You are on page 1of 20

Dalam ilmu ukur tanah, data ukuran yang diperoleh ada

empat macam kemungkinan, yaitu :


sudut baik dalam bidang horizontal maupun vertikal,
arah atau azimut,
jarak dan
beda tinggi.

Satuan dari besaran-besaran tersebut berbeda-beda, yang


umum digunakan dalam ukur tanah antara lain :

1.Satuan – satuan sudut


2.Sudut arah dan kwadran
3.Satuan Jarak
 Pengukuran sudut merupakan salah satu  aspek
penting dalam pengukuran dan pemetaan hori-
zontal atau vertikal, baik untuk pengukuran dan
pemetaan kerangka maupun titik-titik detail. Sis-
tem besaran sudut yang dipakai pada beberapa
alat berbeda antara satu dengan yang lainnya.
Sistem besaran sudut pada pengukuran dan
pemetaan dapat terdiri dari:
a. Sistem besaran sudut seksagesimal
b. Sistem besaran sudut sentisimal
c. Sistem besaran sudut radian
a. Sexagesimal,
Cara Sexagesimal lingkaran dibagi atas 360
bagian yang sama dan tiap bagian disebut der-
ajat.Maka 1 kuadran = 900.
       1o = 60’            1’ = 60”            1o = 3600”

Cara menuliskanya adalah 31010’30”


b. Centicimal,
Sistem besaran sudut sentisimal disajikan dalam besaran
grid, centigrid dan centicentigrid.Cara sentisimal membagi
lingkaran dalam 400 bagian, sehingga satu kuadran mem-
punyai 100 bagian yang dinamakan grid. Satu grid dibagi
lagi dalam 100 centigrid dan 1 centigrid dibagi lagi dalam
100 centi-centigrid.
Dapat dituliskan sebagai berikut :
1g = 100cg
1c = 100ccg
1g = 10000ccg
c. Radian
Sistem besaran sudut radian disajikan dalam sudut pan-
jang busur. Sudut pusat di dalam lingkaran yang mem-
punyai busur sama dengan jari-jari lingkaran adalah
sebesar satu radian. Karena keliling lingkaran ada 2 π r =
2 π rad.
Sudut arah dalam ilmu ukur tanah tidak sama dengan sudut arah dalam ilmu
ukur sudut (goneometri).
Dalam ilmu ukur tanah, sudut dimulai dari arah utara ( sumbu Y positif ) ke arah
timur searah putaran jarum jam. Demikian pula dengan posisi kuadran.
y

A ( xa, + ya)

IV I
x

III II
B ( -xb, - yb)

Dalam ilmu ukur tanah sudut arah juga disebut sudut jurusan atau azimut dan
ada pula istilah bering.
I. U. T Kuadran I Kuadran II Kuadran III Kuadran IV

Cos + - - +

Sin + + - -

Tan + - + -

Cotan + - + -
Karakteristik Sudut Bearing
- digambarkan dalam bentuk garis dan sudut dan
kuadran
- bearing tidak bisa lebih dari 90⁰
- bearing diambil dari utara atau selatan dan sudut ke
timur atau barat dari utara-selatan meridian.
- True Bearing diambil dari true north.
- Magnetic bearing diambil dari magnetic north.
U
D
A Contoh :
250 370
Bearing garis OA dibaca : Utara 37 0 Timur
Ditulis U 370 T
O
Bearing OB, OC, dan OD ?
70o 62o
C B
adalah sudut arah yang dimulai dari arah utara berputar
searah jarum jam.

Arah utara yang sebenarnya adalah arah kutub utara bola


bumi atau arah meridian,

Arah ini dapat ditentukan dengan cara pengamatan


astronomi yaitu pengamatan benda-benda langit.

Untuk menentukan arah yang sebenarnya menggunakan


peralatan khusus, seperti azimut kompas atau azimut
magnetis, yang langsung dapat dibaca pada jarum
kompas, teodolit kompas.
Cara-cara menentukan azimut adalah sebagai berikut :

 Tentukan angka skala yang berimpit dengan ujung


utara jarum magnet. Angka pada garis skala ini
mementukan besarnya sudut yang dimulai dari angka
nol dan diakhiri pada angka itu.
 Tentukan busur yang besarnya dinyatakan dengan
angka bacaan, dari skala nol sampai ujung utara jarum
magnet.
 Cari sudut yang dimulai dari salah satu ujung jarum
magnet yang diakhiri pada arah garis bidik yang
besarnya sama dengan angka bacaan.
U
D
A
a1 a2 a3

C B
aab

B
aab aba
dab
A

Pada garis AB, titik A (sebelah kiri)  aab dan


titik B (sebelah kanan)  aba
Dengan memperpanjang garis AB, didapat pula aab
Maka di titik B dapat ditentukan hubungan antara aab dan aba
 aab = aba + 180 atau aab - aba = 180
Y

dan B
YB
aba ?
aab dab
YA A
X
atau XA XB
 mempunyai tanda positif
( kwadran I dan III )
Dx
untuk kwadran I  a ab = a ,
Dy a a untuk kwadran III  a ab = 180 0 + a
 mempunyai tanda negatif
A (kwadran II dan IV)
a a Dy
untuk kwadran II  aab = 1800 – a
B untuk kwadran IV  aab = 3600 – a
Dx
Titik-titik P, Q, R dan S dihubungkan pada titik A. jika diketahui ko-
ordinat titik-titik tersebut sbb :
A : x = - 1.426,81 , y = + 1.310,54
P : - 4.125,43 - 967,65
Q : + 2.852,66 + 2.783,08
R : + 1.492,28 - 1.091,19
S : - 3.600,28 + 1.600,54

Ditanyakan :
a. aap , aaq , aar , aas
b. dap , daq , dar , das
X Y Xp-Xa Yp - Y a tg α α

A -1.426,81 1.310,54

P -4.125,43 -967,65 -2.698,62 -2.278,19 1,18455 229 49 44

Q 2.852,66 2.783,08 4.279,47 1.472,54 2,90618 71 00 43

R 1.492,28 -1.091,19 2.919,09 -2.401,73 -1,2154 129 26 48

S -3.600,28 1.600,54 -2.173,47 290,00 -7,4947 277 36

You might also like