You are on page 1of 21

Epistaksis

Disusun Oleh:
Fina Khairunnisa

Pembimbing :
Dr. Layli Rahmawati
Anatomi
Epistaksis

Anterior Epistaxis Posterior Epistaxis


HISTOLOGI HIDUNG
HISTOLOGI HIDUNG
FISIOLOGI HIDUNG
• Fungsi respirasi
• Fungsi penghidu
• Fungsi Fonetik
• Refleks nasal
Etiologi
Lokal Sistemik

• Trauma
• Hematologi
• Penggunaan semprot hidung

• Obat – obatan
Benda asing
• Dehidrasi mukosa, structural • Kerusakan organ dan
(septum deviasi / perforasi) alcohol
• Inflamasi
• Tumor
Sign & Symptoms
Epistaksis anterior Epistaksis posterior

• Biasanya terjadi pada • Didahului oleh adanya


salah satu sisi komorbid pada pasien
• Jumlah tidak begitu • Jumlah darah yang
banyak keluar sangat banyak
• Sering terjadi akibat
trauma
Tatalaksana
 Perbaiki keadaan umum
 Perhatikan C – A - B
 Cari sumber perdarahan
 Hentikan perdarahan
 Maintenance
 Cari faktor penyebab untuk mencegah berulangnya
perdarahan
Epistaksis

medical surgical Non - surgical

• Topical • Maxillary • Cautery via


decongestans
atery ligations anterior rhinoscopy
• Anterior • Nasal packing
ethmoid • Embolization
artery
ligations
Traboulsi, H, Alam, E, Hadi, U. Changing trends in the management of epistaxis.
International Journal of Otolaryngology (2015).
Kucik, CJ. Clenney, T. Management of Epistaxis. Am Fam Physician 2005;71:305-11,312.
Bagaimana cara menghentikan
perdarahannya?
Epistaksis Anterior
Epistaksis Anterior

Metode Trotter Kauterisasi


Epistaxis Anterior
Tampon posterior/
Balon tamponade
Tampon bellock
Ligasi arteri

• Ligasi Arteri Karotis


Eksterna
• Ligasi Arteri Maksilaris
Interna
• Ligasi Arteri Etmoidalis
Anterior
komplikasi

Akibat
• Syok dan anemia
• iskemia serebri
• Insufisiensi koroner

Epistaksis • Infark miokard

Tatalaksana
• Pemasangan tampon anterior : sinusitis, bloody tears,
• Pemasangan tampon posterior : OMA, laserasi palatum
mole

komplikasi
Prognosis

• Ad sanationam : dubia ad malam

• Ad functionam : dubia ad bonam

• Ad vitam : dubia ad bonam


Pencegahan

You might also like