You are on page 1of 19

PERBANDINGAN RADIOGRAF SUBTALAR JOINT

PROYEKSI AP AXIAL OBLIQUE METODE


BRODEN DENGAN PENYUDUTAN 100,
200, 300, DAN 400 CRANIALY PADA
KASUS FRAKTUR
CALCANEUS

Disusun Oleh
FATMA DEVIANA PUTRI
19134050013
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang

Radiografi

Subtalar Metode
Joint Broden

Proyeksi AP
Fraktur
Axial
Calcaneus
Oblique
Sehingga dari hasil observasi dan penjelasan
diatas maka penulis tertarik untuk mengambil
penelitian ini dengan judul Perbandingan
Radiograf Subtalar Joint Proyeksi AP Axial
Oblique Metode Broden dengan
Penyudutan 100, 200, 300, dan 400 Cranialy
pada Kasus Fraktur Calcaneus di Instalasi
Radiologi Rumah Sakit Pertamedika
Ummi Rosnati Banda Aceh”.
Rumusan Masalah

Apakah arah sinar mempengaruhi


pada hasil citra radiograf Subtalar
Joint dengan menggunakan proyeksi
AP (Antero Posterior) Axial Oblique
Metode Broden ?
Tujuan

Tujuan Tujuan
Umum Khusus
Untuk mengetahui Untuk mengetahui
apakah arah sinar bagaimana kriteria
mempengaruhi pada radiograf pada hasil
hasil citra radiograf citra radiograf

Untuk mengetahui
untuk mengetahui
bagaimana
perbandingan hasil
perbandingan hasil
gambaran radiografi
citra radiograf
Manfaat

Untuk • Diharapkan dalam penulisan ini dapat


Penulis menambah pengetahuan

Untuk • Dapat menjadi dasar untuk penelitian


Pendidikan selanjutnya

Untuk
• Dengan adanya penelitian ini
Rumah diharapkan dapat menambah wawasan
Sakit
BAB II
KAJIAN TEORITIS
Anatomi Pedis

Gambar 2.1 Anatomi Pedis ( Sobotta,2007 )


Anatomi Persendian Pedis

Gambar 2.2 Atlas anatomi sendi pada ankle joint (Sobotta, 2010)
Teknik Pemeriksaan Radiografi

Posisi pasien :
• Tempatkan pasien dalam
posisi supine

Posisi Obyek :
• Tempatkan kaset di bawah kaki dan tumit dengan garis
tengahnya parallel dengan tungkai yang diletakkan di
tengah.
• Atur film sehingga tepi bawah akan berada di sekitar inchi
distal terhadap permukaan plantar tumit.
• Dorsiflexikan kaki secukupnya untuk menghasilkan fleksi
right-angle pada persendian pergelangan kaki Kemudian
minta pasien mempertahankan flexi untuk exposure.
• Rotasikan tungkai dan kaki 45 derajat secara medial dan
letakkan kaki berlawanan 45 derajat
Gambar 2.8 posisi objek Metode Broden (sumber : Clark’s, 2015)
Central Ray :
400, 300, 200, dan 100
cranially secara berturut -
turut.

Central Point :
Untuk tiap gambar arahkan central ray ke titik 2
atau 3 cm secara caudoanterior ke lateral
malleolus, ke titik tengan sebuah garis imaginer
yang membentang antara titik paling menonjol
pada malleolus lateral dan basis metatarsal
kelima.
Gambar 2.9 Posisi Pasien Olique Medial Radiografi (sumber : Clark’s, 2015)
Kaset :
18 X 24 cm.

Kriteria gambaran :
• Bagian anterior dan posterior persendian
subtalar.
• Persendian antara talus dan subtentaculun
cord biasanya terlihat dengan baik pada salah
satu proyeksi intermediate.
Gambar 2.10 hasil gambar penyudutan 100, 200, 300, dan 400 Cranialy (sumber : Clark’s, 2015)
BAB III
METODE PENELITIAN
Teknik Pengumpulan Data

Studi Kepustakaan Pengamatan(Observasi)


Kerangka Konsep Penelitian

Persiapan Alat :
kesimpulan
• Menghidupkan Pesawat
Rontgen
• Menyiapkan Alat Dan Bahan

Perbandingan pemeriksaan
subtalar joint metode
Mengatur Pasien broden dengan
menggunakan penyudutan
100, 200, 300, dan 400
cranialy terhadap hasil
Pemeriksaan Radiografi subtalar radiograf pada kasus
joint dengan menggunakan metode fraktur calcaneus.
broden 100, 200, 300, dan 400
menyudut cranially pada kasus
fraktur os calcaneus

Hasil Radiograf,
Exspose Hasil Detail dan
Hasil Ketajaman

You might also like