You are on page 1of 23

Epitaksis

PEMBIMBING : DR. ERNA MARBUN


DISUSUN OLEH : FRISKA J K 11 2019 105
RS HUSADA
23 MEI 2022 – 25 JUNI 2022

9/3/20XX Presentation Title 1


Anatomi Hidung

9/3/20XX Presentation Title 2


Anatomi Hidung

9/3/20XX Presentation Title 3


Vaskularis Hidung

9/3/20XX Presentation Title 4


Pleksus Kiesselbach (Little’s Area

9/3/20XX Presentation Title 5


EPISTAKSIS

• PERDARAHAN YANG BERASAL DARI DALAM HIDUNG


• Perdarahan dari dalam kavum nasi.
• Perdarahan ini bisa keluar melalui nares anterior, nares posterior, atau keduanya.

9/3/20XX Presentation Title 6


Penyebab
1. LOKAL
• A. TRAUMA
• TRAUMA RINGAN : mengorek hidung, benturan ringan, bersin atau mengeluarkan ingus terlalu keras

• TRAUMA BERAT : kena pukul, jatuh atau kecelakaan lalu-lintas. benda asing tajam atau trauma pembedahan.
• B. INFEKSI
• INFEKSI HIDUNG : rhinitis akut / kronis
• INFEKSI SINUS PARANASAL :Sinusitis
• C. NEOPLASMA :
• Hemangioma
• Karsinoma
• Angiofibroma di hidung, sinus, dan nasofarings.
• D. KELAINAN KONGENITAL :
• Hereditary hemorrhagic teleangiectasis (= osler’s disease)
• Von Willenbrand disease.

9/3/20XX Presentation Title 7


• Kelainan darah
• Penyakit kardiovaskular - hipertensi
• Infeksi sistemik
• demam berdarah (dengue hemorrhagic fever).
• Demam tifoid, influensa dan morbilli
• Gangguan hormonal- wanita hamil atau menopause
• Perubahan udara atau tekanan atmosfir
• Zat-zat kimia - keringnya mukosa hidung.

9/3/20XX Presentation Title 8


Sumber Pendarahan

9/3/20XX Presentation Title 9


9/3/20XX Presentation Title 10
DIAGNOSIS
Anamnesis
• ditanyakan secara spesifik mengenai beratnya perdarahan, frekuensi, lamanya
perdarahan, dan riwayat perdarahan hidung sebelumnya.
• ditanyakan juga megenai kondisi kesehatan pasien secara umum yang berkaitan dengan
perdarahan misalnya riwayat trauma hidung yang belum lama, darah tinggi,
arteriosclerosis, koagulopati, riwayat perdarahan yang memanjang setelah dilakukan
operasi kecil, penyakit hati
• Riwayat gangguan perdarahan dalam keluarga
• Riwayat penggunaan alcohol dan obat-obatan, misalnya; aspirin dan fenilbutazon atau
penggunaan anti koagulan
• Apakah darah terutama mengalir ke dalam tenggorok (posterior) atau keluar dari hidung
depan (anterior) bila pasien duduk tegak
9/3/20XX Presentation Title 11
Alat yang diperlukan

• Lampu kepala
• Spekulum hidung
• Alat penghisap / suction
• Alat pembawa tampon
• Tampon hidung : vaselin
• Lidocain, adrenalin

9/3/20XX Presentation Title 12


• Posisi pasien :
• Diperiksa dalam posisi duduk
• Biarkan darah mengalir keluar dari hidung sehingga bisa dimonitor
• Bila keadaan lemah, posisi setengah duduk/berbaring dengan kepala
ditinggikan
• Jangan sampai darah mengalir ke saluran nafas bawah
• Pasien anak : duduk dipangku, badan dan tangan dipeluk, kepala dipegangi
agar tegak dan tidak bergerak-gerak.

9/3/20XX Presentation Title 13


LOKALISASI PERDARAHAN
• Sumber perdarahan dicari untuk membersih-kan hidung dari darah dan bekuan darah dengan
bantuan alat pengisap.
• Pasang tampon sementara
• kapas yang telah dibasahi dengan adrenalin 1 dan
lidocain 2% dimasukkan kedalam rongga hidung untuk menghentikan perdarahanan
mengurangi rasa nyeri pada saat dilakukan tindakan selanjutnya.
• Tampon itu dibiarkan selama 10-15 menit.
• Setelah vasokonstriksi biasanya dapat dilihat apakah perdarahan berasal dari bagian anterior
atau posterior hidung.

9/3/20XX Presentation Title 14


Menekan hidung dari luar selama 10-15 menit

Bila sumber perdarahan dapat terlihat, tempat asal perdarahan dikaustik dengan larutan Nitras Argenti (AgNO,) 25-30%.
Sesudahnya area tersebut diberi krim antibiotik.

Tampon anterior yang dibuat dari kapas yang diberi pelumas vaselin dan salep antibiotik.
Dipertahankan selama 2 x 24 jam

9/3/20XX Presentation Title 15


PERDARAHAN POSTERIOR

Tampon posterior :
TAMPON BELLOCQ = “POSTERIOR NASAL PACK”

Harus tepat menutup koana / nares posterior


Prinsip : menutup hidung dari belakang – tengah – muka (nares posterior – cavum nasi – nares anterior)

9/3/20XX Presentation Title 16


CARA :

• Pada tampon belloque / tupfer diikatkan 3 buah veterband (2 buah pada 1 sisi – 1
buah pada sisi lain).

• Masukan kateter karet melalui nares anterior  tampak di orofaring  tarik keluar
mulut.

• Ikatkan 2 buah veterband pada tupfer / tampon belloque ke ujung kateter. Terik
kateter keluar melalui nares anterior bersama 2 veterband tersebut.

9/3/20XX Presentation Title 17


Pembedahan

Indikasi
Perdarahan tidak berhenti

Teknik kauterisasi atau ligasi a. sphenopaltina


dengan panduan endoskop.

9/3/20XX Presentation Title 18


Komplikasi
• Rhinosinusitis
• Otitis media
• Toxic shock syndrome.
• Aspirasi perdarahan
• Terjadi hemotimpanum (sebagai akibat mengalirnya darah melalui tuba
Eustachius
• Airmata berdarah (bloody tears), akibat mengalirnya darah secara retrograd
melalui duktus nasolakrimalis.

9/3/20XX Presentation Title 19


Komplikasi  sebagai akibat dari epistaksis atau sebagai dari usaha penanggulangannya.
Komplikasi :
• Dapat terjadi aspirasi darah ke dalam saluran nafas bawah
• Syok
• Anemia
• Gagal ginjal

9/3/20XX Presentation Title 20


Pencegahan
• Perlu dicari penyebabnya
• (darah lengkap pemeriksaan fungsi hepar dan ginjal, gula darah,hemostasis).
• Pemeriksaan foto polos atau CT scan sinus bila dicurigai ada sinusitis.
• Gangguan pembekuan dikoreksi
• Jangan korek-korek hidung

9/3/20XX Presentation Title 21


Prognosis
90% epistaksis anterior dapat berhenti sendiri dan prognosisnya baik sedangkan epistaksis posterior biasanya
pendarahannya hebat, sering kambuh dan prognosisnya buruk

Kesimpulan
Epistaksis (perdarahan dari hidung) adalah suatu gejala dan bukan suatu penyakit, yang disebabkan oleh adanya suatu
kondisi kelainan atau keadaan tertentu. Epistaksis bisa bersifat ringan sampai berat yang dapat berakibat fatal. Epistaksis
disebabkan oleh banyak hal, namun dibagi dalam dua kelompok besar yaitu sebab lokal dan sebab sistemik. Epistaksis
dibedakan menjadi dua berdasarkan lokasinya yaitu epistaksis anterior dan epistaksis posterior. Prinsip penanganan
epistaksis adalah menghentikan perdarahan, mencegah komplikasi dan mencegah berulangnya epistaksis.

9/3/20XX Presentation Title 22


The way to get started is to
quit talking and begin doing.
Walt Disney

9/3/20XX Presentation Title 23

You might also like