You are on page 1of 25

ANALISIS BENCANA GUNUNG MERAPI SERTA

MITIGASINYA

Mira Nailufar Rusman 22321001


Nindia Ekasuci Larasati 22321014
PENDAHULUAN

Gunung Merapi (2986 mdpl)

Lokasi : perbatasan Kabupaten Sleman, Provinsi


DIY dan Kabupaten Magelang,
Kabupaten Boyolali dan Kabupaten Klaten di
Propinsi Jawa Tengah
7° 32'30" LS dan 110° 26'30" BT.
Tipe Gunung : Strato, Tipe A
Status : Aktif
Berdasarkan tatanan tektoniknya, gunung ini terletak di
Gambar 1. Gunung Merapi zona subduksi
SEJARAH LETUSAN

• Data yang tercatat letusan Merapi yang cukup besar,


dengan skala 4 VEI (Volcanic Explosivity Index) terjadi
pada 15 April 1872 dan 26 Oktober 2010
• Menurut gambar infografis (gambar 2) menunjukkan
Gunung Merapi memiliki masa istirahat antara 1-18
tahun. Artinya Merapi memiliki masa istirahat
terpanjang yang pernah tercatat adalah 18 tahun.

Gambar 2. Infografis Indeks Letusan dan Masa


Istirahat Gunung Merapi Tahun 1752-2014 (Sumber:
Global Vilcanism Program)
KARAKTERISTIK LETUSAN

• G. Merapi merupakan gunungapi kerucut dengan


komposisi magma basaltik andesit dengan
kandungan silika (SiO2) berkisar antara 52 – 56 %.
• Morfologi bagian puncaknya dicirikan oleh kawah
yang berbentuk tapal kuda, dimana di tengahnya
tumbuh kubah lava.
• Letusan G. Merapi dicirikan oleh keluarnya magma
ke permukaan membentuk kubah lava di tengah
kawah aktif di sekitar puncak. Munculnya lava
baru biasanya disertai dengan pengrusakan lava
lama yang menutup aliran sehingga terjadi
guguran lava. Lava baru yang mencapai
permukaan membetuk kubah yang bisa tumbuh
membesar
Gambar 3. Peta sebaran awanpanas G.Merapi tahun 1911-2006
ERUPSI TAHUN 2010
• Erupsi tahun 2010 terjadi Pada 26 Oktober 2010 pukul
17:02 WIB terjadi letusan pertama. Letusan bersifat
eksplosif disertai dengan awanpanas dan dentuman
• Berdasarkan Data Informasi Bencana Indonesia (DIBI)
Badan Nasional Penanggulangan Bencana, total
dampak erupsi Merapi 26 Oktober 2010 yaitu 386
meninggal dan hilang, 447.982 orang menderita dan
mengungsi, dan 381 orang luka-luka. Amukan awan
panas dan material jatuhan menyebabkan 2.465 unit
rumah rusak berat, 158 rumah rusak sedang dan 296
rumah rusak ringan.
• Dampak erupsi Merapi 2010 mengakibatkan sejumlah
desa tidak dapat ditinggali lagi
• Kabupaten Sleman yang memiliki dampak terparah
dibanding 3 kabupaten lain di sekitarnya. Dari 11
kecamatan di Kabupaten Sleman yang terdampak,
Kecamatan Cangkringan merupakan kecamatan
Gambar 4. Erupsi Gunung Merapi Tahun 2010
terparah. Empat dari lima desa di kecamatan ini
mengalami kerusakan dengan Desa Gelagaharjo
mengalami kerusakan rumah paling banyak dibanding
4 desa lainnya.
ERUPSI TAHUN 2018

• Merapi kembali menunjukkan taringnya


dengan letusan freatik pada tanggal 11 Mei
2018.
• Letusan Merapi disertai gemuruh dengan
tekanan sedang hingga kuat dan tinggi
kolom diperkirakan mencapai 5.500 m.
• Letusan melontarkan abu vulkanik, pasir
dan material piroklastik. Letusan freatik
Merapi akibat dorongan tekanan uap air
yang terjadi akibat kontak masa air dengan
panas di bawah kawah gunung Merapi.

Gambar 5. Erupsi Gunung Merapi Tahun 2018


AKTIVITAS GUNUNG API SEKARANG

• Merapi, Selasa - 15 Maret 2022,


statusnya Level III (Siaga)
• 90 hari terakhir, kegempaan di gunung
merapi didominasi oleh gempa guguran

Gambar 6. Kegempaan Merapi 90 hari terakhir


ANALISIS MITIGASI
Click icon to add picture

MITIGASI STRUKTURAL MITIGASI NON STRUKTURAL


Pembangunan Rumah sesuai
standar Kawasan rawan bencana

Gambar 7&8. Pembangunan


MITIGASI rumah sesuai standar
kawasan rawan bencana
STRUKTURAL
pembuatan sabo

Gambar 9. Pembuatan sabo


MITIGASI
STRUKTURAL

Gambar 10. Alat peringatan dini

Alat peringatan dini


Skenario Kejadian Erupsi Gunung Merapi

MITIGASI
STRUKTURAL

Gambar 11. Skenario kejadian erupsi


gunung merapi
Pembuatan Jalur Evakuasi

MITIGASI
STRUKTURAL

Gambar 12. Pembuatan


papan-papan
peringatan dan
informasi
Media Informasi
Gambar 13. Penyebaran
informasi lewat social media

MITIGASI NON
STRUKTURAL

Mengadakan Sosialisasi mengenai


Mitigasi Bencana Gunungapi

Gambar 14. Mengadakan sosialisasi mitigasi gunungapi


Membuat Peta Kawasan Rawan
Bencana

MITIGASI NON
STRUKTURAL

Gambar 15. Peta rawan bencana


Membentuk Tim Pengurangan
Resiko Bencana (PRB) Gambar 16. Organisasi
penanggulangan bencana

MITIGASI NON
STRUKTURAL

Mengadakan Simulasi Bencana

Gambar 17. Simulasi bencana


ANALISIS MITIGASI BENCANA GUNUNG MERAPI
Dalam pelaksanaan mitigasi bencana erupsi Gunung Merapi yang berbasis masyarakat, pemerintah
seharusnya mengikutsertakan masyarakat dan komunitas dalam berbagai kegiatan mitigasi. Selain
partisipasi, masyarakat di lereng Merapi juga telah memiliki inisiasi untuk membuat dirinya berdaya dalam
menghadapi bencana. Dalam penyelenggaraan penanggulangan bencana, utamanya mitigasi, ketersediaan
informasi terkini, kredibel, dan cepat adalah penting untuk menilai, mamantau dan membuat kebijakan. Oleh
sebab itu ketersediaan data, seperti demografi, populasi, status sosial-ekonomi masyarakat sangatlah
penting untuk dimiliki pemerintah, utamanya BPBD.
ANALISIS RISIKO BENCANA
Click icon to add picture
ANALISIS RISIKO BENCANA

• Kecamatan Dukun di Kabupaten Magelang


memiliki jumlah penduduk terdampak
bencana erupsi Gunung Merapi terbanyak
yang meliputi 8 dari 15 Desa terletak di
Kawasan Rawan Bencana (KRB) III.
• Kecamatan Dukun terletak di lereng sebelah
barat Gunung Merapi. Kondisi topografi
seperti relief pegunungan dan lembah-
lembahnya sangat dipengaruhi oleh aktivitas
vulkanik Gunung Merapi. Karena dipengaruhi
oleh aktivitas vulkanik, wilayah ini banyak
menghadapi potensi bencana erupsi.

Gambar 18. Peta Kecamatan Dukun


ANALISIS RISIKO BENCANA
Tingkat Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

• Risiko bencana ditentukan dengan


menghitung pengaruh bahaya, kerentanan,
dan kemampuan dalam menghadapi
bencana.
• Langkah pertama yang dilakukan adalah
menentukan tingkat bahaya erupsi.Tingkat
bahaya erupsi Gunung Merapi dibagi
meliputi tiga tingkat bahaya yaitu tingkat
bahaya rendah, tingkat bahaya sedang,
dan tingkat bahaya tinggi.

Gambar 18. Peta Kawasan Rawan Bencana Gunung Merapi


di Kecamatan Dukun
ANALISIS RISIKO BENCANA
Tingkat Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

• Tahap selanjutnya adalah penentukan


tingkat kerentanan. Kerentanan meliputi
kerentanan sosial, kerentanan ekonomi,
kerentanan fisik, dan kerentanan lingkungan.
• Kerentanan Sosial meliputi tingkat
Kepadatan Penduduk dan rasio kelompok
rentan.
• Kerentanan ekonomi meliputi luas lahan
produktif dan jumlah ternak.
• Kerentanan fisik meliputi jumlah rumah dan
jumlah fasilitas umum.
• Kerentanan Lingkungan berkaitan dengan
penggunaan lahan.

Gambar 19. Peta Sebaran Kerentanan di Kecamatan Dukun


ANALISIS RISIKO BENCANA
Sebaran Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

• Langkah selanjutnya adalah melakukan


perhitungan kapasitas dalam menghadapi
bencana.
• Indikator yang digunakan antara lain
keberadaan organisasi penanggulangan
bencana, keberadaan dan jenis sistem
peringatan dini, keberadaan dan jenis
sosialisasi bencana, keberadaan dan jenis
faktor pengurangan risiko dasar, dan
keberadaan dan jenis mitigasi bencana.

Gambar 20. Peta Sebaran Kapasitas di Kecamatan Dukun


ANALISIS RISIKO BENCANA
Sebaran Risiko Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Dukun Kabupaten Magelang

• Langkah selanjutnya adalah


membuat sebaran risiko bencana
erupsi Gunung Merapi.
• Peta risiko diperoleh dari hasil
overlay peta ancaman bahaya,
kerentanan total, dan kapasitas.

Gambar 21. Peta Sebaran Risiko di Kecamatan Dukun


PERANAN GEOFISIKA DALAM MITIGASI BENCANA
Monitoring Gunung Merapi

Metode geofisika yang dapat digunakan dalam


monitoring gunungapi adalah:
• Seismik (seismologi)
• Mikrogravity
• Geolistrik
• Geomagnet

Gambar 22. Survey Geofisika


Ardi, Andika Surya, Dyah Respati, Suryo Sumunar. 2017. Analisis Risiko
Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Dukun Kabupaten
Magelang. Jurusan Pendidikan Geografi FIS UNY.
Isnainiati, Nur, Muchammad Mustam, Ari Subowo. 2013. Kajian Mitigasi
Bencana Erupsi Gunung Merapi Di Kecamatan Cangkringan
DAFTAR PUSTAKA Kabupaten Sleman. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas
Diponegoro.
https://hmgf.fmipa.ugm.ac.id/geofisika-dan-gunung-api/ diakses pada 27
Maret 2022 pukul 09.26 WIB
Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi - Badan Geologi

(esdm.go.id) diakses pada 27 Maret 2022 pukul 10.50 WIB


TERIMAKASIH

You might also like