You are on page 1of 6

REFERAT

KATARAK KONGENITAL
Laura Nurul Alfiola & Yuni Sartika

Pembimbing : dr. Musda Hidayati, M.Ked (Oph),


Sp.M
Anatomi Lensa
• Lensa adalah suatu struktur bikonveks,
avaskular, tak bewarna, dan hampir transparan
sempurna
– Ketebalan lensa bervariasi dari 3,5 mm (saat
lahir) hingga 5 mm (saat usia tua)
– Berat lensa bervariasi dari 135 mg (usia 0-9
tahun) hingga 255 mg (40-80 tahun)
– Permukaan anterior lensa kurang cembung
dibandingkan dengan permukaan posterior
– Indeks refraksi lensa yaitu 1,39

– Total dioptric power lensa sekitar 18D (16-20D)


Embriologi Lensa
• Setelah enam minggu vesikel lensa memisahkan
diri dari ektoderm permukaan dan terletak bebas
dari tepian cawan optik

• Tidak lama setelah vesikel lensa terletak bebas di


tepian cawan optik (6 minggu), sel-sel dinding
poteriornya mulai memanjang mengisi rongga
yang kosong dan akhirnya memenuhinya (7
minggu)

• Kira-kira usia 6 minggu, sebuah kapsul hialin


disekresi oleh sel-sel lensa. Serat-serat lensa
sekunder memanjang dari daerah ekuatorial dan
tumbuh ke depan di bawah epitel sub kapsular,
yang tetap berupa selapis sel epitel kubus; dan
tumbuh ke belakang di bawah kapsul lena. Serat-
serat ini bertemu membentuk sutura lentis yang
selesai pada bulan ke tujuh
Definisi
• Katarak
– Berasal dari kata katarraktes
– Katarak adalah setiap kekeruhan pada lensa

• Klasifikasi katarak berdasarkan usia :


– Katarak kongenital : dibawah usia 1 tahun
– Katarak juvenil : setelah usia 1 tahun
– Katarak senil : setelah usia 50 tahun

• Katarak pada anak-anak dibagi menjadi dua


yaitu :
– Katarak kongenital atau infantile (yang
didapat sejak lahir)
– Katarak didapat (yang timbul belakangan)
Epidemiologi
• Katarak kongenital biasanya didiagnosis pada bayi baru lahir. Insidensi katarak
kongenital di Amerika Serikat yaitu 1,2-6 kasus per 100.000. Katarak kongenital dapat
terjadi bilateral atau unilateral.
• Meskipun WHO telah membuat langkah luar biasa dalam vaksinasi dan pencegahan
penyakit, kejadian katarak kongenital mungkin jauh lebih tinggi di negara-negara
terbelakang.
• Morbiditas visual dapat terjadi akibat amblyopia deprivasi, amblyopia refraktif,
glaukoma (sebanyak 10% pasca operasi pengangkatan), dan ablasio retina.
• Penyakit metabolik dan sistemik ditemukan pada 60% katarak bilateral. Retardasi
mental, tuli, penyakit ginjal, penyakit jantung dan penyakit sistemik lainnya dapat
menjadi bagian dari manifestasi klinis.
Etiologi

You might also like