You are on page 1of 43

Pendahuluan

 Masalah Diabetes masalah kesehatan


dunia
 Pada tahun 2003 terdapat sekitar 150 juta
kasus diabetes di dunia
 Pada tahun 2025 diperkirakan jumlahnya
meningkat dua kali lipat (WHO, 2003).
 Pada tahun itu, jumlah penderita diabetes
di Indonesia diprediksi mencapai 12 juta
jiwa.
DEFENISI
 Diabetes mellitus (dari kata Yunani διαβαίνειν,
diabaínein, "tembus" atau "pancuran air", dan kata
Latin mellitus, "rasa manis yang umum dikenal
sebagai kencing manis
 Sekelompok penyakit metabolik yang
ditandai dengan hiperglikemia sebagai akibat
dari defek sekresi insulin, aksi insulin atau
keduanya.
 Dimana kadar glukosa (gula sederhana) di dalam
darah tinggi karena tubuh tidak dapat melepaskan
atau menggunakan insulin secara adekuat.
Makanan glukosa darah

pangkreas insulin sel

hiperglikemia
KLASIFIKASI
 DM tipe 1 : Insulin Dependent Diabetes
Mellitus (IDDM) link
 DM tipe 2 : Non Insulin Dependent
Diabetes Mellitus (NIDDM) link
 DM tipe lain link
 DM gestasional (GDM) link
ETIOLOGI berdasarkan KLASIFIKASI
ADA (American Diabetes Association)
• DM tipe 1
Defisiensi insulin
absolut
akibat dekstruksi
selBeta
Penyebab:
Autoimun
Idiopatik
Lanjutan etiologi
 DM tipe 2
Defisiensi insulin relatif:

Defek sekresi insulin lebih

dominan dari pada resistensi


insulin
Resistensi insulin lebih dominan

dari pada defek sekresi insulin


Lanjutan etiologi
• DM Tipe Lain
Defek genetik fungsi sel beta
Penyakit eksokrin pankreas
Pankreatitis
Pankreatektomi
Endokrinopati
Akromegali
Cushing
Hipertiroidisme
Lanjutan DM tipe lain
Akibat obat
Glukokortikoid
Hormon tiroid
Infeksi
CMV, rubella
Imunologi
Antibodi anti insulin
Sindroma genetik lain
Sidroma Down,
Klinefelter, Turner
Lanjutan etiologi
 DM gestasional
DM yang pertama kali

didiagnosis saat hamil


Resiko : Riwayat

GDM, BB > 4000 gr


FAKTOR RESIKO
 Genetik  Genetik
kecendrungan  Usia
memiliki
tipe antigen HLA  Obesitas
 Imunologi  Riwayat
(autoimun) keluarga
 Lingkungan
- virus
KARAKTERISTIK
DM TIPE 1 DM TIPE 2
 Kasus 5 – 10 %  Kasus 90 – 95 %
 Onset akut  Onset lambat
 Semua usia, < 30 thn  > 30 tahunid
(umur muda)  Obesitas saat
 Kurus saat didiagnosis didiagnosis
 Pengobatan harus dengan  Pengobatan tidak tgt
insulin insulin
 Memiliki antibodi thdp  Tidak ada antibodi spl
insulin / sel pulau  Tidak mudah terjadi keto
langerhans  Penurunan produksi
 Mudah teradi ketoasidosis insulin, peningkatan
resistensi insulin
PATHOFISIOLOGI

RESISTENSI INSULIN

Insulin Tetap, GDR >> Insulin Informasi << Def.Pengt

Transport
Glikolisis glukosa << Glukosaneogenesis dari lemak dan protein
Glikogenesis >>
GDR
Glukosa hati trs darah Eksre Glukosa Lipolisis Pecah Protein
Perlu air
Hiperglikemia
Resiko Infeksi As.Lemak As amino hati
Kehilangan air bebas
Glukosa >> dari
Keton Arteris Urea darah naik
ambang ginjal
klenosis
Rangsang pusat rasa haus
Ketosis
Glukosaria
Mikrovaskuler
Polidipsi Retinopati
Asidosis Neuropati
Metabolik Nefropati
Diuresis Osmotik Kalori << Kurang volume
cairan tubuh
Gg nafas Hiperosmolaritas
Dehidrasi lelah Mual, muntah
Kelelahan

Hiperosmolaritas Polifagia
Gg.Persepsi sensori
Makrovaskuler
Hipertensi Kronis Kardiovaskuler

Renal Blood

Shock, koma
Gg. Nutrisi
LINK
TANDA GEJALA DAN MANIFESTASI
KLINIS
• Gejala Khas

Poliuria Polidipsi Polifagi

BB Menurun cepat tanpa


Sebab yang jelas
Lanjutan gejala
 Gejala tidak khas
Kesemutan, Cepat lelah,
Mengantuk

Gatal didaerah genital,


ISK, Keputihan

Pandangan mata kabur


PEMERIKSAAN PENUNJANG
 Pemeriksaan GDS/GDR mg/dl
Bukan DM Belum pasti DM DM
Plasma vena < 110 110 - 199 > 200
Darah kapiler < 90 90 -99 > 200

 Pemeriksaan Gula darah puasa

Plasma vena < 110 110 -125 > 126

Darah kapiler < 90 90 - 109 > 110


Lanjutan pemeriksaan penunjang
 Test Toleransi Glukosa Oral
1. Tiga hari sebelum pasien makan seperti
biasa
2. Olahraga cukup
3. Pasien puasa semalam 10 -12 jam
4. Periksa gula darah puasa
5. Berikan glukosa 75 gr dlm 250 air 5 menit
6. Periksa GDR setelah pemberian glukosa
7. Selama pemeriksa, tetap istirahat
Diagnosis
 Keluhan khas (+) dan
GD sewaktu > 200 mg/dl atau

GD puasa > 126 mg/dl

 Keluhan khas (-) dan


2 kali pemeriksaan GD sewaktu >

200 mg/dl atau


2 kali pemeriksaan GD puasa > 126

mg/dl
KOMPLIKASI
Komplikasi kronik
Komplikasi akut


 Mikroangiopati

Hipoglikemia  Nefropati diabetika

 Retinopati diabetika
Koma  Neuropati diabetika

ketoasidosis  Makroangiopati

 Stroke
diabetes  Serangan jantung

Keadaan koroner
 Ulkus diabetika
hiperosmolar
nonketotik
PENATALAKSANAAN UMUM
 DIET
(PENGELOLAAN
MAKANAN)
 AKTIVITAS
(LATIHAN
JASMANI)
 MANAJEMEN
OBAT
 EDUKASI
Pengelolaan Makanan
 Makanan seimbang
 KH 60-70%

 Protein 10-15%

 Lemak 20-25%

 Prinsip
 Anjuran makanan seimbang seperti

anjuran makan sehat pada umumnya


 Tidak ada makanan yg dilarang, hanya

dibatasi
Lanjutan Pengelolaan makanan
 Penghitungan kalori basal pasien ( Bocca )
 Kalori basal (kb)  BB
 laki-laki: BB Ideman  Gemuk: -20% kb
(BBI) x 30 kalori  Lebih :-
 Wanita: BBI x 25 kalori 10% kb
 Penyesuaian  Kurang: +20% kb

 Umur> 40 th: -5% kb  Stess metabolik:

 Aktifitas + (10-30%) kb
 Hamil trimester I-II:

Ringan : + 10% kb
+ 300 kalori
 Sedang: + 20% kb
 Hamil trimester III:
 Berat : +30% kb + 500 kalori
Prinsip Pembagian porsi
makanan sehari-hari
Aktivitas/ latihan jasmani
 Prinsip latihan jasmani (CRIPE )
1. Continous
2. Rhytmical
3. Interval
4. Progressive
5. Endurance

Sasaran: 75-85 % denyut nadi maksimal


(220 – umur)
 Manfaat
 Menurunkan kadar glukosa darah
 Mengurang BB
 Mencegah kegemukan
 Mengurangi terjadinya komplikasi
aterogenik, gg lipid darah, peningkatan
TD, hiperkoagulasi darah
 Memperbaiki sensitifitas insulin
 Menurunkan kadar HbA1c
 Memperbaiki profil lemak
Risiko akibat latihan jasmani :
1. Hipoglikemia ( 6- 15 jam)
2. Hiperglikemia setelah olahraga berat
3. Hiperglikemia dan ketosis pd deff
insulin
4. Presipitasi & eksaserbasi PKV
5. Memperburuk komplikasi jangka
panjang.
Pemilihan jenis dan lama latihan harus
disesuaikan usia, penyakit & kondisi fisik.

19
PENATALAKSANAAN MEDIS
OHO ( Obat Hyperglikemia Oral )
 Sulfonilurea : stimulasi lepas insulin,menurun

ambang sekresi, meningkatkan sekresi


insulin
 Biguanid

menurunkan kadar glukosa darah


 Inhibitor alfa glukosiadase

penurunan glukosa dan menurunkan


hiperglikemi
 Insulin sensitizing agent
Nama Generik
Dosis max Dosis awal Lm kerja Frekuen
Sulfonilurea
Klorpropamid 500 50 6-12 1
Gibenklamid 15 - 20 2,5 12-24 1-2
Glipisid 20 5 10-16 1-2
Gliklasid 240 80 10-20 1-2
Glikuidon 120 30 10-20 2-3
Glipsid GITS 20 5 1
Glimerpirid 6 1 1
Biguarnid
Metformin 500 1-3
Inhibitor
Acarbose 50 1-3
Lanjutan Penatalaksanaan Medis
Insulin
 Indikasi Pemakaian insulin

- DM Tipe 1
- DM BB menurun
- DM dengan Ketoasidosis
- DM dengan stress (operasi)
- DM hamil
- DM gagal OHO
 Cara Pemakaian Insulin

- Insulin kerja cepat: 15-30 mnt sbl mkn


- analog : sesaat sebelum mkn
- menengah : 1-2 15 – 30 mnt sblm mkn
Lanjutan insulin
Jenis Awitan Puncak Lama
Ins kerja pdk 0,5 – 1 jam 2-4 jam 5 – 8 jam
Ins kerja 1-2 jam 4 -12 jam 8-24 jam
menengah
Ins kerja pjg 2 jam 6-20 jam 18-36 jam
Ins Camp 0,5 – 1 jam 2-4, 6-12 8 -24 jam
Penyuluhan .
1. Aspek umum DM
2. Penilaian perencanaan makan
3. Petunjuk latihan jasmani
4. Pemantauan glukosa darah & keton urin.
5. Cara kerja obat OHO dan insulin
6. Pengaturan insulin, penentuan target kadar
glukosa plasma
7. Penyebab, gejala, pengobatan, pencegahan
komplikasi. dll

22
Tips perawatan kaki pada
penderita DM
 Periksa kaki kedokter secara teratur
 Gunakan sepatu dan kaos kaki
sesuai ukuran
 Periksa kaki setiap hari
 Gunting kuku jangan terlalu dalam
 Rawat kuku dan kelembaban kulit
kaki
 Pertahankan kaki tetap bersih
 Lancarkan sirkulasi darah dg
berhenti merokok
…..Cont
 Memakai alas kaki sepatu atau
sandal untuk melindungi kaki agar
tidak terjadi luka.
 Gunakan sepatu atau sandal yang
baik sesuai dengan ukuran kaki.
 Periksa sepatu sebelum dipakai
 Hindari merendam kaki terlalu
lama dan menggunakan air panas
ataupun bantalan panas
JANGAN BOBOK
YA…..
ASUHAN KEPERAWATAN
Pengkajian
•Identitas Pasien ( umur , alamat )
•Riwayat kesehatan
KU: BB turun drastis, gatal pada daerah genital
RPS: 2 minggu BB turun 5 kg, 2 hari yang lalu gatal
RPD: Hipertensi.
RPK: DM
•Pola kebiasaan (Gordon)
pola tidur, eleminasi, nutrisi, seksualitas, dll
•Pemeriksaan Fisik (per sistem)
mata: kongjuntiva. Sklera
jantung : askultasi
integumen : pruritus
•Pemeriksaan penunjang (GDR/ GD puasa )
Lanjutan Askep
II. Diagnosa Keperawatan
Diagnosa keperawatan yang muncul pada
pasien Diabetes Melitus menurut Doenges
(1993) dan Hudak-Gallo (1997 ) adalah :
 Kekurangan volume cairan b.d diuresis osmotik.
 Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d
ketidakcukupan insulin
 Kelelahan b.d penurunan produksi metabolik

 Kurang pengetahuan b.d kurang paparan

 Resiko infeksi, perubahan sirkulasi, ISK

 Resiko perubahan persepsi sensori , tidak


seimbang glukosa
Lanjutan Askep
 III. Tujuan

 Hidrasi adequate
 Jumlah kalori /nutrisi yang tepat

 Peningkatan tingkatan energi

 Mencegah komplikasi

 Menurunkan resiko infeksi

 Mengenali kerusakan sensori


Lanjutan Askep
 Dx 1: - Kaji tanda vital
- Monitor input /out put cairan
- Berikan terapi cairan
 Dx 2: - Kaji pola diet dan programkan
- Timbang berat badan
- Lakukan pemeriksaan gula darah
 Dx 3: - Kaji aktivitas
- Diskusikan cara mengurangi energi
 Dx 4: - Berikan informasi tentang DM
 Dx 5: - Monitor tanda-tanda infeksi
- Upaya pencegahan infeksi : cuci tangan jaga
luka
 Dx 6: - Monitor TTV
- Evaluasi lapang pandang
- Perhatikan ada ulkus
Diagnosa yang mungkin muncul
Berdasarkan Nanda
 Kekurangan volume cairan b. d kehilangan volumen
cairan yang aktif
 Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
b.d Ketidakmampuan pemasukan atau mencerna
makanan / absorbsi zat gizi faktor biologis
 Fatigue b.d Fisiologis penyakit DM
 Gangguan persepsi sensori b.d ketidakseimbangan
biokimia
 Resiko Infeksi ; kerusakan jaringan paparan lingkungan
Nursing Out Come (NOC)
Nursing Intervention (NIC)
 DX 1 : NOC: Keseimbangan cairan
 NIC : Manajemen Cairan
 Dx 2 : NOC : Status Nutrisi
NIC : Manajemen Nutrisi
Monitor nutrisi
 Dx 3 : NOC : - Mempertahan konversi
energi
 NIC : - Manajemen energi
- Terapi aktifitas
 Dx 5 : NOC : - Kontrol Resiko
 NIC : - Kontrol Infeksi

You might also like