You are on page 1of 16

HIV

Pada Anak
INTRODUCTION
Human Immunodeficiency Virus adalah virus yang
merusak sistem kekebalan tubuh dengan
menginfeksi dan menghancurkan sel CD4 (bagian
sel sarah putih yg bertugas menjaga kekebalan
tubuh)
01
ABOUT
THE
DISEASE
Pada tahun 2019, terdapat lebih dari
50.000 kasus infeksi HIV di Indonesia
dengan angka kematian lebih dari 600
orang
Faktor Risiko Penularan HIV

Bayi dengan ibu pasangan biseksual


atau berganti pasangan

Bayi atau anak yang mendapat


transfusi darah berulang

Anak remaja yg aktif berhubungan


seksual dan berganti-ganti pasangan
Cara Penularan

Antepartum Intrapartum ASI


Selama persalinan : melalui
Transmisi vertikal melalui
darah atau cairan ASI dapat mengandung HIV
plasenta
servikovaginal dalam jumlah yg banyak
Manifestasi Klinis

Gizi Kurang / Gagal


Infeksi Oportunistik Pneumonia Demam berulang
Tumbuh
Pneumonia interstisialis Demam berulang
infeksi bakteri, parasit, jamur Gizi buruk, perawakan disertai dengan infeksi
limfositik yang
yg tidak memberikan penyakit pendek lainnya
disebabkan HIV pada
pada anak normal
jaringan paru
PATHOPHISIOLOGY

RNA masuk ke dalam Protein diproses


Transmisi HIV dari darah, sel dan mengeluarkan Penurunan sistem
ASI/ cairan tubuh ibu enzim reverse
menjadi virus baru imun
transkriptase oleh enzim protease

Pengikatan gp120 HIV Virus melepaskan diri,


RNA ditranskirpsi -
dg reseptor membran T sel inang (CD4/T Defisiensi imunitas
Helper + CD4 > DNA helper) mati
DIAGNOSIS

Uji Virologis Uji Serologis


Setelah usia 6 minggu Umur <18 bulan : sebagai uji menentukan ada
Dierkomendasikan pada usia tidaknya pajanan HIV
<18 bulan Umur >18 bulan : sebagai uji diagnostik
HIV DNA kualitatif menggunakan darah plasma konfirmasi
EDTA atau Dried Blood Spot
Indikasi Pemberian ARV
Kriteria Klinis Kriteria Imunologis Terapi

< 5 Tahun
Terapi ARV tanpa kecuali

> 5 Tahun Stadium 3 dan 4 Terapi ARV

<25% pada anak 24-59 Jangan obati bila tidak


bulan ada pemeriksaan CD4
PREVENTION 3 Stadium 2 dan 1
<350 pada anak <5 Obati bila CD4 < nilai
tahun menurut umur
Stadium HIV
Stadium 1 Stadium 2 Stadium 3 Stadium 4

Berat Tidak ada Penurunan BB <10% Penurunan BB >10% Sindroma wasting


Badan penurunan BB HIV

Gejala Tidak ada gejala • Luka disekitar • Kandidiasis oral • Kandidiasis


atau hanya : bibir • Oral hairy esophageal
Limfadenopati • ruam kulit yang leukoplakia • Herpes simpleks
generalisata gatal • Diare, demam yg • Limfoma
persisten • herpes zoster tidak diketahui • Sarkoma kaposi
dalam 5 tahun penyebabnya • Retinitis CMV
terakhir • Infeksi bakterial • Pneumonia
• ISPA berulang berat • TB extraparu
• Ulkus mulut • TB paru dalam 1 • Asbes otak
berulang tahun terakhir totksoplasmosis
• Gingivitis • Meningitis
• Anemia Kriptokokus
AZT NVP

d4T 3TC
EVP
TDF
Panduan lini pertama yang direkomendasikan adalah 2
Nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NRTI) + 1 Non-
nucleoside reverse transcriptase inhibitor (NNRTI)
Rekomendasi ARV
AZT NVP

d4T 3TC
EVP
TDF

Langkah Pertama : Gunakan 3TCa sebagai NRTI pertama

Rekomendasi ARV
Langkah Kedua
Pilih 1 NRTI untuk dikombinasi dengan 3TCa

● Zidovudin ● Stavudin (d4T)


(AZT) dipilih Memiliki efek ● Tenofovir (TDF)
bil Hb >7,5 samping GI dan
● Zidovudin Dosis sekali sehari
● Zidovudin
Kurang anemia
(AZT)lebih
dipilih Untuk
(AZT)anak >2
dipilih
menyebabkan sedikit dibanding
bil Hb >7,5 tahun
bil Hb >7,5
lipodistrifi dan AZT
asidosis laktat
Langkah Ketiga
Pilih 1 NNRTI

● Nevirapin (NVP)
Dapat diberikan pada ● Efavirenz (EFV)
semua umur Menyebabkan ruam
tidak memiliki efek dan hepatotoksisitas
teratogenik lebih sedikit dari NVP
Pencegahan

Antepartum Intrapartum Postpratum

Penggunaan ARV selama Penggunaan ARV (Nevirapine) Informasi tentang risiko dan
kehamilan dan persalinan SC manfaat ASI kepada Ibu
Terimakasih

You might also like