Professional Documents
Culture Documents
Model-Model Pembelajaran Ipa: Oleh: Handayani Annatul Wahyuni Sunnah
Model-Model Pembelajaran Ipa: Oleh: Handayani Annatul Wahyuni Sunnah
Oleh : HANDAYANI
ANNATUL WAHYUNI
SUNNAH
MODUL 2
MODEL-MODEL
PEMBELAJARA
N IPA
KEGIATAN BELAJAR 1
KONTRUKTIVISME KEGIATAN BELAJAR 2
DALAM PEMBELAJARAN MODEL PEMBELAJARAN
IPA
Konsepsi berasal dari kata to conceive yang artinya cara menerima. Contohnya konsepsi
awam tentang “konsep” berarti draft, seperti pada konsep surat. Melalui contoh tersebut
tampak jelas bagaimana subjektifnya konsepsi seseorang tentang sesuatu (dalam hal ini
konsep).
B. PANDANGAN KONSTRUKTIVIS TENTANG BELAJAR IPA
Dalam usaha meningkatkan kualitas pembelajaran IPA maka akhir-akhir ini para ahli
mengembangkan berbagai model pembelajaran yang dilandasi pandangan konstruktivisme
dari Piaget.
Terdapat beberapa hal yang perlu ditekankan dalam konstruktivisme (Tasker, 1992:30),
yaitu sebagai berikut.
Salah satu contoh yang disarankan adalah memulai dari apa yang menurut siswa hal yang biasa,
padahal sesungguhnya tidak demikian. Perlu diupayakan terjadi situasi konflik pada struktur
kognitif siswa. Contohnya mengenai cecak atau cacing tanah. Mereka menduga cecak atau cacing
tanah hanya satu macam, padahal keduanya terdiri lebih dari satu genus (bukan hanya berbeda
spesies). Berikut ini akan dicontohkan model untuk pembelajaran mengenai cacing tanah melaluin
tiga tahap dalam pembelajaran konstruktivisme (eksplorasi, klarifikasi, dan aplikasi).
1. Fase Eksplorasi
a. diperlihatkan tanah berisi cacing dan diajukan pertanyaan :”apa yang kamu ketahui tentang
cacing tanah ?”.
c. siswa diberikan kesempatan untuk memeriksa keadaan yang sesungguhnya dan diberi
kesempatan untuk merumuskan hal-hal yang tidak sesuai dengan jawaban mereka semula.
Next. . .
2. Fase Klarifikasi
c. guru memberikan masalah berupa pemilihan cacing yang cocok untuk dikembangbiakkan
.
f. siswa mencari tambahan rujukan tentang manfaat cacing tanah dulu dan sekarang.
Next . . .
3. Fase Aplikasi
a. secara berkelompok siswa melaporkan hasilnya, dilanjutkan dengan penyajian oleh wakil
kelompok dalam diskusi kelas.
b. secara bersama-sama siswa merumuskan rekomendasi untuk para pemula yang ingin
ber-“ternak” cacing tanah.
c. secara perorangan siswa membuat tulisan tentang peri kehidupan jenis cacing tanah
tertentu sesuai hasil pengamatannya.
Kegiatan Belajar 2
Model Pembelajaran
1. Pengertian
Model pembelajaran interaktif sering dikenal dengan nama pendekatan pernyataan anak. Model ini
dirancang agar siswa bertanya dan kemudian menemukan jawaban dari pertanyaan mereka sendiri (Faire &
Cosgrove dalam Harlen, 1992).
a. Persiapan: guru dan kelas memilih topik dan menemukan informasi yang melatarbelakinya.
b. Kegiatan penjelajahan: lebih melibatkan siswa pada topik yang sedang dibahas.
c. Pertanyaan anak: saat kelas mengundang siswa untuk mengajukan pertanyaan tentang topik yang dibahas.
d. Penyelidikan: Guru dan siswa memilih pertanyaan untuk dieksplorasi, selama 2-3 hari, dalam selang 3-4 hari.
e. Refleksi: Melakukan evaluasi untuk memantapkan hal-hal yang terbukti dan memisahkan hal-hal yang masih
perlu diperbaiki.
3. Contoh Model Pembelajaran Interaktif
a. Persiapan
b. Kegiatan Penjelajahan
c. Pertanyaan Anak
d. Penyelidikan
e. Refleksi
1. Pengertian
Model pembelajaran terpadu merupakan salah satu model yang sedang trend
dilakukan dewasa ini. Berdasarkan sifat keterpaduannya pembelajaran terpadu dapat
dibedakan menjadi tiga, yakni model dalm satu disiplin ilmu, model antar bidang, dan
model dalam lintas siswa. Menurut Fogarty tema sentral harus “Fertile” dalam arti
cangkupannya luas dan memberi bekal bagi siswa untuk belajar selanjutnya.
Perkembangan dan kebutuhan anak dapat diterangkan sebagai berikut. Siswa SD secara
alamiah tidak dapat berfikir dan memandang mata pelajaran secara perkotak-kotak.
Mereka cenderung memandang secara holistik dalam kehidupannya.
Karakteristik mata pelajaran IPA perlu diperhatikan dalam menyusun pembelajaran
terpadu. IPA merupakan kegiatan manusi berupa pengetahuan, gagasan, dan konsep yang
terorganisasi tentang alam sekitarnya yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkain
proses ilmiah seperti penyelidikan, penyusunan dan pengujian gagasan.
2. Langkah-langkah menyusun model pembelajaran terpadu
a. Mengkaji GBPP IPA untuk menganalisis kosep-konsep penting yang akan diajarkan.
b. Membuat bagan konsep yang menghubungkan konsep satu dengan konsep lainnya.
c. Memilih tema sentral yang dapat menjadi payung untuk memadukan konsep-konsep
tersebut.
d. Membuat TPK dan deskripsi kegiatan pembelajaran yang disesuaikan dengan tingkat
perkembangan untuk setiap konsep.
e. Membuat bahan bacaan berupa cerita yang mengacu pada tema, disertai gambar dan
permainan.
f. Menyususn jadwal kegiatan dan alokasi waktu yang diperlukan secara proporsional.
a. Tujuan: siswa dapat mengklasifikasi tumbuhan, hewan, dan benda berdasarkan kriteria tertentu.
b. Alat dan Bahan yang diperlukan: setiap siswa bebas membawa tumbuhan, hewan, dan benda untuk
dikumpulkan menjadi arena kebun binatang (Guru membagi tugas membawa bahan percobaan agar
terorganisasi).
1) Kumpulkan tumbuhan, hewan, benda yang dibawa pada dua buah meja, dapat dilakukan dihalaman
sekolah jika memungkinkan.
2) Susun yang rapi tumbuhan, hewan, dan benda pada meja dengan komposisi yang sama antara satu
meja dengan meja lainnya.
3) Tugasi siswa untuk mengisi lembar pengamatan secara berkelompok untuk tiap meja. Seluruh siswa
mengamati seakan-akan sedang berjalan-jalan dikebun binatang.
4) Diskusikan jawaban siswa. Mantapkan jika benar, perbaiki jika kurang tepat.
4. Kebaikan dan Keterbatasannya
Dalam pembelajran terpadu siswa diajak untuk mengamati gejala alam sebagaimana
adanya, ketidak dipilah-pilah menurut biologi atau fisika juga tidak dibedakan hal-hal lain
yang menyebabkan siswa melihatnya secara terkotak-kotak. Melalui pembelajaran siswa
diajak untuk melakukan pengelompokkan berdasarkkan hal yang teramati oleh mereka.
Keterbatasannya jika konsepnya sudah kompleks, sulit dipadukan atau guru mengalamim
kesulitan untuk memadukannya.
C. MODEL PEMBELAJARAN SIKLUS BELAJAR (LEARNING CYCLE)
1. Pengertian
Model siklus belajar pertama kali ddikembangkan pada tahun 1970 dalam SCIS
(Science Curriculum Improvement Study), suatu program pengembangan pendidikan sains
di Amerika Serikat. Dalam, pelaksanaannya model siklus belajar terdiri atas tiga fase, yaitu
eksplorasi, pengenalan konsep dan penerapan konsep. Siklus di sini artikan bahwa tahap-
tahap tersebut dapat berulang.
2. Urutan Pembelajaran
a. Eksplorasi
b. Pengenalan Konsep
c. Penerapan Konsep
3. Contoh Model Pembelajaran Siklus Belajar (Kelas 5 Cawu Ke-1)
a. Tujuan
Jumlah tahap yang hanya tiga termasuk sederhana dan mudah diingat, namun
memunculkan situasi konflik tidak selalu berhasil. Dengan demikian jika tahap pertama
tidak berhasil, maka tahap-tahap selanjutnya mungkin juga kurang bermakna. Selain model
pembelajaran ini sering tertukar dengan siklus dalam penelitian tindakan kelas.
D. MODEL PEMBELAJARAN BELAJAR IPA ATAU CLIS
(CCHILDREN LEARNING IN SCIENCE)
1. Pengertian
2. Urutan Pembelajaran
Model CLIS terdiri atas lima tahap utama, yakni (a) orientasi atau orientation; (b)
Pemunculan gagasan atau elicitation of ideas; (c) Penyusunan ulang gagasan atau
restructuring of ideas; (d) penerapan gagasan atau application of ideas ; dan (e) pemantapan
gagasan atau review change in ideas.
3. Contoh Model Pembelajaran CLIS