You are on page 1of 15

DOKUMENTASI KEPERAWATAN

Konsep Kebutuhan Dasar Manusia

DOSEN PENGAJAR : Ns. Kheli Fitria Annuril,S.Kep


Disusun Oleh :
Kelompok 4B
 
Aziza Inayah ( P0 5120220050 )
Cindy Puspita Sari ( P0 5120220052 )
Enjelina Br Butar Butar ( P0 5120220057 )
Lora Fransisca Samosir ( P0 5120220063 )
M. Widy Pangestu ( P0 5120220064 )
Meti Destari ( P0 5120220065 )
Priska sawlia ganni rohima ( P0 5120220071 )
Sukma Wijaya ( P0 5120220081 )
Konsep Kebutuhan Dasar Manusia

Kebutuhan dasar manusia merupakan sesuatu


yang dibutuhkan oleh manusia untuk untuk
mempertahankan keseimbangan psiologis maupun
psikologis. Menurut Abraham Maslow manusia
mempunyai kebutuhan tertentu yang harus di
penuhi secara memuaskan melalui proses
homeostatis, baik fisiologis maupun psikolgis.
Kebutuhan dasar manusia yang lebih dikenal sebagai
istilah Hierarki Kebutuhan Dasar Manusia Maslow
(Wolf, Lu Verne, dkk, 1984). Hierarki tersebut
meliputi lima kategori kebutuhan dasar, yakni:

1. Kebutuhan fisiologis (Physiologis Needs)


2. Kebutuhan Keselamatan dan Rasa Aman (Safety and
Security Needs)
3. Kebutuhan Rasa Cinta, Memiliki dan Dimiliki (Love and
Blonging Needs)
4. Kebutuhan Harga Diri (Self-Esteem Needs)
5. Kebutuhan Aktualisasi Diri (Needs for Actualization)
Lanjutan….

Konsep hierarki di atas menjelaskan bahwa


manusia senantiasa berubah, dan kebutuhannya
pun terus berkembang. Jika seseorang merasakan
kepuasan, ia akan menikmati kesejahteraan dan
bebas untuk berkembang menuju potensi yang
lebih besar. Sebaliknya,jika proses pemenuhan
kebutuhan itu terganggu, akan timbul suatu
kondisi patologis.
Konsep Dasar Kebutuhan Aktivitas

Definisi
Aktivitas adalah suatu energy atau keadaan
bergerak dimana manusia memerlukan untuk
dapat memenuhi kebutuhan hidup. Salah satu
tanda kesehatan adalah adanya kemampuan
seseorang melakukan aktivitas seperti berdiri,
berjalan dan bekerja.
Factor-Faktor yang Mempengaruhi Kebutuhan
Aktivitas :

a)Pertumbuhan dan Perkembangan


b)Kesehatan Fisik
c) Gaya Hidup
d)Nutrisi
e)Emosi
Pengertian Diabetes Melitus

Diabetes Melitus merupakan penyakit gangguan


metabolisme karbohidrat lemak dan protein yang
berkaitan dengan defisiensi atau resistensi insulin
secara absolute maupun relatif yang bersifat
kronis, ditandai dengan ciri khas peningkatan
kadar Glukosa darah atau Hiperglikemia diatas
nilai normal, Hiperglikemia terjadi karena adanya
gangguan kerja insulin atau sekresi insulin
didalam tubuh (Miharja, 2013, Awad dkk, 2013).
(Riyadi, 2012)

Penyebab Diabetes Melitus pada umumnya


disebebkan oleh rusaknya sebagian besar atau kecil
sel betha pankreas yang berfungsi sebagai
penghasil insulin didalam tubuh, karena ada
kerusakan sel betha maka berakibat tubuh akan
kekurangan insulin.
Selain itu terdapat juga faktor-faktor resiko yang
mempengaruhi terjadinya Diabetes Melitus faktor
tersebut ada yang bisa diubah dan tidak dapat
diubah,
Faktor resiko yang tidak dapat diubah yaitu:
a) Faktor Genetik
b) Usia
c) Gender
d) Diabetes Melitus Gestasiaonal

Faktor resiko yang dapat diubah antara lain:


e) Obesitas
f) Pola hidup
Konsep Gangguan Integritas kulit

Kulit adalah suatu massa atau jaringan terbesar


didalam tubuh, fungsinya untuk melindungi struktur-
struktur yang ada dibawahnya dan sebagai tempat
cadangan kalori (Saferi, 2014).
Gangguan integritas kulit adalah kerusakan mukosa
kulit dan jaringan integument (Jennifer, 2010).
Dimana penderita mengalami gangguan epidermis
pada lapisan kulit disebabkan oleh metabolic Diabetes,
sehingga dapat memunculkan luka (Hermand, 2013).
Luka yang disebabkan oleh Diabetes Melitus
meliputi Dermopati Diabetes, diabetik foot atau
luka pada kaki yang dipengarui oleh neuropati,
vaskulopati (iskemia) dan imunopati, Lokasi luka
biasanya muncul dikaki dan jari tengah, berisi
cairan dan tidak edema.
Gangguan integritas kulit pada penderira Diabetes
melitus terjadi karena adanya gangguan sirkulasi,
gangguan neuropati perifer, deformitas kaki,
imobilisasi dan juga trauma (Harahap, 2012).
Jenis luka Diabetes Melitus
1. Ulkus
2. Bula Diabetik
3. Gangrene
Derajat/ Grade luka Diabetes Melitus

Derajat 0 : Tidak ada lesi yang terbuka, Bisa terdapat deformitas


atau selulitis (dengan kata lain: kulit utuh, tetapi ada
kelainan bentukkaki akibat neuropati).
 Derajat 1: luka superficial terbatas pada kulit.
 Derajat 2: luka dalam sampai menembus tendon, atau tulang.
 Derajat 3: luka dalam dengan abses, osteomielitis atau sepsis
persendian.
 Derajat 4: Gangren setempat, di telapak kaki atau tumit
(dengan kata lain gangren jari kaki atau tanpa selulitis).
 Derajat 5: Gangren pada seluruh kaki atau sebagian tungkai
bawah
DAFTAR PUSTAKA
file
:///C:/Users/User/Downloads/BAB%20I%20%20DOKRMNTASI%20SDKI.
pdf
file:///C:/Users/User/Downloads/6.%20BAB%20II%20SDKI.pdf
http://repository.poltekkes-tjk.ac.id/329/3/BAB%20II.pdf
http://repository.stikespantiwaluya.ac.id/448/2/STIKESPW_Muhammad
%20Sholikan_fulltext.pdf
Ali Maghfuri. 2016. Buku pintar perawatan luka Diabetes Melitus. Jakarta
selatan : Salemba
Medika Dyah restuning P. (2015). Penatalaksanaan Diabetes Melitus
Terpadu. In : FKUI (Vol. 15).
Damayanti, S., & Kurniawan, T. (2014). Dukungan Keluarga pada Pasien
Diabetes Melitus Tipe 2 dalam Menjalankan Self Management Diabetes
Family Support of Patients Type 2 Diabetes Mellitus in Performing
Diabetes Self-management. Jurnal Keperawatan Padjajaran, 2(1).
TERIMAKASIH 

You might also like