You are on page 1of 18

Pembelajaran Berbasis

Kompetensi
Oleh Kelompok 6
Nama Anggota Kelompok :
1. Indah Mustika
2. Santy Pristya Putri
3. Imam Mahfud
4. Umi Hanifah
5. Faidatu Umi
Materi

A. Karakteristik B. Pengertian dan


kompetensi prinsip belajar
kompetensi

C. Langkah- D. Kompetensi
langkah dan
pengembangan pengembangan
belajar kontekstual
Karakteristik kompetensi

kompetensi adalah spesifikasi dari pengetahuan, keterampilan,


sikap serta penerapan dari pengetahuan dan keterampilan
tersebutdalam suatu pkerjaan yang sesuai dengan yang
disyaratkan.
lima tipe karakteristik
kompetensi, yaitu:
1. motif-motif (motives),
sesuatu yang secara
konsisten dipikirkan dan
diinginkan, yang
menyebabkan tindakan
seseorang.
2. ciri-ciri (traits),
karakteristik fisik dan
respon-respon yang
konsisten terhadap situasi
atau informasi.
3. konsep diri (self-concept),
sikap-sikap, nilai-nilai
atau gambaran tentang
diri sendiri seseorang;
lima tipe karakteristik
kompetensi, yaitu:
4. pengetahuan
(knowledge), informasi
yang dimiliki seseorang
dalam area spesifik
tertentu.
5. keterampilan (skill),
kecakapan seseorang
untuk menampilkan
tugas fisik atau tugas
mental tertentu.
Pengertian dan Prinsip Pembelajaran Berbasis
Kompetensi
Pembelajaran berbasis kompetensi adalah pembelajaran yang dilakukan
dengan orientasi pencapaian kompetensi peserta didik, Sehingga muara
akhir hasil pembelajaran adalah meningkatnya kompetensi peserta didik
yang dapat diukur dalam pola sikap, pengetahuan dan keterampilannya.
“Competency-based education is geared toward preparing individuals to
perform identified competency”

Rumusan ini menunjukkan bahwa pendidikan mengacu pada upaya


penyiapan individu agar mampu melakukan perangkat kompetensi yang
diperlukan. Suatu program pendidikan berbasis kompetensi harus
mengandung 4 unsur pokok :
1.Pemilihan kompetensi yang sesuai
2.Spesifikasi indikator-indikator evaluasi untuk menentukan keberhasilan
pencapaian kompetensi
3.Pengembangan sistem pembelajaran
4.Penilaian
Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk memberdayakan semua
potensi peserta didik untuk menguasai kompetensi yang diharapkan,
mengembangkan kemampuan untuk mengetahui, memahami, melakukan
sesuatu, hidup dalam kebersamaan, dan mengaktualisasikan diri.

Ciri-ciri Kegiatan Pembelajaran :


1.Berpusat pada Peserta Didik
2.Mengembangkan Kreativitas Peserta Didik
3.Menciptakan Kondisi yang Menyenangkan dan Menantang
4.Bermuatan Nilai, Etika, Estetika, Logika, dan Kinestik
5.Menyediakan Pengalaman Belajaran yang Beragam
Menurut Hari, Prinsip pembelajaran berbasis kompetensi adalah sebagai
berikut :
1.Berpusat pada peserta didik agar mencapai kompetensi yang diharapkan.
2.Pembelajaran terpadu agar kompetensi yang dirumuskan tercapai secara
utuh.
3.Pembelajaran dilakukan dengan sudut pandang adanya keunikan
individual peserta didik.
4.Pembelajaran dilakukan secara bertahap dan terus menerus menerapkan
prinsip pembelajaran tuntas (mastery learning) sehingga mencapai
ketuntasan yang ditetapkan.
5.Pembelajaran dihadapkan pada situasi pemecahan masalah, sehingga
pembelajar yang kritis, kreatif dan mampu memecahkan masalah yang
dihadapi.
6. Pembelajaran dilakukan dengan multi strategi dan multimedia.
7. Peran guru sebagai fasilitator, motivator, dan narasumber.

Menurut Wijanarka, model pembelajaran berbasis kompetensi


digambarkan sebagai sebuah tangga dengan setiap anak tangga
mempengaruhi anak tangga di atasnya atau dibawahnya. Anak tangga yang
terbawah adalah foundation, kedua keterampilan, yaitu kemampuan dan
pengetahuan yag dikembangkan dalam proses belajar. Anak tangga ketiga
adalah kompetensi yang diperoleh melalui pembelajaran dan pengalaman,
dan yang terakhir adalah demonstration sebagai hasil menerapkan
kompetensi-kompetensi yang diperoleh.
Menurut Direktorat Pembinaan SMK, 7 Prinsip dasar yang digunakan
dalam pendidikan dan pembelajaran dengan pendekatan berbasis
kompetensi yakni sebagai berikut :
1. Setiap peserta didik dalam program ini dapat menguasai berbagai
kompetensi yang dipelajarinya secara mendalam.
2. Bakat/ kemapuan individu peserta didik dalam mempelajari suatu tugas
tidak digunakan sebagai alat prediksi bagaimana peserta didik belajar
senyatanya.
3. Perbedaan individu peserta didik terhadap tingkatan kemampuan yang
telah dinyatakan telah menguasai setiap kompetensi merupakan kasus yang
disebabkan oleh keslahan sistem pendidikan, bukan karakteristik dari
peserta didik.
4. Pembelajaran berpusat pada peserta didik sebagai pribadi yang aktif
5. Sebaiknya guru memfokuskan pada perbedaan dalam belajar dan bukan
perbedaan kekurangan pada peserta didik.
6. Pembelajaran yang menitik beratkan pada penguasaan pengetahuan dan
keterampilan spesifik dan sikap sebagai kompetensi terstandar tuntutan
dunia kerja.
7. Elemen yang terpenting dalam proses belajar mengajar ialah jenis dan
kualitas pengalaman pembelajaran yang dialami.
Langkah-langkah
Pengembangan
Pembelajaran
1. Spesifikasi Asumsi-asumsi atau Preposisi-preposisi yang
mendasar.
2. Mengidentifikasi Kompetensi.
3. Menggambarkan secara spesifik Kompetensi-kompetensi
4. Menentukan Tingkat-tingkat kriteria dan Jenis Asesmen.
5. Pengelompokkan dan Penyusunan Tujuan Pembelajar.
6. Desain strategi pembelajaran.
7. Mengorganisasikan sistem Pengelolaan.
8. Melaksanakan Percobaan Program.
9. Menilai Desain Pembelajaran
10. Memperbaiki Program
Tujuan Konsep Utama
Pembelajaran Kontekstual
1. Constructivism

a. Belajar adalah proses aktif mengonstruksi pengetahuan


dari abstraksi pengalaman alami maupun manusiawi,
yang dilakukan secara pribadi dan sosial untuk mencari
makna dengan memproses informasi sehingga dirasakan
masuk akal sesuai dengan kerangka berpikir yang
dimiliki.

b. Belajar berarti menyediakan kondisi agar memungkinkan


peserta didik membangun sendiri pengetahuannya.

c. Kegiatan belajar dikemas menjadi proses mengontruksi


pengetahua, bukan menerima pengetahuan sehingga
belajar dimulai dari apa yang diketahui peserta didik.
2. Inquiry
a. Siklus inkuiri: observasi dimulai dengan
bertanya, mengajukan hipotesis,
mengumpulkan data, dan menarik
simpulan.
b. Langkah-langkah: Dilakukan melalui
pembelajaran kolaboratif, Belajar
dilakukan melalui kelompok-kelompok
kecil sehingga kemampuan sosial dan
komunikasi berkembang.

3. Modelling
a. Berguna sebagaicontoh yang baik dan
dapat ditiru oleh peserta didik seperti
cara menggali informasi , demonstrasi,
dan lain-lain.
b. Pemodelan dilakukan oleh guru
(sebagai teladan), peserta didik, dan
tokoh lain.
4. Reflection
a. Tentang cara berpikir apa yang baru
dipelajari.
b. Respons terhadap kejadian, aktivitas/atau
kemampuan yang baru.
c. Hasil kontruksi pengetahuan yang baru.
d. Bentuknya dapat berupa kesan, catatan
atau hasil karya.

5. Authentic Assessment
a. Menilai sikap, pengetahuan, dan
keterampilan.
b. Berlangsung selama proses secara
terintegrasi.
c. Dilakukan melalui berbagai cara ( test dan
non-test)
d. Alternatif bentuk: kinerja, observasi,
portofolio, dan/atau jurnal.
THANKS FOR YOUR
NICE ATTENTION 

You might also like