Professional Documents
Culture Documents
Kelompok 2, Teori Akuntansi
Kelompok 2, Teori Akuntansi
AKUNTANSI
Israel Chrisma Timbuleng
Tiara Tilaar
Kelompok 2:
Natasya Mandang
Marsela Sangari
Pembahasan
Lingkungan
Pelaporan
Akuntansi
Keuangan dan
Standar
Akuntansi
Dosen Mata Kuliah :
James Jeffrio Manengkey, SE, Ak, DEA
Sejarah Akuntansi
Bagian
1
Mengapa kita perlu mempelajari sejarah akuntansi?
Pada Zaman Mesopotamia sudah ada perdagangan dan sudah ada pencatatan
sederhana dalam bentuk tablet dari tanah liat yang diberi tanda berupa titik-titik sebagai
tanda dari angkayang disebut clay.
Sekitar 1000 tahun SM di Yunani ditemukan koin sebagai alat pertukaran. Penggunaan koin sebagai alat pertukaran ini
memberikan dampak positif bagi akuntansi walaupun belum begitu berarti. Kemudian dalam peradaban Romawi kuno
ditemukan bahwa secara hukum pembayar pajak harus membuat laporan posisi keuangan. Dalam laporan keuangan tersebut
terlihat adanya hak sipil. Hak sipil tergantung pada tingkat kekayaan yang dinyatakan oleh warga Negara (pembayar pajak)
dalam posisi keuangan tersebut (Berkoui, 2000).
Di Cina, negara sudah melaukan praktik akuntansi sejak lama. Pada zaman Dinasti Chou (1122
SM – 256 SM) akuntansi sudah digunakan sebagai alat untuk membantu perencanaan, untuk
pertimbangan dalam ekspansi wilayah negara, untuk mengatur negara dan sebagainya.
.
Di zaman manorial inggris pada waktu itu akuntansi digunakan oleh tuan tanah (sebagai
penguasa) hanya untuk mencatat pendapatan yang diperolehnya dari pajak rakyat dan mencatat
pengeluaran kebutuhan pribadinya. Pencatatan ini menyangkut dua aspek, yaitu aspek fiskal-
fiskal dan moneter dengan menggunakan single entry system.
2. Zaman Evolusi Pembukuan
Dizaman ini lahirnya tatabuku berpasangan sebagai titik tolak perkembangan akuntansi dan
teori dari akuntansi telah ditemukan dalam catatan seorang pedagang di Genoa, Italia sekitar tahun
1340. Kemudian pada masa revolusi industry diinggris membutuhkan dana yang sangat banyak
untuk berekspansi seperti untuk peningkatan kapasitas produksi, pendirian perusahaan baru,
pembangunan pabrik di daerah baru dan lain-lain. Pengaruh perubahan tersebut adalah munculnya
kesadaran akan perlunya cost accounting (akuntansi biaya), munculnya akuntansi untuk depresiasi
dan pengaruh income tax (pajak penghasilan) terhadap akuntansi.
Kemudian pada tanggal 1 juni 1973 didirikan The Financial Accounting Standard Board
(FASB). Dalam menjalankan tugasnya FASB memperoleh saran-saran dari the Financial
Accounting Standard Advisory Council (FASAC) yang memberikan saran atau usulan-usulan yang
berkaitan dengan rencana proyek dan operasi, agenda dan prioritas, pertunjukan satuan tugas serta
isu-isu teknis pada umumnya.
Dengan adanya badan-badan penerbitan yang diuraikan di atas akuntansi di Amerika
harus mengalami perkembangan. Perkembangan tersebut berjalan semakin cepat baik secara teori,
konsep maupun praktiknya, karena penerbitan-penerbotan tersebut selanjutnya digunakan secara
acuan pengembangan praktik dan praktik merupakan proyek studi dan badan-badan yang ada.
Prinsip Akuntansi Berterima Umum dan Standar
Akuntansi
Bagian
2
Prinsip akuntansi berterima umum adalah suatu rerangka pedoman yang terdiri atas standar
akuntansi dan sumber-sumber lain yang didukung berlakunya secara resmi (yuridis), teoritis, dan
praktis.
Standar akuntansi adalah konsep, prinsip, metode, teknik, dan lainnya yang sengaja dipilih
atas dasar rerangka konseptual oleh badan penyusun standar untuk diberlakukan dalam suatu
lingkungan/ negara dan dituangkan dalam suatu betuk dokumen yang resmi guna mencapai
tujuan pelaporan keuangan dalam negara tersebut.
Sebagai pedoman operasional, PABU(Prinsip Akuntansi Berterima Umum) akhirnya akan
menjadi kriteria untuk menentukan apakah statemen keuangan sebagai media pelaporan
keuangan telah menyajikan informasi keuangan yang baik, benar, dan jujur yang secara teknis
disebut menyajikan secara wajar.
Mengapa kriteria kewajaran penyajian laporan keuangan adalah PABU bukan standar akuntansi
keuangan (di Indonesia) atau Financial Accounting Standard (di Amerika)?. Berikut ini alasannya:
Bagian
3
Akuntansi memiliki kerangka konseptual yang menjadi dasar
pelaksanaan teknik-tekniknya, kerangka konseptual ini terdiri dari
standar (teknik, prinsip) dan praktik yang sudah diterima umum
karena kegunaannya dan kelogisannya. Standar tersebut disebut
standar akuntansi yang di Indonesia disebut Prinsip Akuntansi
Indonesia (PAI), yang kemudian diganti menjadi standar akuntansi
keuangan (SAK). Sekarang disebut Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK).
01
01 02 03 04 05 06
Bagian
4
Perkembangan prinsip-prinsip akuntansi berjalan
2. Tahap Kedua
Tahap ini berlangsung 1933 sampai 1959 dan disebut tahap kontribusi institusi.
Dalam tahap ini ditandai oleh penciptaan dan peningkatan peran institusi dalam
pengembangan prinsip akuntansi. Peran besar institusi dalam tahap ini secara lain
adalah pembentukan Securities and Exchange Commission (SEC), persetujuan
prinsip-prinsip umum oleh AIA (The American Institute of Accountant), dan peran
baru Committee on Accounting Procedure (CAP).
3. Tahap Ketiga
Tahap ini merupakan periode 1959-1973 yang disebut juga kurun waktu
kontribusi professional. Selama periode ini timbul berbagai organisasi profesional
maupun pemerintah yang mengatur praktik- praktik akuntansi. Seperti diterangkan di
atas pada tahap kedua dominasi campur tangan pemerintah cukup besar antara lain
adalah dengan disahkannya undang-undang yang diberi nama: ”securitas act” tahun
1933 dan 1934. Pada tahap berikutnya atau tahap ketiga peranan pemerintah
berkurang diganti peran institusi profesional.
4. Tahap Keempat
Tahap ini merupakan periode mulai tahun 1973, yang juga disebutkan kurun
waktu politisasi akuntansi. Dalam tahap ini pihak- pihak yang secara politis kuat
mendapatkan keuntungan atas peraturaan yang dikeluarkan. Mungkin saja peraturan
diterbitkan karena desakan pihak-pihak tertentu. Pada periode ini pendekatan
pengembangan teori akuntansi sebagian besar menggunakan pendekatan deduktif dan
dalam penysunan standar dipengaruhi oleh kepentingan-kepentingan politis
Perkembangan Standar Akuntansi Di Indonesia
Bagian
5
Di Indonesia versi Statement of Financial Accounting Standards (SFAS) telah dikodifikasi
dalam buku Standar Akuntansi Keuangan (SAK) dan dikenal sebagai Pernyataan Standar Akuntansi
Keuangan (PSAK). Pada saat pertama kali dikeluarkan pada tahun 1994, Ikatan Akuntan Indonesia
telah mengesahkan sebanyak 35 PSAK.
Di Indonesia, standard setting body (badan penyusun standar) adalah Ikatan Akuntan
Indonesia (IAI), yang tanggung jawab perumusannya dideligasikan kepada Komite Prinsip
Akuntansi Indonesia (KPAI). Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) merupakan badan akuntansi
professional di Indonesia. IAI didirikan pada tanggal 23 Desember 1957 oleh beberapa orang
akuntan. Tujuan didirikan IAI antara lain adalah untuk mempromosikan profesi akuntan, mendorong
pertumbuhan profesi akuntan dan meningkatkan kemampuan dan kompetensi anggota-anggotanya.
Pada tahun 1973 IAI berhasil mengesahkan Prinsip Akuntansi Indonesia (PAI), Norma
Pemeriksaan Akuntan (NPA) dan Kode Etik Akuntan Indonesia. Organisasi profesi yang berperan
dalam penyusunan atau pembentukan dan pengembangan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) di
Indonesia adalah Ikatan Akuntan Indonesia (IAI). Ikatan Akuntan Indonesia merupakan organisasi
profesi akuntan di Indonesia yang bebas dan tidak terikat pada perkumpulan apa pun. Organisasi ini
didirikan di Jakarta pada tanggal 23 Desember 1957, dengan pemerakarsa dan pengurus pertama
sekali adalah: Soemardjono (ketua); Go Tie Siem (sekretaris); Basuki T. Siddharta (bendahara);
Hendra Darmawan, dan Tang Tong Joe (komisaris).
Sejak didirikan pada tahun 1957, IAI telah mengubah, menghimpun, menyusun
dan merevisi prinsip atau standar akuntansi keuangan. Perubahan tersebut antara
lain: