You are on page 1of 14

LINGKUNGAN KERJA FISIK

PETER WIJAYA / 2012001


LINGKUNGAN KERJA

• Secara umum lingkungan kerja adalah kehidupan fisik, sosial, dan psikologi dalam
perusahaan yang memengaruhi kinerja dan produktivitas karyawan
• Selain berupa lingkungan yang menjadi tempat di mana karyawan bekerja,
lingkungan kerja juga menjadi faktor yang bisa meningkatkan kinerja karyawan
atau bahkan menurunkan. Ketika karyawan bekerja di lingkungan kerja yang baik,
maka ide, produktivitas, dan kinerjanya bisa meningkat. Sebaliknya, jika
lingkungan kerja tidak baik dan tidak mendukung kinerja serta produktivitasnya,
maka kemampuan karyawan menghasilkan pekerjaan yang baik akan menurun
LINGKUNGAN KERJA FISIK

• Lingkungan kerja fisik dapat dibagi dalam dua kategori, yakni :


A )Lingkungan yang langsung berhubungan dengan karyawan (Seperti: pusat
kerja, kursi, meja dan sebagainya).
B )Lingkungan perantara atau lingkungan umum dapat juga disebut lingkungan
kerja yang mempengaruhi kondisi manusia, misalnya :temperatur, kelembaban,
sirkulasi udara, pencahayaan, kebisingan, getaran mekanis, bau tidak sedap,
warna, dan lain-lain.
FAKTOR FAKTOR LINGKUNGAN KERJA FISIK

Pewarnaan

Penerangan

Udara

Suara bising

Ruang gerak
• Keamanan
• Kebersihan
FAKTOR KEBISINGAN

• Kebisingan berlebih adalah bahaya lingkungan kerja dengan banyak efek yang
merugikan, tak hanya pekerja yang terlibat dalam operasi yang bising, namun
juga orang-orang sekitarnya. Efeknya dapat membuat kerusakan pendengaran
sementara atau permanen dan dapat menurunkan efisiensi pekerja.
• Berdasarkan Nilai Ambang Batas (NAB) menurut keputusan menteri tenaga
kerja Nomor Kep- 51/MEN/1999 tentang batas kebisingan maksimum dalam
area kerja, boleh terpapar selama 8 jam kerja/hari, tanpa menggunakan alat
pelindung telinga yaitu 85 dB
SUMBER KEBISINGAN KERJA

• Musik yang keras


• penggunaan alat-alat berat
• transportasi tempat kerja
• peralatan listrik seperti gergaji dan cutterlini produksi
• peralatan pneumatik seperti bor, gerinda, dan pistol rivet
• motor dan generator listrik
• proses fabrikasi bahan
• ruang pabrik dengan peralatan ventilasi yang bekerja kontinu
KEBISINGAN

• Untuk membuktikan apakah tingkat kebisingan berbahaya ada di lingkungan


kerja, harus dipastikan apakah percakapan normal pada jarak 1 meter dapat
dilakukan. Jika terdapat kesulitan dalam berkomunikasi, maka sangat
mungkin penyebabnya adalah tingkat bising yang tinggi.
BATAS TINGKAT KEBISINGAN MENURUT
STANDAR WHO
CARA MENGENDALIKAN KEBISINGAN

1 Pengurangan kebisingan pada sumbernya


Hal ini bisa dilakukan dengan menempelkan alat peredam suara pada alat yang bersangkutan

2. Penembatan penghalang pada jalan transmisi


Usaha ini dilakukan dengan jalan mengadakan isolasi ruangan atau alat-alat penyebab kebisingan dengan jalan menempatkan
bahan-bahan yang mampu menyerap suara sehingga suaara-suara yang keluar tidak lagi merupakan gangguan bagi ligkungan.

3. Pemakaian sumbat atau tutup telinga


Cara ini terutama dianjurkan kepaa orang yang berada di sekitar sumber kebisingan yang tidak dapat dikendalikan, seperti
ledakan. Alat penyumbat telinga ini bisa mengurangi intensitas kebisingan kurang lebih 24 dB.
ALAT UKUR KEBISINGAN

• Sound level meter


Adalah suatu perangkat alat uji yang diciptakan untuk mengukur seberapa tingkat
atau level yang berasal dari kebisingan suara, hal tersebut memang sangat di
perlukan pada kehidupan manusia terutama pada lingkungan industri, misalnya saja
pada industri penerbangan dimana pada lingkungan sekitarnya harus menggunakan
alat uji tingkat kebisingan suara atau tekanan suara yang ditimbulkannya terlebih
dahulu, hal ini digunakan untuk mengetahui seberapa pengaruh yang ditimbulkan
terhadap lingkungan sekitar.
GAMBAR ALAT UKUR KEBISINGAN
CARA MENGGUNAKAN SOUND LEVEL
METER
• 1. Pertama-tama aktifkan alat ukur sound level meter yang akan digunakan untuk mengukur
2. Pilih selektor pada posisi fast untuk jenis kebisingan continue atau berkelanjutan atau
selektor pada posisi slow untuk jenis kebisingan impulsive atau yang terputus-putus
3. Pilih selektor range intensitas kebisingan
4. Kemudian, tentukan area yang akan diukur
5. Setiap area pengukuran dilakukan pengamatan selama 1-2 menit dengan kurang lebih 6
kali pembacaan
6. Hasil pengukuran berupa angka yang ditunjukkan pada monitor
7. Tulis hasil pengukuran dan hitung rata-rata kebisingannya, maka akan diketahui hasil
pengukuran dari kebisingan tersebut
ALTERNATIF ALAT UKUR KEBISINGAN

• Dengan cara membuat sendiri ,bahan dan alat yang diperlukan berupa :
-Sensor suara
-Micro controller Arduino uno (Software)
-Lcd 16x2
-Kabel data
TERIMA
KASIH

You might also like