You are on page 1of 30

TINJAUAN PUSTAKA

GAMBARAN KLINIS DAN RADIOLOGIS


TUMOR INTRA AXIAL DAN TUMOR
EXTRA AXIAL
OL EH LAR IS SA FAI SA
1 830 912 320110
PEMBI MBING:
DR. H. AMONG WI BOWO, M.KES, SP.S
PENDAHULUAN
Tumor otak merupakan salah satu bagian
dari tumor pada sistem saraf, disamping
tumor spinal dan tumor saraf perifer

• kerusakan jaringan otak secara langsung akan menimbulkan


Tumor primer gangguan fungsional dari sistem saraf pusat berupa gangguan
motorik, gangguan sensorik, panca indera, bahkan
kemampuan kognitif.
• efek massa yang ditimbulkan oleh tumor otak juga akan
Tumor sekunder memberikan masalah serius mengingat tumor berada dalam
rongga tengkorak yang pada orang dewasa merupakan suatu
ruang tertutup dengan ukuran tetap.

Smithuis, R. dan Walter M., 2008. Brain Tumor-Systematic Approach. Radiology Assistant. Radiology Department of the Rijnland
hospital, Leiderdorp, the Netherlands and the Division of Neuroradiology of the St. Michael's Hospital, University of Toronto,
Canada
Epidemiologi
Keganasan primer susunan saraf Insiden dari tumor otak adalah 14,8 per
pusat merupakan 2% dari seluruh 100.000 orang per tahun, dengan sekitar
kanker tetapi jumlah yang tidak setengah adalah jinak secara histologi
proporsional untuk tingkat
morbiditas dan mortalitas. Di Amerika 43.800 kasus baru dari tumor
jinak dan ganas didiagnosis setiap tahun
termasuk 3410 kasus pada anak dan remaja

Pria (14,3/100.000 orang per tahun),


Keganasan dari tumor sistem saraf
.
pusat menyebabkan kematian dari
tumor solid pada anak penyebab ketiga
Wanita mempunyai insiden yang kematian karena kanker pada remaha
sedikit lebih tinggi (15,1/100.000 dan dewasa usia 15-34 tahun.
orang per tahun
Smithuis, R. dan Walter M., 2008. Brain Tumor-Systematic Approach. Radiology Assistant. Radiology Department of the
Rijnland hospital, Leiderdorp, the Netherlands and the Division of Neuroradiology of the St. Michael's Hospital, University
of Toronto, Canada
KLASIFIKASI
Tumor otak dapat dibedakan berdasarkan letak tempat terjadinya tumor yaitu tumor
intra aksial dan ekstra aksial. Beberapa hal yang membedakan antara tumor ekstra
aksial dan intra aksial adalah terdapat celah pada cairan serebrospinal, melebarnya
rongga subarachnoid, terdapat gray matter di antara lesi dan white matter, pembuluh
darah subarachnoid yang terdapat pada otak terdorong oleh tumor, dan terdapat
perubahan struktur tulang

Tumor extra axial adalah


Tumor intra axial adalah
tumor yang berlokasi di luar
tumor yang berlokasi pada
parenkim otak seperti pada
parenkim otak, tulang, ventrikel dan CSF
cistern

Basu A. Tolosa Hunt Syndrome : Reported From West Bengal , India. 2014;2(1):51–3.
KLASIFIKASI
Berdasarkan letaknya maka tumor otak dapat dibedakan menjadi tumor rongga subarachnoid
(kista arachnoid), tumor parenkim otak (adenoma hipofisis, Schwannoma, lipoma
intrakranial), tumor tulang tengkorak (chrondrosarcoma, osteoma, chordoma), tumor
meningen (tumor sel meningotelial dan tumor non-meningotelial).

Tumor rongga sub kista arachnoid


arachonoid

• adenoma hipofisis,
Tumor parenkim otak • Schwannoma
• lipoma intrakranial

• chrondrosarcoma,
Tumor tulang • Osteoma
tengkorak • chordoma

• tumor sel meningotelial


Tumor meningen • tumor non-meningotelial

Yueniwati, Yuyun. 2017. Pencitraan pada Tumor Otak Modalitas dan Interpretasinya. Malang : UB
TUMOR INTRA AXIAL
1. ASTROSITOMA PILOSITIK
• Glioma yang tumbuh lambat dan diklasifikasikan sebagai tumor derajat I oleh World Health
Organization (WHO).
• umumnya terjadi pada dua decade pertama kehidupan dengan usia rata-rata ketika didiagnosis
adalah sekitar 5-7 tahun dan hampir dua pertiganya didiagnosis saat usia 20 tahun.
• Gejala AP secara umum akan samar karena pertumbuhan tumor yang lambat dan identifikasi
dari gejala awal akan bergantung dengan lokasi dan kemampuan pasien untuk
mengkomunikasikan perubahan neurologis dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh tumor
tersebut, misalnya peningkatan tekanan intrakranial.
• Gejala yang umum dari tumor di serebelum meliputi ataksia, defek nervus kranialis, dan tanda
peningkatan tekanan intracranial
Berikut ini merupakan gambar dari tumor intra-aksial pada pasien usia dewasa. Tumor terletak di
lobus temporal dan melibatkan korteks
2. GLIOBLASTOMA
• Glioblastoma atau glioblastoma multiforme adalah derajat tertinggi (derajat IV) tumor glioma
dan merupakan bentuk paling ganas dari astrositoma.
• Gejala klinis dari glioblastoma sama dengan astrositoma
• Magnetic resonance imaging (MRI) secara signifikan lebih sensitif terhadap keberadaan tumor.
Begitu pula edema peritumor juga dapat terdeteksi dan merupakan modalitas pilihan untuk
mengkonfirmasi pasien dengan glioblastoma. Lesi tumor tersebut sangat infiltratif sehingga sel
tumor sering kali ditemukan di tempat abnormal pada MRI. Metastasis di sistem saraf pusat
sering terjadi, namun metastase ekstraserebral sangat jarang
Gambar dibawah menjelaskan bahwa bagian (a) gambar Tl­weighted axial MRI dengan
kontras gadolinum yang menunjukkan tumor di lobus frontal kanan. (b) Gambar T2-
weighted menunjukkan lesi yang sama dengan gambar sebelumnya dengan gambaran edema
dan pergeseran garis tengah yang terlihat jelas. Temuan ini konsisten dengan tumor derajat
tinggi atau keganasan
3. TUMOR METASTASIS OTAK

• Tumor metastasis otak merupakan salah satu komplikasi paling menakutkan


dari semua jenis kanker karena bahkan dengan tumor yang berukuran kecil
kemungkinan untuk timbulnya gejala gangguan neurologis sangat besar
• Beberapa keganasan memiliki kecenderungan untuk mengalami metastasis otak
yaitu kanker paru (18-64%), payudara (2-21%), melanoma (4-16%), dan
kolorektal (2-11%). Distribusi dari metastasis umumnya terjadi sesuai dengan
proporsi dari aliran darah. Oleh karena itu, 80% dari metastasis terjadi di
cerebral hemispheres, 15% pada serebelum, dan 5% pada batang otak.
(a) Merupakan non enhanced computed
tomography (NECT) yang menunjukkan massa
pada parietal kanan pada gray-white junction
dengan edema vasogenik di sekitarnya.
(b) Ring enhancement. MRI
(c) fluid attenuation inversion recovery (FLAIR)
mengkonfirmasi adanya edema vasogenik yang
luas.
(d) diffusion weighted imaging (DWI) yang
menunjukkan tidak adanya difusi terbatas pada
bagian secara sentral yang membantu untuk
membedakan lesi ini dengan abses piogenik.
Berdasarkan hasil guided biopsy didapatkan
adanya metastasis non small cell lung
carcinoma.
TUMOR EXTRA AXIAL
1. KISTA ARACHNOID
• Kista arachnoid adalah kista jinak yang terjadi pada rongga
serebrospinal yang dibatasi membran arachnoid dan yang tidak
berhubungan dengan sistem ventrikel. Rongga subarachnoid
biasanya mengandung cairan berwarna bening yaitu mungkin cairan
serebrospinal normal tetapi dapat juga berisi cairan xanthochromic.
• Kista subarachnoid cenderung sering muncul pada usia tua,
biasanya >50 tahun, dengan manifestasi klinis sakit kepala,
gangguan visual, dan impotensi.
kista arachnoid sisterna serebelar superior (panah).

Kista ini paling sering terletak di fossa kranial tengah, daerah suprasellar dan foramen magnum.
Densitas kista arachnoid pada CT mirip dengan CSF.
Erosi dari kalvarium.
2. ADENOMA HIPOFISIS
• Adenoma hipofisis adalah massa yang paling sering terjadi di area
wilayah sellar, kira-kira mengambil peranan sebesar 50% dari
semua tumor di lokasi ini.
• Gejala yang dapat terjadi adalah hemianopsia bitemporal karena
penekanan pada chiasma opticum.
• Biasanya, makroadenoma dapat mencapai ukuran yang besar,
meluas ke anterior dan fossa kranial tengah.
• Pada beberapa adenoma ditemukan mengalami invasi dari dasar
tengkorak.
Pencitraan MRI kontras dan
non kontras pada
mikroadenoma hipofisis.
Kontras yang digunakan adalah
gadolininium.

MRI merupakan andalan pencitraan untuk mikroadenoma hipofisis (irisan tipis,


bidang kecil pandang, akuisisi kontras dinamis). MRI dengan kontras memiliki
sensitivitas 90%.
3. SCHWANNOMA
• Schwannoma merupakan tumor jinak dan seluruhnya terdiri atas
sel-sel schwann.
• Schwannoma merupakan tumor ekstra aksial intra kranial yang
paling umum kedua setelah meningioma
• Paling sering melibatkan divisi vestibular dari N.VIII dan N.V
apabila terletak di bagian intraspinal
• Dapat mengenai CPA, sehingga mengakibatkan vertigo yang berat.
• Tidak dapat di diagnosis menggunakan CT Konvensional
Gambaran radiologis pada schwannoma
di wilayah CPA dengan fitur khas
pada tumor ekstra aksial

Kasus ini jelas menunjukkan tanda-tanda khas dari tumor ekstra-


aksial. Ada CSF cleft (panah 1). Pembuluh darah di subarachnoid
yang berjalan pada permukaan otak terdesak oleh lesi (panah 2). Grey
matter di antara lesi dan white matter (panah 3 melengkung).
4.LIPOMA INTRAKANIAL
• ntracranial Lipoma (ICL) merupakan lesi intrakranial langka. Mewakili sekelompok cacat
bawaan yang berasal dari parenkim otak, ICL terletak lebih sering di sisterna pericallosal dan
berkaitan malformasi pembuluh darah otak lain pada 50% kasus.
• ICL yang terletak dekat batang otak dapat menyebabkan ataksia, hidrosefalus, kelumpuhan
penglihatan dan saraf trochlear. Pada anak, diberikan manifestasi klinis terkait dengan keluhan
neurologis non spesifik termasuk sakit kepala, pusing, kejang atau keterlambatan psikomotor
global yang mempengaruhi bahasa dan keterampilan psikomotorik kasar
• Operasi pengangkatan tidak dianjurkan karena dapat menimbulkan komplikasi tingkat tinggi
dan efek lain lesi jinak ini
• Gambar 2.5 merupakan catatan lesi hiperintens pada urutan sepanjang aspek superior dari
korpus kallosum yang konsisten dengan ICL
5. TUMOR TULANG TENGKORAK
A. CHONDROSARCOMA
• Chondrosarcoma dari basis cranii merupakan tumor yang tumbuh lambat dan mematikan
karena adanya kompresi pada jaringan yang berdekatan seperti arteri karotis dan saraf kranial.
• Chondrosarcoma dapat timbul dari tulang, tulang rawan, dan jaringan tanpa komponen tulang
rawan dan berada di dasar tengkorak
• Chondrosarcoma sebagian besar dibagi menjadi tiga kelas histologis, kelas I (baik dibedakan),
kelas II (moderat dibedakan), dan kelas Ill (diferensiasi buruk)
• Gambar 2.7 di bawah ini merupakan tumor dasar tengkorak lain yang terletak di paramidline.
Gambar ini merupakan presentasi khas untuk chondrosarcoma
B. OSTEOMA
• Osteoma merupakan neoplasma jinak yang terdiri dari jaringan tulang dewasa yang normal.
Lokasi umumnya terdapat di tulang panjang ekstremitas, di daerah kepala dan leher. Selain itu,
juga ditemukan dalam sinus, tulang wajah, tengkorak, dan rahang bawah.
• Lokasi predileksi dari osteoma intrakranial adalah periosteum dari sinus frontal atau ethmoid, dan
bagian dalam tengkorak, di sini dura berfungsi sebagai periosteum.
6. MENINGIOMA
• Gejala yang dapat terjadi pada meningioma :
• Kejang -> korteks otak yang ada di bawah tumor teriritasi sehingga
dapat menyebabkan kejang
• Nyeri kepala
• Kompresi pada bagian tertentu yang ditandai dengan kelemahan fokal,
disfasia, apati, dan/atau somnolen. Tergantung letak lesinya
• Foster-kennedy sindrom : Anosmia ipsilateral, atropi optik ipsilateral,
papil edemaa kontralateral
• Jenis pemeriksaan radiologi yang baik untuk merungioma adalah CT
scan dan MRI.
Tumor Sel Meningotelial Tumor Non-Meningotelial
1. Meningioma 1. Neoplasma jinak
Varian: Osteocartilaginous tumor
meningotelial (syncytial), transitional, fibrous Lipoma
(fibroblastic), psammomatous, angiomatous, Fibrous histiositoma
microcystic, secretory, lymphoplasmacyte­rich, Solitary fibrous tumor
metaplastic, clear cell, chordoid, oncocytic.  
  2. Neoplasma ganas
2. Atipikal meningioma Hemangiopericytoma
3. Papillari meningioma Chondrosarcoma
4. Rhabdoid meningioma Mesenchymal
5. Anaplastik meningioma Chondrosarcoma
Rhabdomiosarkoma
Meningeal sarkomatosis
Melanoma
(A) Foto polos kepala
tampak masa kalsifikasi
intracranial.

(B) CT scan potongan


aksial tanpa kontras
(kiri) dan dengan
kontras (kanan) yang
menunjukkan
meningioma besar
terkalsifikasi.
(A) Menunjukkan MRI
tampak massa dura
isointens yang
menginvasi tulang dan
menekan korteks
parietal.
(B) Menunjukkan
meningioma parietal
kanan dengan spoke
wheel pattern, edema,
dan hyperostosis.
Gambaran khas sunburst of vessels :
Cabang arteri berbentuk radial ke arah lesi sehingga
menimbulkan bentukan sunburst atau spokewheel.

You might also like