You are on page 1of 24

TEORI

AKUNTANSI
Israel Chrisma Timbuleng

Tiara Tilaar
Kelompok 2:
Natasya Mandang

Marsela Sangari
Pembahasan

Lingkungan
Pelaporan
Akuntansi
Keuangan dan
Standar
Akuntansi
Dosen Mata Kuliah :
James Jeffrio Manengkey, SE, Ak, DEA
Sejarah Akuntansi

Bagian
1
Mengapa kita perlu mempelajari sejarah akuntansi?

Melalui sejarah kita dapat mengetahui evolusi perkembangan dan pemikiran


akuntansi dari periode ke periode, dari masa ke masa sampai akhirnya pada keadaan
yang sekarang ini. Melalui sejarah kita bisa mengetahui para tokoh, buku-buku,
negara, organisasi atau badan- badan yang berperan dalam perkembangan akuntansi.
Melalui sejarah pula kita bisa mengetahui apresiasi pengembangan akuntansi dan
hubungan akuntansi dengan lingkungannya di masa yang lalu serta kecenderungan dan
apresiasinya di masa yang akan datang. Dengan demikian sejarah akuntansi penting
bagi pendidikan, pemahaman kebijakan dan praktik serta pengembangan akuntansi itu
sendiri.
1. Zaman Prasejarah
Boleh dikatakan bahwa sejarah akuntansi dimulai sejak manusia mengenal uang dan pencatatan. Berarti
sejak awal akuntansi selalu dikaitkan dengan uang. Sarana mencatat waktu itu dapat berwujud batu, tanah
liat, daun, kayu dan lain-lain. Dengan demikian sejarah akuntansi dengan cara mencatat semacam itu sudah
dikenal orang sejak lama. Akuntansi sederhana yang prinsipnya adalah adanya catatan yang menyangkut
hitungan uang seperti di atas dimasukkan dalam periode prasejarah.

Pada Zaman Mesopotamia sudah ada perdagangan dan sudah ada pencatatan
sederhana dalam bentuk tablet dari tanah liat yang diberi tanda berupa titik-titik sebagai
tanda dari angkayang disebut clay.
Sekitar 1000 tahun SM di Yunani ditemukan koin sebagai alat pertukaran. Penggunaan koin sebagai alat pertukaran ini
memberikan dampak positif bagi akuntansi walaupun belum begitu berarti. Kemudian dalam peradaban Romawi kuno
ditemukan bahwa secara hukum pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut
terlihat adanya hak sipil. Hak sipil tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan oleh warga Negara (pembayar pajak)
dalam posisi keuangan tersebut (Berkoui, 2000).

Di Cina, negara sudah melaukan praktik akuntansi sejak lama. Pada zaman Dinasti Chou (1122
SM – 256 SM) akuntansi sudah digunakan sebagai alat untuk membantu perencanaan, untuk
pertimbangan dalam ekspansi wilayah negara, untuk mengatur negara dan sebagainya.
.
Di zaman manorial inggris pada waktu itu akuntansi digunakan oleh tuan tanah (sebagai
penguasa) hanya untuk mencatat pendapatan yang diperolehnya dari pajak rakyat dan mencatat
pengeluaran kebutuhan pribadinya. Pencatatan ini menyangkut dua aspek, yaitu aspek fiskal-
fiskal dan moneter dengan menggunakan single entry system.
2. Zaman Evolusi Pembukuan

Dizaman ini lahirnya tatabuku berpasangan sebagai titik tolak perkembangan akuntansi dan
teori dari akuntansi telah ditemukan dalam catatan seorang pedagang di Genoa, Italia sekitar tahun
1340. Kemudian pada masa revolusi industry diinggris membutuhkan dana yang sangat banyak
untuk berekspansi seperti untuk peningkatan kapasitas produksi, pendirian perusahaan baru,
pembangunan pabrik di daerah baru dan lain-lain. Pengaruh perubahan tersebut adalah munculnya
kesadaran akan perlunya cost accounting (akuntansi biaya), munculnya akuntansi untuk depresiasi
dan pengaruh income tax (pajak penghasilan) terhadap akuntansi.
Kemudian pada tanggal 1 juni 1973 didirikan The Financial Accounting Standard Board
(FASB). Dalam menjalankan tugasnya FASB memperoleh saran-saran dari the Financial
Accounting Standard Advisory Council (FASAC) yang memberikan saran atau usulan-usulan yang
berkaitan dengan rencana proyek dan operasi, agenda dan prioritas, pertunjukan satuan tugas serta
isu-isu teknis pada umumnya.
Dengan adanya badan-badan penerbitan yang diuraikan di atas akuntansi di Amerika
harus mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut berjalan semakin cepat baik secara teori,
konsep maupun praktiknya, karena penerbitan-penerbotan tersebut selanjutnya digunakan secara
acuan pengembangan praktik dan praktik merupakan proyek studi dan badan-badan yang ada.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum dan Standar
Akuntansi

Bagian
2
Prinsip akuntansi berterima umum adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar
akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan
praktis.
Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih
atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/ negara dan dituangkan dalam suatu betuk dokumen yang resmi guna mencapai
tujuan pelaporan keuangan dalam negara tersebut.
Sebagai pedoman operasional, PABU(Prinsip Akuntansi Berterima Umum) akhirnya akan
menjadi kriteria untuk menentukan apakah statemen keuangan sebagai media pelaporan
keuangan telah menyajikan informasi keuangan yang baik, benar, dan jujur yang secara teknis
disebut menyajikan secara wajar.
Mengapa kriteria kewajaran penyajian laporan keuangan adalah PABU bukan standar akuntansi
keuangan (di Indonesia) atau Financial Accounting Standard (di Amerika)?. Berikut ini alasannya:

Tidak semua ketentuan perlakuan akuntansi


1 dapat atau dituangkan dalam bentuk standar
akuntansi.

Bila standar akuntansi secara


eksplisit dijadikan kriteria dan
dinyatakan dalam laporan
auditor, dikhawatirkan terjadi 2 3
bahwa kewajaran hanyalah
bersifat formal, bukan bersifat Untuk mencapai kualitas informasi yang
substantif. tinggi, ukuran kewajaran harus merupakan
suatu rerangka pedoman yang cukup
komprehensif meliputi aspek teknis dan
konseptual.
Pendekatan Penentuan Standar Akuntansi

Bagian
3
Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar
pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka konseptual ini terdiri dari
standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima umum
karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar tersebut disebut
standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI), yang kemudian diganti menjadi standar akuntansi
keuangan (SAK). Sekarang disebut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).

Setiap akuntan di dalam menjalankan profesinya tidak bisa


lepas dari standar akuntansi. Standar-standar tersebut akan terus
berubah, dihapus (diamandemen) dan/ atau ditambahkan baik itu
di Amerika Serikat maupun di negara-negara lainnya.
Standar akuntansi biasanya terdiri dari tiga bagian, yaitu:

Uraian materi yang harus


diatasi

01

Pembahasan dengan Selanjutnya sejalan dengan


penalaran atau cara-cara 02 03 keputusan atau teori, dan
pemecahan masalah solusi yang ditetapkan
Berikut ini merupakan lembaga atau badan-badan yang terlibat dalam
penyusunan standar akuntansi:

American Institute of The Finanacial


Pengguna Laporan
Certified Public Acounting Standard
Keuangan
Accountant (AICPA) Board

01 02 03 04 05 06

Kantor-kantor The American Securities and Exchange


akuntan public dan Accounting Accosiation Commission (SEC)
individu
Perkembangan Standar Akuntansi Di Amerika

Bagian
4
Perkembangan prinsip-prinsip akuntansi berjalan

4 searah dengan proses perkembangan akuntansi.


Menurut Belkoui (2000), proses pengembangan
3 akuntansi dan pengembangan prinsip-prinsip
akuntansi di USA sesudah tahun 1900 diidentifikasi
2
dalam 4 tahap atau fase sebagai berikut:
 
1
 
1. Tahap Pertama
Fase ini merupakan periode 1900-1933 yang disebut sebagai kurun waktu
kontribusi manajemen. Pada kurun ini manajemen mengendalikan secara lengkap
atas pemilihan informasi keuangan yang disajikan dalam laopran tahun baik bentuk,
isi maupun pengungkapannya. Sehingga pengembangan akuntansi tergantung pada
inisiatif manajemen.

2. Tahap Kedua
Tahap ini berlangsung 1933 sampai 1959 dan disebut tahap kontribusi institusi.
Dalam tahap ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam
pengembangan prinsip akuntansi. Peran besar institusi dalam tahap ini secara lain
adalah pembentukan Securities and Exchange Commission (SEC), persetujuan
prinsip-prinsip umum oleh AIA (The American Institute of Accountant), dan peran
baru Committee on Accounting Procedure (CAP).
3. Tahap Ketiga
Tahap ini merupakan periode 1959-1973 yang disebut juga kurun waktu
kontribusi professional. Selama periode ini timbul berbagai organisasi profesional
maupun pemerintah yang mengatur praktik- praktik akuntansi. Seperti diterangkan di
atas pada tahap kedua dominasi campur tangan pemerintah cukup besar antara lain
adalah dengan disahkannya undang-undang yang diberi nama: ”securitas act” tahun
1933 dan 1934. Pada tahap berikutnya atau tahap ketiga peranan pemerintah
berkurang diganti peran institusi profesional.

4. Tahap Keempat
Tahap ini merupakan periode mulai tahun 1973, yang juga disebutkan kurun
waktu politisasi akuntansi. Dalam tahap ini pihak- pihak yang secara politis kuat
mendapatkan keuntungan atas peraturaan yang dikeluarkan. Mungkin saja peraturan
diterbitkan karena desakan pihak-pihak tertentu. Pada periode ini pendekatan
pengembangan teori akuntansi sebagian besar menggunakan pendekatan deduktif dan
dalam penysunan standar dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politis
Perkembangan Standar Akuntansi Di Indonesia

Bagian
5
Di Indonesia versi Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) telah dikodifikasi
dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan dikenal sebagai Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). Pada saat pertama kali dikeluarkan pada tahun 1994, Ikatan Akuntan Indonesia
telah mengesahkan sebanyak 35 PSAK.
Di Indonesia, standard setting body (badan penyusun standar) adalah Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), yang tanggung jawab perumusannya dideligasikan kepada Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (KPAI). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan badan akuntansi
professional di Indonesia. IAI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 oleh beberapa orang
akuntan. Tujuan didirikan IAI antara lain adalah untuk mempromosikan profesi akuntan, mendorong
pertumbuhan profesi akuntan dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi anggota-anggotanya.
Pada tahun 1973 IAI berhasil mengesahkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA) dan Kode Etik Akuntan Indonesia. Organisasi profesi yang berperan
dalam penyusunan atau pembentukan dan pengembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Ikatan Akuntan Indonesia merupakan organisasi
profesi akuntan di Indonesia yang bebas dan tidak terikat pada perkumpulan apa pun. Organisasi ini
didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957, dengan pemerakarsa dan pengurus pertama
sekali adalah: Soemardjono (ketua); Go Tie Siem (sekretaris); Basuki T. Siddharta (bendahara);
Hendra Darmawan, dan Tang Tong Joe (komisaris).
Sejak didirikan pada tahun 1957, IAI telah mengubah, menghimpun, menyusun
dan merevisi prinsip atau standar akuntansi keuangan. Perubahan tersebut antara
lain:

Yang Pertama Yang Kedua Yang Ketiga

Prinsip Akuntansi Prinsip Akuntansi Standar Akuntansi


Indonesia 1973 Indonesia 1984 Keuangan 1994
TERIMA KASIH
Sesi Diskusi

You might also like