You are on page 1of 65

Data statistik & klasifikasi

Penyajian data statistik


Data statistik
Data yang berujud angka / bilangan

Syarat :
Angka harus menunjukkan ciri dari suatu penelitian yg bersifat agregatif
Angka harus mencerminkan suatu kegiatan dalam bidang tertentu
Klasifikasi Data Statistik:
continum Continum :
Sambung menyambung satu sama
Sifat angka lain & dapat berupa pecahan
discret Data nilai ujian : 9,5-9,6-9,7-9,8

Diskret :
nominal
Data terpisah satu sam lain & tidak
mungkin berupa pecahan
Cara menyusun
Statistic data Ordinal
angka

Interval

tunggal

Bentuk angka

kelompok
Klasifikasi Data Statistik:
continum Nominal :
Cara menyusun angka berdasar
Sifat angka penggolongan / suatu jenis
discret klasifikasi

Ordinal :
nominal
Berupa data urutan
Juara kelas : juara I, juara II, juara
Cara menyusun III
Statistic data Ordinal
angka

Interval :
Interval Data yang disusun dengan
memiliki jarak yang sama satu
dengan yang lain
tunggal

Bentuk angka

kelompok
Klasifikasi Data Statistik:
continum Tunggal :
Masing –masing angka berdiri
Sifat angka sendiri-sendiri
discret
Kelompok/ bergolong:
Masing masing angka tersusun
nominal
merupakan anggota kelompok

Cara menyusun
Statistic data Ordinal
angka

Interval

tunggal

Bentuk angka

kelompok
Sifat Data Statistik
Angka Relatif :
Angka yang ditunjukkan oleh
bilangan itu sendiri
Contoh : 1-2
3-4
Angka
Angka nyata :
Sifat data Relatif Bilangan yang diwakili oleh
bilangan relatif nya

kuantitatif Angka Contoh :


Pada interval kelas
Nyata 2,5 – 3,5 : merupakan bilangan
nyata yang menjadi batas kelas
Sementara angka 3 merupakan
bilangan relatif yang berada
diantara interval 2,5 hingga 3,5
TDF
Tabel Distribusi Frekwensi
Over view istilah :
VARIABEL :
Sesuatu yang menjadi pokok/ yang menjadi objek penelitian/
penyelidikan, yang menjadi fokus/ pusat perhatian.

Contoh :
Menyelidiki kecerdasan anak di mapel Matematika
Maka yang menjadi variabel penelitian …….?
Over view istilah :
NILAI VARIABEL :
nilai dari suatu object penelitian

Contoh :
Untuk mengetahui kompetensi anak seorang siswa
Yang dilihat adalah …..
Nilai –nilai raport
Nikai variabel quantitatif :
.
Nilai yg dapat dihitung dengan angka

Kontinum :
Kesatuan pengukuran dibagi bagi dalam
bagian yang tidak terbatas
Misal : nilai diantara nilai 168-170
kontinum
NV
kuantitatif Memungkinkan memasukkan nilai lain
Diskret diantara nya.
Nilai
variabel Misal tinggi si A 169  tidak mutlak ..bisa
NV 169,3…169,5….
kualitatif
Diskrit :
Antara nilai dipisahkan secara mutlak

Misal : benar – salah


lulus - gagal
NV kualitatif :
.
Nila variabel yang tidak dinyatakan dengan
angka tapi berdasar kategori tertentu.

Nilai ada yg dapat dukuantifikasi:


Amat baik-baik-cukup-jelek
kontinum 4 3 2 1
NV
kuantitatif
Diskret Nilai ada yg tidak dapat dikuantifikasi:
Nilai
Marital status: kawin-bujangan-janda cerai-
variabel janda mati
NV
kualitatif
Distribusi Frekwensi
.
distribusi
Penyaluran / pembagian / pencaran
Frekwensi:
Kekerapan/ seringnya / jarang kerap nya
Berapa kalinya suatu variabel (angka) muncul dalam deretan angka
tersebut
Distribusi Frekwensi:
Suatu keadaan yg menggambarkan bagaimana frekwensi dari suatu
gejala/ variabel yang dilambangkan dengan angkadisalurkan, terbagi/
terpencar

Diwujudkan dalam tabel  tabel distribusi frekwensi


Tujuan : mudah dibaca
Proses : data diklasifikasikan diurutkan/ digolongkan
Jenis distribusi frekwensi:

tunggal
TDF
bergolong
TDF Tunggal
Contoh data hasil uji probabilitas pelemparan koin logam satu sisi
bergambar gunungan (gg) sisi lainnya bergambar garuda (gr) yg
dilakukan pelemparan 10 kali

Hasil : gr–gg-gr-gg-gg-gr-gg-gg-gr-gg

Hasil tersebut sepintas sulit dibaca


Maka perlu dipermudah dengan menyusunnya dalam tdf tunggal
TDF Tunggal :
gr–gg-gr-gg-gg-gr-gg-gg-gr-gg

Gambar Mata Uang Frekwensi


gg 6..…..
gr 4…….
Jumlah (N) = 10…….
TDF Tunggal :
gr–gg-gr-gg-gg-gr-gg-gg-gr-gg

Gambar Mata Uang Frekwensi


gg 6
gr 4
Jumlah (N) = 10
Contoh dikerjakan:
Nilai (x) F
… ….
… ….
… ….
… ….
… ….
… ….
Jumlah …..
Contoh dikerjakan:
Nilai (x) F
9 1
8 3
7 23
6 28
5 16
4 1
Jumlah 72
TDF Bergolong :
Dimana terdapat kelas kelas interval Dengan tiga kelas interval :
Contoh: Baik – cukup- jelek

Nilai frekwensi

8-9 …

6-7 …

4-5 17…

jumlah …
TDF Bergolong :
Dimana terdapat kelas kelas interval
Contoh:

Nilai frekwensi

8-9 4

6-7 51
4-5 17

jumlah 72
Note :
TDF bergolong akan nampak signifikan manfaatnya apabila “jarak nilai
terbawah – nilai teratas” jauh
Contoh soal 2:
Susunlah nilai nilai ujian matematika mahasiwa dibawah ini
Kedalam TDF (baik TDF tunggal maupun bergolong
Hasil tampilan TDF tunggal :
NOTE:
Penggunaan TDF tunggal tersebut diatas tidak efektif
Terlalu panjang
Ada nilai yg angka frekwensi nya kosong
Sulit dibaca & sulit dipahami

Saran
solusi???

Disusun dalam TDF bergolong ya…..


Tabel Distribusi Frekwensi Bergolong Nilai Matematika
x f

Total 50
Tabel Distribusi Frekwensi Bergolong Nilai Matematika

x f
55-59
50-54
45-49
40-44
35-39
30-34
25-29
20-24
15-19
10-14
Total 50
Tabel Distribusi Frekwensi Bergolong Nilai Matematika

x f
55-59 1
50-54 1
45-49 4
40-44 4
35-39 8
30-34 11
25-29 8
20-24 6
15-19 5
10-14 2
Total 50
Istilah dalam TDF bergolong:
Interval kelas
Batas kelas
Batas nyata & batas semu
Lebar kelas
Titik tengah
Jarak pengukuran
Menetapkan jumlah interval
Menetapkan lebar/luas kelas
@ interval kelas:
Tiap tiap kelompok nilai
variabel disebut interval kelas
Disebut interval / kelas
Pengelompokan berdasar
kebutuhan
Ada berapa interval kelas tabel
disamping?
Nilai variabel nya ada berapa
@ Batas kelas
Nilai nilai yang membatasi kelas
yg satu dengan yang lain
Terdapat batas bawah…?
Terdapat batas atas…?
@batas nyata & batas semu
Nilai variabel 55, 50, 45, dst
merupakan batas bawah semu
Nilai variabel 59, 54, 49 …dst …
merupakan batas atas semu
@batas nyata & batas semu

Batas nyata adalah diambil ½ unit di atas dan


Di bawah nilai variabel tertentu

Batas nyata adalah batas yg diambil ½ unit


dibawah batas bawah
Dan
½ unit diatas batas atas interval yg bersangkutan
Note:
Batas nyata (atas & bawah) hanya ada pada nilai variabel yg kontinue
@lebar kelas/luas kelas:
Luas kelas adalah cacah nilai nilai
variabel dalam tiap kelas
Lebar kelas = batas atas nyata –
batas bawah nyata
Simbol nya “i”

Interval kelas 55-59


Terdapat nilai 55, 56, 57, 58, 59
(ada lima angka=lebar kelas)
@titik tengah:
Angka atau nilai variabel yang ada ditengah
tengah interval kelas

Untuk interval kelas ganjil


Interval kelas 55-59
Terdapat nilai 55, 56, 57, 58, 59
Titik tengahnya = 57

Untuk interval kelas genap


Interval kelas 20-23
Terdapat nilai 20, 21, 22, 23
Titik tengahnya = ½ (bbs+bas)
Note :
Diajurkan membuat kelas dengan
lebar kelas ganjil
Supaya memiliki nilai titik genap
Nilai titik tengah sering dipakai
dalam hitungan-hitungan statistik
@jarak pengukuran/ range of measurement (R)
Angka tertinggi dari pengukuran Rumus halus :
dikurangi angka terendah R=(H-L) + 1
Hanya dimiliki variabel kontinue

Rumus kasar :
R=Highest score-Lowest score
R=H-L
Contoh hitung R= …?
Diketahui :
H = 55
L = 10
Maka :
R kasar = 55 – 10 = 45
R halus = (55-10)+1 =46

 Nilai 1 diperoleh dari 0.5 diatas batas atas + 0.5


dibawah batas bawah
@menetapkan jml interval
Tabel tsb memiliki jumlah interval
10

Jumlah interval dipengaruhi :


1. jumlah frekwensi (N)
2. jarak pengukuran (R )
3. lebar kelas (i)
4. tujuan penyusunan tdf
Menentukan menetapkan jumlah interval

Misal diketahui banyaknya data ada 89 maka


Tentukanlah banyaknya kelas
Diketahui :
n = 89
Menetapkan lebar kelas
Jika sudah diketahu:
R (jarak pengukuran
Jumlah interval
Maka dapat dilakukan penghitungan lebar kelas dengan rumus :
Contoh soal susun dalam tdf:
Dari data disamping diketahui :
Highest score = 55
Lowest score = 10
Maka R = (H-L)+1
=(55-10)+1 =46
Banyak kelas = 1+3,3.log 50
= 1+9= 10
i= R/banyak interval
= 46/10 = 4,6  5
Kemudian disusun dalam TDF:
Comulative Frequency Distribution
Tabel distribusi meningkat/ komulatif:
Salah satu jenis tabel statistik didalamnya disajikan frekwensi yang
dihitung terus meningkat atau selalu ditambahkan
Penambahan frekwensi bisa dilakukan dari bawah ke atas maupun dari
atas ke bawah
Susunlah TDFkumulatif atas & bawah:
f Fkb Fka
1 50 1
1 2
4 6
4
8
11
8 8+13=21
6 6+7=13
5 7
2 2 50
50
Susunlah TDFkumulatif atas & bawah:
f Fkb Fka
1 50 1
1 49 2
4 48 6
4 44 10
8 40 18
11 32 29
8 21 37
6 13 43
5 7 48
2 2 50
Total 50
Susunlah TDFkumulatif atas & bawah:
TDR RELATIVE
TDF RELATIF :
Disebut sebagai tabel persentase
Frekwensi yang disajikan bukan frekwensi sebenarnya melainkan
frekwensi dalam bentuk persen

Menggunakan rumus persen


P=f/ N x 100%
Contoh susunlah TDF Relatif dari TDF tunggal berikut:
P (persentase)
1/50 x 100% 2
2

2/50x100 4
Contoh susunlah TDF Relatif dari TDF tunggal
berikut:
P (persentase)
1/50 x 100% 2
1/50x100% 2
4/50 x 100% 8
4/50 x 100 % 8
8/50 x 100 % 16
11/50 x 100% 22
8/50 x100% 16
6/50 x100% 12
5/50 x100% 10
2/50 x100% 4
Total 100
TDF RELATIV KOMULATIF
Contoh : susunlah TDF R C
PCb PCa
2
4

14
4
Contoh : susunlah TDF R C
PCb PCa
100 2
98 4
96 12
88 20
80 36
64 58
42 74
26 86
14 96
4 100
TUGAS 1
Tugas 2:
Sesi 56

You might also like