You are on page 1of 48

Penerapan Evidence Based Medicine

(EBM) dalam Pekerjaan


Kefarmasian
Apt. Lina Estari E., M.Sc.
Contents

Review EBM
1 Definisi, langkah-langkah

Penelusuran bukti ilmiah


2 PICO, search engine

3 Penerapan dalam pekerjaan kefarmasian

2
Evidence-based medicine (EBM) 

Menurut Depkes RI Menurut Sackett et al., (2000)


adalah proses yang digunakan   adalah suatu pendekatan medik yang
secara sistematik untuk didasarkan pada bukti-bukti ilmiah
melakukan evaluasi, menemukan, terkini untuk kepentingan pelayanan
menelaah/ me-review, dan kesehatan penderita. Dengan demikian,
memanfaatkan hasil-hasil studi dalam praktek, EBM memadukan antara
sebagai dasar dari pengambilan kemampuan dan pengalaman klinik dengan
keputusan klinik. bukti-bukti ilmiah terkini yang paling
dapat dipercaya.

3
EBM merupakan perpaduan dari:

Best research
Clinical expertise Patient values
evidence
keterampilan klinik Data demografi pasien,
bukti ilmiah tersebut
(clinical identitas, suku, agama,
harus berasal dari studi-
skills)/keilmuan sesuai status kesehatan pasien,
studi yang dilakukan
profesi, misalnya riwayat penyakit,
dengan metodologi yang
kemampuan harapan atas upaya
sangat terpercaya
mengetahui kondisi penanganan dan
pasien, terapi pengobatan yang
urgent/tidak, diterima pasien, status
kemampuan jaminan sosial pasien, dll
memutuskan berdasar
risk-benefit ratio, dll
4
Istilah

Evidence-based Diagnosis
dokter

Evidence-based Pharmacoterapy
Farmasi klinis

Evidence-based Nursing
perawat

5
Latar belakang
Profesi klinis, termasuk Apoteker tidak bisa
bergantung penuh terhadap ilmu yang dipelajari
ketika kuliah.

Penelitian dalam dunia medis berkembang sangat


cepat, sedangkan menjadi seorang profesional
disadari atau tidak, akan disibukkan dengan
pekerjaan sehari-hari. Semakin sibuk seorang
profesional, waktu untuk belajar akan sangat
berkurang.

Apa yang kita pelajari saat ini bisa jadi akan berubah
beberapa waktu lagi. Oleh karena itu “long life
learning” akan menjadi tuntutan setiap Apoteker
yang berpraktek.

Pemahaman mengenai EBM sangat diperlukan bagi


praktisi kesehatan yang terjun didalam dunia klinis
sebagai landasan untuk pengambilan keputusan klinis.

6
Langkah-langkah mencari EBM

Memformulasikan pertanyaan ilmiah yang berkaitan dengan


masalah

Penelusuran informasi ilmiah (evidence) yang berkaitan


dengan masalah

Penelaahan terhadap bukti-bukti ilmiah yang ada

Menerapkan hasil penelaahan bukti-bukti ilmiah ke dalam


praktek pengambilan keputusan

Melakukan evaluasi terhadap efikasi dan efektivitas intervensi

7
1 Memformulasikan
pertanyaan ilmiah yang
berkaitan dengan masalah
Proses melakukan identifikasi adanya
ketidakpastian/ketidaktahuan, atau
kebutuhan akan informasi, dan translasi
ketidakpastian/ketidaktahuan menjadi
pertanyaan yang bisa dijawab
Bentuk Pertanyaan Klinis

• Pertanyaan background adalah pertanyaan tentang pengetahuan umum mengenai penyakit,


kondisi, proses, atau suatu hal. Tipe pertanyaan yang diajukan biasanya adalah who, what,
where, when, how dan why mengenai gangguan tertentu, pemeriksaan, atau treatments.
contoh : “Apa penyebab Covid-19?”
“Bagaimana tata laksana terapi Covid-19?”

• Pertanyaan foreground adalah pertanyaan spesifik mengenai pengetahuan tertentu untuk


membantu keputusan klinis. Jenis pertanyaan ini biasanya mengenai pasien atau populasi
yang spesifik. Pertanyaan klinis ini memerlukan formulasi penyusunan yang benar. Untuk itu,
bisa menggunakan metode PICO
Penelusuran informasi
2
ilmiah (evidence) yang
berkaitan dengan masalah

Pencarian Jurnal Menggunakan Metode PICO

https://pubmedhh.nlm.nih.gov/nlmd/pico/piconew.php

Bisa diaplikasikan pada pencarian di pubmed


Sumber dan Kategori Bukti Ilmiah
Sumber bukti “sistem”: Sumber bukti “sintesis”
• BMJ Clinical Evidence • Cochrane Library (http://www3.
(http://www.clinicalevidence.com) interscience.wiley. com/
• UpToDate (http://www.uptodate.com), cgibin/mrwhome/106568753/HOME)
• PIER: The Physician’s Information and • DARE www.york.ac.uk/inst/crd/welcome.htm)
Education Resource ( • Medline
http://pier.acponline.org/index.html) • Ovid EBMR
• WebMD (http://webmd.com) • Evidence-Based Medicine / ACP Journal
• Medscape Club

Sumber bukti “sinopsis” (CATS= Critically Sumber bukti “studi”


Appraised Topics) • MEDLINE/ PubMed (www.pubmed.com/)
• ACP [American College of Physicians] • Embase (www.ovid.com)
Journal Club (http://www.acpjc.org) • Trip database (www.tripdatabase.com/)
• EBM (http://ebm. bmj.com),
• CATs (www.cebm.jr2.ox.ac.uk) “Studi” adalah hasil penelitian asli yang diterbitkan di jurnal
“Sintesis” adalah kajian dari beberapa jurnal “studi”
“sinopsis” adalah abstrak dari kajian jurnal EBM
“sistem” adalah sistem pendukung keputusan berbasis
komputer/android
Portal pencarian
Pubmed
DOAJ.org
Google scholar
Portal garuda
Strategi mencari bukti ilmiah
Strategi Mencari Literatur di Pubmed

Menetapkan tujuan : menentukan PICO

Membuat strategi :

Melakukan pencarian

Resume
STRATEGI

MELEBARKAN MENYEMPITKA
PENCARIAN N PENCARIAN

OR AND

NOT
SEARCH ENGINE
3 huruf terakhir dalam URL :

.com = commercial
.edu = education
.gov = government
.mil = millitary
.org = organisation
.net = network

Pilih .edu, .gov, atau .org yang memiliki kredibilitas yang baik karena dikeluarkan oleh institusi
pendidikan atau pemerintah.
GENERAL SEARCH ENGINE

SEARCH ENGINE WEB URL

Google http://www.google.com

AOL http://www.aolsearch.com

Webcrawler http://www.webcrawler.com

Bing http://www.bing.com
PHARMACY AND PHARMACOLOGY JOURNALS

American Journal of Health-System Pharmacy


Annals of Pharmacotherapy
Clinical Pharmacology and Therapeutics
Consultant Pharmacist
Hospital Pharmacy
Journal of Clinical Pharmacology
Journal of the American Pharmacists Association
Pharmacotherapy
Speciality Medical
Medical Journal Journals

American Journal of Cardiology


American Journal of Medicine American Journal of Respiratory and Critical
Annals of Internal Medicine Care Medicine
Circulation
Archives of Internal Medicine
Critical Care Medicine
British Medical Journal Diabetes
Journal of the American Medical Assoc Gastroenterology
Lancet Hypertension
New England Journal of Medicine Journal of Allergy and Clinical Immunology
Journal of Infectious Disease
Google Scholar Professional Information
• Gratis, mudah digunakan
• Tidak spesifik untuk kesehatan
• Cakupan informasi luas
• Link ke artikel asli

KELEMAHAN
• Kurang akurat dibanding Pubmed
• Hasil tidak spesifik
• Tidak mencakup Cochrane
System Review
• Waktu cakupan lebar
Trip Medical Database
nice.org.uk
sciencedirect.com
cochrane.org
Spesifik : Journal of American Heart Association (JAHA)
PubMed https://pubmedhh.nlm.nih.gov/nlmd/pico/piconew.php
• Cakupan luas
• Ada opsi filter sehingga bisa
dipilih sesuai keinginan
• Ada pencarian advanced
P = Patient, Population, I = Intervention,
Problem Prognostic Factor,
atau Exposure
mewakili pasien, populasi, dan
Metode masalah yang menjadi mewakili intervensi, faktor
pertanyaan prognostik atau paparan
Pencarian
Jurnal Ilmiah

PICO C = Comparison , O = Outcome yang


Control ingin diukur atau ingin
dicapai
mewakili perbandingan atau
intervensi yang ingin mewakili target apa yang
dibandingkan dengan ingin dicapai dari suatu
masalah utama penelitian

27
Contoh PICO

Pertanyaan klinis : Lebih bagus mana PPI vs H2RA sebagai profilaksis untuk stress ulcer pada
pasien ICU?

• P = patient, yaitu pasien ICU


(intensive care unit OR critically ill)
• I = intervention, yaitu PPI
(Proton pump inhibitor)
• C = comparison, yaitu H2RA
(Histamine 2 Receptor Antagonist OR Histamin 2 Receptor Blocker)
• O = outcome, yaitu profilaksis untuk stress ulcer
(stress ulcer prophylaxis)
P = Patient, Population, I = Intervention,
Problem Prognostic Factor,
atau Exposure
#1 intensive care unit
#2 critically ill #3 proton pump
Buka pubmed inhibitor
PMC advance

PICO
C = Comparison , O = Outcome yang
Control ingin diukur atau ingin
dicapai
#4 histamine 2 receptor
antagonist #6 stress ulcer
#5 histamine 2 receptor prophylaxis
blocker

29
Buka pubmed
Perhatikan kekuatan sebuah jurnal
ketika melakukan penelaahan.

Jurnal yang dipergunakan sebagai


pengambilan keputusan sebaiknya
minimal berupa Randomized
Controlled Trials (RCT).
Level of Evidence

Level 1A merupakan
bukti ilmiah dengan
derajat paling tinggi
dan bisa dipercaya.
Desain penelitian
Case report adalah laporan atas suatu kejadian/kasus
Animal trial adalah penelitian dengan subjek hewan
In vitro adalah penelitian yang dilakukan pada suatu sel, jaringan, atau bagian dari organ
Cross sectional adalah penelitian yang mengukur beberapa variabel dalam suatu saat sekaligus
Case control adalah studi analitik yang menganalisis hubungan kausal dengan menggunakan logika
terbalik, yaitu menentukan penyakit (outcome) terlebih dahulu kemudian mengidentifikasi penyebab
(faktor risiko)
Cohort adalah  studi observasional yang mempelajari hubungan antara paparan dan penyakit
dengan memilih dua atau lebih kelompok studi berdasarkan status paparan kemudian diikuti (di-
follow up) hingga periode tertentu sehingga dapat diidentifikasi dan dihitung besarnya kejadian
penyakit
RCT adalah penelitian dengan melakukan intervensi/pemberian perlakuan kepada subyek secara
acak
Systematic review adalah review dari studi/evidence based yang telah dihasilkan sebelumnya.
Meta analisis adalah teknik statistika yang menggabungkan 2 atau lebih penelitian sehingga
diperoleh paduan data secara kuantitatif.
Penelaahan terhadap bukti-
3
bukti ilmiah yang ada

Apakah bukti yang didapat tadi menjawab PICO?


Apakah bukti yang didapat valid?
Apakah bukti yang didapat bisa diterapkan pada
pasien?
EVALUASI LITERATUR
LITERATUR :
• TERSIER : berupa rangkuman atau kumpulan dari berbagai penelitian, biasanya berupa buku,
bisa cetak atau aplikasi di komputer/android
Contoh : AHFS, Applied Therapeutics, Drug Fact and Comparison, Martindale, USP,
BNF, Handbook of Injectable Drugs, Pharmacoterapy Handbook, dll
• SEKUNDER : berupa penilaian, kritikan, atau ringkasan terhadap penelitian orang lain. Bisa
berupa artikel tentang reviu penelitian primer. Bisa dicari melalui portal percarian

• PRIMER : berupa studi/penelitian yang dipublikasikan


contoh : British Medical Journal (BMJ), JAMA, circulation,
Medscape
Contoh referensi tersier
4 Menerapkan hasil penelaahan
bukti-bukti ilmiah ke dalam
praktek pengambilan keputusan

Gabungkan evidence/bukti ilmiah dengan


kemampuan klinis profesional dan pilihan
pasien.
5 Melakukan evaluasi terhadap
efektivitas intervensi

Follow up atas keputusan yang telah dibuat,


meliputi efektivitas dan resiko nya.

Tahap ini harus dilakukan untuk mengetahui


apakah current best evidence yang
digunakan untuk pengambilan keputusan
terapi bermanfaat secara optimal bagi
pasien dan memberikan resiko yang minimal.
“Bagaimana penerapan
Evidence-based Medicine pada
pharmaceutical care?”

40
Evidence-based Pharmacoterapy
Menggabungkan prinsip EBM dengan proses pengambilan keputusan farmakoterapetik

Artinya

Setiap pengambilan keputusan dalam Pharmaceutical Care menggunakan langkah-langkah EBM

Penerapan EBP dalam tugas sehari-hari :


1. Pelayanan Informasi Obat
2. Pemantauan Terapi Obat
3. Berkontribusi dalam Komite Farmasi dan Terapi
4. Seleksi obat OTC yang cocok untuk kondisi pasien dl swamedikasi
5. Partisipasi dalam pembuatan Pedoman Terapi/guideline
Keuntungan EBM bagi Apoteker

1. Memperkuat rasa percaya diri


2. Update ilmu terus menerus
3. Meningkatkan kemampuan berbicara dengan dokter, sejawat lain
4. Meningkatkan kemampuan menghadapi konseling pasien
Cara mencari jawaban dari pertanyaan PIO

Pertanyaan background :
1. Apakah Paracetamol infus tersedia di Instalasi Farmasi? ---------- cari di Sistem Informasi
2. Berapa harga tablet paracetamol per strip?----------------------------- cari di Sistem Informasi
3. Apa kandungan Hyalop tetes mata? -------------------------------------- cari di MIMS, ISO, brosur obat
4. Bagaimana cara minum tablet Levotiroksin, sebelum atau setelah makan?---- cari di DIH
5. Apakah KCl boleh diinfuskan bersama Aminofluid? ------------------- cari di compatibility chart
6. Apa pelarut yang bisa digunakan untuk melarutkan Meropenem? – cari di DIH, brosur
7. Apa antibiotik pilihan untuk pneumonia komunitas? --------------------- cari di DiPiro, guideline
8. Apakah ketorolac boleh diinjeksikan bersama dengan ceftriaxon? – cari di Injectable drug
Cara mencari jawaban dari pertanyaan PIO
Pertanyaan foreground ----- cari EBM nya

Coba cari EBM dari pertanyaan foreground


berikut:

1. Apakah Brilinta (ticagrelor) lebih aman


daripada Clopidogrel pada pasien post PCI?

2. Bagaimana efektivitas INH vs INH+ rifapentin


sebagai profilaksis TB pada pasien HIV/AIDS?

3. Lebih bagus mana Gabapentin dibanding


pregabalin untuk nyeri neuropati?
Apakah Brilinta (ticagrelor) lebih aman daripada
Clopidogrel pada pasien post PCI?

P = I = C= O=

• post PCI • ticagrelor • clopidogrel • safety


• Post
percutaneus
coronary
intervention
Bagaimana efektivitas INH vs INH+ rifapentin
sebagai profilaksis TB pada pasien HIV/AIDS

P = I = C= O=

• HIV • Isoniazid • Isoniazid • efficacy


• AIDS • INH and
rifapentine
Lebih bagus mana Gabapentin dibanding pregabalin
untuk nyeri neuropati?

P = I = C= O=

• Neuropatic • gabapentin • pregabalin • Efficacy


pain • Safety
• Efficacy and
safety
Thanks!

Does anyone have any questions?

48

You might also like