You are on page 1of 52

SPIROMETRI

Deddy Herman

Bagian Pulmonologi & Kedokteran


Respirasi FK UNAND
PERNAPASAN / RESPIRASI

3 proses
– Ventilasi : keluar masuknya udara dari dan
kedalam paru
– Difusi : masuknya O2 kedalam darah dan
keluarnya CO2 ke dalam alveoli
– Perfusi
SEJARAH

• Borelli, 1679 – mengukur jumlah udara yang


dapat dihirup seseorang dalam sekali inspirasi
• Hutchinson,1846 – mendefinisikan tentang
kapasitas vital
• Rohrer, 1915 – melihat hubungan kekuatan
otot pernapasan dgn rata2 aliran udara
pernapasan
• Peabody, 1915 – hubungan kapasitas vital
dengan sesak napas
SPIROMETRI

• Digunakan untuk menilai faal paru seseorang


• Sederhana namun sangat kompleks
• Uji mutu → variabilitas sangat besar → tidak
konsistennya usaha subjek
• Rekomendasi : ATS dan ERS
SPIROMETRI
• Mengetahui ada atau tidaknya penyakit paru
berdasarkan riwayat keluhan respirasi
• Konfirmasi kelainan yg ditemukan dari pemeriksaan lain
ro thoraks atau analisis gas darah
• Melihat kerusakan akibat penyakit paru dan memonitor
progresifitasnya seperti PPOK / Fibrosis
• Untuk melihat efek penyakit lain terhadap fungsi paru
seperti penyakit jantung atau neuromuskular
• Okupasional, asuransi / monitor lingkungan, rokok,
debu, asbestos
• Menilai hasil pengobatan dengan bronkodilator atau
reversibilitas
SPIROMETRI

• mendiagnosis dan penatalaksanaan penyakit


paru (asma, PPOK) utk melihat kel yg terjadi
(obstruksi, restriksi)
• penapisan awal populasi umum
• menilai risiko operasi
• survei epidemiologi
PENGARUH ROKOK PADA FAAL PARU
FAKTOR2 YANG MEMPENGARUHI
• Spirometri : memenuhi kriteria dan validasi dan
dikalibrasi
• perasat pemeriksaan : pemahaman, koordinasi serta
kerja sama teknisi dan subjek
• prosedur pengukuran : acceptibilitas dan
reprodusibilitas
• interpretasi hasil dan penilaian klinis
PERASAT PEMERIKSAAN
• Teknisi : harus terlatih, mengerti tujuan pemeriksaan
dan dapat menilai hasil
• Persiapan subjek :
- merasa nyaman
- mengerti tujuan, instruksi dan teknik
- bebas rokok minimal 2 jam
- tidak sakit atau mengkonsumsi obat2an tertentu
- tidak makan terlalu kenyang
- tidak berpakaian ketat
TUJUAN PEMERIKSAAN

 Menilai status faal paru


(normal, restriksi, obstruksi, campuran)
 Menilai manfaat pengobatan
 Memantau perjalanan penyakit
 Menentukan prognosis
 Menentukan toleransi tindakan bedah
PERSIAPAN PEMERIKSAAN

• Alat : Kalibrasi minimal setiap minggu


• Teknisi : Terlatih, Mengerti tujuan dan hasil
• Subjek :
– Mengerti tujuan pemeriksaan
– Bebas rokok minimal 2 jam
– Hindari makan terlalu kenyang
– Tidak berpakaian ketat
INDIKASI PEMERIKSAAN

• Setiap keluhan sesak


• Penderita asma stabil
• Penderita PPOK stabil
• Evaluasi penderita asma tiap tahun dan
penderita PPOK tiap 6 bulan
• Penderita yang akan dianastesi umum
• Pemeriksaan berkala pekerja yg terpajan zat
• Pemeriksaan berkala perokok
GANGGUAN VENTILASI

• Restriksi : gangguan pengembangan


paru
• Obstruksi : perlambatan aliran
udara ekspirasi
OBSTRUKSI
• VEP1 / KVP < 75%Parameter :
• Volume ekspirasi paksa detik
pertama (VEP1)
• Obstruksi : VEP1 < 80% nilai
prediksi
RETRIKSI

• Parameter :
– kapasitas vital (KV)
– kapasitas vital paksa (KVP)
• Restriksi KV < 80% nilai prediksi
SPIROMETRI

Alat untuk mengukur


ventilasi dalam bentuk
volume statik dan volume
dinamik paru
SPIROMETRI
 Simpel
 Prinsip dasar spirometri
 mengukur volume dan flow rate
 2 tipe : - volumetric spirometer
- flow type spirometer
VOLUME STATIS
• Volume tidal (VT)
• Volume Cadangan Inspirasi (VCI)
• Volume Cadangan Ekspirasi (VCE)
• Volume Residu (VR)
• Kapasitas Vital (KV)
• Kapasitas Vital Paksa (KVP)
• Kapasitas Residu fungsional (KRF)
• Kpasitas Paru Total (KPT)
VOLUME DINAMIS

• Volume ekspirasi paksa detik


pertama (VEP1)
• Maximal voluntary ventilation
(MVV)
Pengukuran Simbol Nilai rata Definisi
2
/ ml
Volume Tidal VT 500 Volume udara pada inspirasi dan ekspirasi
biasa/ pernapasan biasa
Volume Cadangan VCI 3100 Volume udara yang masih dapat diinspirasi
Inspirasi setelah inspirasi biasa
Volume Cadangan VCE 1200 Volume udara yang masih dapat
Ekspirasi diekspirasikan setelah ekspirasi biasa
Volume Residu VR 1200 Volume udara yang masih ada didalam paru
setelah ekspirasi maksimal
Kapasitas Paru Total KPT 6000 Jumlah udara yang masih dapat dimasukkan
ke dalam paru setelah inspirasi maksimal
(KPT=VT+VCI+VCE+VR)
Kapasitas Vital KV 4800 Jumlah udara yang dapat di ekspirasi sesudah
ekspirasi maksimal (KV=VT+VCI+VCE)
Kapasitas Inspirasi KI 3600 Jumlah udara yang dapat di inspirasi setelah
ekspirasi maksimal (KI=VT+VCI)
Kapasitas Residu KRF 2400 Volume udara yang tertinggal di dalam paru
Fungsional setelah pernapasan biasa (KRF=VR+VCE)
GRAFIK SPIROMETRI
GRAFIK SPIROMETRI
CARA PEMERIKSAAN

• Subjek berdiri / duduk ( harus dicatat )


• Melakukan manuver setelah keadaan steady
state
• Pemeriksaan dilakukan sampai didapat
minimal 3 hasil yang dapat diterima dan dua
diantaranya reproduksibel
PERSIAPAN SUBJEK

1. Timbang berat badan dan ukur tinggi badan


penderita sebelum pemeriksaan (jangan
hanya menanyakan kepada pasien)
2. Tanyakan apakah merokok, minum obat atau
sedang sakit ?
 Bebas rokok (2 jam) dan obat-obat
(obat asma 8 jam)
PERSIAPAN SUBJEK

4. Terangkan kepada penderita tujuan


pemeriksaan dan cara pemeriksaan
5. Berikan contoh cara tarik napas dan hembus
napas pada waktu pemeriksaan
6. Penderita diminta mengikuti aba-aba
pemeriksa pada waktu melakukan
pemeriksaan spirometri
7. Masukkan data2 subjek dalam spirometer
TEKNIK PERASAT
• Perasat Kapasiti Vital (KV)
• Perasat Kapasiti Vital Paksa (KVP) dan
Volume ekspirasi paksa detik 1 (VEP1)
• Perasat Arus Puncak Ekspirasi (APE)
• Perasat Maximal Voluntary Ventilation (MVV
)
KAPASITAS VITAL (KV)
• Penderita manuver secara releks dan posisi
yang benar
• Subjek menghisap udara semaksimal mungkin
dan mengeluarkan udara sebanyak-banyaknya
sampai mencapai nilai volume residu
• Manuver diteruskan sampai subjek mencapai
nilai inhalasi maksimal dan volume ekhalasi
dalam flow yang relatif konstan.
KAPASITAS VITAL (KV)
• Masukkan mouthpiece dan rapatkan kedua bibir
• Pemeriksaan dimulai dengan napas tenang (volume
tidal ; 3-5 kali sampai akhir ekspirasi stabil)
• Minta subjek untuk menghirup udara semaksimal
mungkin dan menghembuskan perlahan-lahan sampai
VR dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
• Selama inspirasi perhatikan subjek telah melakukan
inspirasi maksimal dan tidak ada bocor
• Selama ekspirasi perhatikan layar dan aliran relatif
konstan dan memenuhi kriteria akhir pemeriksaan
GRAFIK KV
KAPASITAS VITAL PAKSA (KVP)
• Subjek inspirasi maksimal kemudian meniup
melalui mouth piece sekuat-kuatnya dan
secepat-cepatnya (blast exhalation) sampai
semua udara dapat dikeluarkan sebanyak-
banyaknya
• Subjek harus melakukan manuver secara
maksimal dan betul (inspirasi maksimal,
permulaan yang baik, ekspirasi yang tidak
terputus minimal 6 detik, serta usaha yang
maksimal)
TEKNIK KVP DAN VEP1
– Pastikan subjek pada posisi yang benar
– Pasang penjepit hidung
– Inspirasi semaksimal mungkin dengan cepat
namun tidak dipaksa
– Masukkan mouthpiece dan rapatkan kedua
bibir
– Hembuskan udara semaksimal mungkin
segera setelah bibir dirapatkan
– Ulangi instruksi sampai 3 kali perasat
FLOW VOLUME LOOP
NORMAL
OBSTRUKSI
• VEP1 menurun
• KVP menurun
• VEP1 /KVP menurun
< 70% prediksi

• VEP1 digunakan utk menilai beratnya PPOK


RESTRIKSI
 VEP1 menurun
 KVP menurun
 VEP1/KVP
normal atau
meningkat
KLASIFIKASI GANGGUAN FUNGSI PARU
BERDASARKAN NILAI SPIROMETRI

RESTRIKSI OBSTRUKSI
( KVP % atau (VEP1/KVP) %
KVP/pred. %) VEP1% (VEP1/VEP1pred)
Normal > 80 % > 75%
Ringan 60 –79 % 60 – 74 %
Sedang 30 – 59% 30 – 59 %
Berat < 30 % < 30 %

Nilai prediksi Indonesia : Pneumomobile project 1992


HASIL YG DAPAT DITERIMA

• Permulaan uji harus baik


• Pemeriksaan selesai
• Waktu ekspirasi minimal 3 detik
• Grafik flow – volume mempunyai
puncak
PEMERIKSAAN YG TIDAK BAIK

• Permulaan ekspirasi ragu-ragu/lambat


• Batuk selama ekspirasi
• Manuver valsava
• Ekspirasi tidak selesai
• Ada kebocoran
• Mouth piece tersumbat
• Meniup lebih dari 2 kali
REPRODUKSIBILITAS

• Ditentukan setelah didapatkan 3


manuver yang dapat diterima, dengan
perbedaan antar manuver kurang dari
5% atau kurang dari 100 ml untuk nilai
VEP1 dan KVP
HASIL

• Normal KVP dan KV


• > 80% nilai prediksi
• VEP1 > 80% nilai prediksi
• VEP1 / KVP > 75%
RESTRIKSI

• KV < 80% nilai prediksi


• KVP < 80% nilai prediksi
• Restriksi ringan 80% > KV < 60%
• Restriksi sedang 60% > KV > 30%
• Restriksi berat KV < 30%
OBSTRUKSI

• VEP1 < 80% nilai prediksi

• VEP1 / KVP < 75%

• Obstruksi ringan 75% > VEP1/KVP < 60%

• Obstruksi sedang 60% > VEP1 / KVP > 30%

• Obstruksi berat VEP1 / KVP < 30%


RESTRIKSI
I. Paru ~ fibrosis
~ atelektasis
~ tumor paru
~ pneumonia
II. Pleura ~ efusi pleura
~ pneumotoraks
~ tumor pleura
~ fibrosis pleura
RESTRIKSI
III. Mediastinum ~ tumor mediastinum
~ kardiomegali
~ efusi perikard
IV. Tulang ~ pectus ekskavatus
~ pectus carinatum
~ fraktur iga
~ kiposis
~ skoliosis
RESTRIKSI
V. Diafragma ~ hernia diafragmatika
~ lumpuh diafragma
~ asites
~ hamil

VI. Otot dan saraf ~ miastenia gravis


~ duchene muscular
dystrophy
OBSTRUKSI
• Asma bronkial
• Penyakit paru obstruksi kronik (PPOK)
• Bronkiektasis
• Tumor di saluran napas
• Tumor menekan saluran napas
• Benda asing

TERIMA KASIH

You might also like