Professional Documents
Culture Documents
IPS Dalam K-13
IPS Dalam K-13
I Bidang Pendidikan
Persepsi Masyarakat
• Terlalu menitikberatkan pada
aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat Fenomena Negatif yang
• Kurang bermuatan karakter Mengemuka
Perkelahian pelajar
Narkoba
Korupsi
Perkembangan Pengetahuan Plagiarisme
dan Pedagogi Kecurangan dalam Ujian (Contek,
Kerpek..)
• Neurologi Gejolak masyarakat (social unrest)
• Psikologi
• Observation based [discovery]
learning dan Collaborative
learning
Results of Mathematics (8th Grade)
2007 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
Malaysia
Indonesia
Saudi Arabia
Singapore
Malaysia
Indonesia
Korea, Rep. of
Singapore
Saudi Arabia
Korea, Rep. of
Thailand
Thailand
Iran
Iran
Japan
Turkey
Morocco
Japan
Turkey
Morocco
Chinese Taipei
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir Chinese Taipei
50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
5
Results of Science(8th Grade)
2007 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
Singapore
Singapore
Chinese Taipei
Korea, Rep. of
Chinese Taipei
Korea, Rep. of
Japan
Turkey
Iran
Morocco
Japan
Turkey
Morocco
Iran
Malaysia
Indonesia
Saudi Arabia
Malaysia
Saudi Arabia
Indonesia
Thailand
Thailand
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara hampir
40% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan bahwa
semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di Indonesia
berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
6
Results of Reading (4th Grade)
2006 2011
Very Low Low Intermediate Very Low Low Intermediate
High Advance High Advance
100% 100%
80% 80%
60% 60%
40% 40%
20% 20%
0% 0%
Singapore
Indonesia
Singapore
Indonesia
Chinese Taipei
Chinese Taipei
Saudi Arabia
Iran
Iran
Morocco
Morocco
Lebih dari 95% siswa Indonesia hanya mampu sampai level menengah, sementara lebih
dari 50% siswa Taiwan mampu mencapai level tinggi dan advance. Dengan keyakinan
bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan dari hasil ini adalah yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan yang diujikan [yang distandarkan] internasional
7
Bonus Demografi Sebagai Modal
"Bonus Demografi" 100 tahun kemerdekaan
Modal
Kompeten - Kurikulum
SDM Pembangunan - PTK
Usia Produktif Transformasi Melalui Pendidikan - Sarpras
Melimpah - Pendanaan
Tidak Kompeten
Beban - Pengelolaan
Pembangunan 8
Mempersiapkan Generasi Emas 100 Tahun Indonesia Merdeka
Strukutur Penduduk Indonesia Periode Bonus Demografi Generasi 100 thn Merdeka
Tahun 2010 2010-2035 (Usia pada tahun 2045)
90+ 0.28
Kelompok umur
PEMBUKAAN: PENUTUP:
Simpulan, Motivasi Akhir,
Salam, Apersepsi, Pengayaan, Salam
Pengantar Materi, Motivasi
Awal
Interpersonal
Creating
Observing Questioning Associating Experimenting Networking
(mengamati) (menanya) (menalar) (mencoba) Communicating
Implementating
Intrapersonal
Kompetensi
15
Perubahan Mendasar Dari Kurikulum
Sebelumnya
1. Konsep Kurikulum
2. Buku
3. Pembelajaran
4. Penilaian
Tema Pengembangan Kurikulum 2013
(Sesuai UU 20/2003)
17
Rumusan Produk dalam Kurikulum 2013 SKL
DOMAIN SD SMP SMA-SMK
SIKAP PRIBADI YANG BERIMAN, BERAKHLAK MULIA, PERCAYA DIRI, DAN BERTANGGUNG JAWAB DALAM
BERINTERAKSI SECARA EFEKTIF DENGAN LINGKUNGAN SOSIAL, ALAM SEKITAR, SERTA DUNIA DAN
PERADABANNYA
PENGETAHUAN PRIBADI YANG MENGUASAI ILMU PENGETAHUAN, TEKNOLOGI, SENI, BUDAYA DAN BERWAWASAN
KEMANUSIAAN, KEBANGSAAN, KENEGARAAN, DAN PERADABAN
19
1. Konsep Kurikulum
20
Penyempurnaan Pola Pikir Perumusan Kurikulum
No KBK 2004 KTSP 2006 Kurikulum 2013
1 Standar Kompetensi Lulusan diturunkan dari Standar Kompetensi Lulusan
Standar Isi diturunkan dari kebutuhan
2 Standar Isi dirumuskan berdasarkan Tujuan Standar Isi diturunkan dari
Mata Pelajaran (Standar Kompetensi Standar Kompetensi Lulusan
Lulusan Mata Pelajaran) yang dirinci melalui Kompetensi Inti yang
menjadi Standar Kompetensi dan bebas mata pelajaran
Kompetensi Dasar Mata Pelajaran
3 Pemisahan antara mata pelajaran pembentuk Semua mata pelajaran harus
sikap, pembentuk keterampilan, dan berkontribusi terhadap
pembentuk pengetahuan pembentukan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan,
4 Kompetensi diturunkan dari mata pelajaran Mata pelajaran diturunkan dari
kompetensi yang ingin dicapai
5 Mata pelajaran lepas satu dengan yang lain, Semua mata pelajaran diikat oleh
seperti sekumpulan mata pelajaran terpisah kompetensi inti (tiap kelas)
21
Pendekatan Dalam Penyusunan SKL Pada KBK 2004 dan KTSP 2006
SK-KD
Mapel 1
SK-KD
Mapel 2
SK-KD
Mapel 3
.... SK-KD
Mapel n
Standar Isi
23
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
STRUKTUR KURIKULUM
PEDOMAN
SILABUS
24
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA TUJUAN PENDIDIKAN
DIDIK NASIONAL
KEBUTUHAN
STRUKTUR
KURIKULUM
KI KELAS & KD
STANDARPROS STANDAR
MAPEL
ES (STANDAR ISI) PENILAIAN
SILABUS
PANDUAN BUKU TEKS
GURU SISWA
38 cm
saku 58 cm
92 cm
83 cm
86 cm
kerah
Lengan Kiri Muka Kiri Belakang Muka Kanan Lengan Kanan
26
2. Buku
27
Kriteria Buku dalam KK 2013
28
29
30
31
32
3. Proses Pembelajaran
33
Proses Pembelajaran yang Mendukung Kreativitas
- Mengamati
- Menanya
- Mencoba
- Menalar
- Mencipta
- Mengkomunikasikan
35
35
Langkah Penguatan Proses
36
Pergeseran Pengertian tentang Kreativitas
Banyak penelitian menunjukkan bahwa kreativitas dapat dipelajari dan dapat diterapkan
dimana saja, sehingga pendidikan harus diarahkan pada penguatan keterampilan kreatif
Anuscha Ferrari et al. 2009. Innovation and Creativity in Education and Training 37
Persepsi & Pemahaman Guru Ttg Kreativitas
Pengertian Kreativitas %
Setuju
Berlaku untuk setiap ranah pengetahuan 98
Berlaku untuk tiap mata pelajaran 96
Tidak terbatas pada seni 86
Tiap orang dapat menjadi kreatif 88
Bakat bawaan lahir 21
Keterampilan dasar yang sebaiknya dikembangkan di 95
sekolah
Dapat diajarkan 70
Dapat dinilai 50
(tidak mudah menilai kreativitas tantangan bagi sistem pendidikan, bukan dihindari)
R. Cachia and A. Ferrari. 2010. Creativity in Schools: A survey of Teachers in Europe.
JRC Scientific & Technical Reports. 38
4. Proses Penilaian
39
Proses Penilaian yang Mendukung Kreativitas
41
Perubahan untuk Semua Mata Pelajaran
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disusun untuk Materi disusun seimbang mencakup kompetensi sikap,
memberikan pengetahuan pengetahuan, dan keterampilan
kepada siswa
2 Pendekatan pembelajaran Pendekatan pembelajaran berdasarkan pengamatan,
adalah siswa diberitahu pertanyaan, pengumpulan data, penalaran, dan penyajian
tentang materi yang harus hasilnya melalui pemanfaatan berbagai sumber-sumber
dihafal [siswa diberi tahu]. belajar [siswa mencari tahu]
3 Penilaian pada pengetahuan Penilaian otentik pada aspek kompetensi sikap,
melalui ulangan dan ujian pengetahuan, dan keterampilan berdasarkan portofolio.
42
Ilmu Pengetahuan Sosial
No Kurikulum Lama Kurikulum Baru
1 Materi disajikan terpisah Materi disajikan terpadu, tidak dipisah dalam kelompok
menjadi Geografi, Sejarah, Geografi, Sejarah, Ekonomi, Sosiologi.
Ekonomi, Sosiologi
2 Tidak ada platform, semua Menggunakan Geografi sebagai platform kajian dengan
kajian berdiri sejajar pertimbangan semua kejadian dan kegiatan terikat
dengan lokasi. Tujuannya adalah menekankan pentingnya
konektivitas ruang dalam memperkokoh NKRI. Kajian
sejarah, sosiologi, budaya, dan ekonomi disajikan untuk
mendukung terbentuknya konektivitas yang lebih kokoh.
3 Diajarkan oleh guru berbeda Diajarkan oleh satu orang guru yang memberikan
(team teaching) dengan wawasan terpadu antar mata kajian tersebut sehingga
sertifikasi berdasarkan mata siswa dapat memahami pentingnya keterpaduan antar
kajian mata kajian tersebut sebelum mendalaminya secara
terpisah dan lebih mendalam pada jenjang selanjutnya
43
Model Pembelajaran pada Sekolah-sekolah Bagus
44
PEMBELAJARAN MENDORONG SISWA AKTIF DAN
KREATIF
45
Sekolah Model -Abuja
46
British International School, Jakarta
47
Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman
48
Model Pembelajaran di Francke Schule - Frankfurt, Jerman
49
Nama-nama Karakter Anak di Jerman
50
Model Pembelajaran KK 2013 di Sentani, Papua
51
SUASANA PEMBELAJARAN DI KELAS
52
I Hate Monday
53
Kreativitas Seseorang
54
Milton Glaser
55
Kameramen Tv One
56
Earle Dickson
57
Arthur Fry
58
Samsung GALAXY Note II
59
Korea
60
D
PERSIAPAN IMPLEMENTASI
KURIKULUM 2013 UNTUK TAHUN 2014
61
Konsekuensi
Implementasi Kurikulum 2013
62
Konsekuensi Implementasi Kurikulum 2013
• Muatan Lokal
• Kepramukaan
• Peminatan
• Guru TIK
• Perhitungan Jam Mengajar
• Sertifikasi dan Tunjangan
• IPA dan IPS Terpadu di SMP
• Media Pembelajaran
• Fasilitas Pendukung
63
No Isu Ketentuan Persiapan
1 Muatan Lokal Kekayaan lokal harus Pemprov menyiapkan kurikulum muatan lokal dan
diwadahi dalam kurikulum integrasinya dengan kurikulum nasional
3 Peminatan Siswa memilih kelompok Dukungan BK dalam pemilihan minat, lintas minat,
minat, lintas minat, dan dan pendalaman minat. Administrasi sekolah perlu
pendalaman minat disiapkan, ketentuan beban SKS maksimal, penyiapan
mekanisme penjadwalan ruang.
4 Guru TIK TIK digunakan di semua Guru TIK dapat berfungsi sebagai guru BK atau
mapel. pindah sesuai dengan prodi asalnya.
5 Beban Mengajar Tidak ada yang dirugikan Simulasi beban mengajar menurut Kurikulum 2013
karena Kurikulum 2013 dan penyesuaiannya
6 Sertifikasi dan Tidak ada yang dirugikan Penyesuaian sertifikat karena perubahan mapel
Tunjangan karena Kurikulum 2013
7 IPA dan IPS SMP Maing-masing merupakan IPA/IPS tidak dibagi menjadi mapel-mapel spesifik,
tematik terpadu guru IPA/IPS harus mengusai semua materi.