You are on page 1of 52

APOTEK

DIAN HANDAYANI,S.Farm.,M.Farm.,Apt
Apotek
(Permenkes No 73 tahun 2016)
• Adalah sarana pelayanan kefarmasian tempat dilakukan praktik
kefarmasian oleh Apoteker
• Pelayanan Kefarmasian adalah suatu pelayanan langsung dan
bertanggung jawab kepada pasien yang berkaitan dengan sediaan
farmasi dengan maksud mencapai hasil yang pasti untuk
meningkatkan mutu kehidupan pasien
• Sediaan Farmasi adalah obat, bahan obat, obat tradisional dan
kosmetika
• Pekerjaan Kefarmasian adalah pembuatan termasuk pengendalian
mutu Sediaan Farmasi, pengamanan, pengadaan, penyimpanan dan
pendistribusian atau penyaluran obat, pengelolaan obat, pelayanan
obat atas resep dokter, pelayanan informasi obat, serta
pengembangan obat, bahan obat dan obat tradisional
Con’t
• Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus sebagai
Apoteker dan telah mengucapkan sumpah jabatan Apoteker
• Serapan apoteker di farmasi komunitas
- 70% (Kanada)
- 61,5% (di Amerika Serikat)
- 80% (Indonesia)
• Tenaga Kefarmasian adalah tenaga yang melakukan
pekerjaan kefarmasian, yang terdiri atas Apoteker dan Tenaga
Teknis Kefarmasian
• Tenaga Teknis Kefarmasian adalah tenaga yang membantu
apoteker dalam menjalani Pekerjaan Kefarmasian, yang terdiri
atas Sarjana Farmasi, Ahli Madya Farmasi, dan Analis Farmasi
STRA
• Setiap tenaga kefarmasian yang menjalankan pekerjaan kefarmasian
wajib memiliki surat tanda registrasi (STRA/STRA khusus bagi Apoteker;
dan STRTTK bagi Tenaga Teknis Kefarmasian), masa berlaku 5 tahun,
dapat diregistrasi ulang
• STRA adalah bukti tertulis yang diberikan oleh Menteri kepada Apoteker
yang telah diregistrasi
• Syarat memperoleh STRA
a. Memiliki ijazah Apoteker
b. Memiliki sertifikat kompetensi profesi
c. Memiliki surat pernyataan telah mengucapkan sumpah/janji Apoteker
d. Memiliki surat keterangan sehat fisik dan mental dari dokter yang
memiliki surat izin praktik
e. Membuat pernyataan akan mematuhi dan melaksanakan ketentuan etika
profesi
Con’t
• Sertifikat kompetensi profesi adalah surat
tanda pengakuan terhaddap kompetensi
seorang Apoteker untuk dapat
menjalankan pekerjaan/praktik profesinya
di seluruh Indonesia setelah lulus uji
kompetensi
• Dikeluarkan oleh organisasi profesi
setelah lulus uji kompetensi
• Masa berlaku selama 5 tahun
Re-Sertifikasi
• Proses yang dilakukan IAI berupa pengakuan atas kemampuan seorang
apoteker dalam menjalankan praktik kefarmasian telah memenuhi
sejumlah persyaratan dalam program pengembangan pendidikan
berkelanjutan melalui mekanisme pembobotan Satuan Kredit Profesi
(SKP) berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KFN
• Untuk dapat melakukan proses re-sertifikasi seorang apoteker dalam 5
tahun yang terhitung sejak terbitnya Sertifikat Kompetensi Apoteker harus
memenuhi persyaratan SKP sebanyak 150 dengan proporsi sebagai
berikut :
1. Kegiatan praktik profesi sekurangnya 60 SKP
2. Kegiatan pembelajaran sekurangnya 60 SKP
3. Kegiatan pengabdian masyarakat sekurangnya 7,5 – 22,5 SKP
4. Kegiatan publikasi ilmiah sebanyak 0 – 37,5 SKP
5. Kegiatan pengembangan ilmu dan pendidikan sebanyak 0 – 37,5 SKP
SIPA
• Setiap tenaga kefarmasian yang akan menjalankan
pekerjaan kefarmasian wajib memiliki surat izin sesuai
tempat tenaga kefarmasian bekerja (SIPA bagi apoteker,
SIPTTK bagi TTK)
1. SIPA bagi Apoteker di fasilitas kefarmasian hanya
diberikan untuk 1 (satu) tempat fasilitas kefarmasian
2. Dikecualikan SIPA bagi Apoteker di fasilitas pelayanan
kefarmasian dapat diberikan untuk palin banyak 3 (tiga)
tempat fasilitas pelayanan kefarmasian
3. Pada saat Apoteker memiliki Surat Izin Apotek, maka
Apoteker yang bersangkutan hanya dapat memiliki 2 (dua)
SIPA pada fasilitas pelayanan kefarmasian lain
Con’t
• Lampiran permohonan SIPA
a. Fotokopi STRA yang dilegalisir oleh KFN
b. Surat pernyataan mempunyai tempat praktik
profesi atau surat keterangan dari pimpinan
fasilitas pelayanan kefarmasian atau dari pimpinan
fasilitas produksi atau distibusi/penyaluran
c. Surat rekomendasi dari organisasi profesi
d. Pas poto berwarna ukuran 4 x 6 sebanyak 3 (dua)
lembar dan 3 x 4 sebanyak 2 (dua) lembar
• Bisakah SIPA dicabut???
Perundang-undangan
(yang berhubungan dengan perijinan apotek)

1. Permenkes No. 922/Menkes/per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata


Cara Pemberian ijin Apotek
2. Kepmenkes No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang perubahan atas
Permenkes No. 922/Menkes/per/X/1993 tentang Ketentuan dan Tata
Cara Pemberian ijin Apotek
3. Peraturan Pemerintah RI No.51 tahun 2009 tentang Pekerjaan
Kefarmasian
4. Permenkes RI No. 889/Menkes/Per/V/2011 tentang Registrasi, Izin
Praktek dan Izin Kerja Tenaga kefarmasian
5. Peraturan daerah

UU lain : Narkotika, psikotropika, owa, standar pelayanan di apotek dll


PERSYARATAN SIA
• Syarat mendapatkan Surat Izin Apotek
berdasarkan Kepmenkes RI No
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang
Perubahan Atas Permenkes RI No
922/Menkes/Per/X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin
Apotek
• Berdasarkan Peraturan Daerah No 6
Tahun 2012 tentang Pelayanan Kesehatan
pasal 91 menyatakan bahwa Surat Izin
Apotek (SIA) berlaku untuk jangka waktu
sesuai dengan jangka waktu berlakunya
Surat Tanda Registrasi Apoteker (STRA)
Chekclist Permohonan SIA Baru
Pergantian APA (Pemilik dan Lokasi Tetap
Checklist Permohonan SIA Pergantian PSA (APA dan Lokasi
Tetap)
Checklist Permohonan SIA Pindah Lokasi
PERIJINAN APOTEK
Berkas/persyaratan Diajukan kepada Dikeluarkan berlaku Keterangan
oleh
STRA -Ijasah apoteker Menkes/KFN Menkes 5 Thn Untuk apoteker baru ,
-Sertifikat kompetensi didelegasikan registrasi dilakukan kolektif
-surat sumpah kepada KFN oleh Perguruan tinggi
-surat ket sehat
-surat pernytaan bersedia
mematuhi UU dan etika
-pas foto

Sertifikat Mengikuti ujian kompetensi Ikatan 5 thn Untuk apoteker baru,


kompetensi Apoteker langsung mendapat sertifikat
Indonesia kompetensi.
*jika sudah punya, harus
mengumpulkan 30 SKP/th utk
perpanjangan saat masa
berlakunya habis

SIPA (Surat Ijin -fc STRA Kepala Dinkes Dinkes 5 thn -untuk APA hanya di 1 tempat
Praktek -srt pernytaan memiliki t4 kab/kota kab/kota -Untuk apoteker pendamping,
Apoteker)/SIKA kerja boleh di 3 tempat
-srt rekomendasi dr IAI -untuk yg selain komunitas :
Pas foto Surat ijin kerja apoteker (SIKA)

SIA Kepala Dinkes Dinkes Sesuai -pengurusan dilakukan di


kab/kota kab/kota perda pelayanan satu atap di Kantor
masing- Pelayanan Perijinan (KPP)
masing kab/kota

Legalitas tenaga teknis kefarmasian : STRTTK, SIKTTK


APOTEKE registrasi
R STRA

Sudah ada tempat kerja

Jika lokasi di propinsi lain

Lolos butuh

Rekomendasi IAI
Lapor ke dinkes
setempat

SIPA
SIA
Perencanaan pendirian apotek
APOTEKER
Dinkes kab/kota
(surat permohonan dan prpoposal
study kelayakan)

Presentasi/diverifikasi oleh dinas

SURAT REKOMENDASI
*)
*)Rekomendasi pengurusan HO dan rekomendasi melengkapi berkas
apotek (termasuk
pengadaan obat)
3 bulan

Melengkapi persyaratan dan berkas permohonan SIA


(Surat permohonan, fc ktp, status bangunan, akta perjanjian, daftar perlengkapan apt,
Daftar obat, pernyataan PSA tdk langgar UU, fc NPWP., Rekom IAI, Ijin HO, denah, layout)
APOTEKER
(surat permohonan SIA /form APT-1 dan berkas persyaratan )
*) Tembusan Kadinkes Prop dan BPOM

Dinkes kab/kota
Tidak dilakukan pemeriksaan
6 hari

KaBPOM atau tim Dinkes kab/kota


(melakukan pemeriksaan)
Membuat surat pernyataan
Siap melakukan kegiatan 6 hari

*) Tembusan kadinkes prop


Kadinkes Kab/kota
(hasil pemeriksaan)
12 hari

Belum memenuhi syarat Memenuhi syarat Tidak memenuhi syarat

Surat penundaan Surat penolakan


SIA
STRA dicabut karena...
(permenkes 889, pasal 16)

a. permohonan yang bersangkutan;


b. pemilik STRA atau STRTTK tidak lagi
memenuhi persyaratan fisikdan mental
untuk menjalankan pekerjaan
kefarmasian berdasarkan surat keterangan dokter;
c. melakukan pelanggaran disiplin tenaga
kefarmasian; atau
d. melakukan pelanggaran hukum di bidang
kefarmasian yang dibuktikan dengan putusan
pengadilan.
Pasal 20

SIPA, SIKA, atau SIKTTK masih tetap


berlaku sepanjang:
a. STRA atau STRTTK masih berlaku; dan
b. tempat praktik/bekerja masih sesuai
dengan yang tercantum dalam
SIPA, SIKA, atau SIKTTK
Pasal 23

Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Kota dapat mencabut


SIPA, SIKA atau SIKTTK karena:
a. atas permintaan yang bersangkutan;
b. STRA atau STRTTK tidak berlaku lagi;
c. yang bersangkutan tidak bekerja pada tempat yang tercantum
daiam surat izin;
d. yang bersangkutan tidak lagi memenuhi persyaratan fisik dan
mental untuk menjalankan pekerjaan kefarmasian berdasarkan
pembinaan dan pengawasan dan ditetapkan dengan surat
keterangan dokter;
e. melakukan pelanggaran disiplin tenaga kefarmasian berdasarkan
rekomendasi KFN; atau
f. melakukan pelanggaran hukum di bidang kefarmasian yang
dibuktikan dengan putusan pengadilan.
Pelanggaran Apotek
• Sanksi yang di berikan bagi PSA atau APA
yang melanggar peraturan perundang-
undangan dapat berupa sanksi
administratif (mencakup peringatan,
penghentian sementara kegiatan hingga
pencabutan izin)
• Tingkat sanksi yang diberikan tergantung
pada tingkat keseriusan pelanggaran yg
dilakukan
Tahap Pemberian Sanksi
• Peringatan tertulis kepada PSA atau APA
sebanyak 3x dengan tenggang waktu
masing-masing 2 bulan
• Pembekuan izin usaha sarana apotek
untuk jangka waktu 1 bulan, 3 bulan, 4
bulan, dan selama-lamanya 6 bulan
• Pencabutan SIA
Bentuk Tindak Pelanggaran
Berat
• Mengadakan obat dari sumber yang tidak
resmi
• Bekerjasama dg PBF untuk menyalurkan
obat keras kepada pihak lain yg tidak
berhak
• Mengganti obat generik dengan obat merk
dagang
• Tidak ada apoteker pada jam buka apotek
• Menjual obat generik diatas harga HET
Sanksi Penghentian Kegiatan Sementara

• Apotek tidak memiliki izin


• Menyalurkan obat yang tidak memiliki izin
edar, baik obat bebas, obat keras,
psikotropika maupun narkotika
• Apotek pindah alamat tanpa izin
• PSA melanggar undang-undang kefarmasian
• Apotek dengan sengaja melakukan
pengadaan dan pelayanan obat yang tidak
memenuhi persyaratan mutu
1332
KEPUTUSAN MENTERI KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA
Nomor
1332/MENKES/SK/X/2002

Pasal Pasal 25
(1) Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota dapat mencabut surat izin apotik
apabila:
a. Apoteker sudah tidak lagi memenuhi ketentuan yang dimaksud pasal 5 dan
atau;
b. Apoteker tidak memenuhi kewajiban dimaksud dalam Pasal 12 dan Pasal 15
ayat (2) dan atau;
c. Apoteker Pengelola Apotik terkena ketentuan dimaksud dalam pasal 19 ayat
(5) dan atau;
d. Terjadi pelanggaran terhadap ketentuan peraturan perundang-undangan,
sebagaimana dimaksud dalam Pasal 31 dan atau;
e. Surat Izin Kerja Apoteker Pengelola Apotik dicabut dan atau;
f. Pemilik sarana Apotik terbukti terlibat dalam pelanggaran Perundang-
undangan di bidang obat, dan atau;
SIA dicabut,,,maka APA atau Apoteker
Pengganti Harus
• Melakukan pengamanan terhadap seluruh
persediaan narkotika, obat keras tertentu dan
obat lainnya serta seluruh resep yang tersedia di
apotek
• Narkotika, psikotropika, dan resep harus
dimasukkan dalam tempat yang tertutup dan
terkunci
• APA wajib melapor secara tertulis kepada
Kepala Dinas Kesehatan Kab/Kota tentang
penghentian kegiatan
STUDY KELAYAKAN
PENGERTIAN
• Suatu metode penjajagan layak tidakny
gagasan (ide) suatu proyek untuk
dilaksanakan
Tujuan Study Kelayakan
• Menghindari risiko kerugian
• Memudahkan perencanaan
• Memudahkan pelaksanaan pekerjaan
• Memudahkan pengawasan
• Memudahkan pengendalian
Aspek Yang Diperhatikan
• Aspek lokasi
• Pasar dan pemasaran
• Teknis operasi
• SDM
• Manajemen dan organisasi
• Ekonomi sosial
• Finansial
• Dampak lingkungan
Tingkat Keberhasilan
1. Faktor Internal
• Manajemen
• Kualitas pelayanan
• Produk yang dijual
• Kualitas karyawan

2. Faktor Eksternal
• Pertumbuhan pasar
• Pesaing
• Pemasok
• Peraturan pemerintah
Proses Pembuatan Study
Kelayakan
• Pembuatan SK meliputu visi-misi apotek yang akan
didirikan, modal yang ada, pertimbangan lokasi,
persyaratan bangunan, perlengkapan maupun PF,
prospek pemasaran, jumlah tenaga kerja yang akan
direkrut pertama kali, rencana anggaran serta
pendapatan tahunan dari calon apotek yang akan
didirikan
• Termasuk perhitungan biaya rutin per bulan, proyeksi
pendapatan dan pengeluaran tahun pertama,
perkiraan rugi-laba tahun pertama, perhitungan BEP,
ROI, dan PBP
Break Even Point (BEP)
• Adalah teknik analisis
yang menunjukkan
suatu keadaan usaha
tidak mengalami
keuntungan ataupun
kerugian
ROI dan PBP
• Return On Investment
(ROI) digunakan untuk
mengetahui seberapa
besar laba yang bisa
didapat dari dana investasi
yang telah dikeluarkan
untuk mendirikan apotek,
apakah modal yang
diatanam di apotek lebih
menguntungkan daripada
investasi di bank
Pay Back Periode (PBP)
• Untuk mengetahui
berapa lama modal
akan kembali dari
usaha apotek yang
dilakukan
Urutan Proposal Study Kelayakan Apotek

1. Pendahuluan, latar belakang pendirian apotek,


visi, misi, dan tujuan pendirian apotek
2. Nama dan lokasi apotek, sarana kesehatan sekitar
apotek, alat dan PF yang diperlukan, tenaga kerja
3. Peluang atau prospek pemasaran
4. Analisis keuangan : BEP, ROI, dan PBP
5. Denah lokasi apote dan lay out apotek
6. Struktur organisasi dan analisis SWOT
7. Penutup
Tugas Individu
• Bagaimana pendapat Anda mengenai
apotek online? Ditinjau dari tata cara
pendirian apotek serta tinjauan lain.
Jelaskan pendapat Anda!
Tugas Kelompok
• Buatlah rancangan Business Plan Apotek yang
akan didirikan oleh kelompok Anda (yaitu berupa
study kelayakan plus strategi pengembangan)
• Lokasi riil/bukan rekaan, sewa tempat juga riil, foto
banguan riil
• Format bebas, minimal sesuai slide urutan
proposal study kelayakan apotek plus strategi
pengembangan
• Kapan dikumpulkan???
• Kapan dipresentasikan???

You might also like