, dan materi.
2. Pengembangan. Guru menjelaskan konsep atau keterampilan,
mendemonstrasikan model atau langkah, dan mengecek pengertian murid.
3. Latihan terstruktur. Guru memandu kegiatan kelompok murid, dan memberi
balikan kepada murid, dan murid memberi tanggapan.
4. Latihan terbimbing. Murid-murid berlatih memahami konsep baru atau
keterampilan, guru memantaunya, dan selanjutnya murid-murid berlatih lebih
lanjut di luar kelas.
5. Latihan bebas atau mandiri. Guru memeriksa dan membetulkan hasil latihan di
luar kelas dan murid melanjutkan latihan mandiri.

42
CARA PENILAIAN TERHADAP PELAKSANAAN PKR

1. Mengecek keterlaksanaan jadwal


2. Mengecek keterlaksanaan kegiatan pembelajaran di kelas-kelas yang dirangkap
3. Mencatat materi pelajaran yang tidak sempat diajarkan
4. Mencatat kegiatan yang masih tertunda
5. Mencatat tugas-tugas yang diberikan kepada murid Anda untuk hari atau
minggu berikutnya Mencatat pertanyaan murid yang belum sempat Anda
jawab
6. Mencatat murid-murid yang belum banyak terlibat dalam belajar aktif
7. Menuliskan hal-hal yang perlu Anda perbaiki dalam PKR yang akan datang
8. Mencatat hal-hal yang Anda rasakan puas dan yang mengecewakan
9. Mencatat hal-hal yang menurut Anda perlu dibicarakan dengan guru lain

43

You might also like