You are on page 1of 6

ASUHAN KEBIDANAN PADA

PEREMPUAN TERKAIT
SISTEM REPRODUKSI
Kelompok 5 :
- Dewi Tsabita
- Friska Kusuma W.
Dosen Pembimbing : Dewi Ari Sasanti, S.ST., M.Kes
A. ASUHAN KEBIDANAN PADA PEREMPUAN TERKAIT
SISTEM REPRODUKSI BERPRESPEKTIF GENDER
• Pelayanan obstetri neonatal emergensi dasar
Pelayanan Obstetri Neonatal Emergensi Dasar (PONED) adalah pelayanan untuk
menanggulangi kasus-kasus kegawatdaruratan obstetri dan neonatal yang meliputi ibu hamil,
ibu bersalin maupun nifas dengan komplikasi obstetri yang mengancam jiwa ibu maupun
janinnyaSeks. Seks adalah perbedaan jenis kelamin yang ditentukan secara biologis yang
secara fisik melekat pada masing-masing jenis kelamin laki-laki dan perempuan.

• pelayanan obstetri neonatus emergency komprehensif.


Pelayanan PONEK (obstetri neonatal emergensi komprehensif) adalah
suatu pelayanan kedaruratan kasus maternal dan neonatal secara
komprehensif danterintegrasi selama 24 jam melalui jejaring rujukan dalam
suatu wilayah /daerah.
B. LANGKAH-LANGKAH DALAM MANAJEMEN
PELAYANAN KEBIDANAN
• Langkah pengkajian : Bidan mengumpulkan o tindakan segera, baik tindakan intervensi,
semua informasi yang akurat dan lengkap dari tindakan konsultasi, kolaborasi dengan dokter
semua sumber yang berkaitan dengan kondisi atau rujukan berdasarkan kondisi klien.
klien seperti hasil anamnesa, hasil pemeriksaan o Langkah menyusun rencana asuhan secara
fisik dan hasil pemeriksaan penunjang. menyeluruh : Langkah ini merupakan
• Langkah merumuskan diagnosa/masalah kelanjutan penatalaksanaan terhadap masalah
kebidanan : Bidan menganalisis data dasar yang atau diagnosa yang telah diidentifikasi atau
diperoleh pada langkah pertama, diantisipasi yang sifatnya segera ataupun rutin.
menginterpretasikannya secara akurat dan logis, o Langkah implementasi : Merupakan
sehingga dapat merumuskan diagnosa atau pelaksanaan rencana asuhan yang menyeluruh
masalah kebidanan. secara efisien efektif dan aman. Pelaksanaan
• zakat dilakukan seluruhnya oleh bidan atau
Rangka mengantisipasi diagnosa atau masalah
bersama dengan klien atau anggota tim
potensial : Langkah ini merupakan langkah
kesehatan lainnya.
antisipasi, sehingga dalam melaksanakan asuhan
o Langkah evaluasi : Dilakukan evaluasi
kebidanan, mengantisipasi permasalahan yang
keefektifan dari asuhan yang sudah diberikan
akan timbul dari kondisi yang ada/sudah terjadi
meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan
dengan mengidentifikasi masalah potensial.
apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai
dengan kebutuhan sebagaimana telah
diidentifikasikan di dalam diagnosa dan
masalah.
C. PERENCANAAN DALAM
PELAYANAN KEBIDANAN
• Preeklamsia maupuneklampsia : asuhan kebidanan pada ibu hamil dengan preeklamsia berat
berdarsarkan kolaborasi dengan dr.Sp.OG yaitu pemasangan infus RL 500 ml, injeksi MgSO4
40% dosis awal 4 gr atau 10 ml yang di aplus dengan larutan aqades yang di berikan secara IV.
Di lanjutkan dengan dosis pemeliharaan MgSO4 40% 6 gr di larutkan pada larutan infus RL
500 ml dengan 28 tpm. Setelah di berikan penanganan awal di IGD PONEK pasien di
pindahkan ke ruang Nifas untuk di lakukan observasi lanjutan.
• Tindakan obstetric ada pertolongan pertama.
• Perdarahan pascapersalinan : Perbaikan keadaan umum dengan cara memberi infus RL 500 ml
di tangan kanan dan RL 500 ml dan Oksitosin 20 IU di tangan kiri. Pemberian RL 500 ml dan
Oksitosin 20 IU mungkin dilakukan karena diagnosa di surat rujukan menunjukkan ibu
mengalami sisa plasenta.
D. PEMANTAUAN PELAYANAN KEBIDANAN
• PWS KIA (Pemantauan Wilayah Setempat –
• Deteksi Dini Ibu Hamil Beresiko : Untuk
KIA) :
menurunkan angka kematian ibu secara
• DEFINISI : PWS KIA adalah alat managemen
bermakna,deteksi dini kehamilan beresiko
program KIA untuk memantau cakupan
perlu lebih digalakan baik di fasilitas
pelayanan KIA di sustu wilayah kerja secara
pelayanan KIA maupun masyarakat.
terus menerus agar dapat ditindak lanjuti secara
• Pelayanan Kesehatan Pada Neonatal. :
tepat dan cepat terhadap desa yang cakupan
Dewasa ini 45 % kematian bayi terjadi
layanan KIAnya masih rendah.
pada usia kurang dari satu bulan.penyebab
• TUJUAN : Meningkatkan jangkauan dan mutu utama dari kematian neonatal adalah
pelayanan KIA di wilayah kerja tetanus neonatorum,gangguan yang timbul
puskesmas,melalui pemantauan cakupan pada byi berat lahir rendah (BBLR) dan
layanan di setiap desa secara terus menerus. asfiksa.
• PRINSIP PENGELOLAAN PROGRAM KIA :
Pengelolaan program KIA pada prinsipnya
bertujuan: memantapkan dan meningkatkan
jangkauan serta mutu pelayanan KIA secara
efektif dan efisien.
• Pelayanan Antenatal : Adalah pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada ibu selama
masa kehamilannya sesuai dengan standar
pelayanan antenatal.

You might also like