You are on page 1of 11

Internal

audit

DOSEN PENGASUH:
Pirmansyah,SE.,M.Ak

DISUSUN OLEH:
NOVIA
LAYLA HUDA
YOSI GUSVITA SARI
Pengertian Internal audit
Internal audit adalah kegiatan Menurut Sukrisno
Agoes(2004:221), internal audit (pemeriksaan intern)
adalah pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian
internal audit perusahaan, baik terhadap laporan
keuangan dan catatan akuntansi perusahaan, maupun
ketaatan terhadap kebijakan manajemen puncak yang
telah ditentukan dan ketaatanterhadap peraturan
pemerintah dan ketentuan-ketentuan dari ikatan
profesi yang berlaku.
Ruang Lingkup Audit Internal

Ruang lingkup audit internal harus mencakup kecukupandan efektivitas


sistem kinerja organisasi dalam melaksanakantanggung jawab yang
ditugaskan;

 (1) keandalan dan menyokonginformasi;


 (2) sesuai dengan kebijakan, rencana, prosedur, hukum, peraturan
dan kontak;
 (3) pengamanan aktiva;
 (4) penggunaansumber daya yang ekonomis dan efisien;
 (5) tercapainya target yangditetapkan dan tujuan program operasi). 
Berikur beberapa langkah dalam
melakukan audit manajemen dalam suatu
perusahaan:
 Audit Pendahuluan
 Review terhadap Pengendalian Manajemen
 Audit Lanjutan
Pelaksanaan Audit Internal
Audit internal sebaiknya dilakukan paling tidak 6 bulan sekali
untuk melakukan evaluasi perusahaan. Semakin sering
dilakukannya audit internal, perusahaan akan terbiasa ketika
ada audit eksternal. Namun, kembali lagi tidak ada standar
tertentu kapan audit harus dilakukan
lima langkah penting dalam proses audit internal dan
bagaimana langkah tersebut dapat digunakan sebagai
fokus pada meningkatkan proses.
 Perencanaan Jadwal Audit.
 Perencanaan Proses Audit.
 Melakukan Audit
 Pelaporan Audit
 Tindak lanjut atas Masalah atau Perbaikan yang
ditemukan.
Standar Audit Internal dan kode
etik
 Audit internal merupakan suatu upaya konsultasi yang
objektif dan independen yang dibuat sedemikian rupa
untuk memberikan nilai tambah dalan aktivitas dan
operasi organisasi (Muceku dan Korsita 2010). Konsep
dan metodologi yang mendasari audit internal
kontemporer dimulai sekitar tahun 1941 yang dipelopori
oleh Institute of Internal Auditor (IIA). Institut Auditor
Internal (IIA) adalah asosiasi profesional internasional
yang didirikan di Florida, Amerika Serikat sebagai suatu
lembaga yang memiliki otoritas, pemimpin yang diakui,
penasihat utama, dan pendidik utama dalam profesi audit
internal global (IIA 2017).
Secara garis besar, standar IIA dirancang dengan tujuan
untuk:
 Mendeskripsikan prinsip utama atau dasar untuk
praktik audit internal
 Memberikan framework untuk melakukan dan
mempromosikan berbagai kegiatan audit yang bernilai
tambah
 Sebagai dasar untuk mengukur kinerja audit internal
 Membantu perkembangan aktivitas operasi perusahaan
atau organisasi. Struktur standar praktik profesional
audit internal dibagi menjadi atribut dan kinerja.
profesi audit internal juga perlu memahami kode etik profesi.
 Kode etik IIA dibentuk dengan  Kode etik menurut IIA (The
tujuan untuk mempromosikan Institute of Internal Auditors)
budaya etis untuk profesi audit yaitu prinsip-prinsip dan harapan
internal (Robert 2016). Dengan yang memandu perilaku individu
menerapkan kode etik dalam dan organisasi dalam
lingkungan organisasi, maka akan melaksanakan kegiatan audit
mendukung kepercayaan para internal. Pada IPPF ( The
pengguna layanan audit internal International Professional
terkait jaminan obyektif yang Practices Framework) tahun 2009
diberikan tentang pengendalian Audit Internal adalah kegiatan
internal, manajemen risiko, dan pemastian dan konsultasi yang
tata kelola. Kode etik ini independen dan objektif yang
didasarkan pada prinsip integritas, dirancang untuk menambah nilai
objektivitas, kerahasiaan, dan dan meningkatkan operasi
kompetensi auditor internal organisasi.
(Robert 2016)
KE-AIPI disusun dengan tujuan
sebagai berikut:
 untuk mendorong sebuah budaya etis dalam profesi pengawasan
intern pemerintah;
 untuk memastikan bahwa seorang profesional akan berperilaku
pada tingkat lebih tinggi dibandingkan pegawai negeri sipil
lainnya;
 untuk mewujudkan auditor intern pemerintah terpercaya,
berintegritas, objektif, akuntabel, transparan, dan memegang
teguh rahasia, serta memotivasi pengembangan profesi secara
berkelanjutan;
 dan untuk mencegah terjadinya tingkah laku tidak etis, agar
dipenuhi prinsip-prinsip kerja akuntabel dan terlaksananya
pengendalian pengawasan sehingga terwujud auditor kredibel
dengan kinerja optimal dalam pelaksanaan pengawasan.
selesai

You might also like