You are on page 1of 9

FAKTOR YANG

MEMPENGARUHI
PEMBENTUKAN ANTIBODI
ASMI CITRA MALINA, S.PI, M.AGR., PHD
ANTIGEN
• Antigen merupakan bahan asing yang dikenal dan merupakan target yang
akan dihancurkan oleh sistem kekebalan tubuh. Antigen ditemukan di
permukaan seluruh sel, tetapi dalam keadaan normal, sistem kekebalan
seseorang tidak bereaksi terhadap selnya sendiri.
SUHU
Suhu merupakan salah satu factor yang paling berpengaruh dalam pembentukan
antibody pada hewan akuatik. Suhu media budidaya harus optimal bagi proses
pembentukan respon imunitas spesifik. Respon spesifik yang terbentuk yakni ini
respon yang sangat bergantung kepada suhu (temperature dependent).

Suhu media budidaya harus berkisar 20-25°C.


Sehingga dapat membentuk antibody secara maksimum
dalam waktu 1-2 minggu.
KONDISI STRESS
• Stress sangat berpengaruh terhadap status kesehatan ikan.
• Stress dapat disebabkan oleh faktor biologis, kimiawi maupun fisik.
• Banyak hal dalam proses produksi ikan yang dapat mengakibatkan stress seperti transportasi,
kepadatan, penanganan/sorting, dan kualitas air yang buruk dapat mengakibatkan respon stress
terhadap ikan.
• Apabila terjadi stress, ikan akan bereaksi dengan mensekresi hormon stress (corticosteroids)
dalam jumlah yang cukup tinggi, dan hormon tersebut diketahui sebagai unsur
immunosuppresive. Hormon glukokortikoid menghambat kerja interleukin yang sangat berperan
dalam proses pematangan sel B menjadi sel plasma penghasil antibodi. Respon stress akan diikuti
dengan penurunan kadar limfosit dalam darah, dan juga di dalam organ-organ limfoid.
RESPON IKAN DALAM KONDISI STRESS

• Peningkatan gula darah akibat sekresi hormon dari kelenjar adrenalin. Persediaan gula,
seperti glycogen dalam hati dimetabolisme sebagai persediaan energi untuk emergensi.
• Osmoregulasi kacau akibat perubahan metabolisme mineral. Pada kondisi tersebut, ikan
air tawar cenderung mengabsorbsi air dari lingkungan (over-hydrate). Ikan air laut
cenderung kehilangan air dari dalam tubuh (dehydrate). Kondisi ini perlu energi ekstra
untuk memelihara keseimbangan osmoregulasi.
• Pernafasan meningkat, tensi darah meningkat, dan persediaan sel darah merah direlease
ke sistem resirkulasi
• Respon inflamasi ditekan oleh hormon yang dikeluarkan dari kelenjar adrenalin
POLUTAN DAN LOGAM BERAT
• Unsur-unsur polutan dan logam berat diketahui memiliki potensi yang besar terhadap
sistem kekebalan tubuh, dengan akibat yang sangat variatif tergantung pada jenis
(kualitas) dan kuantitas dari polutan atau logam berat tersebut.
• Polutan yang berbahaya bagi kehidupan ikan adalah pestisida, insektisida, pollutan
limbah industri, limbah rumah tangga, dll.
• Logam berat yang cukup berbahaya bagi kehidupan ikan karena sifat toksisitasnya,
berturut-turut antara lain meliputi: Hg, Cd, Cu, Zn, Ni, Pb, Cr, Al dan Co. Sifat racun dari
masing-masing logam berat tersebut dapat meningkat apabila komposisi ion-ion di dalam
air terdiri dari jenis-jenis ion yang sinergetik, dan sebaliknya melemah apabila
kandungan ion-ion tersebut bersifat antagonistik.
KESEIMBANGAN NUTRISI
• Kecukupan pakan (kualitas dan kuantitas) sesuai dengan
kebutuhan optimal ikan sangat berpengaruh terhadap sistem
kekebalan tubuh ikan. Kondisi ini juga sangat nyata terhadap
optimalisasi pertumbuhan serta menjamin kualitas pangan asal
ikan bagi kebutuhan konsumsi manusia
MIKRO NUTRIEN
• Anti oksidan seperti vitamin C dan E vitamin E (a-tocopherol) dan unsur imunostimulan
lainnya seperti Glukan, Lipopolisakarida, dll.; dimana materi biologis tersebut telah
terbukti dapat meningkatkan daya tahan tubuh ikan terutama sistem pertahanan non-
spesifik (cellular immunity). Unsur-unsur imunostimulan tersebut telah terbukti sangat
potensial sebagai unsur yang memiliki pengaruh sangat baik (immunomodulatory)
terhadap sistem kekebalan tubuh ikan apabila diberikan pada dosis yang tepat dan
berkelanjutan. Kandungan unsur karotin dalam diet pakan ikan juga menunjukkan
pengaruh yang baik terhadap status kesehatan ikan, terutama ikan-ikan berpigmen.
IMUNOMODULATOR
• Adjuvant merupakan unsur yang apabila dicampur dengan antigen untuk keperluan vaksinasi akan
meningkatkan efektivitas vaksin (meningkatkan level respon kekebalan spesifik), dan juga dapat melipat
gandakan produksi sel-sel fungsional yang berperan dalam sistem kekebalan non-spesifik.
• Umumnya unsur adjuvant berperan sebagai materi yang dapat memperlambat proses pelepasan antigen,
sehingga antigen akan kontak lebih lama dengan sel makrofag dan limfosit; sehingga akan meningkatkan
kualitas respon kekebalan spesifik (antibodi) yang dihasilkannya.
• Seperti halnya mikro-nutrient, beberapa unsur yang bersifat immunostimulator seperti vitamin C dan E
vitamin E (a-tocopherol) dan unsur imunostimulan lainnya seperti Glukan, Lipopolisakarida, muramil
peptida, lipopolisakarida, dll. juga telah terbukti sangat bermanfaat sebagai unsur imunomodulator;
terutama sistem pertahanan non-spesifik.

You might also like