You are on page 1of 19

SEMINAR KASUS

“ASUHAN KEBIDANAN
HOLISTIK PRAKTIK
KEBIDANAN KOMUNITAS DALAM
KONTEKS
CONTINUITY OF CARE ”

OLEH :
SILVIA NITA MAHARANI
P05140521033
BAB I

Latar Belakang
PENDAHULUAN

A.

Kematian Ibu adalah jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas di setiap

100.000 kelahiran hidup. Kematian Bayi merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1000

kelahiran hidup dalam kurun waktu satu tahun (Kemenkes.

Berdasarkan Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia tahun 1991 sampai dengan 2007 yaitu sebesar

390 per 100.000 kelahiran hidup. Namun, tahun 2012, angka kematian ibu masih tinggi sebesar 359 per

100.000 kelahiran hidup, angka ini sedikit menurun walaupun tidak signifikan. AKI kembali menurun

pada tahun 2015 menjadi 305 per 100.000 kelahiran hidup. Dengan AKI yang masih tinggi pemerintah

melakukan program SDGs (Sustaainable Development Goals) yaitu program kelanjutan dari MDGs

(Millenium Development Goals) yang di mulai dari tahun 2015 sampai dengan 2030. Salah satu

targetnya yaitu mengurangi angka kematian ibu hingga di bawah 70 per 100.000 kelahiran hidup pda

tahun 2030.
Sedangkan, upaya dari dinas kesehatan yaitu pada fase kehamilan

(melakukan pemeriksaan sedini mungkin pada ibu hamil yang minimal

kunjungan 4 kali selama kehamilan), ibu bersalin (persalinan yang aman dan

ditangani oleh tenaga kesehatan yang mempunyai kompetensi yang memadai

dan diusahakan di tempat pelayanan kesehatan), ibu nifas (melakukan

pemantauan pemeriksaan pada ibu nifas dengan kunjungan minimal 3 kali).

Untuk menurunkan AKI dan AKB maka diperlukan tenaga kesehatan yang

mempunyai kewenangan dalam memberikan pelayanan kepada ibu dan anak

salah satunya yaitu seorang bidan


Mahasiswa melakukan asuhan berkelanjutan atau COC (continuity of

care) yang merupakan konsep pembelajaran berbasis pasien dan mahasiswa

dapat belajar langsung dari pasien. Selain itu, mahasiswa juga berpartisipasi

aktif dalam pengalaman COC (continuity of care) sehingga mampu

mengembangkan dan memberikan perawatan berpusat pada wanita. Agar

mencapai COC (continuity of care) yang benar mahasiswa diminta untuk

menyediakan sejumlah perawatan di bidang kebidanan, yang melibatkan

pasien yang berbeda selama masa antenatal care, intranatal care, dan pasca

kelahiran.

Berdasarkan latar belakang di atas, penulis tertarik melakukan Asuhan

Kebidanan Secara Berkelanjutan pada Ny. N umur 25 tahun dari hamil,


B. TUJUAN
 Tujuan umum

Memberikan asuhan kebidanan secara komprehensif pada ibu hamil, bersalin, nifas,
BBL, neonatus dan KB dengan menggunakan pendekatan menajemen kebidanan
dengan pendokumentasian SOAP

 Tujuan khusus

a. Melakukan asuhan kebidana ibu hamil trimester III pada Ny. N G1P0A0 dengan kehamilan normal

(Konstipasi)di PMB Fitri Andri Lestari, SKM


b. Melakukan asuhan kebidanan ibu bersalin pada Ny.N di PMB
Fitri Andri Lestari, SKM
c. Melakukan asuhan kebidanan ibu nifas pada Ny. N di PMB
Fitri Andri Lestari, SKM
d. Melakukan asuhan kebidanan BBL pada Ny.N di PMB
Fitri Andri Lestari, SKM
e. Melakukan asuhan kebidanan neonatus pada Ny.N di PMB
Fitri Andri Lestari, SKM
f. Melakukan asuhan kebidanan ibu KB pada Ny.N di PMB
Fitri Andri Lestari, SKM
BAB II
KAJIAN KASUS DAN TEORI

A. Pengkajian Kehamilan

Asuhan kebidanan pada Ny. N dengan gangguan tidur pada masa hamil yang dilakukan di

usia kehamilan 39 minggu. Berdasarkan hasil pengkajian yang dilakukan oleh penulis pada

minggu ke 39 kehamilan didapatkan bahwa keluhan yang dialami Ny. N adalah konstipasi.

Keluhan dan hasil pemeriksaan pada Ny. N ini sesuai dengan teori yang dikemukakan

bahwa tanda dan gejala yang sering dialami pada ibu hamil dengan konstipasi adalah

kekurangan cairan. Selain data subjektif pengkaji juga melakukan pengkajian data objektif

untuk mendukung diagnosa. Data objektif yang didapatkan keadaan umum ibu terlihat

agak pucat, tekanan darah : 100/70 mmHg, suhu : 36°C, nadi : 78x/menit, dan pernafasan

22x/menit. Bagian terbawah janin sudah masuk PAP.


B. Kajian persalinan

Pada tanggal 04 Maret 2022, pukul 23.30 WIB Ny.M datang ke BPM Fitri
Andri L, SKM ditemani oleh suami dan keluarga. Ibu mengatakan nyeri perut
menjalar sampai pinggang dan keluar lendir bercampur darah dari kemaluannya.
mules-mules sejak pukul 07.00 WIB. Pada pemeriksaan dalam, didapatkan ibu
sudah masuk kala I fase aktif yaitu pembukaan 6. Sesuai dengan teori bahwa
persalinan disertai rasa nyeri yang membuat kebahagiaan yang diinginkan diliputi
dengan rasa takut dan cemas. Persalinan dimulai sejak uterus berkontraksi dan
menyebabkan perubahan pada serviks (membuka dan menipis) dan berakhir
dengan lahirnya plasenta secara lengkap. Rasa nyeri pada proses persalinan
adalah nyeri kontraksi uterus yang mengakibatkan peningkatan aktifitas saraf
simpatis, perubahan tekanan darah, denyut jantung, pernafasan dengan warna
kulit dan apabila tidak segera ditangani maka akan meningkatkan rasa khawatir,
tegang, takut dan stress (Nita, Rika, and Aryanti 2014).
C. Kajian Bayi Baru Lahir

Berdasarkan pada kasus By. Ny. N umur 1 hari dengan neonatus fisiologi, data

subyektif adalah ibu mengatakan bayi lahir secara normal di PMB ‘F’ Kota

Bengkulu pada tanggal 04 maret 2022 pukul 03.30 WIB dengan jenis kelamin

bayi laki-laki, berat 4000 gr, panjang badan 51 cm, lk/ld 31/32, sedangkan data

obyektif didapatkan dari pemeriksaan fisik yaitu bayi normal. Pada kasus ini

maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan

kasus.
Masalah potensial yang sering muncul dalam kasus ini infeksi neonatorum. Kebutuhan

yang diperlukan adalah Kolaborasi dengan dokter anak. Pada kasus Menurut tinjauan

pustaka dan data subyektif yang harus ada pada bayi baru lahir By. Ny “N” usia 1 hari,

bayi tidak mengalami komplikasi. Jadi dalam pengkajian tidak terjadi kesenjangan antara

tinjauan pustaka dengan tinjauan kasus. Dari kasus diatas ibu sudah mengerti apa saja

yang diinstruksikan oleh petugas kesehatan. Bayi tampak sehat dan minum ASI dengan

baik

Pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. pada langkah pelaksanaan asuhan

kebidanan pada By. Ny. N umur 1 hari dengan neonates fisiologi yaitu melakukan

perawatan tali pusat, mengkaji tanda-tanda bahaya dan infeksi pada bayi dan memberikan

penyuluhan untuk ibu tentang pemberian asi eksklusif. Dalam langkah perencanaan dapat

disimpulkan terdapat kesenjangan antara teori dan kasus.


D. Kajian Kasus Nifas

Berdasarkan pada kasus Ny. N P1A0 umur 25 tahun, 7 hari post partum dengan Episiotomi

didapatkan dari pemeriksaan fisik yaitu pada genetalia ibu terdapat jaitan episiotomi. Pada kasus

ini maka dapat disimpulkan bahwa tidak ditemukan kesenjangan antara teori dan kasus.

Masalah yang sering muncul dalam kasus ini adalah ibu merasa nyeri pada bagian genetalia

(Suherni, 2008).

Pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan

pada ibu nifas Ny. N P1A0 umur 25 tahun dengan perawatan genetalia yaitu Beri tahu ibu

tentang hasil pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada genetalian.

Pada kunjungan nifas kedua, diberikan asuhan penkes tentang alat kontrasepsi yang akan

digunakan pasca 40 hari persalinan, melakukan konseling kepada pasien. Dan pasien ingin

berkonsultasi terlebih dahulu dengan suami.


E. Kajian kasus KB

Data subyektif adalah Ibu mengatakan akan melakukan suntik KB yang 3 bulan.
Saat ini ibu sedang menyusui. Ibu mengatakan tidak mempunyai riwayat penyakit
Hipertensi, ibu mengatakan tidak pernah mengalami riwayat penyakit DM, Jantung,
TBC, Hepatitis, Asma, Vertigo, PMS, dan tidak ada riwayat alergi Pada kasus Ibu
mengatakan akan melakukan suntik KB yang pertama kali setelah melahirkan 1 bulan
yang lalu yang 3 bulan. Saat ini ibu sedang menyusui. Ibu mengatakan tidak
mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, ibu mengatakan tidak pernah mengalami
riwayat penyakit DM, Jantung, TBC, Hepatitis, Asma, Vertigo, PMS, dan tidak ada
riwayat alergi, Memastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat
waktu) sebelum tindakan berikutnya terhadap ibu, Melakukan injeksi sesuai prosedur
dan Memberitahu ibu jadwal kunjungan ulang yaitu tanggal 03-05-2021 dan
menganjurkan ibu untuk datang sesuai jadwal atau sewaktu-waktu jika ada keluhan.
B. KAJIAN TEORI
A. Kehamilan

Pengertian Kehamilan
Anatomi Fisiologi Kehamilan
Faktor Predisposisi pada Kehamilan

KONSTIPASI
Pengertian Konstipasi
Sebab dan akibat konstipasi
Dampak konstipasi
Faktor-faktor yang mempengaruhi konstipasi
B. Persalinan

Pengertian

Tanda dan gejala persalinan

Tahapan Proses Persalinan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Persalinan

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Lamanya Persalinan


C. Nifas

Tujuan
Asuhan selama masa nifas
Perawatan luka episiotomi
Fisiologis penyembuhan luka
D. Bayi Baru Lahir

Pengertian Neonatus
Adaptasi Fisiologi
Kebutuhan Neonatus
Tanda Bahaya Neonatus
Tanda Bahaya Neonatus
Pencegahan Infeksi Pada Neonatus
Perawatan 1 Jam Pertama
Kunjungan Neonatal
Edukasi yang diperoleh untuk Neonatal
E. Kontrasepsi

Pengertian Kontrasepsi

Macam-macam Kontrasepsi
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. Kajian Kasus Kehamilan
Seluruh penatalaksanaan pada kasus Ny. N dengan nyeri pinggang telah dilakukan dan
dikerjakan secara komprehensif dan menyeluruh berdasarkan rencana tindakan yang telah
dibuat. konstipasi dapat teratasi dengan memberikan konseling tentang kehamilan,
menganjurkan melakukan aktifitas fisik senam hamil dan banyak minum air.

2.Kajian Kasus Persalinan


Hasil evaluasi ibu bersalin setelah melakukan perawatan sejak tanggal 04 maret 2022 di pmb F.
Selain itu dilakukan pendokumentasian dalam bentuk SOAP selama ibu di rawat di BPM “F”,
SKM keadaan ibu baik, tanda-tanda vital dalam batas normal dan ibu mengerti dengan
penjelasan yang telah diberikan dan tidak terjadi hal-hal yang menyulitkan atau pelaksanaan
dapat dilaksanakan sesuai rencana dan tidak ditemukan masalah-masalah yang lain.
3. Kajian Kasus Bayi Baru Lahir
Pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan
pada By. Ny. N umur 1 hari dengan neonates fisiologi yaitu melakukan perawatan tali pusat,
mengkaji tandatanda bahaya dan infeksi pada bayi dan memberikan penyuluhan untuk ibu
tentang pemberian asi eksklusif.
4. Kajian kasus nifas
Pelaksanaan sudah sesuai dengan perencanaan. Pada langkah pelaksanaan asuhan kebidanan pada
ibu nifas Ny. N P1A0 umur 35 tahun dengan perawatan puting tenggelam dan bendungan asi
yaitu Beri tahu ibu tentang hasil pemeriksaan, Jelaskan pada ibu tentang rasa nyeri pada
payudaranya, bahwa bendungan asi dan puting tenggelam merupakan suatu masalah dalam
menyusui yang di tandai dengan adanya pembengkakan pada payudara dan nyeri disekitar axila
dan kebutuhan yang diperlukan pada ibu nifas dengan puting susu tenggelam adalah dengan
menjelaskan tentang cara mengatasi bendungan ASI yaitu dengan posisi menyusui yang benar
dan merawat payudara (kompres hangat, kompres kubis, pijat oktani), dan mengajarkan teknik
menyusui kepada ibu dengan memperhatikan posisi dan pelekatan pada bayi, dan juga
menganjurkan ibu untuk mengolesi bagian areola sebelum dan sesudah menyusui untuk
menghindari terjadinya lecet puting susu, Pada kunjungan nifas kedua, diberikan asuhan penkes
tentang alat kontrasepsi yang akan digunakan pasca 40 hari persalinan, melakukan konseling
kepada pasien. Dan pasien ingin berkonsultasi terlebih dahulu dengan suami.

5. Kajian kasus KB
Pada kasus Ibu mengatakan akan melakukan suntik KB yang pertama kali setelah melahirkan 1
bulan yang lalu akan menggunakan kb pil laktasi. Saat ini ibu sedang menyusui. Ibu mengatakan
tidak mempunyai riwayat penyakit Hipertensi, ibu mengatakan tidak pernah mengalami riwayat
penyakit DM, Jantung, TBC, Hepatitis, Asma, Vertigo, PMS, dan tidak ada riwayat alergi,
Memastikan 5T (tepat pasien, tepat tempat, tepat obat, tepat dosis, tepat waktu) sebelum meberi
obat. menganjurkan ibu untuk datang sewaktu-waktu jika ada keluhan.
TERIMA KASIH 

You might also like