You are on page 1of 9

Patofisiologi penyakit

terminal/kronik
(Gagal jantung)

Tria ayuni wulandari


2020242039
Apa itu patofisiologi penyakit
terminal/kronis?
● Keadaan Terminal adalah suatu keadaan sakit dimana menurut akal sehat tidak ada
harapan lagi bagi si sakit untuk sembuh. Keadaan sakit itu dapat disebabkan oleh
suatu penyakit atau suatu kecelakaan. Kondisi terminal adalah suatu proses yang
progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu. Kondisi terminal adalah suatu proses yang
progresif menuju kematian berjalan melalui suatu tahapan proses penurunan fisik,
psikososial dan spiritual bagi individu.
●  Penyakit kronik didefinisikan sebagai kondisi atau masalah kesehatan yang berkaitan dengan
gejala-gejala atau kecacatan yang membutuhkan penatalaksanaan jangka panjang.
Berdasarkan data WHO, prevalensi penyakit kronik di dunia mencapai 70% dari kasus yang
menyebabkan kematian. Hal ini disebabkan karena adanya perubahan gaya hidup,
mengkonsumsi makanan tinggi lemak, kolesterol, merokok dan stress yang tinggi. Jenis penyakit
kronik yang menyebabkan kematian adalah penyakit kardiovaskuler, kanker, penyakit paru
obstruksi kronik, hipertensi dan diabetes mellitus.
Pengertian Gagal jantung
●Gagal jantung adalah suatu keadaan dimana jantung tidak mampu lagi memompakan darah
secukupnya dalam memenuhi kebutuhan sirkulasi untuk metabolisme jaringan tubuh, sedangkan
tekanan pengisian ke dalam jantung masih cukup tinggi.
●Gagal jantung kongestif adalah ketidakmampuan jantung untuk memompa darah dalam jumlah
yang cukup untuk memenuhi kebutuhan jaringan terhadp oksigen dan nutrien. (Diane C. Baughman
dan Jo Ann C. Hockley, 2000)
●Suatu keadaan patofisiologi adanya kelainan fungsi jantung berakibat jantung gagal memompakan
darah untuk memenuhi kebutuhan metabolisme jaringan dan atau kemampuannya hanya ada kalau
disertai peninggian tekanan pengisian ventrikel kiri (Braundwal)
Gagal jantung adalah keadaan patifisiologik di mana jantung sebagai pompa tidak mampu
memenuhi kebutuhan darah untuk metabolisme jaringan. Ciri-ciri yang penting dari definisi ini adalah
pertama, definisi gagal adalah relatif terhadap kebutuhan metabolisme tubuh, dan kedua, penekanan arti
gagal ditujukan pada fungsi pompa jantung secara keseluruhan. Istilah gagal  miokardium  ditujukan
spesifik pada fungsi miokardium; gagal miokardium  umumnya mengakibatkan gagal jantung, tetapi
mekanisme kompensatorik sirkulasi dapat menunda atau bahkan mencegah perkembangan menjadi
gagal jantung dalam fungsi pompanya.
Etiologi gagal jantung

● Gagal jantung kongestif dapat disebabkan oleh :


1. Kelainan otot jantung
●Gagal jantung sering terjadi pada penderita kelainan otot jantung, disebabkan menurunnya
kontraktilitas jantung. Kondisi yang mendasari penyebab kelainan fungsi otot mencakup
ateriosklerosis koroner, hiprtensi arterial, dan penyakit degeneratif atau inflamasi.
1. Aterosklerosis koroner
● Mengakibatkan disfungsi miokardium karena terganggunya aliran darah ke otot jantung. Terjadi
hipoksia dan asidosis (akibat penumpuikan asam laktat). Infark miokardium (kematian sel jantung)
biasanya mendahului terjadinya gagal jantung. Peradangan dan penyakit miokardium degeneratif,
berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi yang secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitaas menurun.
1. Hipertensi sistemik atau pulmonal 
●Meningkatkan beban kerja jantung dan pada gilirannya mngakibatkan hipertrofi
1. Peradangan dan penyakit myocardium degeneratif, 
●Berhubungan dengan gagal jantung karena kondisi ini secara langsung merusak serabut jantung,
menyebabkan kontraktilitas menurun.
Patofisiologi gagal jantung
●Gagal jantung bukanlah suatu keadaan klinis yang hanya melibatkan satu sistem tubuh
melainkan suatu sindroma klinik akibat kelainan jantung sehingga jantung tidak mampu memompa
memenuhi kebutuhan metabolisme tubuh. Gagal jantung ditandai dengan dengan satu respon
hemodinamik, ginjal, syaraf dan hormonal yang nyata serta suatu keadaan patologik berupa
penurunan fungsi jantung.
●Respon terhadap jantung menimbulkan beberapa mekanisme kompensasi yang bertujuan untuk
meningkatkan volume darah, volume ruang jantung, tahanan pembuluh darah perifer dan hipertropi
otot jantung. Kondisi ini juga menyebabkan aktivasi dari mekanisme kompensasi tubuh yang akut
berupa penimbunan air dan garam oleh ginjal dan aktivasi system saraf adrenergik.
● Kemampuan jantung untuk memompa darah guna memenuhi kebutuhan tubuh ditentukan oleh
curah jantung yang dipengaruhi oleh empar faktor yaitu: preload; yang setara dengan isi diastolik
akhir, afterload; yaitu jumlah tahanan total yang harus melawan ejeksi ventrikel, kontraktilitas
miokardium; yaitu kemampuan intrinsik otot jantung untuk menghasilkan tenaga dan berkontraksi
tanpa tergantung kepada preload maupun afterload serta frekuensi denyut jantung.
●Pada awal gagal jantung, akibat CO yang rendah, di dalam tubuh terjadi peningkatan aktivitas saraf
simpatis dan sistem renin angiotensin aldosteron, serta pelepasan arginin vasopressin yang kesemuanya
merupakan mekanisme kompensasi untuk mempertahankan tekanan darah yang adekuat. Penurunan
kontraktilitas ventrikel akan diikuti penurunan curah jantung yang selanjutnya terjadi penurunan tekanan
darah dan penurunan volume darah arteri yang efektif. Hal ini akan merangsang mekanisme
kompensasi neurohumoral.
●Vasokonstriksi dan retensi air untuk sementara waktu akan meningkatkan tekanan darah sedangkan
peningkatan preload akan meningkatkan kontraktilitas jantung melalui hukum Starling. Apabila
keadaan ini tidak segera teratasi, peninggian afterload, peninggian preload dan hipertrofi/ dilatasi
jantung akan lebih menambah beban jantung sehingga terjadi gagal jantung yang tidak terkompensasi.
●Mekanisme yang menasari gagal jantung meliputi gangguan kemampuan kontraktilitas jantung,
yang menyebabkan curah jantng lebih rendah dari curah jantng normal. Konsep curag jantung paling
baik dijelaskan dengan persamaan CO=HR X SV dimana curah jantung (CO:Cardiac Output) adalah
fungsi frekuensi jantung (HR: Heart Rate) X volume sekuncup (SF:Stroke Volume).
Pengobatan gagal jantung

● Dalam penatalaksanaan atau perawatan pasien dengan kasus penyakit gagal jantung, ada tiga hal
mendasar yang menjadi acuan, diantaranya ; Pengobatan terhadap Gagal jantung sendiri,
Pengobatan terhadap penyakit yang mendasari dan Pengobatan terhadap faktor pencetus.

● Termasuk dalam pengobatan medikamentosa yaitu mengurangi retensi cairan dan garam,
meningkatkan kontraktilitas dan mengurangi beban jantung. Sedangkan penanganan secara umum
meliputi istirahat, pengaturan suhu dan kelembaban, oksigen, pemberian cairan dan diet.

● Pemberian obat-obatan, seperti obat inotropik (digitalis, obat inotropik intravena), obat vasodilator
(arteriolar dilator : hidralazin), venodilator (nitrat, nitrogliserin), mixed dilator (prazosin, kaptopril,
nitroprusid), diuretik serta obat-obatan disritmia.
● Tindakan pembedahan, hal ini biasanya dilakukan untuk mengatasi penyakit jantung bawaan
(paliatif, korektif) dan penyakit jantung didapat (valvuloplasti, penggantian katup).
Tujuan pengobatan

● Tujuan pengobatan adalah :

1. Dukung istirahat untuk mengurangi beban kerja jantung.

2. Meningkatkan kekuatan dan efisiensi kontraktilitas miokarium


dengan preparat farmakologi

3. Membuang penumpukan air tubuh yang berlebihan dengan


cara memberikan terapi antidiuretik, diit dan istirahat.
Terima kasih …..

You might also like