You are on page 1of 47

27 Maret 2022

ASUHAN
KEPERAWATAN
PASIEN LUKA
BAKAR

SRI SUCIATI, S.ST, Ns – Burn Unit RSUD Dr. Soetomo Surabaya


Mengapa ASUHAN KEPERAWATAN penting?

ASKEP penting dalam rangkaian interaksi antara perawat -> dengan klien
untuk mencapai tujuan kebutuhan klien.
Dan jembatan penghubung antara klien, lingkungan kep
yang mana ASKEP dapat mengingkatkan kemandirian, kepercayaan, kemampuan
intelektual, dan rasa tanggung jawab dan tanggung gugat.
PENGKAJIAN

Pengkajian merupakan langkah awal dari


proses keperawatan yang bertujuan untuk
mengumpulkan data, baik data subyek
maupun obyek.
ANAMNESE

1 IDENTITAS PASIEN 4 RIWAYAT KESEHATAN YANG LALU

2 KELUHAN UTAMA
5 RIWAYAT PENYAKIT KELUARGA

3 RIWAYAT PENYAKIT SEKARANG 6 STATUS KESEHATAN UMUM


PEMERIKSAAN FISIK

B1 (Breathing) B2 (Blood)

B3 (Brain) B4 (Bledder)

B5 (Bowl) B6 (Bone)
DIAGNOSA KEPERAWATAN

1. Gangguan pertukaran gas


2. Inefektif bersihan jalan nafas
3. Gangguan rasa nyaman nyeri
4. Defisit volume cairan
5. Gangguan integritas kulit
6. Gangguan perfusi jaringan
7. Gangguan kebutuhan nutrisi
8. Hipertermi
9. Resiko Infeksi
10.Cemas
11.Mobilitas fisik
MEMANDIKAN
LUKA BAKAR
MEMANDIKAN LUKA BAKAR

TUJUAN :
1.Memberikan perasaan segar dan nyaman.
2.Menghilangkan/membersihkan krusta atau jaringan yang
mati.
3.Mempercepat penyembuhan.
4.Untuk personal hygiene pasien.
Persiapan :
1. Persiapan pasien :
 Pasien diberitau
 Persetujuan tindakan (inform concent)
 Pasien dipuasakan 6-8 jam
 Balutan bagian atas dibuka

2. Persiapan alat (yang steril) :


 Tromol berisi kasa besar dan kecil
 Tromol berisi sarung tangan
 Tromol berisi kapas Chlorhexidine
 Korentang pada tempatnya
 Dua pincet : 1 pincet anatomi & 1 pincet chirurgie
 Dua gunting: 1 gunting verband, 1 gunting necrotomi
 Kom / cucing
 Sprei kecil
3. Persiapan alat (yang tidak steril) :
 Gunting verband
 Bengkok
 Tempat sampah medis dan non medis
 Handuk atau laken
 Peralatan mandi (sabun, shampo, sikat & odol)
 Monitor dan modul lengkap
 Bak mandi lenkap dengan selang dan transporternya
 Oksigen
 Standar infus
Cara Memandikan pasien dengan luka bakar
1. Pasien diberitahu
2. Alat-alat disiapkan
3. Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah memandikan dan memakai APD (Alat
Pelindung Diri : sarung tangan, masker, sepatu, topi, clemek)
4. Pasien ditidurkan diatas tranportasi bed dan dibawa ke kamar mandi
5. Pasien bersama tranportasi bed dimasukkan ke dalam bak mandi
6. Pasien dimandikan
7. Sabun didaerah yang tidak ada luka, cuci rambut pasien, dan gosok gigi
8. Dokter anastesi memberikan obat anastesi, O 2, memasang monitor lengkap
9. Cek pasien atau pastikan bahwa pasien sudah tidak merasa nyeri
10. Pada daerah luka, diguyur dengan larutan savlon 3% dan luka digosok dengan kapas
savlon secara pelan-pelan
11. Jika ada bulla dibullectomie, jika ada jaringan nekrotik lakukan nekrotomi
12. Setelah di cuci savlon bilas dengan air
13. Tranportasi dipindahkan ke ruang perawatan luka
14. Pasien diselimuti dengan kain steril
15. Lakukan perawatan luka
16. Alat-alat dibereskan
Hal- hal yang perlu diperhatikan saat memandikan pasien :

1. Suhu air jangan terlalu panas atau terlalu dingin


2. Cuci rambut setiap kali memandikan
3. Cukur rambut pada daerah sekitar luka
4. Perhatikan keadaan umum / TTV pasien
5. Perhatikan apakah ada perdarahan
BAK MEMANDIKAN LUKA BAKAR
TRANSPORTASI BED LUKA BAKAR
PERAWATAN
LUKA BAKAR
TUJUAN PERAWATAN LUKA BAKAR
 Membersihkan krusta atau jaringan yang mati
 Mencegah infeksi
 Mempercepat penyembuhan
 Menilai kondisi luka saat ini
01
PERAWATAN
TERBUKA
Perawatan luka yang telah diberikan obat
Topical dibiarkan terbuka sehingga
exsudat & debris akan mengering jadi
escar, tanpa balutan.
Keuntungan :
 Bila terjadi infeksi mudah terdeteksi

Kerugian :
 Perawatan luka dilakukan tiap hari, butuh SDM yg cukup
 Jika tidak kerjasama dengan dokter anastesi penderita akan mengalami
nyeri dan trauma setiap kali dilakukan perawatan luka
 Perlu persediaan obat-obat Topical setiap hari
 Kulit yang seharusnya terjadi Epitelisasi akan terganggu
 Px sulit bergerak
02
PERAWATAN
TERTUTUP
Melakukan perawatan luka dan
memberikan obat Topical dengan menutup
luka dengan balutan kasa steril.
Keuntungan :
 Luka tidak langsung berhubungan dengan udara luar
 Pasien merasa lebih nyaman
 Kulit luka mendapatkan kesempatan proses Epetilisasi
 Perawatan luka dilakukan 5 hari sekali untuk yang grade IIA dan
grade IIB maka menghemat biaya dan SDM
 Mengurangi nyeri dan trauma pasien
 Memudahkan mobilisasi pasien

Kerugian :
 Jika terjadi infeksi, luka sulit dievaluasi
PERAWATAN LUKA

LEMBAB
LUKA BASAH LUKA KERING
(MOIST)

- Pembalut Absorben - Hidrokoloid


- Kalsium Alginate - Pembalut Hidrogel
- Foam Transparan

Memelihara Membri Kelembaban


Menyerap Cairan Kelembaban
PROBLEM LUKA

INFEKSI
NEKROTIK EKSUDAT
BAKTERI

ANTIBIOTIK DEBRIDEMENT ABSORTIF


PERSIAPAN ALAT

1 STERIL
1) Satu set alat berisi : 1 pinset anatomi 1 pinset chirurgis, kom tempat
savlon, 1 gunting perban, 1 gunting untuk nekrotomi, tongue sppatel,
kassa.
2) Handscoen pada tempatnya
3) Tromol berisi : kassa besar dan kassa kecil
4) Kapas savlon 3%, SSD salep 1%, Nacl 0,9%, Tulle, perban, velband
5) Korentang
2 Tidak Steril
1)Gunting verband
2)Plester
3)Tempat sampah medis dan non medis
4)APD (Alat Pelindung Diri : masker, sepatu, topi, scrot)
CARA PERAWATAN LUKA
1. Pesien diberitau
2. Perawat cuci tangan sebelum dan sesudah merawat luka
3. Siapkan alat-alat
4. Atur posisi pasien
5. Perawat memakai handschoen steril
6. Cuci luka dengan savlon 3%
7. Cuci luka dengan NaCl 0,9%
8. Luka dikeringkan dengan kasa steril
9. Luka diberi SSD 1% (ketebalan 4 – 5 mm) dan tulle
10. Kemudian luka ditutup dengan kasa velband dan dibalut dengan kasa verband
11. Alat dibereskan
Hal-hal yang perlu diperhatikan saat perawatan luka :

1. Saat membuka balutan harus hati-hati, jika kasa terlalu


lengket atau kering basahi dulu dengan air untuk menghindari
perdarahan
2. Catat kondisi luka, derajat, warnanya
3. Luka pada jari-jari tangan / kaki sela-sela jari diberi kasa
untuk menghindari perlengketan
4. Saat membalut jangan terlalu ketat ataupun terlalu longgar
5. Luka pada leher diberikan posisi hiperekstensi
TEKNIK OPERASI SKIN GRAFT
LUKA POST SKIN GRAFT
Luka Bakar
Derajat II A
Luka Bakar
Derajat II B
GBPT
(Gedung Bedah
Pusat Terpadu)
RUANG PERAWATAN LUKA BAKAR
Do You Have Any Question?

You might also like