You are on page 1of 17

ANALISIS QSPM

PT. UNILEVER
INDONESIA, TBK
TIRTA PERTIWI S. (0704380)
NOVIA WIDURI (080154)
CHAIRUNNISA P. (0807156)
Gambaran Umum PT. Unilever Indonesia,
Tbk

Sejarah dan Perkembangan


Perusahaan

Visi Perusahaan

Misi Perusahaan

Produk-produk Perusahaan
Sejarah dan Perkembangan PT. Unilever
Indonesia, Tbk
Tahun 1933 1980
Tahun 1941 1967 PT Unilever
PT. Unilever Mendirikan
didirikan di pabrik kosmetik di UU. PMA merupakan
perusahaan join
Jakarta Surabaya No.1/1967
venture

30 Juni 1997 22 Juli 1980


3 Juli 2002 22 November 2000
PT. Unilever PT. Unilever
Berdiri perusahaan
Berdiri PT baru, PT Anugrah Indonesia berubah berubah menjadi
Technopia Lever menjadi PT Unilever PT. Unilever
Lever (PT AL)
Indonesia
Indonesia Tbk

7 November 2003 30 Juli 2004 2007


Saham PT. Technopia Perusahaan Perusahaan
Lever dijual kepada bekerjasama dengan Sekarang
digabung dengan PT. Ultrajaya Milk
Technopia Singapore
Pte. Ltd
PT Knorr Idustry Trading
Indonesia Company Tbk
Visi PT. Unilever Indonesia, Tbk
Empat pilar utama dari visi Unilever menggambarkan arah jangka
panjang dari perusahaan sehingga kemana tujuan dan bagaimana
menuju ke arah depannya tertuang dalam visi-visi Unilever, yaitu:
• Kami bekerja untuk membangun masa depan yang lebih baik setiap
hari
• Kami membantu orang-orang merasa nyaman, berpenampilan baik
dan lebih menikmati kehidupan dengan brand dan pelayanan yang
baik bagi mereka dan bagi orang lain
• Kami menjadi sumber inspirasi orang-orang untuk melakukan hal
kecil setiap hari yang dapat membuat perbedaan besar bagi dunia
• Kami akan mengembangkan cara baru dalam melakukan bisnis
dengan tujuan membesarkan perusahaan kami dua kali lipat sambil
mengurangi dampak lingkungan
Misi PT. Unilever Indonesia, Tbk
• Selalu bekerja dengan integritas
Beroperasi dengan integritas dan rasa hormat pada orang-orang, sentuhan bisnis kami pada organisasi dan
lingkungan selalu menjadi pusat dari tanggung jawab corporate kami.
• Dampak Positif
Unilever bertujuan memberikan dampak positif dengan berbagai cara: melalui brand, melalui kegiatan komersial
dan hubungan, melalui kontribusi sukarela, serta berbagai cara lain dimana Unilever berhubungan dengan
masyarakat.
• Komitmen yang berlanjut
Unilever mempunyai komitmen untuk terus meningkatkan cara dalam menangani dampak lingkungan dan bekerja
dengan tujuan jangka panjang dalam mengembangkan bisnis yang berkelanjutan.
• Menjalankan aspirasi perusahaan
Tujuan Unilever telah memberikan aspirasi bagi perusahaan untuk mengelola bisnis. Hal ini diperkuat peraturan
yang terdapat di unilever dalam prinsip-prinsip bisnis yang menjelaskan standar operasional yang diikuti semua
karyawan Unilever, dimanapun mereka berada diseluruh dunia. Aturan ini juga mendukung pendekatan kami pada
pemerintah serta tanggung jawab corporate.
• Bekerja dengan yang lain
Unilever ingin bekerja dengan para penyedia sumber daya yang memiliki nilai dan standar yang sama dalam
bekerja. Peraturan tentang rekanan bisnis, sejalan dengan peraturan prinsip bisnis Unilever yang terdiri dari sepuluh
prinsip yang meliputi integritas bisnis dan tanggung jawab yang berhubungan dengan karyawan, konsumen dan
lingkungan.
Produk-produk PT. Unilever Indonesia,
Tbk
Identifikasi Masalah PT. Unilever Indonesia,
Tbk
Di Indonesia sendiri telah begitu banyak
perusahaan yang mengeluarkan berbagai macam
produk, seperti salah satunya PT. Unilever.
Namun disamping kesuksesannya masih terdapat
beberapa permasalahan.
PT. Unilever Indonesia, Tbk harus mampu
bersaing dengan perusahaan-perusahaan lainnya
di dalam memasarkan produk yang mereka jual.
MASALAH
YANG MASLAH
MASALAH
INTERNAL DIHADAPI EKSTERNAL
Memposisikan strategi-
strategi yang akan
diterapkan pada saat
pengambilan keputusan:
ANALISIS SWOT
1. Strength (Kekuatan)
2. Weakness (Kelemahan)
3. Opportunity (Peluang)
4. Threat (Ancaman)
1. Strength (Kekuatan)
a. Melakukan promosi secara besar-besaran
b. Memiliki merek yang sudah terkenal di
kalangan konsumen
c. Perencanaan baik dan kerja sama erat dengan
para pemasok, pelanggan dan distributor untuk
menghantar produk-produk
d. Memiliki SDM yang kompeten
e. Tepat sasaran kepada kepada konsumen
2. Weakness (Kelemahan) 3. Opportunity (Peluang)
a. Jumlah karyawan yang a. Banyaknya kebutuhan di
banyak dalam kehidupan
b. Ketidak jelasan sertifikasi masyarakat
halal untuk produk tertentu b. Tingginya kepuasan
c. Distribusi produk yang konsumen terlihat dari
tidak merata predikat prima indeks
kepuasan konsumen
c. Banyaknya pemain pasar
nasional yang belum
memiliki Cara Produksi
Kosmetik yang Baik
4. Threat (Ancaman)
a. Adanya kenaikan biaya bahan baku dan bahan kemasan
b. Melemahnya daya beli konsumen
c. Maraknya pemalsuan dan penyelundupan produk
d. Adanya tren perubahan gaya hidup masyarakat dari
produk tradisional-nasional menjadi produk-produk luar
neger
e. Produk pesaing dengan harga lebih rendah
Strategi dalam Matrik SWOT
1. Strategi SO (Strength - Opportunities)
Dalam rangka memaksimalisasi kekuatan internal yang dimiliki dan
memanfaatkan peluang yang ada
2. Strategi ST (Strength - Threats)
Dalam rangka memaksimalisasi kekuatan internal yang dimiliki dan
menanggulangi ancaman yang muncul
3. Strategi WO (Weakness - Opportunities)
Dalam rangka minimalisasi kelemahan internal yang dimiliki dan
memanfaatkan peluang yang ada
4. Strategi WT (Weakness - Threats)
Dalam rangka meminimalisasi kelemahan internal yang dimiliki dan
menanggulangi ancaman yang muncul
Tahapan pengambilan
keputusan yang digunakan
QUANTITATIVE untuk mengkuantifisir
STRATEGIC segala kualitas atas
PLANNING MATRIX
kualifikasi sebuah strategi
(QSPM)
1. Strategi Agresif Intensif
a. Strategi Inovasi Produk
PT. Unilever Indonesia, Tbk selalu
mendengarkan suara konsumennya.
b. Market Peneration
Mempertahankan wilayah dan produk yang
ada dengan tujuan memperluas pangsa pasar
2. Strategi Agresif Integrasi
a. Strategi Integrasi ke depan (Forward Integration
Strategy)
Mengatur para distributor, agen, atau pengecernya
b. Strategi Integrasi Horisontal (Horizontal Integration
Strategy)
Perusahaan harus mampu mengenal para pesaing
yang ada, sehingga perusahaan dapat meningkatkan
pengendalian para pesaing.
3. Strategi Agresif Disersifikasi
a. Menganekaragamkan produk yang terkait dengan
rantai nilai dalam rangka mengurangi resiko
b. Menambah produk baru, namun masih terkait
c. Meningkatkan penjualan produk yang ada saat ini
secara signifikan yang ditawarkan dengan harga
yang sangat bersaing

You might also like