Audit Operasional Atas Siklus Pendapatan Dan Pengeluaran Pada Apartemen Istana Sahid

You might also like

You are on page 1of 12

AUDIT OPERASIONAL ATAS SIKLUS

PENDAPATAN DAN PENGELUARAN PADA


APARTEMEN ISTANA SAHID

Donny Hasudungan Manurung


Jln. Kemandoran 1 No. 99 Jakarta Selatan
083873957575
donnyhasudungan@gmail.com
Martin Surya Mulyadi, S.E., M.M., BKP.

ABSTRAK

Siklus pendapatan dan pengeluaran kas merupakan peran penting dalam menjalankan
kegiatan oparasional perusahaan. Agar kegiatan perusahaan dapat berjalan dengan baik maka siklus
pendapatan dan pengeluaran harus dilakukan secara efektif dan efisien. Penelitian dilakukan dengan
menggunakan metode kualitatif pada Apartemen Istana Sahid. Apartemen Istana Sahid merupakan
perusahaan yang bergerak di bidang penyewaan dan penjualan unit, dan penjualan barang fasilitas
untuk pemilik unit. Metode penelitian yang digunakan adalah wawancara dengan pihak terkait,
observasi, penelurusan dokumen terkait siklus pendapatan dan pengeluaran, membuat kuesioner
yang berkaitan dengan pengendalian intern, dan studi kepustakaan.Berdasarkan hasil penelitian audit
operasional atas siklus pendapatan dan pengeluaran pada Apartemen Istana Sahid disimpulkan bahwa
kegiatan-kegiatan yang telah dilakukan cukup baik, tetapi masih terdapat beberapa kelmahan
diantaranya: faktur pajak sering terlambat, konfirmasi pembayara yang jarang dilakukan oleh
pemilik unit, salah catat jurnal, pembatalan penyewaan unit, tidak ada penjualan dan penyewaan
secara kredit, tidak ada prosedur penerimaan kas secara tertulis, tidak ada alat deteksi uang palsu,
keterlambatan laporan keuangan, pengurangan pendapatan akibat transfer antar bank asing,
ketidaksiapan pembayaran beban asuransi, tidak ada prosedur pengeluaran uang, keterlambatan utang ke
pemasok, salah bayar transaksi, dan tidak ada pemisahan tugas antara bagian pembelian,
gudang, penjualan, dan pengiriman barang. Berdasarkan kelemahan tersebut, maka saran yang
tepat sebagai berikut : apartemen perlu menetapkan prosedur dan kebijakan tertulis atas penerimaan dan
pengeluaran kas, membuat pemisahan tugas antara bagian pembelian, gudang, penjualan, dan
pengiriman barang, membuat perencanaan pembayaran asuransi, meningkatkan pemasarannya, dan
menetapkan penjualan dan penyewaan beserta secara kredit.

Kata kunci : Audit Operasional, Pengendalian Internal, Penjualan, Pembelian, Prosedur.


ABSTRACT

Revenue and expenditure cycle are two important roles in running the operasional company. In order for
the company’s activities can run well, so the revenue and expenditure cycle must be done effectively and
efficiently. The study was done by using qualitative method at Istana Sahid’s Apartement. Istana Sahid’s
Apartment is a company engaged in the rent and sale of units and sale the facilities for owner’s units. The
used research methods were interviews with stakeholders, observation, tracing documents related
revenue and expenditure cycle, making questionnaires related to internal control, and the results of
research studies. Based on operational audit, on revenue and expenditure cycle at Istana Sahid’s
Apartment, concluded that the activities have reasonably been performed well, but there still are some
disadvantages such as ; frequent late of tax invoices, payments of transactions perfomed by owner’s units
are rarely confirmed, wrong noted journals, cancellation of rental units, there are no sales and rental on
credit, there are no procedures for cash receipts in writing, there is no counterfeit money detector,
delays of financial statements, reducing income caused of paying transactions between the foreign banks,
unpreparedness payment of insurance expenses, delay debt payment to suppliers, wrong in paying
transactions, there are no separation of duties between the division of purchasing, warehous, sales, and
delivery goods. Based on these weaknesses, the right advices as follows : appartment needs to establish
written policies and prosedures over cash revenue and expenditure, make the separation of duties
between the division of purchasing, warehousem, sales, and delivery of goods, make insurance payment
plan, develop marketing, and establish sales and rental on credit.

Keywords : Operational Audits, Internal Control, Sales, Purchasing, Prosedures.


ABSTRAIT

Cycles de revenu et dépense sont deux rôles importants dans la gestion de l’entreprise operational. Pour
que les activités de l’entreprice peuvent bien fonctionner, alors les cycles de revenu et dépense doivent
être réalisées efficacement. L’étude a été réalisée par utilisant la méthode qualitative au Appartment
d’Istana Sahid. C’est une entreprise engagés dans la vente et la location des chambres, et la vente des
équipements et des services pour les propriétaires de chambres. Les méthodes de recherche utilisées ont
été : les entretiens avec les parties prenantes, l’observation, le traçage de documents revenus liés aux
cycles de revenu et dépense, faire questionnaires liés au contrôle interne, et les résultats de recherche.
Sur la base de l’audit opérationnel aux cycles de revenu et dépense au Appartment d’Istana Sahid,
conclu que les activités ont été déjà réalisées bien raisonnablement. Mais il y a encore quelques
inconvénients tels que : fréquemment en retard des factures d’impôts, les paiements de transactions
effectuée par les propriétaires de chambres sont rarement confirmés, journaux mentionnées mauvaises,
l’annulation de logements locatifs, il n’y a pas de vente et de locations à crédit, il n’y a pas de procédures
pour encaissement dans l’écriture, il n’y a pas de détecteur de fausse monnaie, retards des états
financiers ; réduire le revenu causé par payer les transactions entre les banques étrangères, paiement
d’impréparation des frais d’assurance, retarder le paiement de la dette aux fournissurs, mal à payer les
transactions, il n’y a pas de séparations des fonctions entre la division d’achats, d’entrepôts, de vente, et
de livraison des marchandises. Sur la base de ces faiblesses, les bons conseils sont : appartment doit
établir des politiques et prosedures écrites sur les revenus et les dépense, faire la séparation des tâches
entre la division des d’achats, d’entrepôts, de vente, et de livraison des marchandises, faire le plan de
paiement de l’assurance, développer la commercialisation, et établir vente et la location à credit.

Mots-Clés ; Audits Opérationnels, Contrôle interne, Ventes, Achats, Prosedures.


PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dunia Bisnis saat ini sangatlah berbeda dengan tahun-tahun yang lalu. Sekarang bisnis
telah mengalami perbaikan ekonomi, outsourcing besar-besaran, migrasi pekerja dari negara-
negara berkembang, perhatian lebih besar terhadap etika bisnis, dan globalisasi yang terus
berlangsung. Ribuan perusahaan telah memulai operasi secara global dan ribuan telah
melakukan merger.
Dengan gencarnya dunia usaha saat ini, menimbulkan adanya tantangan bagi
perusahaan. Tantangan tersebut adalah masalah persaingan bisnis yang semakin ketat dan
kompleks. Perusahaan dituntut untuk mempertahankan kelangsungan hidupnya serta menjaga
tujuannya yaitu mencapai laba yang optimal. Untuk menciptakan dan mendukung kelangsungan
tersebut maka hal tersebut dapat didukung dengan menyediakan sistem akuntansi yang memadai
sesuai dengan kebutuhan dan kondisi perusahaan.
Pemeriksaan akuntansi yang dilakukan tidak hanya berlingkup pada pemeriksaan
keuangan saja tetapi juga pemeriksaan yang menekankan pada penilaian sistematis dan
objektivitas serta berorientasi pada tujuan akuntansi. Untuk menunjang sistem yang baik
tersebut, maka dibutuhkanlah suatu audit operasional dan sistem pengendalian internal agar
kinerja dan kegiatan berjalan dengan efisien, efektif, dan ekonomis (3E).
Audit operasional merupakan evaluasi atas berbagai kegiatan operasional perusahaan.
Sedangkan sasarannya adalah untuk menilai apakah pelaksanaan kegiatan operasional telah
terlaksana secara efektif, efisien, dan ekonomis. Pengendalian internal adalah suatu teknik
pengawasan yaitu mengawasi dan memonitor seluruh kegiatan dan kinerja perusahaan meliputi
sistem, kebijakan, aturan, penilaian agar perusahaan berjalan dengan baik.
Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba yang tinggi atau sesuai dengan
tujuan tidak hanya dengan menggunakan kemampuan keuangan saja, tetapi juga harus mampu
meningkatkan kemampuan operasional perusahaannya, sehingga mampu berjalan baik dengan
efektif, efisien dan ekonomis dalam menjalankan tugas pekerjaannya.
Audit operasional atas siklus pendapatan dan pengeluaran perlu dilakukan untuk
menentukan apakah nilai pendapatan dan pengeluaran sesuai dengan keadaan yang sebenarnya
dan apakah prosedur yang terkait dengan kebijakan yang berlaku telah dilaksanakan sebaik-
baiknya dengan efektif dan efisien.
Masalah/Isu Pokok
Pada penelitian ini, membahas mengenai hubungan kemampuan Apartemen Istana
Sahid dalam menjalankan aktivitas pendapatan dan pengeluaran terhadap efektifitas, efesiensi,
dan ekonomis. Apartemen dalam menghasilkan laba yang tinggi atau sesuai dengan tujuannya,
tidak hanya dengan menggunakan kemampuan keuangan saja, tetapi juga harus mampu
memperhatikan dan meningkatkan kemampuan aktivitas operasional yang ada di dalam
apartemen. Menyadari tumbuh rasa ketidakpuasan dan adanya tuntutan yang meningkat
terhadap akuntabilitas manajemen, mengakibatkan perlunya mempertimbangkan kemungkinan
audit operasional sebagai sebuah mandatori.
Umumnya audit kinerja telah dilakukan melalui audit internal, tetapi hasil audit hanya
disimpan oleh entitas tersebut tanpa ada tindakan lebih lanjut. Manajemen biasanya enggan
untuk mengungkapkan hasil tersebut kepada anggotanya dan masyarakat. Karena pentingnya
audit operasional atas siklus pendapatan dan pengeluarannya, maka apartemen perlu melakukan
audit operasional terhadap kedua aktivitas tersebut. Dengan adanya suatu audit operasional,
diharapkan setiap bentuk penyelewengan yang akan atau sedang terjadi di apartemen dapat
dikurangi ataupun dicegah sedini mungkin. Audit operasional pun harus selalu dievaluasi dan
dilakukan perbaikan agar manfaatnya senantiasa dapat dipertanggungjawabkan. Tidak adanya
audit operasional akan mengakibatkan semakin besar resiko kerugian yang dapat ditanggung
oleh apartemen, sehingga apartemen tidak dapat mempertahankan kelangsungan usahanya.
Formulasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan tinjauan teoritis tersebut, terdapat masalah
yang menjadi dasar penelitian dalam penyusunan skripsi ini, yaitu;
1. Apakah kebijakan dan prosedur atas siklus pendapatan dan pengeluaran telah berjalan
cukup baik ?
2. Bagaimana proses pengendalian internal dan audit opersional atas siklus pendapatan dan
pengeluaran yang dilakukan oleh Apartemen Istana Sahid, apakah terdapat kelemahan-
kelemahan di dalamnya ?
3. Apakah siklus pendapatan dan pengeluaran telah berjalan secara 3E?
Ruang Lingkup
Penelitian ini dilakukan di Apartemen Istana Sahid pada data tahun 2012-2013.
Penelitian ini bertujuan untuk menguji dan mengevaluasi audit operasional serta menentukan
efektifitas, efisiensi, dan keekonomisan dari unit-unit organisasi atas siklus pendapatan dan
siklus pengeluarannya.
Pembahasan siklus pendapatan ini meliputi penjualan, faktur penagihan piutang,
pembayaran melalui transfer antar bank antar negara, dan penerimaan kas. Sedangkan siklus
pengeluaran meliputi pembelian, pembayaran beban tertentu, pembayaran utang dan
pengeluaran kas. Sehingga dari temuan tersebut dapat ditentukan dan diklasifikasikan ke dalam
5 kriteria berupa kondisi, kriteria, penyebab, akibat, dan rekomendasi.
Pembatasan ruang lingkup ini digunakan untuk menghindari pembahasan yang terlalu luas pada
audit operasional.
Tujuan Penelitan
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka didapat tujuan yang dibuat terhadap audit
operasional atas siklus pendapatan dan penjualan di Apartemen Istana Sahid sebagai berikut:
4. Untuk mengetahui bagaimana pengendalian internal atas siklus pendapatan dan
pengeluaran di Apartemen Istana Sahid, apakah telah berjalan sesuai prosedur yang
ditetapkan atau tidak.
5. Untuk mengetahui bagaimana audit operasional terhadap siklus pendapatan dan
pengeluaran di Apartemen Istana Sahid telah sesuai dengan prinsip 3E.
6. Untuk mengetahui kelemahan-kelemahan operasional dalam pelaksanaan audit operasional
atas siklus pendapatan dan pengeluaran di Apartemen Istana Sahid.
7. Menetapkan 5 kriteria audit operasional yang mana pada poin ke lima adalah untuk
memberikan saran dan rekomendasi yang dapat membantu apartemen dalam memperbaiki
kelemahan-kelemahan kinerjanya atas siklus pendapatan dan pengeluarannya.
Manfaat Penelitian
Harapan penelitian ini adalah agar penelitian ini bermanfaat bagi pihak-pihak sebagai
berikut:
1. Apartemen Istana Sahid
Memberikan informasi mengenai sejauh mana keberhasilan atau goal atas siklus
pendapatan dan pengeluarannya untuk meningkatkan efektifitas dan efisiensi kegiatan
operasional apartemen yang ditentukan dan dari penelitian ini diharapkan dapat memberi
informasi dan rekomendasi perbaikan-perbaikan mengenai kelemahan-kelemahan yang
teridentifikasi di apartemen dan dapat menjadi pertimbangan bagi apartemen untuk
memperbaiki kinerja kegiatannya.
2. Masyarakat atau pembaca
Penelitian ini diharapkan dapat menjadi suatu informasi dan referensi yang berguna untuk
pihak-pihak yang membutuhkannya dan para peneliti selanjutnya yang ingin melakukan
atau melanjutkan penelitian ini terkait dengan judul yang dibahas di skripsi ini mengenai
audit operasional atas siklus pendapatan dan pengeluaran.
3. Peneliti
Memberikan wawasan dan pemahaman mengenai audit operasional atas siklus pendapatan
dan pengeluaran guna memenuhi syarat dalam menempuh ujian sidang sarjana di bidang
ekonomi program studi S1 jurusan akuntansi di Universitas Bina Nusantara.
1.6. Tinjauan Pustaka
Berkaca dari pesatnya perkembangan ekonomi sekarang ini, kinerja perusahaan sangat
mempengaruhi peningkatan laba. Dari hasil penelitian yang diambil dari jurnal ilmiah peneliti-
peneliti terdahulu mengenai audit operasional atas siklus pendapatan dan pengeluaran,
didapatkan bahwa;
Nina Untari (2010) Judul penelitian ini adalah Audit Operasional atas Penjualan PD.
Kalibata dalam Rangka Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas. Dalam penelitian ini
menghasilkan, audit operasional dapat menjelaskan sistem, prosedur, dan pengendalian atas
siklus pendapatan serta dapat memperbaiki kinerja suatu perusahaan dan masalah utamanya
terdapat pada pengendalian pengeluaran uang kas dan penjualan yaitu, adanya perubahan
sistem operasional terhadap tugas-tugas pada bagian tertentu tetapi belum ada perubahan
sturktur organisasi yang baru, adanya kerusakan barang pada rak terbuka dan tidak tertata rapi
pada tempatnya sehingga menimbulkan keluhan dari pelanggan.
Moermahadi Soerja Djanegara (2009) Judul penelitian ini adalah Peran Audit
Operasional dalam Meningkatkan Efektifitas dan Efisiensi Fungsi Pembelian pada PT. Organ
Jaya. Dalam penelitian ini menghasilkan, prosedur dan kebijakan pengeluaran selalu dievaluasi
auditor internal dalam tim dan diatur oleh manajer umum. Realisasi audit dilakukan secara
bertahap. Masalah utama terdapat pada gudang dan pemasok yaitu perusahaan tidak pernah
memperbaharui nama pemasok dan tidak pernah mencoba untuk membawa proses tender
pembelian, kurang karyawan gudang, dan kurangnya pengecekan terhadap kualitas barang yng
diterima.
Dasar teori
Menurut Arens et al. (2008) Auditing adalah pengumpulan dan evaluasi bukti tentang
informasi untuk menentukan dan melaporkan derajat kesesuaian antara informasi itu dan kriteria
yang telah ditetapkan dan dilakukan oleh orang yang kompeten dan independen.

METODE PENELITIAN
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif yaitu
dengan menggunakan data primer yang didapat secara langsung dari perusahaan yang
bersangkutan atau diteliti. Data yang disiapkan dengan cara melakukan observasi dan
wawacara langsung serta menerima arsip-arsip, dokumen-dokumen terkait dengan judul
penelitian.
Setelah telah dilakukan berbagai tahap dalam operasional atas siklus pendapatan dan
pengeluaran di Apartemen Istana Sahid pada bab sebelumnya, maka ditarik kesimpulan bahwa;
HASIL DAN BAHASAN
Siklus pendapatan dan pengeluaran telah berjalan cukup baik, yaitu;
a. Penerimaan Pesanan Pelanggan kebijakan dan prosedur penjualan secara tertulis
dan sesuai dengan kegiatan penjualan yang dilakukan dan dokumen pemesanan telah
memberikan informasi yang jelas.
b. Pembuatan Surat Jalan, Faktur Penjualan, dan Pajak telah dibuat sesuai dengan
kebijakan dan prosedur yang ditetapkan apartemen secara tertulis. Dokumen sesuai
berdasarkan pemesanan penjualan dan pemesanan pembelian pelanggan.
c. Pembuatan Tally Sheet telah dilakukan sesuai dengan kebijakan dan prosedur tertulis
yang diterapkan oleh apartemen.
d. Pengiriman Barang, terdapat tanda-tangan pengesahan sebagai bukti bahwa pemilik
telah menerima barang tersebut sesuai.
e. Pemesanan Pembelian dilengkapi dengan formulir pemesanan pembelian dan
pemesanan tersebut disesuaikan berdasarkan dokumen tersebut.
f. Permintaan Penawaran Harga Terdapat formulir penawaran harga saat melakukan
pembelian. Penawaran-penawaran harga selalu dilakukan secara ekonomis dan up to
date kepada setiap pemasok-pemasoknya sesuai harga pasar pada saat ini untuk setiap
transaksi pembelian dan sebelum terdapat kebutuhan apartemen dan pemilik unit.
g. Permintaan Pembelian dan Transaksi Pembelian pembelian Penerimaan Barang
telah dilakukan secara ekonomis dengan memperhitungkan kebutuhan apartemen dan
milik unit. Gudang selalu memiliki jumlah stok minimum.
Penjelasan; Semua proses-proses di atas telah dijalankan sesuai dengan kebijakan dan
prosedur tertulis. Semua dokumen di atas telah diotorisasi oleh pihak yang berwenang,
disimpan, diarsip dengan baik dan benar.

Namun masih terdapat berbagai kekurangan yang dapat mengakibatkan kerugian-


kerugian, kecurangan, dan mengurangi kinerja apartemen di masa yang akan datang. Berikut
ini adalah beberapa kelemahan yang dimiliki oleh apartemen yang secara khusus perlu
diperhatikan :
a. Untuk Siklus Pendapatan
1. Sering terlambatnya pengiriman faktur pajak dari kantor pusat ke Apartemen Istana
Sahid untuk menagih faktur kepada pemilik unit apartemen dan pemilik sering
tidak atau lupa mengkonfirmasi pembayaran utangnya kepada apartemen saat
mereka melakukan pembayaran melewati bank.
2. Sering salah catat jurnal dalam pencatatan, biasanya terjadi pada, pencatatan aset
lancar dicatat menjadi aset tetap.
3. Pihak penyewa yang akan menyewa unit sering melakukan pemindahan waktu
maupun pembatalan sewa secara tiba-tiba.
4. Tidak memberlakukan penjualan maupun penyewaan secara kredit kepada orang
yang mau membeli atau menyewa suatu unit.
5. Ketidakadaan prosedur penerimaan kas secara tertulis sehingga laporan keuangan
sering mengalami keterlambatan.
6. Pemotongan uang yang diterima yang sering terjadi diterima akibat transfer antar
bank asing ke bank lokal.
b. Untuk Siklus Pengeluaran
1. Bagian keuangan tidak memiliki prosedur yang mengatur mengenai kapan
pembayaran dan jenis transaksi yang harus menggunakan uang kas di brankas
maupun uang yang ada di bank.
2. Sering terjadi keterlambatan pembayaran kepada pemasok mengakibatkan
pembayaran denda.
3. Tidak adanya pemisahan tugas antara bagian pembelian, gudang, dan penjualan
serta pengiriman barang-barang fasilitas untuk pemilik.
Siklus pendapatan dan pengeluaran telah berjalan secara ekonomis dan masih belum berjalan
secara efisien dan efektif, di mana masih banyak terdapat proses-proses dan hasil dari siklus-
siklus yang tidak tercapai secara optimal.

KESIMPULAN DAN SARAN


Siklus pendapatan dan pengeluaran telah berjalan cukup baik. Namun masih terdapat
berbagai kekurangan yang dapat mengakibatkan kerugian-kerugian, kecurangan, dan
mengurangi kinerja apartemen di masa yang akan datang.
Saran
Berdasarkan kesimpulan yang telah dijelaskan di atas mengenai temuan, kelemahan,
dan masalah-masalah tersebut, maka saran dan rekomendasi perbaikan yang tepat agar
apartemen dapat meningkatkan kinerjanya secara efektif, efisien, dan ekonomis, Siklus
pendapatan dan pengeluaran telah berjalan secara ekonomis dan masih belum berjalan secara
efisien dan efektif, di mana masih banyak terdapat proses-proses dan hasil dari siklus-siklus
yang tidak tercapai secara optimal
Untuk Siklus Pendapatan ;
4. Direksi perlu memberikan atau melimpahkan suatu kuasa dan tanggung jawab baru
atas penandatanganan tersebut terhadap seseorang yang cukup independen dan
dapat dipercaya untuk menandatangani.
5. Apartemen dapat bekerja sama dengan Bank yang dapat mendata, menyimpan,
dan menghubungkan secara online antara unit dan divisi keuangan apartemen.
6. Apartemen perlu untuk melakukan dan menyelenggarakan pelatihan-pelatihan
khusus kepada kayawan mereka, khususnya pada bagian keuangan, melakukan
pembinaan berkala, pemeriksaan atau pemantauan berkala, dan evaluasi kinerja
kepada para pegawainya.
7. Apartemen seharusnya membuat suatu prosedur dan pengendalian penerimaan kas
lebih spesifik secara tertulis untuk menghindari kecurangan.
8. Apartemen perlu untuk menetapkan aturan-aturan yang seharusnya dijelaskan
dan dipenuhi oleh investor mereka, dan yakinkan mereka agar mengetahui tarif-tarif
atas pembayaran unit secara rinci yang mereka lakukan melalui bank asing.
Untuk Siklus Pengeluaran ;
1. Apartemen perlu membuat suatu perencanaan dan prosedur yang jelas mengenai
kapan pengeluaran dibayarkan melalui uang kas, bank, giro, dan cek.
2. Apartemen perlu lebih memperhatikan jatuh tempo tagihan-tagihan pelunasan
utang tepat pada waktunya, memberi pemisahan tugas antara bagian yang
mengatur pendapatan dan pengeluaran,
Pemisahan tanggung jawab; Apartemen seharusnya tidak membebankan kegiatan tersebut pada
bagian house keeping saja, tetapi harus memisahkan bagian-bagian tersebut sesuai dengan
tugasnya masing-
REFERENSI

Agoes, S., & Trisnawati, E. (2012). Praktikum Audit. (Seri-2). Jakarta: Salemba Empat.

Anand, G.K. (2008). Benchmarking the Benchmarking Models. Benchmarking : An


International Journal. 15 (3): 257 – 291

Andrew, C., & Graham, R. (2000). Konsep-Konsep Dasar Audit Operasional dalam
Amin, W.(ed.) Pokok-pokok Operational & Financial Auditing, pp2-3. Jakarta :
Harvarindo.

Anthony, R., & Govindarajan, V. (2006). Management Control Systems. (Edisi-12).


USA: McGraw-Hill.

Arens, A.A., & Loebbecke, J.K. (2008). Auditing: An Integrated Approach. (Edisi-8).
Jakarta: Erlangga.

Bayangkara, I.B.K. (2008). Audit Manajemen Prosedur dan Implementasi. Jakarta:


Salemba Empat.

Boynton, W.C., (2003). Modern Auditing. (edisi-8). Jakarta: Salemba Empat.

Dattakumar, R., & Jagadeesh, R. (2003). A Review of Literature on Benchmarking


Models. Benchmarking : An International Journal. 10 (3): 176 – 209

David, F.R. (2008). Manajemen strategis. edisi-8. Jakarta: Penerbit Salemba Empat.

Djanegara, M.S. (2009). Peran Audit Operasional dalam Meningkatkan Efektifitas dan
Efisiensi Fungsi Pembelian pada PT. Organ Jaya. Audit Operasional : Jurnal Ilmiah.

Halim, A. (2004). Auditing dan Sistem Informasi. Yogyakarta: UPP-YKPN.

Handayani, R. (2011). Audit Operasional Atas Fungsi Penjualan Pada PT. Aneka
Satwitra Sarifood. Akuntansi, Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina
Nusantara, Jakarta.

John., Frederick., & Rama. (2008). Sistem Informasi Akuntansi. (edisi-1). Jakarta:
Salemba Empat.

Kieso, D.E., Weygandt, J.J., & Kimmel, P.D. (2011). Financial Accounting IFRS
Edition. USA: Jhon Wiley & Sons, Inc.

Midjan, L., & Susanto, A. (2001). Sistem Informasi Akuntansi I. (edisi-4). Bandung:
LIA.

Mulyadi. (2002). Auditing. Jakarta: Salemba Empat.


Untari, N. (2010). Audit Operasional atas Penjualan PD. Kalibata dalam Rangka
Meningkatkan Efisiensi dan Efektifitas. Audit Operasional : Jurnal Ilmiah.

Rob, R. (1999). Konsep-Konsep Dasar Audit Operasional dalam Amin, W.(ed.) Pokok-
pokok Operational & Financial Auditing, pp3-4. Jakarta : Harvarindo.

Garrison, R., Noreen, E., & Brewer, P. (2011). Managerial Accounting. (Edisi-14).
USA: McGraw-Hill.

Supriyono, R. (2000). Sistem Pengendalian Manajemen. Yogyakarta: BPFE.

Susanti, (2012). Audit Operasional Atas Fungsi Penjualan dan Penerimaan Kas Pada
PT. Bumi Maestroayu. Akuntansi, Ekonomi dan Komunikasi, Universitas Bina
Nusantara, Jakarta.

Widjaja, T. (2000). Internal Auditing: suatu pengantar. Jakarta: Harvarindo.

Widjayanto, N. (2000). Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta: Erlangga.

Yanti, J. (2011). Audit Operasional Atas Siklus Pendapatan Pada PT. New Inti
Furnindo Cabang Bandung. Akuntansi, Ekonomi dan Komunikasi, Universitas
Bina Nusantara, Jakarta.

Yasin, M.M. (2002). The Theory and Practice of Benchmarking : Then And Now. An
International Journal. 9 (3): 217-234
Riwayat Penulis

Nama penulis adalah Donny Hasudungan lahir di Jakarta pada 24 September 1991.
Penulis menamatkan pendidikan S1 di Universitas Bina Nusantara dalam bidang Ekonomi,
akuntansi pada tahun 2013. Penulis aktif di organisasi AIESEC sebagai ICX – GIP.

You might also like