You are on page 1of 24

FALSAFAH PENJAS

DAN OLAHRAGA
Oleh:
Irwansyah Siregar, S.Pd., M.Pd.
&
Ifay Andi Damanik, S.Pd
METODE/GAYA MENGAJAR
DALAM PENJAS
METODE/GAYA MENGAJAR DALAM
PENJAS MENURUT MOSTON MUSCA
ADALAH SBB:

1) Gaya Komando (Command Style)


2) Gaya Pemberian Latihan (Practice Style)
3) Gaya Timbal Balik (Reciprocal)
4) Gaya Periksa Sendiri (Self Check Style)
5) Gaya Cakupan (Inclusy Style)
6) Gaya Penemuan Terpimpin (Convergen Style)
7) Gaya Divergen (Divergen Style)
1. GAYA KOMANDO (COMMAND STYLE)

 Gaya komando adalah gaya mengajar dimana guru


memberi contoh atau memberi aba-aba, dan siswa
harus menirukan atau mengikuti semua gerakan yang
dicontohkan/digerakkan guru.

Dalam gaya komando :


 Semua keputusan dibuat oleh guru.
 Menuruti petunjuk dan melaksanakan tugas
merupakan kegiatan utama siswa.
 Menghasilkan tingkat kegiatan yang tinggi.
 Dapat membuat siswa merasa terlibat dan termotivasi.
 Mengembangkan perilaku disiplin
Kelemahan dalam gaya Komando:
 Tidak demokratis.
 Penyaluran aspek sosial, emosional, dan kognitif
sangat terbatas.
2. GAYA LATIHAN (PRACTICE STYLE)

 Gaya latihan sering juga disebut gaya praktek.


 Dalam gaya ini guru memberikan kepercayaan kepada
pelajar untuk melakukan latihan (belajar masing-
masing) sesuai dengan tugas yang telah diberikan.
 Kemudian guru mengamati dan membuat suatu
penilaian serta memberikan umpan balik kepada
peserta didik dari hasil latihan masing-masing siswa.
Implikasi Gaya Latihan

 Mengenal/mengetahui apa yg diharapkan dari kelas.


 Menerima pemberian tugas.
 Membuat keputusan sambil menjalankan tugas.
 Menerima balikan.
 Membuat keputusan pd pertemuan.
 Siklus kegiatannya:
a. penyampaian tugas oleh guru
b. pelaksanaan tugas oleh siswa
c. pengamatan dan penilaian oleh guru (balikan).
3. GAYA RESIPROKAL (RECIPROCAL STYLE)

 Gaya Resiprokal adalah gaya yang memberikan


kesempatan kepada teman sebaya untuk memberikan
umpan balik.
 Dalam gaya ini guru membuat pasangan diantara
siswa dan masing masing pasangan memiliki tugas
yang berbeda, ada yang berperan sebagai pengamat
dan ada sebagai pelaku.
 Pengamat bertugas sebagai pengoreksi terhadap
gerakan temannya dengan mengikuti ketentuan yang
telah ditetapkan oleh guru dalam aktivitas yang benar,
sedangkan si pelaku melakukan gerak yang dituntut
oleh guru.
GAYA RESIPROKAL (RECIPROCAL STYLE)

 Guru memberi kesempatan siswa untuk mengkoreksi


dirinya melalui temannya dengan proses timbal balik.
 Peran guru pada gaya ini adalah sebagai pembuat
syarat- syarat awal yang harus dipenuhi sebelum
kegiatan dilakukan, membagikan tugas serta
kriterianya masing-masing kepada siswa, mengamati
pelaku dan pengamat yang diperankan oleh siswa,
dan sebagai pengamat pada semua aktivitas/kegiatan
siswa.
4. GAYA PERIKSA SENDIRI (SELF CHECK
STYLE)
 Dalam gaya ini siswa melakukan tugas masing-masing
seperti yang pernah mereka lakukan pada gaya
latihan, dan pada pertemuan berikutnya mereka
membuat penilaian pada dirinya sendiri dan
memberikan laporan kepada guru.
 Gaya ini hampir sama dengan gaya resiprokal.
Perbedaannya gaya resiprokal dalam pelaksanaannya
dilakukan dengan berpasangan, satu sebagai
pengamat dan yang satu lagi sebagai pelaku dan
saling koreksi, sedangkan pada gaya periksa sendiri
siswa membandingkan penampilan masing–masing
dengan lembar kriteria penilaian yang dibuat oleh
guru dan siswa tersebut mengkoreksi setiap
gerakannya sendiri, berdasarkan lembar penilaian.
GAYA PERIKSA SENDIRI (SELF CHECK
STYLE)

 Dengan demikian mereka akan mengetahui sejauh


mana tingkat keberhasilannya, setelah itu siswa
mengulangi penampilan dan memperbaiki kesalahan
yang telah mereka lakukan (apabila terjadi kesalahan),
setelah dikoreksi kesalahannya lalu siswa melanjutkan
gerakan tahap berikutnya.
IMPLIKASI GAYA PERIKSA SENDIRI

 Guru mendorong kemandirian siswa.


 Guru mendorong siswa utk mengembangkan
keterampilan dan memantau sendiri.
 Guru mempercayai siswa.
 Guru mengajukan pertanyaan yg berpusat pd proses
periksa diri dan pelaksanaan tugas.
 Siswa belajar sendiri.
 Siswa mengenali keterbatasannya.
 Siswa memakai umpan balik dari hasil periksa sendiri.
5. GAYA CAKUPAN (INCLUSY STYLE)
 Suatu gaya pembelajaran yang digunakan oleh guru
dengan cara menyajikan materi pembelajaran secara
rinci dan menawarkan tingkat-tingkat kesulitan yang
berbeda dan berurutan dari yang mudah kepada yang
lebih sulit.
 Mengajar dengan gaya ini menuntut ketangkasan dan
keterampilan gerak siswa dalam menyelesaikan suatu
gerakan yang ditugaskan. Contohnya, guru
memberikan suatu aktivitas dan membiarkan anak
didik menyelesaikannya sesuai dengan
kemampuannya, setelah pada tahap mudah dapat
diselesaikan dengan baik kemudian guru menaikkan
satu tingkat yang agak sulit dalam gerakannya.
GAYA CAKUPAN (INCLUSY STYLE)
 Tujuannya agar siswa kreatif dan mendapatkan
kemudahan dalam mempelajari suatu keterampilan
gerak, juga siswa diberi kebebasan untuk memilih dan
menentukan pada tingkat kesulitan mana ia harus
memulai belajar suatu gerakan.
 Gaya pembelajaran ini sangat cocok diterapkan pada
siswa di sekolah yang menuntut perkembangan
kreativitas, fisik dan mental yang optimal.
IMPLIKASI GAYA CAKUPAN

 Siswa dapat terlayani dengan berbagai perbedaan


individu.
 Adanya pengetahuan guru terhadap perbedaan antara
pengetahuan yang dimiliki siswa dengan kenyataan
yang ada.
 Fokus perhatian kepada individu siswa.
 Siswa membandingkan konsep mereka sendiri yang
berkaitan dengan penampilan fisik.
6. GAYA PENEMUAN TERPIMPIN
(CONVERGEN STYLE)
 Pada gaya ini guru dan siswa secara bersama-sama
menciptakan suatu masalah, kemudian siswa diminta
untuk menemukan jawaban yang benar sesuai dengan
arahan guru. Masalah diciptakan untuk merangsang
siswa agar ikut serta menemukan solusi (jawaban) dari
permasalahan tersebut.
 Pada gaya ini siswa memperhatikan penjelasan guru,
guru memberikan pertanyaan melalui suatu gerakan
yang akan dilakukan oleh siswa. Pada saat siswa
diberikan pertanyaan guru tidak boleh membantu
menjawab, tetapi berperan memberikan arahan agar
siswa dapat menemukan jawabannya.
GAYA PENEMUAN TERPIMPIN
(CONVERGEN STYLE)
 Tujuan dari gaya ini adalah membiasakan siswa untuk
dapat menyelesaikan suatu permasalahan dengan
mencari alternatif jawaban dalam bentuk aktifitas gerak.
 Sebagai contoh pertanyaan guru adalah : dalam
pelajaran olahraga permainan sepakbola ketika kita mau
mengoper (passing) bola kepada teman, namun di
tengah-tengah ada lawan yang berdiri menghalangi,
bagaimana caranya agar bola sampai kepada teman dan
bola tdk dapat direbut lawan.
Selanjutnya siswa berdiskusi dan mencoba melakukan
berbagai bentuk gerakan hingga siswa dapat
menemukan jawabannya. Jawaban tersebut merupakan
kesepakatan bersama dalam menyelesaikan
persoalan/kasus yg sama dikemudian hari.
IMPLIKASI GAYA KONVERGEN

 Gaya ini menuntut guru untuk menyediakan waktu dalam


menyusun pertanyaan yang memaksa siswa berpikir.
 Tanggung jawab untuk menemukan merupakan kegiatan
utama siswa.
 Siswa memerlukan waktu untuk menyesuaikan diri
dengan tanggung jawab baru.
7. GAYA PEMECAHAN MASALAH
(DIVERGEN STYLE)

 Gaya ini hampir sama dengan gaya konvergen. Pada


gaya konvergen guru dan siswa secara bersama-sama
membuat & menjawab masalah, sedangkan pada gaya
divergen masalah datangnya dari guru dan siswa
mencoba utk menyelesaikannya secara individu atau
kelompok, sehingga memiliki jawaban yang berbeda-
beda. Gaya ini mencerminkan pola pemikiran siswa
yang berbeda-beda pula.
 Siswa pada gaya ini dihadapkan dalam satu
permasalahan dan dituntut untuk menemukan
jawabannya dimana jawaban siswa tsb harus berbeda
satu dengan yang lain;
GAYA PEMECAHAN MASALAH
(DIVERGEN STYLE)
 Sebagai contoh; dalam materi olahraga permainan
sepakbola, guru meminta anak didik agar dapat
melambungkan bola pada saat menendang (long
passing) atau (shooting). Selanjutnya siswa mencoba
melakukan berbagai bentuk tendangan hingga siswa
dapat menemukan cara menendang yg dapat
melambungkan bola. Temuan tersebut pasti akan
berbeda-beda model, teknik dan gerakannya
 Sasaran yang ingin dicapai pada gaya ini adalah
mengasah kecerdasan siswa, tumbuhnya rasa saling
menghormati pendapat teman, menumbuhkan
kesabaran dalam diri siswa untuk dapat
menyelesaikan suatu masalah, dan juga terjalinnya
rasa sosial di antara siswa.
PENERAPAN GAYA DIVERGEN

 Perlu meyakinkan siswa, bahwa gagasan dan jawaban


mereka akan diterima. Seringkali siswa sudah terbiasa
dengan pemberitahuan tentang apa yg hrs mereka lakukan,
dan tidak diperkenankan untuk menemukan sendiri
jawaban yg benar.
 Pada waktu siswa bekerja mencari pemecahan, guru harus
mengawasi dan menunggu untuk memberi kesempatan
kepada siswa menyusun jawaban mereka.
 Umpan balik yg diberikan guru harus dapat membimbing
siswa kepada penemuan jawaban yang tepat.
 Guru harus menahan diri utk tidak memberikan jawaban-
jawaban tertentu sebagai contoh, sebab akan mendorong
pada penjiplakan, bukan pemecahan masalah lagi.
MENGAPA GURU PERLU
MENGUASAI BEBERAPA
MODEL PEMBELAJARAN?
 UNTUK MENCIPTAKAN SUASANA BELAJAR
YANG MENYENANGKAN BAGI SISWA.
 AGAR HASIL PEMBELAJARAN BERMAKNA
BAGI SISWA.
 AGAR GURU DAN SISWA TERMOTIVASI
UTK MELAKUKAN TUGAS MASING-
MASING.
MODEL PEMBELAJARAN
BAGAIMANA YG PALING BAIK?
 TIDAK ADA SATU MODEL YG “LEBIH
BAIK” DIBANDING DGN YG LAIN.
 YG TERBAIK ADALAH YG PALING
SESUAI DGN KARAKTERISTIK SISWA,
TUJUAN, MATERI AJAR, ALAT/ MEDIA,
WAKTU YG TERSEDIA, SITUASI DAN
KONDISI DI SEKOLAH.
Ada Pertanyaan??

Sampai Jumpa Minggu Depan

You might also like