Professional Documents
Culture Documents
Askep Trauma Dada (Toraks) 2
Askep Trauma Dada (Toraks) 2
DISUSUN OLEH
Een Husnul Febrianti 19402416023
Fitri milenia 1942014160
PENGERTIAN TRAUMA DADA
Trauma tumpul toraks merupakan masalah yang cukup penting di Indonesia yang
harus disikapi dengan serius mengingat akan bahayanya efek penekanan pada
struktur-struktur sekitar yang dapat menyebabkan obstruksi jalan napas dan
resiko kematian apabila trauma tersebut berkembang menjadi kanker ( Novita
L,Limpeleh H,Monoarfa A 2014).
Trauma adalah kejadian yang bersifat holistik dan menyebabkan hilangnya
produktivitas seseorang. Dewasa ini trauma melanda dunia bagaikan wabah
karena dalam kehidupan modern penggunaan kendaraan automotif semakin luas.
(jamsuhidayat and de jong,2010).
ETIOLOGI
Secara umum trauma toraks dibagi menjadi 2 bagian yaitu trauma toraks
tumbul dan trauma toraks tajam ((Ekpe & Eyo, 2014).
Trauma toraks biasanya terjadi akibat kecelakaan kecelakaan kendaraan
bermotor (63-78%) (Saaiq, et al., 2010). Dalam trauma akibat
kecelakaan, ada lima jenis benturan (impact) yang berbeda, yaitu depan,
samping, belakang, berputar, dan terguling (Sudoyo, 2010)
Manifestasi Klinik
Manajemen awal untuk pasien trauma toraks tidak berbeda dengan pasien
trauma lainnya dan meliputi ABCDE, yaitu :
b. Asuhan yang diberikan oleh perawat
1) Primary Survey
A (airway) : kontrol servikal
B (breathing) : menjaga pernafasan dan ventilasi
C (circulation) : dengan kontrol perdarahan
D (disability) : status nurologis
E (exposure/enviromental control) : membuka pakaian pasien dan mencegah
hipotermia
lanjutan
pengkajian
• Waktu terjadi cedera
• Mekanisme cedera
• Keluhan pasien : dyspnea, dysphagia
• Tanda-tanda vital
• Apakah menggunakan alkohol atau obat-obatan
• Tindakan yang sudah dilakukan pada pra hospital
Pemeriksaan primary survey dan pemeriksaan dada secara keseluruhan harus dilakukan.
Tujuannya adalah untuk mengidentifikasi dan menangani kondisi yang mengancam
nyawa dengan segera, seperti obstruksi jalan napas, tension Pneumotoraks,
pneuomotoraks terbuka yang masif, hemotoraks masif, tamponade perikardial, dan flail
chest yang besar (Nugroho, 2015).