You are on page 1of 13

Kewirausahaan

Disusun oleh Kelompok 4


1. Amelia Syafitri 2005126433
2. Rahmi Delviandri 2005113264
3. Rifki Ilahi 2005125276

Dosen Pengampu : Dr. Fakhruddin Z, S.Si, M.T


Etika Bisnis

Pokok pembahasan :

Mengapa perlu memiliki etika dalam


berwirausaha
Tanggung jawab moral sebagai entrepreneur
Bagaimana berbisnis dengan etis
Pengertian Etika

Etika berasal dari bahasa Yunani “ Ethikos”


yang mempunyai memiliki banyak arti, yaitu:

1. Sebagai analisis konsep mengenai apa yang harus, mesti, benar, salah,
tanggung jawab dll.
2. Pencarian kedalam watak moralitas atau tindakan-tindakan moral.
3. Pencarian kehidupan yang baik secara moral .
Pengertian Bisnis
KBBI :
Bisnis adalah usaha dagang, usaha komersial
dalam dunia perdagangan

Secara umum:
Bisnis adalah keseluruhan kegiatan usaha yang dijalankan oleh orang atau
badan secara teratur dan terus menerus,yaitu berupa kegiatan mengadakan
barang-barang atau jasa-jasa maupun fasilitas-fasilitas untuk diperjualbelikan,
dipertukarakan, ataudisewakan dengan tujuan mendapatkan keuntungan
Pengertian Etika Bisnis Menurut Para
Ahli
1. Zimmerer (1996) : suatu kode etik perilaku pengusaha
berdasarkan nilai-nilai moral dan norma yang dijadikan
tuntunan dalam membuat keputusan dan mencegah
persoalan.

2. Velasques (2005) : studi yang dikhususkan mengenai


moral yang benar dan salah. Studi ini berkonsentrasi pada
standar moral sebagaimana diterapkan dalam kebijakan,
institusi dan perilaku bisnis.
Perlunya memiliki etika dalam
  berwirausaha
Menurut Peter F. Drucker : Kewirausahaan merupakan
kemampuan dalam menciptakan sesuatu yang baru dan
berbeda. Maksudnya, bahwa seorang wirausahawan adalah
orang yang memiliki kemampuan untuk menciptakan sesuatu
yang baru, berbeda dari yang lain atau mampu menciptakan
sesuatu yang berbeda dengan yang sudah ada sebelumnya.

Etika yang harus ada dalam setiap jiwa wirausaha (entrepreneur)


:
a. Kejujuran e. Taat hukum
b. Bertanggung jawab f. Suka membantu
c. Menepati janji g. Komitmen
d. Disiplin h. Mengejar prestasi
Dalam etika berwirausaha perlu ada
ketentuan yang mengaturnya :
1. Sikap dan perilaku seorang pengusaha harus mengikuti norma yang
berlaku dalam suatu negara atau masyarakat.
2. Penampilan yang ditunjukan seorang pengusaha harus selalu apik,
sopan, terutama dalam menghadapi situasi atau acara-acara
tertentu.
3. Cara berpakaian pengusaha juga harus sopan dan sesuai dengan
tempat dan waktu yang berlaku.
4. Cara berbicara seorang pengusaha juga mencerminkan usahanya,
sopan, penuh tata karma, tidak menyinggung atau mencela orang
lain.
5. Gerak-gerik seorang pengusaha juga dapat menyenangkan orang
lain, hindarkan gerak-gerik yang dapat mencurigakan.
Mengapa perlu memiliki etika?

1. Karena bisnis tidak hanya bertujuan untuk profit melainkan perlu mempertimbangkan
nilai-nilai manusiawi.
2. Bisnis dilakukan diantara manusia yang satu dengan manusia yang lainnya, sehingga
membutuhkan etika sebagai pedoman dan orientasi bagi pengambilan keputusan,
kegiatan, dan tindak tanduk manusia dalam berhubungan (bisnis) satu dengan lainnya.
3. Bisnis saat ini dilakukan dalam persaingan yang sangat ketat, maka orang yang
bersaing dengan tetap memperhatikan norma-norma etis pada iklim yang semakin
profesional justru akan menang.
Tanggung jawab
Tanggung jawab sosial
perusahaan
( Corporate Social Responsibility
(CSR))
CSR berakar dari etika dan prinsip-prinsip yang berlaku di Perusahaan dan
dimasyarakat. Etika yang dianut merupakan bagian dari budaya (corporate
culture); dan etika yang dianut masyarakat merupakan bagian dari budaya
masyarakata. Prisnsip-prinsip atau azas yang berlaku di masyarakat juga
termasuk berbagai peraturan dan regulasi pemerintah sebagai bagian dari
sistem ketatanegaraan.
Berbisnis dengan Etis

Kode etik pribadi masing-masing orang ini ditentukan oleh


kombinasi sejumlah faktor. Jika Anda menempatkan pendapatan
finansial pada puncak daftar prioritas Anda, Anda bisa
mengembangkan satu kode etik yang mendukung pengejaran
kenikmatan material, Jika Anda menempatkan keluarga dan teman
sebagai prioritas, Anda akan menganut standar yang berbeda
Hal yang dilakukan untuk berbisnis secara etis
1. Perilaku terhadap karyawan

Pedoman etis dan hukum mengemukakan bahwa keputusan perekrutan dan pemecatan harus
didasarkan hanya pada kemampuan karyawan melakukan pekerjaan.

2. Perilaku terhadap organisasi

Isu etis juga muncul dari perilaku karyawan terhadap majikannya, khususnya dalam kasus
seperti konflik kepentingan, kerahasiaan, dan kejujuran. Konflik kepentingan terjadi karena
suatu aktivitas bisa menguntungkan individu dengan merugikan pihak majikannya.

3. Perilaku terhadap agen ekonomi lainnya

Etika juga tampil dalam hubungan antara perusahaan dan karyawannnya dengan apa yang
disebut agen kepentingan primer – terutama pelanggan, pesaing, pemegang saham, pemasok,
penyalur, dan serikat buruh. Dalam menghadapi agen-agen tersebut, ada peluang terjadinya
ambiguitas etis dalam hampir setiap aktivitas – periklanan, laporan keuangan, pemesanan dan
pembelian, tawar-menawar dan perundingan dan hubungan bisnis lainnya.
KESIMPUL
AN
Etika dalam berbisnis adalah mutlak dilakukan. Maju mundurnya
bisnis yang dijalankan adalah tergantung dari pelaku bisnis itu
sendiri. Apa yang dia perbuat dengan konsekuensi apa yang akan
dia peroleh sudah sangat jelas.
Pebisnis yang menjunjung tinggi nilai etika akan mendapat point
reward terhadap apa yang telah dia lakukan. Kemajuan perusahaan,
kepercayaan pelanggan, profit yang terus meningkat, pangsa pasar
terus meluas, merupakan dambaan bagi setiap pebisnis dan ini akan
diperoleh dengan menjungjung tinggi nilai etika.
TERIMA KASIH

You might also like